Tampilkan postingan dengan label Metode Penelitian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Metode Penelitian. Tampilkan semua postingan

Selasa, 01 September 2020

Teknik Pengumpulan Data Untuk Melakukan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Teknik Pengumpulan Data Untuk Melakukan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif

Teknik Pengumpulan Data adalah bagian terpenting dalam penelitian dan menjadi tolak ukur berhasil atau tidak penelitian yang dilakukan. Apabila kita salah dalam memilih teknik atau metode untuk mengumpulkan data maka berakibat buruk dan fatal pada hasil penelitian yang dilakukan.
Menurut beberapa ahli bahwa metode pengumpulan data merupakan cara untuk mendapatkan informasi atau data yang diperlukan dalam penelitian. Teknik yang digunakan sering kali menunjuk pada suatu istilah yang abstrak dan jarang diwujudkan dalam benda. Namun teknik tersebut dapat dilihat penggunaannya melalui beberapa instrumen yaitu angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumen dan lain-lain.

Proses Pengumpulan Data


Berdasarkan defenisi yang kita bahas bersama di awal artikel ini bahwa cara pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan guna memenuhi tujuan dari penelitian yang kita laksanakan.

Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data

Sebelum kita bahas lebih dalam mengenai hal itu, terkadang hipotesa juga dibutuhkan sebagai jawaban sementara dari masalah yang akan kita teliti. Perlu diketahui bahwa jawaban tersebut masih harus atau perlu diuji secara empirik sehingga dibutuhkanlah suatu pekerjaan yakni mengumpulkan data

Dalam prosesnya dibutuhkan beberapa variabel yang akan diteliti sehingga kita tidak bingung dalam melaksanakan suatu penelitian. Variabel yang akan diteliti juga mengandung unit analisis yang terkait erat dengan sasaran penelitian. Data-data yang dikumpulkan dari setiap variabel dapat ditentukan melalui definisi operasional variabel yang saling terkait.
Baca Juga: TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL UNTUK PENELITIAN
Nah, setelah kita membahas mengenai proses dari pengumpulan data, maka selanjutnya kita membahas poin penting untuk mendapatkan data penelitian. Topik pembahasan ini yang sering disebut sebagai Metode Pengumpulan Data.

Metode Pengumpulan Data


Beberapa cara untuk mengumpulkan data adalah dapat melalui angket, observasi, wawancara, studi dokumentasi dan teknik lainnya.


Teknik Wawancara


Wawancara merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung kapada responden, selanjutnya jawaban responden tersebut di rekam atau di catat oleh si peneliti.

Keuntungan teknik wawancara


Adapun keuntungan dari teknik wawancara dalam proses pengumpulan informasi adalah:
  1. Cocok digunakan apabila kita mewawancari responden yang tidak bisa membaca, menulis atau menghitung (calistung)
  2. Responden dapat langsung bertanya kepada peneliti apabila ada pertanyaan yang kurang jelas
  3. Dapat mengoreksi secara langsung jawaban responden melalui raut wajah dan gerak gerik si responden


Kerugian teknik wawancara


Ada keuntungan, namun ada juga kerugian yang diperoleh apabila anda menggunakan teknik ini, yaitu:
  1. Biasanya membutuhkan biaya yang besar seperti biaya perjalanan, makan dan lain-lain
  2. Jangkauan responden lebih sedikit karena keterbatasan waktu ataupun keadaan
  3. Adanya proses tatap muka biasanya menganggu kenyamanan responden sehinga sering terjadi kegagalan dalam memperoleh informasi yang diinginkan.


Teknik Angket


Angket yaitu suatu teknik untuk mendapatkan data penelitian dengan cara mengirim atau menyerahkan daftar pertanyaan kemudian responden mengisi sendiri angket yang diberikan oleh si peneliti.

Keuntungan teknik angket


Ketika anda melakukan teknik angket, terdapat beberapa keuntungan yang bisa anda peroleh yaitu:
  • Mampu menjangkau sampel atau responden dengan jumlah yang besar.
  • Biaya relatif murah
  • Proses ini tidak terlalu menganggu responden karena tidak adanya tatap muka secara langsung dan dapat disesuaikan dengan waktu si responden dalam proses pengisiannya


Kerugian teknik angket


Ada keuntungan, juga ada kerugian dalam teknik ini yaitu:
  • Saat dikirimkan kepada responden melalui ekspedisi, biasanya persentase angket ini kembali lebih kecil karena tidak terkontrol.
  • Apabila responden tidak bisa calistung maka akan menyulitkan bagi si responden dan berakibat pada tidak diisinya angket yang diberikan
  • Responden salah dalam menafsirkan maksud dari pertanyaan yang ada di dalam angket sehingga dibutuhkan penjelasan yang lebih detail pada masing-masing daftar pertanyaan yang ada di dalam angket.

Teknik Observasi


Teknik observasi merupakan pengamatan suatu kegiatan atau peristiwa untuk selanjutnya diukur atau diamati oleh indera penglihatan. Pada teknik ini biasanya peneliti tidak melakukan pertanyaan atau perlakuan terhadap objek yang diteliti.
Baca Juga: METODE PENELITIAN
Berikut ini terdapat beberapa hal yang menjadi fokus perhatian anda ketika memilih teknik observasi dalam melengkapi data yang dibutuhkan dalam penelitian, yaitu:
  • Harus memiliki pengetahuan mendalam terhadap objek yang akan diteliti
  • Memahami tujuan umum dan khusus terhadap penelitian yang akan dilakukan
  • Harus menentukan teknik dan alat yang digunakan untuk merekam data yang teramati. Perlu pertimbangan terhadap proses pencatatan apabila dilakukan secara langsung atau pencatatan dilakukan di waktu yang berbeda, disini anda sebagai peneliti harus memiliki daya ingat yang kuat.

Keuntungan teknik observasi


Terdapat beberapa keuntungan apabila anda memilih teknik observasi dalam mengumpulkan data penelitian yaitu:
  • Kita memperoleh data yang fresh atau segar
  • Keabsahan proses pengukuran dapat ditentukan langsung
Baca Juga: Penelitian Tindakan Kelas

Kerugian teknik observasi


Adapun beberapa kerugian yang sering dihadapi bagi para peneliti dalam melaksanakan teknik ini yaitu:
  • Apabila ingin memperoleh data dengan kualitas yang sesuai harapan makan peneliti diharuskan untuk menunggu lalu mengamati hingga tingkah laku objek peneliti terjadi secara alamiah
  • Beberapa dari peristiwa dapat membahayakan bagi si peneliti.

Itulah sekilas ulasan mengenai metode pengumpulan data untuk penelitian kualitatif ataupun kuantitatif. Pada dasarnya mau teknik apa yang digunakan, hal itu kembali lagi pada si peneliti dan objek penelitian yang akan di teliti. Oleh sebab itu perbanyaklah diskusi dengan dosen pembimbing agar tidak salah dalam memilih tekni yang akan dipakai.

Semoga artikel ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. Terimakasih.

Rabu, 12 Agustus 2020

METODE PENELITIAN : Jenis dan Definisinya Untuk Anda Ketahui

METODE PENELITIAN : Jenis dan Definisinya Untuk Anda Ketahui


metode penelitian
Metode Penelitian - Saat kita hendak melakukan suatu penelitian, tentunya kita harus menentukan terlebih dahulu jenis metode untuk melaksanakan penelitian. Melalui penentuan jenis metode penelitian, maka dapat diketahui prosedur, peralatan serta desain penelitian yang akan kita gunakan.

Oleh sebab itu, sebelum melakukan penelitian maka ada 3 hal yang perlu dipertanyakan sebelum melaksanakan penelitian yaitu:
  1. Bagaimana urutan penelitian yang ingin dilakukan?
  2. Anda menggunakan alat apa untuk mengukur atau mengumpulkan data?
  3. Bagaimana cara melakukan penelitian itu?

1. Jenis dan Kelompok Metode Penelitian

Sebagai dasar untuk menggunakan metode penelitian maka kita harus menentukan terlebih dahulu teknik yang digunakan serta prosedur penelitian. Menurut Crawford tahun 1928, jenis penelitian terdiri dari 14 yaitu:
  1. Eksperimen
  2. Sejarah
  3. Psikologis
  4. Case study
  5. Survei
  6. Membuat kurikulum
  7. Analisa pekerjaan
  8. Interview
  9. Questionair
  10. Observasi
  11. Pengukuran
  12. Statistik
  13. Tabel dan Grafik
  14. Teknis perpustakaan.

Setelah kita mengetahui 14 jenis penelitian yang dijabarkan oleh Crawford, maka kita akan mengalami kebingungan karena terdapat beberapa jenis penelitian, yang mana itu semua hampir mirip maksudnya.

Maka pada tahun 1914, para ahli mulai berfikir untuk menyederhanakan jenis penelitian tersebut menjadi 4 kelompok penelitian yaitu:
  1. Metode ekperimen
  2. Metode sejarah
  3. Metode deskriptif
  4. Metode kuestioner

Kemudian berkisar tahun 1932 sampai 1938, metode penelitian dikelompokkan menjadi 4 jenis berikut ini:
  1. Metode eksperimen
  2. Metode sejarah
  3. Metode deskriptif
  4. Metode filsafat
Balakangan ini, dasar penelitian dikelompokkan pada beberapa hal berikut ini:
  • Sifat atau karakter msalah
  • Lokasi penelitian
  • Waktu penelitian
  • Bidang keilmuan untuk mendukung penelitian

Ok, kita langsung saja bahas, apa-apa saja metode penelitian yang digunakan hingga saat ini?

Baca Juga: Teknik Pengambilan Sampel

A. Metode Sejarah

Sejarah adalah suatu pengetahuan yang tepat terhadap tragedi atau kejadian yang telah terjadi. Beberapa ciri dari metode sejarah adalah:
  • Metode sejarah lebih banyak bersandar pada data yang telah diamati orang lain terlebih dahulu
  • Data yang digunakan berasal dari bahan acuan yang tidak standar
  • Data yang digunakan lebih banyak bergantung pada data primer sedangkan perlu penentuan bobotnya harus dikritik secara internal dan eksternal
  • Sumber data dinyatakan secara definitif meliputi nama pengarang, tempat tinggal dan waktu

Pada saat anda hendak melakukan penelitian tentang sejarah, beberapa sumber data yang bisa anda ambil adalah dengan beberapa cara berikut ini:
  1. Remain dan dokumen. Remain atau sering disebut sebagai relics adalah bahan fisis atau tulisan yang memiliki nilai bersejarah seperti alat perkakas, perhiasan kuno, bangunan (seperti piramida), candi, senjata, sendok, benda budaya dan lain-lain. Sedangkan dokumen adalah laporan atau hasil tulisan dari pandangan serta pikiran manusia pada masa yang lampau. Sebagai contohnya adalah batu tulis, daun-daun lontar, relief pada candi, surat kabar dan lain-lain.
  2. Sumber primer dan sekunder. Sumber data primer merupakan suatu sumber yang memuat sumber dasar yang bersifat orisinil dari data sejarah. Contoh sumber data primer dalam penelitian sejarah adalah catatan resmi yang dibuat pada saat acara atau upacara, keterangan dari saksi mata, keputusan rapat, foto, dan lain-lain. Sedangkan sumber sekunder adalah catatan dari sumber peristiwa yang jarak waktunya cukup lama dari sumber orisinilnya.

Dalam melakukan penelitian sejarah, setelah anda menentukan atau mendapatkan data dari berbagai sumber, apakah itu dari remain atau sumber primer atau sekunder. Maka yang perlu diperhatikan adalah validitas data yang dihasilkan. Oleh sebab itu diperlukan kritik secara internal maupun eksternal agar dapat dipastikan bahwa data yang dihasilkan telah berasal dari sumber yang orisinil.
Ada beberapa peneliti menganggap bahwa adalam metode sejarah tidak diperlukan hipotesa. Hal ini emang benar namun dalam penjelasan yang lebih detail hipotesa diperlukan. Adapaun maksud dan tujuan kita menggunakan hipotesa dalam penelitian sejarah adalah untuk mempermudah pekerjaan dalam menentukan kesimpulan.

B. Metode Deskriptif atau Survey

Definisi metode penelitian secara deskriptif sangat beragam menurut para ahli, menurut Nazir tahun 1985 metode deskriptif adalah suatu metode untuk meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada manusia saat ini.

Adapun tujuan penggunaan metode deskriptif adalah membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat hubungan antar fenometa yang diselidiki.

Berikut ini beberapa ciri-ciri metode penelitian secara deskriptif yaitu
  • Data terdiri dari akumulasi data dasar
  • Mencakup metode penelitian yang lebih luas dari metode sejarah dan ekperimental
  • Secara umum sering diberi nama tertentu seperti metode survey
  • Menerangkan hubungan antar parameter atau varasi
  • Menguji hipotesa
  • Membuat prediksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan.
  • Pada saat mengumpulkan data, biasanya menggunakan teknik wawancara mendalam menggunakan kuisioner ataupun pentunjuk interview.

Jenis penelitian secara deskriptif sangat beragam hal ini tergantung pada teknik dan alat yang digunakan, tempan serta waktu penelitian. Beberapa jenis penelitian deskriptif yang sering dilakukan oleh para penelitia, menggunakan beberapa metode berikut ini:
  1. Metode survey yaitu penyelidikan terhadap suatu fakta di lapangan dari gejala yang ada serta mencari keterangan secara faktual dari sumber primer.
  2. Metode deskriptif yang berkesinambungan yaitu penelitian secara deskriptif yang dilakukan secara terus menerus terhadap suatu objek penelitian. Penelitian ini sering kali digunakan untuk meneliti masalah sosial.
  3. Penelitian studi kasus yaitu penelitian terhadap suatu objek yang berhubungan atau berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitasnya. Subjek dalam melakukan penelitian ini bisa berupa individu, kelompok, lembaga ataupun masyarakat.
  4. Penelitian analisa pekerjaan dan aktivitas yaitu penelitian yang ditujukan untuk menyelidiki secara detail terhadap pekerjaan dan aktivitas manusia. Hasil penelitian ini dapat menjadi rekomendasi untuk keperluan di masa mendatang.
  5. Penelitian tindakan
  6. Penelitian dokumenter atau studi pustaka.

C. Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah suatu metode di dalam melaksanakan penelitian untuk menggali secara mendalam dan biasanya digunakan dalam bidang eksakta. Metode eksperimen pertama kali dilakukan oleh seorang navigator berkebangsaan Inggris yaitu Sir Humprey Gilbert pada tahun 1539-1583 serta seorang dokter dan ahli binatang dari Italia yakni Galileo Galilei pada tahun 1564-1642.

Definisi Eksperimen

Berdasarkan definisinya, eksperimen adalam observasi mendalam terhadap suatu kondisi buatan yang di atur pada kondisi tertentu oleh si peneliti. Sehingga penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang dilakukan dengan cara memanipulasi objek penelitian dan melibatkan kontrol.

Kontrol yang dimaksud adalah objek penelitian yang dibiarkan berproses tanpa adanya manipulasi. Sehingga pengaruh dari manipulasi dapat diidentifikasi dan di analisis.
Selengkapnya tentang Metode Eksperimen

D. Metode Grounded Research

Grounded research adalah sesuatu riset yang mendasarkan diri pada fakta serta menggunakan analisis perbandingan dengan tujuan untuk generalisasi empiris, menetapkan konsep, membuktikan teori, dan mengembangkan teori.

Para peneliti sering menggunakan grounded research dengan metode studi perbandingan yang dikerjakan untuk memverifikasi teori yang sedang berlangsung serta menentukan seberapa jauh gejala umum berlaku. 

E. Metode Penelitian Tindakan

Metode penelitian tindakan adalah suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama antara peneliti dan decision maker tentang variabel  yang dapat dimanipulasi dan dapat segera digunakan untuk menentukan kebijakan dan pembangunan.

Ciri utama action research adalah memperoleh penemuan yang signifikan secara operasional sehingga dapat digunakan ketika kebijakan tersebut dapat dilaksanakan.


Demikianlah ulasan singkat mengenai metode penelitian yang bisa diberikan, apabila terdapat ulasan yang kurang mendalam maka maafkanlah kami, hehehe. Semoga informasi ini bisa memberikan manfaat. Terimakasih

Jumat, 15 Mei 2020

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL UNTUK PENELITIAN EKSPERIMEN DAN LABORATORIUM

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL UNTUK PENELITIAN EKSPERIMEN DAN LABORATORIUM

Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel adalah suatu cara untuk mendapatkan sampel dari populasi yang digunakan untuk menentukan sifat, karakter atau lainnya. Teknik sampling ini sangat penting untuk diketahui secara seksama karena kegiatan ini merupakan tahap awal yang akan menentukan kualitas suatu data hasil pengujian.


PENGERTIAN POPULASI DAN SAMPEL

Sebelum kita bahas lebih jauh, berikut ini saya jelaskan terlebih dahulu apa itu sampel dan populasi. Populasi adalah suatu wilayah secara umum  yang terdiri dari objek atau subjek dan memiliki kualitas dan karakteristik tertentu. Penentuan populasi biasanya ditentukan oleh seorang peneliti ataupun analis di laboratorium.

Populasi ada banyak hal karena dapat berupa orang, hewan, ataupun benda-benda alam lainnya seperti pohon, air ataupun tanah. Populasi tidak hanya sebagai jumlah yang ada pada objek atau subjek yang akan diteliti melainkan terdiri dari seluruh karakter yang dimiliki oleh benda itu semua.

Sampel adalah sebagian dari jumlah atau karakter populasi, adanya sampel dikarenakan tidak memungkinkannya melakukan penelitian atau pengujian terhadap populasi karena jumlahnya yang terlalu besar.

Oleh sebab itu terdapat beberapa teknik pengambilan sampel agar kegiatan untuk menunjang penelitian ataupun pengujian menjadi maksimal dan bersifat representative (mewakili).

TEKNIK SAMPLING

Untuk memudahkan anda dalam memahami teknik pengambilan contoh, tahap awal ini saya ingin menyampaikan ke dalam bentuk infografis.

Berdasarkan gambar di atas, dapat kita lihat bahwa teknik sampling itu terdiri dari dua macam, yaitu pengambilan sampel secara probabilitas (probability sampling) dan non-probabilitas (non probability sampling).

Probability Sampling

Probability sampling adalah suatu teknik pengambilan contoh dari populasi dimana setiap sampel mendapatkan peluang yang sama untuk dijadikan sebagai sampel uji. Pengambilan sampel secara probabilitas terdiri dari beberapa metode yaitu simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random dan sampling area (cluster) sampling atau sering disebut pengambilan sampel menurut lokasi atau daerah.

Simple Random Sampling

Mengapa dikatakan sebagai simple atau dalam bahasa Indonesia adalah sederhana? Hal ini karena anggota yang dijadikan sebagai sampel dari populasi diambil secara acak tanpa memperhatikan adanya strata yang terdapat dalam populasi tersebut.

Metode ini dilakukan jika anggota populasi terdiri dari anggota yang homogen. Cara pengambilan sampel secara sederhana bisa dilakukan dengan cara undian dengan cara memilih bilangan dari daftar bilangan secara acak dan sebagainya.

Lebih jelasnya coba anda perhatikan ilustrasi berikut ini:
simple random sampling adalah

BACA JUGA: METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

Proportionate Stratified Random Sampling

Cara pengambilan sampel ini digunakan apabila populasi yang ada memiliki anggota yang bersifat tidak homogen serta berstrata secara proporsional. Misalkan saja begini, di dalam suatu organisasi perusahaan sudah pasti memiliki karyawan yang berbeda latar belakang pendidikan. Seperti lulusan SD, SMP, SMA/SMK, D3, S1 dan S2, Nah oleh sebab itu kita harus mengambil perwakilan dari tiap-tiap strata tersebut.
Proportionate Stratified Random Sampling

Tujuannya dalah agar kita mendapatkan data yang representative atau mewakili kondisi populasi secara umum. Adapun penentuan jumlah sampel yang ditentukan agar mewakili populasi yang ada, harus ditentukan melalui penentuan jumlah sampel yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael dan disajikan pada tabel berikut ini:
tabel Isaac dan Michael

Disproportionate Stratified Random Sampling

Teknik atau cara pada bagian ini dipilih apabila kondisi populasi memiliki strata namun kurang proporsional. Maksud dari proporsional adalah jumlah dari masing-masing strata sangat bervariasi sehingga cukup sulit untuk menentukan jumlah sampel yang tepat.

Lebih mudahnya saya mencontohkan begini, suatu ketika saya henda meminta kepada seluruh karyawan saya untuk memberikan penilaian terhadap kinerja yang telah saya lakukan selama ini. Adapun jumlah karyawan saya tersebut terdiri dari 3 orang lulusan S3, 4 orang S2, 90 orang S1, 800 orang SMA Sederajat, 700 orang SMP.
Baca Juga: Teknik Pengumpulan Data
Maka dari data diatas dapat kita lihat bahwa jumlah strata tidak cukup proporsional, oleh sebab itu teknik yang bisa dilakukan adalah dengan cara menerapkan disporprotionate stratified random sampling. Maka strata dengan jumlah yang sedikit harus diambil semua sebagai sampel yaitu karyawan dengan lulusan S3 dan S2 harus dijadikan sebagai sampel semua.

Cluster Sampling (Area Sampling)

Cluster sampling digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber datanya sangat luas. Misalkan begini, kita akan mengambil pendapat masyarakat Indonesia yang terdiri dari 33 provinsi. Namun sampel yang digunakan hanya berkisar 20 provinsi saja. Akan tetapi dari 15 provinsi yang dipilih juga harus menetapkan kabupaten atau kota dari masing-masing provinsi tersebut.

Oleh sebab itu, penggunaan metode sampling ini sering kali digunakan melalui dua tahap yaitu tahap pertama dengan cara menentukan sampel daerah kemudian menentukan orang yang ada pada daerah tersebut. Adapun metode ini digambarkan seperti pada gambar berikut ini:
cluster sampling sugiyono

Nonprobability Sampling

Nonprobability sampling adalah metode pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk kemudian dipilih menjadi sampel. Adapun cabang dari beberapa teknik pengambilan sampel ini adalah sebagai berikut:

Pengambilan Sampel Sistematis

Pengambilan sampel sistematis adalah teknik sampling berdasarkan ukuran dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Kita ambil contoh begini, di dalam suatu populasi terdapat 100 orang yang kesemuanya telah diberikan nomor urut.

Berdasarkan nomor urut tersebut, penetapan sampel dapat dilakukan dengan cara kelipatan, misalkan saja kelipatan 3 sehingga menjadi 1, 3, 6, 9 dan seterusnya.

Sampling Kuota

Sampling kuota adalah suatu teknik untuk menentukan jumlah sampel dari populasi yang memiliki ciri tertentu hingga jumlah (kuota) yang dipilih. Jenis sampling kuota lumayan sering digunakan oleh para peneliti di instansi Pemerintahan seperti pada Dinas Pendapatan Daerah.
Baca Juga: Perbedaan Kualitatif dan Kuantatif Dalam Penelitian Wajib Diketahui
Adapun sampel yang biasa digunakan adalah masyarakat yang akan dan ingin membayar pajak bumi dan bangunan (PBB). Misalkan saja si peneliti ingin mengumpulkan sebanyak 300 sampel (orang) maka penelitian dikatakan lengkap apabila sampel telah mencukupi 300 orang tersebut, jika belum maka si peneliti berkewajiban untuk mengumpulkan data hingga sebanyak 300 sampel.



Sampling Insidental

Sampling incidental merupakan cara menentukan jumlah sampel berdasarkan kebetulan, dalam hal ini siapa saja yang secara kebetulan atau incidental bertemu dengan si peneliti maka orang tersebut dapat dijadikan sebagai sampel, namun perlu diperhatikan bahwa sampel atau orang tersebut memiliki kriteria sampel yang akan diuji.

Sampling Purposive

Sampling jenis purposive merupakan teknik menentukan sampel melalui suatu hal pertimbangan. Misalkan saja si peneliti ingin melakukan penelitian mengenai topik kebijakan politik maka orang atau sampel yang dijadikan adalah orang yang ahli dibidang politik. Atau bisa juga sebagai contoh yaitu apabila si peneliti ingin melakukan penelitian tentang penyakit menular maka orang atau sampel yang ditetapkan adalah seorang yang ahli dibidang kesehatan terkhusus mengenai penyakit menular. Jenis teknik sampling ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif atau penelitian yang tidak melakukan generalisasi.

Sampling Jenuh

Sampling jenuh merupakan suatu teknik untuk menentukan sampel bila semua anggota populasi akan digunakan sebagai sampel. Seperti yang dijelaskan sebelumnya mengenai disproportionate stratified random sampling, bahwa karena jumlah populasi yang sedikit, maka populasi tersebut langsung dijadikan sebagai sampel.

Snowball Sampling

Snowball sampling adalah teknik untuk menentukan sampel ketika pada awalnya jumlah sampel hanya 2 sampel saja, namun seiring dengan berjalannya waktu si peneliti mencari atau menemukan orang lain yang kemudian dijadikan sebagai sampel sehingga semakin lama, maka jumlah sampel akan semakin banyak.
Baca Juga:
Kebijakan Pengambilan Sampel Berdasarkan ISO 17025

Cara penentuan sampling seperti ini ibarat seperti bola salju yang sengaja digelindingkan, maka semakin lama bola salju tersebut akan semakin besar.
Nah, bagaimana sangat mudah bukan cara menentukan jumlah sampel dari berbagai jenis populasi. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Apabila ada suatu hal yang ingi ditanyakan atau didiskusikan silahkan isi melalui kolom komentar. Terimakasih. Wassalamualaikum…

Video Ulasan ISO 17025