Tampilkan postingan dengan label Metode Penelitian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Metode Penelitian. Tampilkan semua postingan

Kamis, 15 April 2021

Apa Itu Quality Control : Berikut Ini Penjelasan Lengkapnya

Apa Itu Quality Control : Berikut Ini Penjelasan Lengkapnya

Apa Itu Quality Control ? Tentunya itu menjadi pertanyaan menarik yang perlu saya bahas melalui artikel ini. Disini akan kami ulas secara lengkap dan detail agar setelah anda membaca artikel ini, bisa memahami secara mendalam mengenai qc.

 

apa itu quality control
Ilustrasi Quality Control by Labmutu.com

Quality control atau biasa disebut sebagai QC adalah proses pengecekan akhir yang dilakukan untuk menjamin mutu dan kualitas produk masih sesuai kualifikasi awal. Quality control sering diterapkan oleh beberapa perusahaan dan bisnis. Terutama bagi mereka yang memproduksi barang atau jasa tertentu di bidang tertentu.


Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai quality control secara lengkap. Mulai dari pengertian, fungsi, manfaat hingga cara kerja quality control akan diulas.  Mari simak informasi selengkapnya berikut ini, ya?


Pengertian Quality Control


Quality Control (QC) dalam bahasa Indonesia familiar disebut sebagai pengendalian mutu. Hal ini dilihat dari tujuan QC itu sendiri. Dimana proses QC ini dimaksudkan untuk memastikan kembali kualitas produk sudah sesuai.


Tujuannya adalah agar ketika produk tersebut sampai ke tangan konsumen masih dalam keadaan baik. Artinya sudah sesuai dengan standar yang berlaku. Jadi, quality control berfungsi untuk menyortir atau memfilter barang-barang yang diproduksi. Nantinya hanya barang-barang berkualitas saja yang bisa masuk ke tahap pemasaran.


Fungsi Quality Control


Quality Control merupakan sebuah proses yang bertujuan untuk meninjau barang-barang yang terlibat dalam sebuah proses produksi. QC sering diterapkan pada berbagai industri, mulai dari manufaktur hingga produk buatan tangan.


Secara umum, tujuan QC adalah untuk menjamin kualitas produk sehingga barang atau jasa yang ditawarkan tetap berkualitas hingga sampai ke tangan konsumen. Beberapa fungsi quality control yang lainnya yaitu:


  • Quality control berfungsi untuk mengawasi proses produksi dari awal hingga barang selesai dibuat.
  • Mengontrol apabila adanya ketidaksesuaian pada saat proses produksi berlangsung.
  • Meluluskan sebuah produk yang sudah dipastikan sesuai dengan standar yang berlaku.
  • Melakukan proses monitoring, kemudian melakukan verifikasi terhadap kualitas sebuah produk.

 

 

Unsur-Unsur Quality Control

 

Untuk menjalankan sebuah pengendalian mutu, tentunya harus melibatkan pengembangan sistem. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa produk tersebut memenuhi standar yang dibutuhkan, baik bagi pelanggan maupun customer.


Baca Juga : Pelatihan Pembuatan Control Chart


Oleh karenanya, proses quality control juga harus memenuhi unsur-unsur tertentu.  Apa saja unsur-unsur quality control yang harus dipenuhi? Berikut ini ulasan lengkapnya.


1. Kontrol (monitoring)


Unsur kontrol ini menjadi poin pertama yang masuk ke dalam pengendalian mutu produk. Berikut ini tahapan yang terdapat dalam proses kontrol:


  • Identifikasi catatan
  • Kriteria mengenai integritas dan kinerja
  • Manajemen pekerjaan
  • Pengelolaan yang baik pada saat proses produksi dan lain sebagainya


2. Kompetisi


Untuk dapat membuat sebuah produk atau jasa yang berkualitas dan tentunya harus memenuhi standar kompetisi. Standar kompetisi dalam hal ini berupa:


  • Keterampilan
  • Ilmu pengetahuan
  • Kualifikasi
  • Pengalaman dan lain sebagainya


3. Kedekatan


Kedekatan juga termasuk elemen lunak yang harus terpenuhi dalam QC. Kedekatan dalam hal ini meliputi beberapa faktor seperti:


  • Kepegawaian
  • Integritas
  • Semangat tim
  • Motivasi
  • Budaya organisasi
  • Kedekatan hubungan yang berkualitas dengan karyawan dan lain sebagainya


Cara Kerja Pengendalian Mutu (QC)


Pada dasarnya, tugas quality control sangat bervariatif. Hal tersebut bergantung pada industri mana proses ini diterapkan. Untuk melakukan pengendalian mutu, tentunya dibutuhkan beberapa prosedur yang harus dilaksanakan. Nah seperti apa cara kerja quality control serta prosedurnya? Mari simak tahapannya berikut ini.


1. Menentukan standar


Untuk mengendalikan mutu atau kualitas dari suatu produk dan jasa. Tentunya Anda membutuhkan standar yang menjadi patokan. Itulah mengapa standar menjadi tolak ukur untuk membuat apa itu quality control dapat berjalan dengan baik.


Standar untuk quality control tidak sama antara yang satu dengan yang lainnya. Ada yang mewajibkan untuk diperiksa satu persatu, ada pula yang mengecek beberapa persen saja dari satu proses produksi.


Standar ini merupakan syarat yang menentukan sebuah pengendalian mutu nantinya akan berjalan dengan efektif ataukah tidak.

 

2. Menyelaraskan dengan visi dan misi


Menyelaraskan visi dan misi perusahaan dengan karyawan juga sangat penting untuk dilakukan. Hal ini bukan tanpa alasan, karena untuk mendapatkan hasil yang optimal. Tentunya dibutuhkan kerjasama yang baik antara perusahaan dengan karyawan.


Untuk tujuan tersebut, perusahaan dapat memberikan pelatihan secara khusus kepada karyawan. Baik pelatihan yang berkaitan dengan proses produksi, maupun dengan penerapkan pandangan yang sama dari perusahaan kepada para karyawan.

 

3. Memperbaiki produk dan layanan yang ditawarkan


Tidak cukup hanya mengenal visi misinya saja, ada juga bagian yang tidak kalah penting. Salah satunya yakni proses memperbaiki produk dan jenis layanan yang akan ditawarkan nantinya. Nah dalam prosedur quality control, ternyata  penting juga mengetahui mengenai prosentase kegagalan produk.

 

Jadi, perusahaan perlu mencari tahu betapa prosentase produk yang gagal. Setelah itu, kemudian berusaha memperbaikinya sesuai standar agar prosentase tersebut menjadi berkurang.


Mengenal 7 Tahapan Metode Quality Control


Metode quality control ini merupakan cara teknis yang digunakan untuk mengukur kinerja dari sebuah pengendalian mutu. Ada banyak sekali metode dan pendekatan yang dapat digunakan untuk proses ini.

 

1.  Checklist (daftar periksa)

 

Checklist atau daftar periksa adalah metode yang umum diterapkan untuk daftar item penting. Dengan demikian, Anda dapat memprioritaskan item yang dibutuhkan baik untuk produksi ataupun pemasaran produk.


2. Diagram Tulang Ikan


Diagram tulang ikan dapat digunakan untuk merumuskan masalah. Dengan ini, Anda dapat merumuskan penyebab masalah. Apakah itu terjadi karena masalah pada bahan, mesin, metode yang digunakan ataupun diakibatkan oleh tenaga kerjanya.


3. Peta Kendali

 

Peta kendali membantu Anda untuk melihat bagaimana sebuah proses berubah secara historis. Dalam bagan tersebut, Anda dapat melihat pokok permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Kemudian mencari tahu apa solusi terbaik yang dapat ditempuh untuk mengatasinya.


4. Stratifikasi


Stratifikasi merupakan metode yang dibuat dengan cara memisahkan data. Proses ini akan membuat Anda dapat mengelompokkan pola dan masalah sesuai porsinya.


5. Grafik Poreto


Grafik pareto merupakan diagram batang yang berfungsi untuk menganalisa masalah beserta dengan sebab dan akibatnya. Dengan demikian, inspektur kontrol dapat lebih berfokus pada pokok masalah yang paling signifikan. 


6. Histogram


Pada pengendalian mutu, histogram berfungsi untuk melakukan identifikasi terkait distribusi frekuensi. Dan fungsi lainnya yakni untuk mendeteksi berapa banyak terjadi barang rusak akibat cacat produksi.


7. Diagram Penyebaran


Bagan ini berfungsi untuk memplot antara dua sumbu. Kemudian secara visual membantu memberikan gambaran hubungan antara masing-masing variabel.


Macam-Macam Pengendalian Mutu


Misalnya saja untuk Anda yang berprofesi sebagai inspektur control, bagaimana menentukan metode QC yang paling sesuai? Berikut ini macam-macam quality control yang sering digunakan untuk pengendalian mutu. Mari pahami dan temukan metode yang paling sesuai untuk kebutuhan Anda.


1. Incoming QC Material


Jenis quality control yang pertama adalah incoming QC material. Seperti namanya, proses QC dilakukan dengan mengecek material atau bahan baku suatu produk. Jadi, pengecekan bahan baku ini dilakukan sebelum proses produksi. Tujuannya adalah untuk menghasilkan produk-produk berkualitas sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh produsen.


2. QC Proses


Seperti namanya, QC yang satu ini tidak berfokus pada bahan yang digunakan. Melainkan lebih berfokus kepada proses produksi, apakah sudah sesuai dengan standar yang berlaku ataukah belum. QC process pada umumnya tidak hanya berfokus pada saat proses produksi saja, namun juga dilakukan pada saat internal dan eksternal audit.


3. Finishing QC


Finishing QC dilakukan setelah proses produksi selesai dilakukan. Barang yang telah diproduksi perlu di cek kembali bagaimana pengemasan serta penyimpanannya. Tujuannya yakni agar produk tetap dalam keadaan baik hingga sampai ke tangan konsumen.


Contoh Kontrol Kualitas


Quality Control memang diterapkan pada berbagai industri. Contoh quality control yang umum ditemukan adalah pada industri yang memproduksi makanan ataupun obat-obatan. Untuk memastikan konsumen tidak sakit ketika mengonsumsinya, maka diperlukan sebuah pemeriksaan yang menyeluruh pada produk tersebut. 

 

Disinilah fungsi QC disebut sebagai proses untuk memastikan produk memang mempunyai kualitas yang memadai atau sesuai standar tertentu. Jadi produsen bisa memastikan produk yang dipasarkan memang sudah sesuai dengan kualifikasi yang sudah ditetapkan.


Kesimpulan


Bagaimana, tentunya sekarang Anda sudah lebih memahami apa itu quality control, ya? Rasanya setiap produsen pasti sudah menerapkan batasan kualitas untuk produk yang dihasilkan nantinya. Nah untuk memastikan kembali bahwa produk tersebut memang masih memenuhi standar maka perlu dilakukan QC sebelum benar – benar dipasarkan. 


Baca Juga: Cara Memebuat Control Chart Dengan Excel


Proses quality control ini tidak hanya menjamin mutu produknya saja, namun bisa digunakan untuk mengatasi adanya cacat produksi masal. Selain mengantisipasi kerugian, tentu saja kualitas produk yang sampai di tangan konsumen juga lebih terjamin. Semoga ulasan mengenai apa itu quality control, fungsi, manfaat hingga cara kerjanya di atas sudah cukup membantu, ya?



 

Selasa, 10 November 2020

Penelitian Tindakan Kelas, Kenali Tujuan dan Fungsinya

Penelitian Tindakan Kelas, Kenali Tujuan dan Fungsinya

penelitian tindakan kelas


Penelitian tindakan kelas atau yang sering disingkat menjadi PTK beberapa waktu ini sedang populer, terutama di kalangan pendidik. PTK merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dimana dalam prosesnya, guru berusaha mencari solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh siswa dalam kegiatan belajar mengajar.


Apa Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)?


Tujuan penelitian tindakan kelas adalah memberikan terobosan terbaru untuk memperbaiki kualitas pendidikan. Adanya kegiatan PTK dipicu oleh beberapa alasan, diantaranya kurang efektifnya metode belajar mengajar yang selama ini dilakukan. Serta munculnya kesadaran para guru untuk memahami bahwa praktik yang dilakukan selama ini masih memiliki banyak tantangan. Jadi secara garis besar, berikut ini manfaat penelitian tindakan kelas:

 

  • Untuk memperbaiki praktik pembelajaran di sekolah
  • Meningkatkan mutu pendidikan
  • Efisiensi pengelolaan pendidikan

 

Langkah - langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


Ternyata PTK ini mempunyai tujuan besar yang sangat penting demi maksimalnya proses belajar. Lalu apa saja yang langkah-langkah yang perlu dikerjakan untuk melakukan PTK? Secara teoritis dan konseptual, kegiatan penelitian tindakan kelas meliputi beberapa langkah-langkah, seperti:

 

1. Merumuskan Masalah

 

Mengidentifikasi serta merumuskan masalah adalah metode pertama yang perlu diperhatikan pada saat menerapkan program PTK. Mengidentifikasi serta merumuskan masalah perlu dilakukan agar penelitian menjadi lebih terarah dan fokus dengan masalah yang tepat.


Makalah penelitian tindakan kelas dilakukan dengan cara menentukan fokus masalah. Yang mana rumusan masalah tersebut haruslah berisi tentang deskripsi yang jelas. Antara lain mengetahui kesenjangan antara kenyataan dengan keinginan yang akan diwujudkan. Sehingga dapat diketahui inti dari permasalahan yang akan difokuskan.


2. Menganalisis Masalah


Setelah pokok permasalahan ditemukan, langkah yang harus dilakukan selanjutnya adalah menganalisis masalah. Analisis masalah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dimensi penting dalam masalah tersebut.

Baca Juga: Metode Penelitian

Lalu memberikan penekanan yang lebih jelas dengan menemukan dampak sebab-akibat dari masalah yang sedang dihadapi. Menganalisis masalah dilakukan dengan cara menekankan permasalahan pokok, pemeriksaan asumsi yang sudah dibuat, mengkaji data penelitian yang tersedia dan lain sebagainya.


3. Merumuskan Tindakan dan Pelaksanaan


Merumuskan perencanaan tindakan menjadi poin yang tidak boleh dilupakan dalam jurnal penelitian tindakan kelas. Perencanaan tindakan haruslah meliputi beberapa poin yang mendasar. Seperti merancang alat-alat yang diperlukan selama proses PTK, metode yang digunakan dalam PTK, teknik pengumpulan data dan lain sebagainya.


Setelah perumusan tindakan direncanakan dengan matang. Langkah yang selanjutnya adalah pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan PTK harus diimplementasikan dan diperhatikan dengan seksama, serta harus disertai dengan peran serta guru dalam prosesnya.

 

4. Pengamatan

 

Pengamatan sangat diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah yang mungkin terjadi pada saat proses PTK. Pengamatan sebaiknya dilakukan pada saat proses pembelajaran. Dimana peneliti yang dalam hal ini adalah guru berperan juga sebagai pengamat.

 

Proses pengamatan berfungsi untuk menjalin objektivitas serta melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan PTK. Apakah pelaksanaan kegiatan tersebut sudah efektif atau masih berkendala, tentu akan ditemukan dalam proses pengamatan ini.


5. Refleksi atau Pantulan


Kegiatan refleksi atau pantulan dilakukan pada saat proses pembelajaran sudah selesai dilaksanakan. Proses refleksi merangkum semua kegiatan yang dilakukan. Apabila ditemukan hambatan atau kegagalan dalam prosesnya, maka peneliti diharapkan untuk kembali merancang perencanaan untuk siklus PTK yang selanjutnya.


Karena tujuan diadakannya PTK ini memang adanya kepuasan dari kedua belah pihak. Baik dari pihak peneliti yaitu guru maupun pihak siswa. Hasilnya adalah dengan diperolehnya ketuntasan dalam proses pembelajaran serta meningkatnya hasil belajar siswa.


6. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang Harus Diketahui


Kegiatan penelitian tindakan kelas dapat dilakukan dengan memilih beberapa metode yang tepat. Beragam metode ini dapat menjadi pertimbangan untuk guru. Yakni membantu mereka untuk memilih satu metode yang paling tepat dan efisien sesuai kebutuhan.

 

Model Penelitian Tindakan


Ada beberapa model penelitian tindakan kelas yang sering digunakan oleh para guru atau peneliti dalam prosesnya. Beberapa model atau metode yang sering diterapkan dalam proses PTK di antaranya adalah seperti berikut ini:


1. Model Global


Metode global menjadi salah satu metode populer yang digunakan dalam kegiatan PTK. Metode ini dilakukan dengan cara menyuruh siswa untuk membaca keseluruhan dari materi. Kemudian membuat ringkasan dari materi-materi yang sudah dipelajari tersebut.

 

Baca Juga: Teknik Pengumpulan Data

 

Meskipun cenderung mudah, namun metode tersebut dianggap kurang efektif. Karena siswa cenderung bersifat pasif dan tidak meningkatkan tindakan rasional dalam proses pendalaman dan pemahaman materi.


2. Model Diskusi


Metode diskusi juga sering digunakan dalam kegiatan PTK. Metode diskusi bertujuan untuk saling tukar informasi antara pendidik dengan siswa. Kemudian dari kegiatan tersebut akan memperoleh beberapa titik terang seperti tercapainya gagasan, kesimpulan, dan juga buah pikir.

 

Metode diskusi yang dilakukan dalam kegiatan PTK memiliki beberapa dampak positif. Berikut ini beberapa dampak baik dari penggunaan metode diskusi bagi siswa:


  • Siswa untuk belajar mengemukakan pendapat
  • Memberi kesempatan siswa untuk mencari informasi dari berbagai sumber data
  • Mengajari siswa untuk mencari penyelesaian masalah
  • Menumbuhkan rasa tanggung jawab mengenai pendapat, kesimpulan serta keputusan yang diambil

 

Hal di atas tentunya memiliki dampak yang sangat baik, karena selain merangsang siswa untuk mencari pemecahan masalah, tentu membantu mereka untuk menghargai pendapat orang lain. Dan yang tidak kalah penting yakni bertanggung jawab dengan hasil keputusan yang telah disepakati bersama.


3. Metode Ceramah


Metode ceramah dilakukan dengan cara menyampaikan informasi secara lisan kepada sejumlah siswa. Dengan menerapkan metode tersebut, guru menjadi lebih mudah menguasai kelas serta dapat menerangkan pelajaran dengan jumlah banyak.


Namun, metode ceramah juga dianggap sebagai sebuah metode yang cukup monoton. Karena dalam hal ini siswa berperan sebagai pihak yang pasif sehingga mengurung daya kritis mereka. Selain itu, guru atau peneliti juga sukar mengontrol sampai mana tingkat pemahaman siswa. Sehingga metode belajar satu arah tersebut dianggap kurang efektif untuk diterapkan.


4. Independent Study


Model pelaksanaan tindakan kelas ini sering disebut juga sebagai metode pembelajaran terbuka. Yang mana proses pembelajaran tersebut dilakukan secara individual. Jadi siswa belajar melalui korespondensi melalui TV, radio, internet dan lain sebagainya.


Meskipun metode ini bertujuan agar siswa mendapatkan keleluasaan untuk menentukan cara belajar yang paling tepat dengan dirinya. Namun terkadang metode tersebut juga menjadi kurang efektif. Pasalnya guru kurang mengontrol aktivitas pembelajaran. Sehingga ketika siswa mengalami kesulitan tidak dapat berkonsultasi langsung dengan pendidik.


5. Metode Demonstrasi


Metode demonstrasi dilakukan dengan menunjukkan cara melakukan sesuatu melalui hal-hal yang bersifat praktikal. Metode demonstrasi sangat menguntungkan karena membantu siswa untuk menyerap pengetahuan langsung dari sumbernya. Serta menghadirkan praktik yang nyata dan mudah dipahami. Namun, guru butuh ketrampilan yang memadai untuk dapat menunjukkan pengajaran dengan menggunakan metode tersebut.


6. Metode Eksperimen


Pelaksanaan tindakan kelas dengan metode eksperimen dilakukan dengan cara memberikan kesempatan pada anak didik untuk berdiskusi dalam satu kelompok. Tujuannya adalah agar siswa dapat berdiskusi serta mencari pemecahan terhadap masalah yang dihadapi. Siswa juga dilatih untuk berpikir secara ilmiah serta dituntut bereksperimen dalam mengeksplorasi ilmu dan teknologi.


7. Metode PAKEM


Tidak seperti artinya, metode pakem ini merupakan singkatan dari beberapa kata berikut ini:


  • Pembelajaran
  • Aktif
  • Kreatif
  • Efektif
  • Menyenangkan


Dalam prosesnya, metode pembelajaran tersebut melibatkan empat elemen penting. Yakni meliputi proses interaksi, komunikasi, refleksi, dan juga eksplorasi.


Bagaimana, Sudah Siap Membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK)?


Itulah tujuh metode yang sering digunakan dalam program PTK. Guru dapat mengambil salah satu metode yang paling tepat atau menerapkan beberapa metode sekaligus dalam proses pembelajaran.


Pelaksanaan tindakan kelas selain tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Program tersebut juga membantu guru untuk meningkatkan profesionalisme dan juga meningkatkan kualitas proses pembelajaran di dalam kelas. Sehingga selain bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan, kegiatan tersebut juga membangun interaksi yang baik antara guru dengan siswa.

Minggu, 13 September 2020

Perbedaan Kualitatif dan Kuantitatif Dalam Penelitian Yang Wajib Diketahui Pemula

Perbedaan Kualitatif dan Kuantitatif Dalam Penelitian Yang Wajib Diketahui Pemula

Perbedaan Kualitatif dan Kuantitatif merupakan topik yang perlu dikaji sebagai dasar pada saat ingin melakukan berbagai penelitian. Sebelum kita melakukan penelitian, sebaiknya kita harus paham dulu tentang apa itu kualitatif dan apa yang dimaksud dengan kuantitatif.

Sebelum kita jauh membahas menganai kualitatif dan kuantitatif, mari kita simak dulu penjelasan mengenai penelitian. Penelitian adalah suatu bentuk laporan yang sering dijumpai dalam penyusunan skripsi, tesis, disertasi dan lain-lain.

perbedaan kualitatif dan kuantitatif

Bagi seorang ahli, tentunya tidak terlepas dari yang namanya penelitian, apakah sebagai mahasiswa, siswa, para ahli dan pakar-pakar dibidang tertentu untuk mencari dan menguji kebenaran dari suatu fenomena.
Baca Juga: TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL UNTUK PENELITIAN EKSPERIMEN DAN LABORATORIUM
Sebelum kita lebih jauh membahas, disini saya akan menginformasikan bahwa labmutu.com (website ini) merupakan blog autority untuk memberikan seputar informasi tentang mutu laboratorium baik teknis maupun manajemen. Namun pada beberapa kategori, saya juga membahas tentang Penelitian dan Statistik.

Ok balik lagi ke topik pembahasan kita, bahwa di dalam dunia pendidikan sangat berhubungan erat dengan kegiatan penelitian. Tujuannya adalah untuk mengungkapkan suatu fenomena agar tidak terjadi kesalahpahaman dan kesimpangsiuran generasi mendatang. Oleh sebab itu, rajin-rajinlah untuk melakukan suatu penelitian agar bisa mendapatkan amal jariyah dari apa yang kita lakukan untuk negeri ini dan generasi mendatang.

Dalam memahami perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif, sering kali kita bingung dengan dua istilah tersebut terutama dikalangan pelajar atau mahasiswa. Bagi pemahaman awam termasuk saya pada saat itu menyangka bahwa penelitian kuantitatif adalah berhubungan dengan angka dan kualitatif berhubungan dengan kata-kata.

Baiklah kita coba bahas satu persatu yang berhasil saya rangkum dari berbagai sumber.

Pengertian Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Pengertian Menurut Strauss dan Corbin

Penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang menghasilkan penemuan yang tidak bisa diperoleh dengan menggunakan prosedur statistik atau cara lain dari proses pengukuran.

Pengertian Menurut Sugiyono

Menurutnya bahwa penelitian kualitatif merupakan suatu metode yang memiliki landasarn pada filsafat post positivisme. Sering kali metode ini digunakan untuk melakukan penelitian terhadap suatu kondisi objek yang bersifat alami (lawan dari eksperimen), dan biasanya penelitian ini merupakan instrumen kunci.
Perihal pengambilan sampel yang sesuai untuk digunakan adalah menggunakan metode purposive dan snowball sampling sedangkan teknik pengumpulan data bisa menggunakan tri-angulasi (gabungan). Analisis data yang digunakan adalah bersifat induktif atau kualitatif. Berlanjut pada hasilnya, yaitu menekankan pada arti dari generalisasi.

Sedangkan metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang dilandasi oleh filsafat positivisme. Penggunaan metode ini dapat diterapkan untuk sampel dan populasi, teknik sampling yang umum digunakan adalah secara acak atau random. Untuk teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan instrumen penelitian yang digunakan. Berlanjut pada analisis data yang digunakan adalah melalui sistem pengukuran yang berfungsi untuk menguji hipotesa yang telah ditetapkan di awal.

Pengertian Menurut Saryono

Menurut Saryono, bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang sering digunakan untuk menyelidiki, menjelaskan, memberikan gambaran dan menemukan kualitas dari pengaruh secara lami (biasanya kondisi sosial atau prilaku mahluk hidup) yang tidak dapat diselaskan, diukur atau bahkan digambarkan melalui pendekatan kuantitatif. Sedangkan penelitian kuantitatif adalah kebalikan dari kualitatif ini.

Nah, setelah kita mengulas pengertiannya, berikutnya adalah apa saja yang membedakan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif? Yuk kita ulas satu per satu.

Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Setelah kita membahas tentang pengertian penelitian menurut beberapa ahli, berikut ini juga saya jelaskan poin-poin penting yang membedakan antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Sehingga anda bisa lebih mudah dalam memahami perbedaanya. Dan tidak salah dalam memilih metode yang akan digunakan.

Parameter Kualitatif Kuantitatif
Desain Penelitian Bersifat umum, fleksibel dan dinamis. Dapat berkembang selama proses penelitian berjalan Memiliki sifat khusus, terperinci dan statis. Alur penelitian kuantitatif sudah direncanakan sejak awal dan tidak bisa diubah lagi
Analisis Data Dianalisis selama proses penelitian berlangsung Dapat dianalisis setelah tahap akhir penelitian dan sebelum laporan dihasilkan
Subjek Penelitian Subjek penelitian biasanya disebut narasumber Subjek penelitian biasanya disebut responden
Sudut Pandang Terhadap Fakta Memandang fakta tergantung pada cara peneliti mengintepretasikan data hasilnya. Karena ada beberapa hal yang kompleks dan tidak bisa dijelaskan hanya sebagai angka, sebagai contoh adalah perasaan manusia. Penelitian ini berangkat dari data menghasilkan teori. Memandang fakta tergantung pada objek penelitian, dalam hal ini peneliti harus bersifat tidak memihak. Apapun yang teramati di lapangan, itulah fakta yang harus di catat. Penelitian jenis ini berangkat dari teori menuju data.
Pengumpulan Data Lebih fokus pada suatu yang tidak dapat diukur oleh salah atau benar. Kualitas penelitian tidak ditentukan oleh banyaknya narasumber melainkan kedalaman informasi yang digali. Data dikumpulkan menggunakan instrumen. Data yang diperoleh selanjutnya dikonversi menggunakan kategori yang telah ditetapkan sebelumnya. Kualitas penelitian ditentukan oleh banyaknya responden atau sampel yang terlibat.
Representasi Data Laporan penelitian lebih banyak mengandung deskripsi Direpresentasikan dalam bentuk hasil dari perhitungan matematis atau statistik. Hasil tersebut dianggap sebagai fakta yang sudah dikonfirmasi. Keabsahan ditentukan berdasarkan validitas dan reliabilitas instrumen yang dipakai.
Implikasi Hasil Penelitian Implikasi terbatas pada situasi tertentu. Hasil penelitian tidak bisa digeneralisasi dalam pengaturan yang berbeda Hasil berupa fakta atau teori yang berlaku secara umum, kapanpun dan dimanapun fakta tersebut tetap berlaku.
Metode Yang Digunakan Fenomenologi, Etnografi, Studi Kasus, Historis dan Grounded Theory Eksperimen, Survey, Korelasi, Analisis Jalur dan Expost Facto
Tujuan Penelitian Mendapatkan pemahaman mendalam, mengembangkan teori, mendeskripsikan realitas dan kompleksitas sosial Menjelaskan hubungan antar variabel, menguji teori, melakukan generalisasi fenomena sosial yang diteliti
Jenis Data Deskriptif dan Eksploratif Numerik dan Statistik

Baiklah itu saja yang bisa kami berikan artikel tentang perbedaan istilah kualitatif dan kuantitatif dalam penelitian. Silahkan baca berulah kali agar lebih paham dalam memilih metode yang akan digunakan untuk menyelesaikan tugas akhir atau projek di perusahaan tempat Anda bekerja.
Semoga informasi ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua, silahkan bertanya pada kolom komentar jika ada yang ingin ditanyakan atau didiskusikan. Terimakasih...

Video Ulasan ISO 17025