Tampilkan postingan dengan label ISO 17025. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ISO 17025. Tampilkan semua postingan

Rabu, 10 Agustus 2022

Uji Profisiensi Adalah Cara untuk Mengetahui Kompetensi Laboratorium

Uji Profisiensi Adalah Cara untuk Mengetahui Kompetensi Laboratorium

uji profisiensi

Uji Profisiensi adalah kegiatan untuk memantau kinerja dan kompetensi kita sebagai laboratorium pengujian dan kalibrasi. Melalui kegiatan pemantauan kinerja secara eksternal ini, kita bisa mengukur seberapa dekat data yang kita peroleh dengan laboratorium lainnya. Selain itu juga kita dapat mengukur seberapa dekat data yang kita hasilkan dengan nilai konsensus.

 

Dalam praktiknya, evaluasi kinerja secara eksternal tidak hanya dilakukan melalui program uji profisiensi, tetapi dapat juga melakukannya melalui uji banding antar laboratorium. Terdapat perbedaan antara uji profisensi dan uji banding antar laboratorium yaitu:

  1. Pada uji profisiensi, penyelenggaranya sudah mendapatkan pengakuan sebagai penyelenggara uji profisiensi berdasarkan ISO 17043.
  2. Sedangkan uji banding antar laboratorium, dapat diselenggarakan oleh laboratorium penyelenggara yang belum terkareditasi ISO 17043.
  3. Peserta uji profisiensi cenderung lebih banyak dari pada uji banding antar laboratorium.
  4. Jumlah peserta uji banding antar laboratorium minimal 4 laboratorium termasuk penyelenggara.
  5. Biaya ikut serta dalam uji profisiensi lebih mahal dari pada uji banding antar laboratorium

 

Laboratorium pengujian ataupun kalibrasi harus memiliki program secara berkala untuk mengevaluasi kinerjanya secara eksternal yaitu minimal 1 kali dalam setahun. Agar pemantauan kinerja ini senantiasai konsisten dilakukan, maka laboratorium harus membuat tabel Rencana Uji Profisiensi.

 

Di dalam tabel tersebut boleh disertakan dengan kegiatan uji banding antar laboratorium jika memang penyelenggara uji profisiensi yang kita butuhkan benar-benar tidak ada.

 

Baca Juga :  Uji Profisiensi Laboratorium dan Uji Banding ISO 17025 Untuk Kinerja Optimal


Manfaat Uji Profisiensi Bagi Laboratorium

 

Menurut Kanal Youtube Pojok Laboratorium yang disampaikan oleh Ibu Julia Kantasubrata, bahwa terdapat beberapa manfaat yang akan diperoleh laboratorium dari program uji profisiensi yaitu:

 

  1. Karena penyelenggara adalah pihak eksternal maka dapat dibastikan bahwa independensi diterapkan maksimal.
  2. Mendukung komitmen laboratorium untuk senantiasa mempertahankan mutu data hasil uji atau kalibrasi
  3. Sebagai motivasi untuk selalu meningkatkan unjuk kerja kegiatan pengujian atau kalibrasi.
  4. Mendukung program peningkatan mutu yang sesuai dengan standarnya karena ini adalah persyaratan dari proses akreditasi
  5. Mengidentifikasi adanya penyimpangan masalah dalam proses pengujian atau kalibrasi
  6. Mengetahui unjuk kerja laboratorium kita dengan laboratorium yang lain
  7. Sebagai umpan balik yang praktis
  8. Menggantikan penggunaan CRM jika laboratorium tidak memiliki atau sulit mendapatkan CRM tersebut
  9. Membantu program pelatihan personel laboratorium yang mengukuti program uji profisiensi
  10. Menjaga reputasi laboratorium
  11. Meningkatkan kompetensi laboratorium
  12. Meminimalisasi pengulangan pekerjaan yang tidak diperlukan
  13. Menunjang kegiatan pemasaran terutama jika hasilnya 100% inlayer.

 

Tahapan Uji Profisiensi secara Umum

 

Seperti yang kami jelaskan sebelumnya bahwa kegiatan untuk memastikan keabsahan hasil secara eksternal dilakukan melalui uji profisiensi atau uji banding antar laboratorium. Berikut ini kami menjelaskan beberapa tahapan yang umum dikerjakan oleh laboratorium peserta.


  1. Buatlah daftar ruang lingkup yang anda masukkan kedalam ruang lingkup akreditasi ISO 17025
  2. Tuliskan jenis sampel, metode pengujian dan instrumen pengukuran yang digunakan
  3. Carilah penyelenggara di dalam maupun luar negeri yang sesuai dengan jenis sampel dan parameter yang ingin anda ikuti
  4. Bagi laboratorium yang ingin mencari penyelenggara uji profisiensi (PUP) di Indonesia maka anda dapat mengecek di KAN
  5. Setelah anda mendapatkan PUP yang sesuai maka ajukan kepada penyelenggara dan ikuti instruksi PUP tersebut
  6. Nantinya laboratorium akan mendapatkan pemberitahuan untuk pengiriman sampel uji profisiensi
  7. Setelah anda menerima sampel UP maka simpan di tempat yang dipersyaratkan oleh PUP
  8. Lakukan pre treatment jika diperlukan dan selanjutnya lakukan preparasi menggunakan metode yang biasa digunakan sehari-hari
  9. Sebagai catatan, jangan mengkhususkan saat menguji sampel uji profisiensi karena pada dasarnya kita ingin meninjau kinerja laboratorium (peralatan, metode, bahan kimia dan personel)
  10. Disarankan melakukan 2 kali pengujian pada hari yang berbeda (jika sampel cukup)
  11. Setelah selesai input data hasil pengujian atau kalibrasi ke formulir yang telah disediakan oleh PUP
  12. Hasil yang telah diinput ke dalam formulir kemudian dikirim ke PUP untuk selanjutnya dilakukan pengolahan
  13. Tunggu beberapa waktu, setelah laporan uji profisiensi (perhitungan statistik dan nilai pada sampel) di peroleh maka lakukan evaluasi secara internal
  14. Evaluasi yang umum dilakukan adalah dengan menghitung nilai Z (Z Score) dengan rumus nilai yang dilaporkan dikurang dengan nilai konsensus di bagi dengan standar deviasi untuk uji profisiensi (SDPA)
  15. Evaluasi juga dapat dilihat secara langsung dengan melihat tanda bintang yang dilaporkan oleh PUP pada hasil yang kita laporkan
  16. Apabila data kita pada posisi outlayer maka lakukan tindakan perbaikan.

 

Itulah artikel singkat mengenai uji profisiensi, manfaat dan prosedur umum pelaksanaannya, semoga artikel yang kami tulis ini bisa menambah wawasan dan meningkatkan pemahaman anda. Selengkapnya mengenai uji profisiensi bisa merujuk ISO 17043.

Senin, 08 Agustus 2022

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Pendekatan Top Down

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Pendekatan Top Down

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran adalah serangkaian kegiatan untuk menentukan nilai ketidakpastian atau bias yang berasal dari kegiatan labortorium. Besar atau kecil nilai bias yang dilaporkan, bergantung pada kesalahan-kesalahan yang terjadi di suatu laboratorium.

 

estimasi ketidakpastian pengukuran

Sumber kesalahan di laboratorium berasal dari hampir seluruh kegiatan yang dilakukan mulai dari pengambilan contoh, transportasi, pre treatment, preparasi, analisis, metode pengujian, program jaminan mutu dan pelaporan.

 

Mungkin rekan-rekan telah memahami bersama bahwa di Indonesia, pendekatan dalam menghitung ketidakpastian dikenal dalam 2 (dua) istilah yaitu Pendekatan Bottom Up dan Top Down.

 

Nah dalam pembahasan kita kali ini perhitungan ketidakpastian akan kita lakukan secara Top Down. Perhitungan ini menurut saya sangatlah mudah karena ditentukan berdasarkan data yang telah kita peroleh dari aktivitas kita sehari-hari.

 

Berbeda hal dengan dengan Bottom Up, dimana dalam menentukan ketidakpastian asal kita harus membuat atau menjabarkan sumber kesalahan menggunakan diagram tulang ikan (fish bone diagram). Nah, dalam mengitung ketidakpastian pendekatan Top Down kita tidak melakukan hal tersebut.

 

Berdasarkan referensi yang kami peroleh dari EURACHEM Citac Guide CG 4, ketidakpastian dapat ditentukan dari beberapa data yang telah kita peroleh, data tersebut adalah:

 

  1. Data dari statistical proces control chart (SPC).
  2. Data replikasi pengujian sehari hari yang nilainya telah dilaporkan.
  3. Hasil uji profisiensi atau uji banding antar laboratorium.
  4. Hasil uji CRM (Certified Reference Material).

 

Rekan-rekan tidak perlu pusing dalam mengumpulkan datanya, ke-4 data tersebut bisa dipilih sesuai dengan ketersediaan data di laboratorium anda.

 


Berdasarkan rumus dalam estimasi ketidakpastian pengukuran pendekatan top-down, untuk mendapatkan ketidakpastian gabungan kita harus menentukan ketidakpastian asalnya yaitu ada 2 sumber ketidakpastian asalnya:

 

  1. Ketidakpastian asal reprodusibilitas (uR)
  2. Ketidakpastian asal bias laboratorium (uBias)

 

Prosedur Estimasi Ketidakpastian Pendekatan Top-Down

 

Untuk mendapatkan nilai ketidakpastian yang diperluas atau yang dilaporkan, anda menghitungnya dari uR dan uBias yang akan kami jelaskan pada prosedur berikut ini:

 

1. Menentukan uR


Setelah anda membaca pengantar di atas, saat saya ajarkan bagaimakan cara menghitung ketidakpastian melalui pendekatan top down. Hal yang pertama adalah kita menghitung ketidakpastian asal reprodusibilitas (uR).


Dalam menghitung uR, anda bisa memilih data yang ada yaitu data dari SPC atau replikasi pengujian, jadi data yang saya sebutkan di atas tidak digunakan semua melainkan hanya dipilih salah satu saja.

 

Dalam hal ini saya mengilustrasikannya bahwa saya akan menggunakan data dari SPC. Anda tentu sudah mengetahui bahwa dari control chart yang kita buat, berasal dari data pengujian kontrol sampel atau standar sehari-hari.

 

Nah, data tersebut dikumpulkan dalam microsoft excel seperti gambar berikut ini:

 

Setelah itu hitung nilai rata-rata dan standar deviasi dari semua data tersebut. Adapun jumlah data minimal adalah 7 data atau 7 kali pembacaan kontrol sampel atau standar.

 

setelah anda dapatkan data rata-rata dan standar deviasi, berikutnya sertakan nilai X kontrol sampel. Nilai X kontrol sampel biasanya diperoleh di awal saat membuat control chart.

 

Setelah anda mendapatkan data rata-rata, standar deviasi dan X control chart maka uR dihitung dengan rumus uR = standar deviasi / X control chart kemudian hasilnya dikalikan 100.

 

Kenapa dikalikan dengan 100? karena dalam penentuan ketidakpastian pengukuran pendekatan top down, semua nilai ketidakpastian asal di ubah ke dalam bentuk relatif dan satuannya sama yaitu % (persen).

 

Setelah anda mendapatkan nilai uR maka tahapan selanjutnya adalah menentukan ketidakpastian asal bias laboratorium (uBias).

 

2. Menentukan uBias


Nilai uBias bisa anda peroleh dari memilih data yang ada yaitu data hasil uji profisiensi/uji banding antar laboratorium atau pengujian CRM. Jadi silahkan anda pilih salah satu saja.


Dalam artikel ini saya mencontohkan penentuan uBias dari data uji profisiensi dengan data seperti yang terlihat pada gambar berikut ini:

 



Dari gambar terlihat bahwa kita telah mendapatkan nilai RMS Bias dan UC Ref, maka selanjutnya silahkan dijumlahkan sesuai dengan rumus berikut ini:


 

3. Menentukan Ketidakpastian Gabungan (U)

 

Nilai uR dan uBias yang anda peroleh tidak bisa dilaporkan atau digunakan langsung dalam pengujian sehari-hari, oleh sebab itu anda harus menghitung ketidakpastian gabungan atau diberikan notasi U (u besar).

 

Cara menghitungnya adalah silahkan dijumlahkan uR dan uBias yang anda peroleh menggunakan rumus berikut ini:



Setelah anda mendapatkan nilai Uc(y) maka nilai yang dilaporkan adalah ketidakpastian gabungan dikali dengan faktor cakupan.


Kita mengetahui bahwa faktor cakupan untuk laboratorium dengan probabilitas 95% adalah 2  maka nilai Uc(y) yang diperoleh dikalikan dengan 2.


Nah, sudah jelas bagaimana cara mengestimasi ketidakpastian pengukuran melalui pendekatan top-down. 

 

Mungkin artikel yang kami jelaskan ini tidak cukup lengkap buat anda belajar maka kami menawarkan e-book ppt dalam format pdf (Silahkan Klik Disini)

 

Setelah anda mempelajari lengkap dan telah mampu, silahkan mengikuti program ujian dan jika dinyatakan lulus maka anda berhak mendapatkan E-Sertifikat dari Labmutu Learning Centre.

 

Terimakasih atas kunjungannya, semoga apa yang kami sampaikan bisa memberikan manfaat untuk kita bersama. Sampai ketemu pada pembahasan selanjutnya.

Selasa, 12 Oktober 2021

Perbedaan ISO 9001 dan 17025 Yang Harus Diketahui

Perbedaan ISO 9001 dan 17025 Yang Harus Diketahui

Perbedaan ISO 9001 dan 17025 sering kali menjadi pertanyaan bagi para praktisi laboratorium bidang teknis dan manajemen. Selain itu bagi suatu organisasi yang sebelumnya fokus pada penjaminan kualitas dari sistem manajemennya akan menganggap ISO 17025 adalah hal yang baru.


perbedaan iso 9001 dan iso 17025


Berikut ini adalah beberapa kesimpulan menurut pandangan kami dari hasil penelusuran beberapa literatur yang ada bahwa terdapat perbedaan antara ISO 9001 dengan ISO 17025 diantaranya adalah:

  1. ISO 9001 adalah untuk sertifikasi sistem manajemen dalam suatu organisasi apapun yang berkaitan dengan barang atau jasa
  2. ISO 17025 adalah untuk akreditasi Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) yakni laboratorium pengujian atau kalibrasi
  3. Antara ISO 17025 dengan ISO 9001 memiliki porsi fokus diantaranya bahwa iso 17025 berfokus pada kegiatan teknis dari suatu pekerjaan (pengujian atau kalibrasi) yang akan diakreditasi, namun pada iso 9001 berfokus pada dukungan manajemen seperti dokumentasi, kegiatan peningkatan (audit internal, review manajemen dan lain lain).
  4. Dalam prakteknya untuk mendapatkan pengakuan, iso 17025 disebut sebagai Akreditasi ISO 17025 sedangkan untuk iso 9001 adalah Sertifikasi ISO 9001.
  5. Setiap LPK yang ingin diakui sebagai LPK yang terakreditasi, harus memiliki dan komitmen dalam menerapkan klausul dari ISO/IEC 17025 namun tidak wajib mendapatkan Sertifikasi ISO 9001: 2015.
  6. Dalam ISO/IEC 17025: 2017 terdapat 5 Klausul utama sedangkan dalam ISO 9001: 2015 terdapat 8 prinsip.
  7. Pengakuan kompetensi teknis dari ISO/IEC 17025: 2017 di Indonesia dilaksanakan oleh Komite Akreditasi Nasional. Namun sertifikasi ISO 9001: 2015 dilakukan oleh Badan Independen yang telah disetujui secara Internasional seperti SNR Certification.

 

Itulah beberapa perbedaan antara ISO 9001 dengan ISO 17025, terdapat informasi yang menarik dalam hal ini adalah suatu organisasi yang telah menerapkan Sistem Manajemen ISO 17027: 2017 maka secara tidak langsung ia telah menerapkan secara konsisten ISO 9001.


Hal tersebut dikarenakan di dalam ISO/IEC 17025: 2017 terdapat klausul-klausl yang diacu dari ISO 9001 seperti pada klausul 4 (Persyaratan Umum) dan klausul 8 (Persyaratan Sistem Manajemen). Namun sebaliknya apabila suatu Organisasi yang melakukan kegiatan pengujian atau kalibrasi yang telah tersertifikasi ISO 9001: 2015 maka ia belum tentu memiliki kompetensi dalam menjamin kualitas data yang dihasilkan.

 

Kali ini, Labmutu Learning Centre telah bekerjasama dengan Badan Sertifikasi Independen yang dapat memberikan Sertifikasi ISO 9001 dan pelatihan terkait pemahaman dalam penerapan ISO 9001 yakni SNR Certification. Silahkan kontak Admin untuk mendapatkan informasi lebih lengkap melalui HP/WA 0821-7254-5061.


Demikianlah artikel singkat ini kami sampaikan, mudah-mudahan bisa memberikan manfaat dan menambah wawasan Rekan-rekan sekalian. Apabila ada yang ingin ditanyakan, silahkan tulis pada kolom komentar. Terimakasih

Jumat, 07 Mei 2021

APA ITU ISO 17025 : Inilah Penjelasan Lengkapnya

APA ITU ISO 17025 : Inilah Penjelasan Lengkapnya

Apa itu ISO 17025 ? tentunya hal ini muncul di benak para rekan-rekan yang bekerja atau berkecimpung di dunia laboratorium, khususnya laboratorium pengujian atau kalibrasi. Baiklah, disini kami akan menjelasakan secara lengkap dan menggunakan bahasa yang sederhana agar teman-teman mendapatkan informasi yang lengkap dari halaman ini.

 

apa itu iso 17025


Sebelum kita ulas lebih dalam, disini kami menginformasikan bahwa Anda sangat tepat mengunjungi halaman ini karena pada website ini kami mengulas secara detail mengenai iso 17025 termasuk dokumen yang dibutuhkan, persyaratan, cara menerapkan dan cara melakukan tindakan perbaikan dari hasil temuan asesor.


Pengertian ISO 17025


ISO 17025 adalah sistem manajemen yang dikembangkan untuk panduan bagi laboratorium yang melakukan pengujian atau kalibrasi agar organisasinya mendapatkan pengakuan dari Badan Akreditasi yang sah. Sehingga organisasi tersebut menjadi lebih terpercaya atau memiliki kredibilitas yang handal.


Kenapa saya katakan demikian? karena bagi laboratorium yang telah konsisten dalam menerapkan ISO 17025 maka ia sudah bisa dikatakan memiliki kompetensi yang mumpuni dalam menyajikan data hasil pengujian.


Di Negara Kesatuan Republik Indonesia, hanya 1 lembaga yang diberikan wewenang oleh ISO untuk memberikan sertifikasi pada organisasi yang ingin di akreditasi ISO 17025 yaitu Komite Akreditasi Nasional (KAN). Oleh sebab itu bagi rekan rekan yang ingin melakukan pengajuan atau mendapatkan sertifikat akreditasi iso 17025 maka dapat mengunjungi halaman www.kan.or.id


Cara Mendaftar ISO 17025


Untuk mendapatkan atau cara mendaftarkan proses akreditasi laboratorium berdasarkan SNI ISO/IEC 17025: 2017 Anda bisa mengujungi halaman ini Prosedur dan Persyaratan Akreditasi Laboratorium ISO/IEC 17025: 2017

 

Biaya Akreditasi ISO 17025


Setelah anda membaca prosedur dan persyaratan di atas, maka tentunya anda bertanya-tanya, berapa sih biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan sertifikat akreditasi ISO 17025?


Baik jika anda ingin membaca secara detail mengenai biaya dan tarif akreditasi silahkan kunjungi halaman ini Inilah Biaya atau Tarif untuk Mendapatkan Akreditasi ISO 17025

 

Dokumen Mutu Laboratorium Yang Diperlukan Untuk Menjalankan Sistem ISO 17025 versi 2017

 

Setelah anda membaca halaman cara mendaftar dan biayanya, sekarang tentunya anda berfikir, apa saja dokumen yang harus dipersiapkan oleh laboratorium ya?

 

Sedikit saya singgung bahwa untuk menjalankan sistem manajemen mutu laboratorium berdasarkan ISO 17025 versi 2017, adapun dokumen yang harus disiapkan oleh laboratorium adalah:

 

  • Panduan Mutu Laboratorium
  • Prosedur Mutu Laboratorium
  • Instruksi Kerja meliputi Instruksi Kerja Pengujian, Alat dan Umum
  • Formulir Pendukung
  • Lampiran Pendukung


Itu 5 kelompok dokumen yang harus disiapkan oleh laboratorium, jika anda adalah baru pertama kali ingin menerapkan ISO 17025 versi 2017 tentunya anda pusing harus cari referensi dari mana, Tenang saja disini kami menyediakan template dokumen mutu laboratorium yang bisa anda cek di halaman ini Template Dokumen Mutu ISO 17025


Selain itu, untuk menambah wawasan rekan rekan sekalian silahkan kembali ke beranda website ini dan cari pada bagian menu pilihan ISO 17025 maka disitu tersusun semua klausul iso 17025 untuk bahan pembelajaran bagi rekan rekan sekalian.


Akhirnya sampai pada akhir penjelasan dari kami, kami sangat berharap semoga artikel singkat kami ini bisa memberikan motivasi, informasi dan wawasan bagi teman-teman yang baru saja ingin mempelajari ISO 17025 secara utuh. 


Apalagi bagi teman-teman Freshgraduate, sangat bagus jika sebelum bekerja, sudah memiliki kompetensi ISO 17025. Tentunya hal ini akan menjadi pertimbangan khusus bagi para Tim HRD untuk merekrut teman-teman karena sudah memiliki pengetahun yang dalam tentang sistem manajemen mutu laboratorium.


Demikian dari kami, wassalamualaikum wr. wb.


Untuk tanya-tanya atau chat silahkan kontak ke 0821-7254-5061. Salam sehat dan sukses selalu untuk kita semua... Terimakasih

Selasa, 15 Desember 2020

Konsultan ISO 17025 2017 untuk Akreditasi Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi

Konsultan ISO 17025 2017 untuk Akreditasi Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi

Menyaksikan Proses Pengujian Pada Saat Pre Assessment Laboratorium Oleh Konsultan

Konsultan ISO 17025  merupakan personel yang bertugas untuk membantu para client dalam menerapkan sistem manajemen mutu laboratorium. Sejak November 2017, ISO telah menerbitkan persyaratan untuk laboratorium jika ingin mendapatkan pengakuan sebagai Laboratorium Terakreditasi ISO 17025.

 

Sebagai informasi sekilas saja, ISO/IEC 17025: 2017 adalah kombinasi antara syarat dalam sistem manajemen dan teknis yang harus diterapkan oleh lab penguji atau kalibrasi. Pada versi 2017 ini, telah banyak di kombinasikan dari sistem manajemen mutu ISO 9001 sehingga bagi lab yang telah menerapkan versi terbaru ini, maka ia sudah menerapkan ISO 9001 juga.

 

Namun sebaliknya, bagi organisasi yang menerapkan ISO 9001, belum tentu mampu menerapkan sistem manajemen mutu laboratorium berdasarkan ISO 17025 versi 2017.


Keuntungan Menerapkan SNI ISO/IEC 17025: 2017


Sebelum saya lanjutkan mengenai Jasa Konsultasi ini, berikut ini beberapa hal yang perlu dibahas mengenai KEUNTUNGAN laboratorium menerapkan ISO/IEC 17025: 2017 yaitu:


  1. Laboratorium mendapatkan pengakuan secara Formal dari lembaga Akreditasi yaitu Komite Akreditasi Nasional (KAN), pada akhirnya Lab akan mendapatkan kepercayaan lebih dari pelanggan karena telah menjadi Lab Terakreditasi.
  2. Menguji kompetensi antar Lab dalam kepesertaannya pada program Uji Profisiensi atau Uji Banding
  3. Mengurangi resiko ketidaksesuaian yang timbul dari setiap proses bisnis laboratorium.
  4. Meningkatkan peluang dalam meningkatkan kompetensi, profit, legalitas, kepercayaan dan integritas sebagai Laboratorium Penguji atau Kalibrasi.
  5. Jika telah terakreditasi, tentunya bisa menjadi alat pemasaran yang efektif sebagai Lab Penguji atau Lab Kalibrasi.
  6. Melengkapi persyaratan pada proses Tender, mengingat beberapa tahun belakangan bahwa setiap proses tender yang berhubungan dengan proses pengujian atau kalibrasi, harus berasal dari Lab yang terakreditasi iso 17025.
  7. Akreditasi Laboratorium sangat dihargai hingga ke tingkat Nasional bahkan Internasional karena terindikasi bahwa lab memiliki kompetensi optimal secara teknis.
  8. Nama laboratorium Anda tercantum di dalam sistem Direktori Komite Akreditasi Nasional sehingga nama laboratorium menjadi lebih terpercaya.
  9. Ajang perbaikan secara terus menerus untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan dan kualitas data hasil pengujian atau kalibrasi
  10. Ketika penerapan sistem manajemen mutu laboratorium telah diterapkan secara konsisten, maka akan mengurangi tingkat pengaduan atau komplain dari pelanggan.

 

Prosedur Konsultasi Yang Kami Tawarkan


Agar proses konsultasi lebih efektif, kami menerapkan metode pendekatan sederhana yang dikenal dengan istilah SAS (Simple Aproach System). Tentunya harapan kami adalah dapat membantu Anda sebaik dan seefektif mungkin dalam mengembangkan sistem laboratorium yang sesuai dengan persyaratan dalam SNI ISO/IEC 17025: 2017.


Beberapa tahapa yang kami tawarkan adalah sebagai berikut ini:


1. Pre Audit & GAP Analysis: Review Awal Sistem Laboratorium


2. In-Housed Training Materi: Pemahaman Dasar SNI ISO/IEC 17025: 2017

 

3. In-Housed Training Materi: Penyusunan Dokumen Mutu Laboratorium Berdasarkan SNI ISO/IEC 17025: 2017


4. Penyusunan dan Pengembangan Dokumen Mutu Laboratorium Bersama Personel Laboratorium


5. Meeting Sosialisasi dan Review Dokumen Mutu Laboratorium Untuk Disahkan dan Didistribusikan


6. In-Housed Training Materi: Validasi Metode


7. In-Housed Training Materi: Estimasi dan Evaluasi Ketidakpastian Pengukuran

 

8. In-Housed Training Materi: Pemastian Keabsahan Hasil Uji (Jaminan Mutu)

 

9. In-Housed Training Materi: Uji Profisiensi/Uji Banding

 

10. In-Housed Training Materi: Audit Internal Laboratorium

 

11. In-Housed Training Materi: Kaji Ulang Manajemen

 

12. Audit Manajemen dan Teknis Laboratorium Oleh Konsultan

 

13. Pendampingan Persiapan Registrasi ke Komite Akreditasi Nasional

 

14. Pendampingan Proses Audit Kecukupan

 

15. Pendampingan Proses Assessmen Asesor KAN

 

16. Pendampingan dan Bimbingan Proses Perbaikan Temuan Ketidaksesuaian


Sasaran Program Konsultasi Lab Mutu

 

  1. Penerapan SNI ISO/IEC 17025: 2017 diterapkan berbasis manajemen resiko yakni Risk Based Thinking Analysis (RBT) sehingga Lab mampu melaksanakan tindakan pencegahan untuk melaksanakan peningkatan berkelanjutan (Continues Improvement.
  2. Penerapan yang lebih cepat karena dilaksanakan secara aktif oleh Konsultan dan Personel terkait. Percepatan ini juga di dukung oleh teknik Ice Breaking agar minat dan semangat para personel tetap prima dalam mempersiapkan dan menerapkan sistem manajemen mutu laboratorium.

 

Siapa Konsultan Yang Akan Mendampingi Anda?


Sebagai informasi awal dari kami, bahwa yang menjadi pendamping selama proses konsultasi adalah seorang praktisi laboratorium yang telah berpengalaman menerapkan ISO 17025 sejak tahun 2013 silam. Mulai dari versi 2005 hingga 2017 (terbaru), sehingga setiap butir atau aspek telah dilakukan berdasarkan perbaikan ketidaksesuaian dari proses asesmen oleh KAN dan masukan dari para Asesor KAN.


Konsultan tersebut adalah saya sendiri (Ilham, M.Si) yaitu Founder Labmutu.com. Untuk lebih detail mengenai saya silahkan cek CV saya disini:

 

lihat curriculum viteae ilham

 

Kontak Untuk Diskusi Lebih Lanjut


Untuk diskusi dan tanya jawab lebih lanjut Saudara/i bisa langsung kontak kami melalui:

Telepon Seluler dan SMS : 0821 7254 5061

Whatsapp                          : 0821 7254 5061

Email                                 : ilham@susunbentangalam.co.id


Dokumentasi Kegiatan Yang Pernah Dilakukan:


Beberapa agenda yang telah kami laksanakan terkait jasa konsultasi ataupun training yang pernah dilakukan, dapat anda lihat pada gambar-gambar di bawah ini:


Pelatihan Pemahaman Dasar dan Penyusunan Dokumen SNI ISO/IEC 17025: 2017

Pelatihan Pemahaman Dasar dan Penyusunan Dokumen SNI ISO/IEC 17025: 2017

 


Pelatihan Pemahaman Dasar dan Penyusunan Dokumen SNI ISO/IEC 17025: 2017 

 Pelatihan Pemahaman Dasar dan Penyusunan Dokumen SNI ISO/IEC 17025: 2017

 


Sesi Foto Bersama Pelatihan Pemahaman Dasar dan Penyusunan Dokumen SNI ISO/IEC 17025: 2017 

 Sesi Foto Bersama Pelatihan Pemahaman Dasar dan Penyusunan Dokumen SNI ISO/IEC 17025: 2017

 

Bimbingan dan Konsultasi ISO 17025: 2017 

Bimbingan dan Konsultasi ISO 17025: 2017 



Bimbingan Penyelesaian Tindakan Perbaikan Asesor KAN 

Bimbingan Penyelesaian Tindakan Perbaikan Asesor KAN 



Bimbingan Penyelesaian Tindakan Perbaikan di Sistem KANMIS 

Bimbingan Penyelesaian Tindakan Perbaikan di Sistem KANMIS 



Penjelasan Cara Mengevaluasi Hasil Kalibrasi Peralatan Gelas

Penjelasan Cara Mengevaluasi Hasil Kalibrasi Peralatan Gelas


Diskusi Dasar ISO 17025 versi 2017

Diskusi Dasar ISO 17025 versi 2017


Diskusi Klausul ISO 17025: 2017

Diskusi Klausul ISO 17025: 2017


Diskusi Isi dari Panduan Mutu Laboratorium Bersama Kepala Laboratorium

Diskusi Isi dari Panduan Mutu Laboratorium Bersama Kepala Laboratorium


Sesi Foto Bersama Dengan Para Personel Laboratorium Agronomi Incasi Raya Group

Sesi Foto Bersama Dengan Para Personel Laboratorium Agronomi Incasi Raya Group


Pemaparan Dokumen Sistem Mutu Kepada Seluruh Personel Laboratorium

Pemaparan Dokumen Sistem Mutu Kepada Seluruh Personel Laboratorium


Pemaparan Klausul ISO 17025 secara In-Housed

Pemaparan Klausul ISO 17025 secara In-Housed


Pemaparan Klausul ISO 17025 secara In-Housed Bersama Seluruh Jajaran Manajerial Laboratorium

Pemaparan Klausul ISO 17025 secara In-Housed Bersama Seluruh Jajaran Manajerial Laboratorium


Penjelasan Tanya Jawab Peserta Bimbingan

Penjelasan Tanya Jawab Peserta Bimbingan


Penjelasan Rumus Untuk Mengevaluasi Hasil Kalibrasi Peralatan Laboratorium

Penjelasan Rumus Untuk Mengevaluasi Hasil Kalibrasi Peralatan Laboratorium


Diskusi Mengenai Program Jaminan Mutu Pengujian pada Instrumen AAS

Diskusi Mengenai Program Jaminan Mutu Pengujian pada Instrumen AAS

Selasa, 08 September 2020

Root Cause Analysis Adalah Cara Menganalisis Penyebab Masalah

Root Cause Analysis Adalah Cara Menganalisis Penyebab Masalah

Root Cause Analysis adalah jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia yaitu metode untuk memecahkan masalah yang sering digunakan untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah. Root cause analysis (RCA) merupakan sistem atau metode untuk pemecahan masalah.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah atau ketidaksesuaian berdasarkan suatu keyakinan jika terdapat masalah maka cara yang terbaik adalah menyelesaikan akar masalahnya. Setelah akar masalah diperoleh maka dapat dilakukan suatu tindakan agar masalah dapat diminimalkan.

Root Cause Analysis Adalah

Melalui RCA kita juga dapat mencegah masalah yang sama dapat terjadi lagi di masa mendatang. Hal ini berbeda dengan tindakan pencegahan karena masalah atau ketidaksesuaian sudah terjadi. Seperti yang pernah saya jelaskan tentang tindakan korektif pada artikel sebelumnya.

Nah kapan RCA digunakan?

Untuk menggunakannya tentunya kita harus merujuk dasarnya yaitu butir 8.7 tentang Tindakan Korektif. Untuk lebih jelasnya dan informasi bagi yang pertama mengunjungi web ini, silahkan buka halaman berikut ini:


Di dalam artikel itu jelas disebutkan untuk menentukan penyebab ketidaksesuaian yang terjadi di laboratorium adalah melalui analisis penyebab atau dalam istilah bahasa inggrisnya adalah root cause analysis. Setelah kita mendapatkan atau mengetahui akar masalah, maka kita juga harus melengkapi bukti yang obyektif.

Bukti-bukti obyektif tersebut juga harus bersifat terarah seperti merevisi prosedur mutu, mengadakan pelatihan, mengadakan pertemuan dan sebagainya.

Berdasarkan hasil penelusuran beberapa artikel, saya menemukan pembahasan menarik dari sampling-analisis.com yang menyatakan bahwa tahapan secara umum untuk melakukan RCA adalah sebagai berikut ini:
  1. Tentukan terlebih dahulu apa masalahnya atau sumber ketidaksesuaian yang teridentifikasi
  2. Kumpulkan data atau bukti dari ketidaksesuaian tersebut
  3. Buat beberapa pertanyaan dengan pola 5W (WHY) untuk menganalisis akar masalahnya
  4. Terapkan tindakan perbaikan untuk mengatasi ketidaksesuaian
  5. Amati secara menyeluruh tindakan perbaikan untuk memastikan efektivitas tindakan perbaikan
  6. Jika diperlukan, periksa kembali RCA untuk benar-benar memastikan bahwa analisis masalah telah sesuai dengan ketidaksesuaian dan tidak terlalu melebar kemana-mana.

Tools untuk membuat RCA

Tools yang saya maksud disini bukan peralatan melainkan poin-poin yang perlu dipersiapkan untuk membuat RCA agar lebih mudah. Beberapa tools tersebut dapat berupa:

1. Flow Chart Diagram

Saat menggunakan flowchart, tentunya disajikan dalam format grafis dari awal. Hal ini dilakukan untuk mempermudah kita dalam mengidentifikasi kaitan antar subjek dengan cara mengikuti arahan dari gambar namun cara ini terbatas pada ketidaksesuaian pada sistem yang kompleks.

Flow Chart Root Cause Analysis
Sumber: sampling-analisis.com


 2. Rekaman

Pemeriksaan rekaman digunakan untuk memverifikasi kepatuhan terhadap persyaratan sistem manejemen mutu laboratorium ISO 17025. Rekaman berfungsi untuk merangkum semua kegiatan termasuk bukti tindakan dan analisis masalah.

3. Dokumen

Tentunya dokumen merupakan bagian dari landasan kegiatan itu dilakukan karena menjelaskan suatu proses pekerjaan dan apa yang seharusnya terjadi serta dilakukan.

4. Wawancara

Tanpa ada wawancara kepada antar personel, proses untuk menganalisis masalah akan sulit, oleh sebab itu wawancara dengan staf laboratorium perlu dilakukan untuk menjelaskan tindakan yang dilakukan oleh mereka hingga munculnya ketidaksesuaian.

5. 5 (lima) W

W yang saya maksud merupakan singkatan dari kata Why (english) yaitu jika diartikan ke dalam bahasa indonesia adalah kenapa. Ya, kenapa hal itu bisa terjadi. Cara melakukan 5 W bisa anda lihat pada artikel berikut ini:

6. Diagram Tulang Ikan (Fish Bone Diagram)

Diagram tulang ikan sering kali kita sebut sebagai ishikawa diagram yaitu metode pendekatan secara terstruktur untuk melakukan analisis secara lebih detail dan rinci dalam menentukan sebab suatu masalah, kesenjangan atau ketidaksesuaian yang terjadi.

Contoh fishbone diagram dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini:

contoh fishbone diagram
Sumber: sampling-analisis.com

7. Daftar Periksa (Checklist)

Daftar periksa dapat digunakan untuk melacak berbagai pertanyaan dan penyebab masalah yang potensial. Checklist juga bermanfaat untuk mengatur secara keseluruhan terhadap proses dan biasanya juga digunakan sebagai alat dalam menentukan akar penyebab masalah yang lebih spesifik.


Itulah sekilas mengenai root cause analysis atau jika diartikan ke dalam bahasa indonesia adalah analisis akar penyebab masalah. RCA ini sangat penting untuk dipahami mengingat selalu digunakan terutama setelah dilakukannya surveilen atau kunjungan lapangan oleh asesor badan akreditasi. Pastikan juga untuk selalu mengevaluasi dan mengidentifikasi penyebab masalah karena biasanya akar penyebab masalah bisa lebih dari 1.

Semoga informasi ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua, Terimakasih

Referensi:

Video Ulasan ISO 17025