Tampilkan postingan dengan label Safety. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Safety. Tampilkan semua postingan

Kamis, 08 Juni 2023

Contoh Bahan Kimia Oksidator dan Dampaknya

Contoh Bahan Kimia Oksidator dan Dampaknya

Contoh Bahan Kimia Oksidator

Labmutu.com - Sewaktu masa sekolah pernah belajar mata pelajaran kimia yang menyinggung sejumlah bahan kimia. Salah satunya yaitu bahan kimia oksidator yang meliputi beberapa bahan. Mulai dari bahan bernama fluorin sampai dengan bahan yang mempunyai nama iodin.

 

Singkatnya yang dimaksud dengan bahan kimia yang bersifat oksidator merupakan bahan kimia yang memiliki fungsi sebagai pengoksidasi pada suatu reaksi. Hal tersebut bisa terjadi lantaran adanya perpindahan ataupun hilangnya muatan elektron. Pembahasan selebihnya seperti berikut:

 

Contoh Bahan Kimia Oksidator

 

Secara umum bisa dikatakan bahwa contoh bahan kimia oksidator ini tergolong cukup banyak. Meskipun bahan tersebut tidak terdapat pada alam secara bebas. Untuk itu jika orang yang ingin memperoleh bahan kimia ini dalam bentuk murni maka perlu melakukan beberapa proses.

 

Dimana proses yang dimaksud dimulai dengan proses elektrolisis. Istilah ini bisa dipahami sebagai proses melakukan oksidasi pada senyawa bernama halida. Daftar contoh bahan kimia yang bersifat oksidator adalah sebagai berikut:

 

Fluorin

 

Daftar pertama untuk jenis bahan kimia oksidator yakni ada nama fluorin. Bahan kimia satu ini termasuk dalam kategori senyawa golongan VIIA. Umumnya senyawa yang ada pada golongan ini sering dikenal dengan sebutan golongan halogen.

 

Senyawa halogen ini terdiri dari beberapa bahan kimia seperti fluorin, kemudian, klorin, bromin, lalu iodin, serta astatin. Perlu diketahui bahwa senyawa dengan nama astatin ini tidak termasuk dalam kategori senyawa oksidator. Pasalnya astatin masuk dalam senyawa radioaktif.

 

Dengan demikian bisa dikatakan bahwa fluorine menjadi bahan kimia yang bersifat oksidator terkuat. Proses elektrolisis yang dilakukan pada senyawa fluorin ini harus ditempatkan pada wadah yang bahannya dibuat dari baja.

 

Klorin

 

Daftar selanjutnya untuk bahan kimia oksidator ada nama dari senyawa klorin. Perlu diketahui bahwa senyawa satu ini masuk dalam golongan VIIA yang mempunyai warna hijau. Pada alam senyawa ini tidak terdapat secara bebas melainkan hadir berbentuk gabungan dari NaCl.

 

Bisa juga hadir berbentuk senyawa mineral contohnya seperti silvit maupun kamalit. Bisa dikatakan bahwa klorin ini adalah suatu senyawa yang hadir dalam bentuk gas dengan warna hijau kekuningan. Bau yang dimiliki cukup menyengat serta bersifat racun jika terkena tubuh secara langsung.

 

Bromin

 

Senyawa ini tergolong dalam unsur halogen yang mempunyai warna merah cenderung gelap. Sifatnya adalah korosif jika hadir dalam bentuk larutan. Senyawa bernama bromin ini diketahui mempunyai tingkat kekentalan uang tergolong tinggi.

 

Terlebih ketika dilakukan perbandingan dengan air. Adapun fungsi yang dimiliki oleh senyawa ini yaitu untuk kebutuhan dalam dunia kedokteran sampai dengan untuk kebutuhan pemurnian air.

 

Iodin

 

Sejumlah orang menyebut senyawa satu ini dengan kata yodium. Busa dikatakan bahwa senyawa ini keberadaannya cukup berlimpah di tanah, udara maupun air. Terlebih yaitu pada air laut. Senyawa yodium ini ternyata perannya cukup penting bagi metabolisme tubuh manusia.

 

Satu diantaranya yaitu untuk kebutuhan kelenjar tiroid. Dimana kelenjar tiroid uni tergolong gampang membesar ataupun bengkak ketika kekurangan zat yodium ini. Hal sebaliknya juga berlaku, yaitu ketika jumlah iodin terlalu banyak maka bisa menyebabkan overdosis.

 

Baca Juga : Begini Cara Penanganan Bahan Kimia Beracun Dan Berbahaya

 

Dampak Bahan Kimia Oksidator

 

Penting untuk diketahui bahwa bahan kimia yang bersifat oksidator ini mempunyai sejumlah dampak bagi kehidupan. Mulai dari dampak lingkungan sampai dengan dampak kesehatan. Lenkh jauhnya bisa disimak dalam uraian berikut:

 

Fluorin

 

Jika dilihat dari dampak lingkungan yang dimiliki. Senyawa fluorin dampaknya cukup bagus untuk kebutuhan tanaman supaya bisa tumbuh subur. Tentunya hal ini harus pas dengan dosis yang diperlukan.

 

Akan tetapi ketika dosis yang digunakan terlalu banyak maka bisa menimbulkan terjadinya pada jumlah panen yang berkurang atau sedikit. Serta jika dosis terlalu sedikit bisa berdampak pada nutrisi yang kurang pada tumbuhan dan perkembangannya juga bisa terhambat.

 

Klorin

 

Jika dilihat dari sisi lingkungan, senyawa ini memiliki kandungan air laut. Hingga daratan yang memiliki wilayah yang ada di pinggir pantai bisa dibilang jumlah kloridanya cukup tinggi. Dari sisi kesehatan senyawa yang memiliki bentuk gas hingga gampang terhirup. Bahaya maupun tidak tergantung dengan durasi.

 

Bromin

 

Untuk kebutuhan lingkungan, senyawa bromin ini secara luas dikenal sebagai senyawa insektisida. Fungsinya yaitu bisa membantu para petani untuk menghilangkan beragam serangga yang menyerang tanaman dalam kadar yang pas.

 

Lantaran dampaknya mampu membunuh serangga. Maka dari sisi kesehatan senyawa ini cukup berbahaya lantaran juga mampu membunuh mamalia. Tidak terkecuali bagi manusia itu sendiri.

 

Baca Juga : Dampak Pestisida Bagi Lingkungan dan Bahayanya

 

Iodin

 

Dari segi lingkungan senyawa ini dikenal memiliki sifat radioaktif. Terlebih jika terjadi reaksi antara plutonium dengan uranium. Untuk segi kesehatan senyawa ini diketahui bahan utama dari hormone yang asalnya dari kelenjar tiroid. Perannya cukup penting bagi metabolisme tubuh.

 

Demikian sekilas pembahasan terkait bahan kimia oksidator yang perlu diketahui. Ternyata beberapa bahan kimia yang disebutkan di atas memiliki dampak bagi kehidupan. Baik dari segi kesehatan maupun lingkungan sehingga perlu dipakai pada dosis yang pas.

Senin, 17 Oktober 2022

Memahami K3 Laboratorium Kimia untuk Terhindar dari Bahaya

Memahami K3 Laboratorium Kimia untuk Terhindar dari Bahaya

k3 laboratorium kimia

K3 Laboratorium Kimia (1) - Adanya K3 laboratorium kimia tentunya menjadi bagian penting yang perlu diperhatikan. Pada dasarnya laboratorium kimia memang memiliki berbagai bahan-bahan kimia yang bisa berbahaya bila tidak tepat dalam menggunakannya.


Hal inilah kemudian yang membuat adanya pemahaman terkait keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menjadi hal penting. Khususnya bagi seseorang yang bergelut di dalamnya. Lalu apa sebenarnya K3 ini dan apa yang perlu diperhatikan? Mari simak ulasan berikut:


Sekilas Tentang K3 Laboratorium Kimia 


Seperti yang sempat dibahas sebelumnya bahwa adanya pemahaman terkait keselamatan dan kesehatan kerja (K3)  penting dalam suatu laboratorium. Apalagi laboratorium sendiri menjadi bagian ruang yang di beberapa perusahaan atau bahkan sekolah.


Biasanya ruang laboratorium ini sendiri digunakan sebagai ruang untuk melakukan berbagai macam penelitian. Hal inilah kemudian yang membuat adanya K3 yang diperhatikan peneliti dalam menggunakan laboratorium sangat penting.


Apalagi dalam laboratorium kimia yang memiliki berbagai bahan kimia berbahaya bila tidak digunakan dengan tepat. Bahkan dalam beberapa kasus pun kesalahan dalam penggunaan bahan kimia ini bisa menyebabkan kecelakaan yang membahayakan pada penelitinya.


Inilah kemudian yang membuat adalah K3 laboratorium kimia menjadi poin yang harus diperhatikan bagi setiap orang yang akan masuk ataupun menggunakan lab tersebut. Hal ini dilakukan untuk menjaga diri sendiri dan orang sekitar atas kemungkinan yang bisa saja terjadi.

 

Berbagai kegiatan dalam lab kimia ini pun menjadi penting untuk diperhatikan oleh setiap orang yang berkepentingan. Khususnya dalam menghindari terjadinya kecelakaan dalam laboratorium yang tentunya bisa sangat berbahaya.

 

Lalu Apa yang Perlu Diperhatikan?

 

Tentu supaya bisa memahami apa saja yang perlu dilakukan supaya bisa safety dalam melakukan penelitian dalam laboratorium peneliti perlu mengerti apa saja yang termasuk K3. Biasanya hal ini sendiri akan termasuk dalam peraturan tertulis yang perlu dipatuhi.

 

Tentunya bagi siapa saja yang akan melakukan penelitian dalam ruang laboratorium kimia. Kemudian apa saja poin penting tersebut? Mari simak ulasan berikut untuk mengetahui informasi lengkapnya:

 

Gunakan Baju Khusus Laboratorium

 

Tentunya penggunaan pakaian khusus untuk laboratorium menjadi poin paling penting dari K3 laboratorium kimia yang harus dipatuhi. Pada dasarnya pakaian yang digunakan ini nantinya adalah pakaian yang sudah disesuaikan dengan standar keamanan di lab.

 

Biasanya pakaian lab sendiri akan cenderung memiliki desain yang panjang. Hal ini dilakukan  melindungi tubuh dari berbagai kemungkinan kontak langsung dengan bahan kimia. Penggunaan sarung tangan serta alas kaki juga menjadi bagian pentingnya. Hal terakhir adalah penutup kepala sebagai pelengkap keselamatan.

 

Menggunakan Peralatan Laboratorium

 

Pada saat menggunakan alat-alat lab tentunya harus memahami cara yang tepat dalam memegang dan memanfaatkannya. Hal ini dilakukan supaya nantinya penelitian pun bisa dilakukan dengan tepat serta tentu saja aman.

 

Nantinya pada saat menggunakan alat lab kimia, pastikan bahwa telah menggunakan sarung tangan. Khususnya saat memegang botol reagen dan berbagai bahan kimia yang ada. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindarkan kulit bersentuhan langsung dengan bahan berbahaya.

 

Pahami Langkah Bila Terkena Bahan Kimia

 

Hal lain perlu dipahami dalam K3 laboratorium kimia adalah cara dalam mengantisipasi apabila terkena bahan kimia. Pada dasarnya bila tanpa sengaja terjadi kecelakaan saat melakukan penelitian dan ada bahan kimia terkena kulit maupun bagian tubuh.

 

Tentunya hal pertama yang perlu dilakukan adalah jangan panik. Panggil seseorang dan minta pertolongan. Bersihkan bagian  terkena bahan kimia dengan air juga bisa jadi solusi. Namun, bila memang bahan tersebut berbahaya dan menyebabkan efek yang tidak baik bagi tubuh maka, pergi ke rumah sakit adalah solusinya.

 

Baca Juga : Simbol Bahaya Di Laboratorium Yang Wajib Kamu Ketahui

 

Jangan Hirup Udara yang Terkena Kebocoran Gas

 

Memahami apa saja jenis zat berbahaya yang ada di lab pada dasarnya adalah hal yang begitu penting bagi setiap orang. Apalagi bagi seseorang yang memang bekerja dalam ruangan tersebut.

 

Mengerti apa saja jenis gas berbahaya yang ada di lab adalah satu diantara yang perlu diketahui. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya kecelakaan lebih parah bila terjadi kebocoran gas seperti halnya HCL maupun nitrat. Namun, bila hal ini terjadi maka, pastikan tidak menghirup udara tersebut dan cepat keluar dari lab.

 

Buang Limbah pada Tempatnya

 

Pada dasarnya dalam laboratorium tentunya akan ada berbagai bahan dan benda berbahaya yang perlu diperhatikan. Tentunya setelah menggunakan semua bahan dan benda dalam lab kimia ini pun nantinya juga harus memahami cara tepat dalam membuat limbahnya.

 

Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan serta menjaga keselamatan dari orang lain. Supaya hal ini bisa lebih aman, biasanya akan ada tempat khusus yang bisa digunakan untuk pembuangan dari limbah lab kimia.


Demikianlah tadi sekilas tentang K3 laboratorium kimia yang perlu dijadikan satu hal penting untuk diperhatikan dan dipahami. Tentunya melalui pemahaman terkait K3 ini nantinya penelitian dalam lab kimia juga bisa lebih aman.

Sabtu, 26 Maret 2022

Simbol Bahaya Di Laboratorium Yang Wajib Kamu Ketahui

Simbol Bahaya Di Laboratorium Yang Wajib Kamu Ketahui

Simbol Bahaya Laboratorium - Ketika Anda berada di laboratorium, tentu sering mendapati beberapa gambar atau simbol tertentu. Misalnya gambar tengkorak, tanda silang, gambar api menyala dan lain sebagainya. Beragam gambar ini ternyata tidak dibuat begitu saja dengan tanpa arti, Lho. Karena itu termasuk dalam kategori simbol-simbol berbahaya yang perlu Anda ketahui maksud dan tujuannya.


simbol bahaya di laboratorium

Apa saja kira-kira simbol bahaya yang ada di laboratorium dan artinya? Pada artikel berikut ini, kita akan membahas mengenai pengertian, fungsi, hingga arti dari simbol-simbol bahaya yang ada di laboratorium. Jangan lewatkan informasi selengkapnya karena keselamatan Anda di laboratorium bisa terancam jika tidak mengetahui arti dari setiap simbol yang ada.


Pengertian Simbol Bahaya Di Laboratorium


Anda saat ini sedang bekerja di laboratorium? Terlepas itu laboratorium mikrobiologi, kimia, genetika, fisika, ataupun fisiologi tentunya akan membuat Anda berhadapan dengan berbagai resiko. Salah satunya adalah bersinggungan dengan benda-benda yang mungkin berbahaya dan mengancam keselamatan. Oleh karenanya, untuk mencegah dampak buruk akibat kecerobohan yang mungkin terjadi dengan tidak disengaja, maka dibuatlah berbagai label safety atau simbol tanda bahaya.


Nah simbol tanda bahaya ini sendiri merupakan upaya yang dilakukan untuk memberitahu orang tentang kandungan, material, serta dampak yang akan ditimbulkan oleh benda tertentu yang ada di laboratorium. Sehingga akan membuat orang tersebut menjadi lebih hati-hati dan waspada. Selain itu bisa mencegah terjadinya kecelakaan akibat kecerobohan serta sikap yang kurang hati-hati ketika beraktivitas di tempat tersebut.


Fungsi Simbol Bahaya di Laboratorium


Seperti yang sudah dibahas di atas, simbol bahaya yang terdapat di laboratorium dibuat dengan tujuan untuk membuat orang-orang yang beraktivitas di dalamnya menjadi lebih berhati-hati. Karena di laboratorium memang banyak sekali benda-benda yang terdeteksi berbahaya, mudah meledak, ataupun dapat mengakibatkan berbagai resiko tertentu.


Lalu, kira-kira apa saja fungsi dari adanya simbol bahaya yang ada di laboratorium? Berikut ini pembahasan lengkap mengenai fungsi simbol bahaya di dalam lab.


  • Adanya simbol bahaya di laboratorium akan membuat orang-orang yang beraktivitas di dalamnya menjadi lebih berhati-hati saat bekerja.
  • Adanya simbol bahaya ini akan membuat resiko dan dampak buruk kecelakaan kerja dapat diminimalisir.
  • Mengetahui simbol-simbol yang ada di laboratorium juga mempermudah Anda dalam bekerja.
  • Dengan memahami simbol-simbol ini, maka akan mempermudah Anda untuk mengklasifikasikan benda-benda tersebut berdasarkan sifat, material dan juga jenisnya.
  • Mengetahui kandungan dari masing-masing zat, sehingga menambah pengetahuan dan lain sebagainya.


Mengenal Simbol Bahaya di Laboratorium dan Artinya


Setiap simbol-simbol yang terdapat di laboratorium sebenarnya memiliki arti tersendiri. Jadi, beragam simbol ini berfungsi untuk menjelaskan apa saja kandungan yang terdapat pada suatu zat, sifat, serta dampaknya bagi manusia.


Kira-kira apa saja simbol-simbol yang terdapat di laboratorium serta apa artinya? Simak selengkapnya di bawah ini!


1. Simbol Radioaktif


simbol radioaktif

Simbol bahaya yang pertama adalah simbol radioaktif. Pada umumnya, simbol radioaktif berbentuk seperti kipas angin. Artinya simbol ini digunakan untuk menggambarkan zat-zat yang bersifat radioaktif. Contohnya saja seperti kandungan zat uranium dan plutonium.

 

Zat yang bersifat radioaktif adalah benda-benda yang dapat memancarkan sinar radiasi. Dimana sinyal radiasi ini bersifat berbahaya serta dapat berakibat buruk bagi manusia yang terpapar. Tentunya baik yang terkena paparan jangka panjang maupun jangka pendek.


2. Mudah Meledak


simbol mudah meledak

Simbol selanjutnya adalah simbol yang menyatakan benda-benda yang mudah meledak. Ini ditandai dengan gambar yang menyerupai ledakan.


Di laboratorium memang terdapat banyak sekali benda-benda berbahaya, salah satunya yang mudah meledak. Contoh benda yang bisa meledak antara lain seperti campuran antara oksigen ataupun hidrogen.


Apabila campuran dari senyawa-senyawa tersebut terkena gesekan, benturan ataupun kontak dengan api, maka dapat beresiko menimbulkan ledakan. Jadi Anda juga harus lebih berhati-hati dengan benda-benda yang memiliki simbol tersebut, ya?


3. Simbol Korosif


simbol korosif

Simbol selanjutnya adalah simbol yang melambangkan zat yang bersifat korosif. Simbol untuk zat korosif ditandai dengan gambar cairan yang dituangkan. Artinya, benda tersebut dapat berbahaya apabila terkena kontak dengan kulit manusia.


Simbol korosif biasanya ditujukan pada benda-benda yang memiliki kandungan asam dan basa yang kuat. Benda-benda dengan kandungan asam dan basa yang kuat dapat beresiko merusak jaringan hidup. Jadi Anda harus berhati-hati agar jangan sampai bersinggungan langsung dengan zat jenis tersebut.


4. Simbol Bau Menyengat


simbol bau menyengat

Simbol bau menyengat ditandai dengan gambar bertanda silang. Ini biasanya digunakan untuk benda-benda yang memiliki bau tajam dan menyengat seperti uap bromin, amonia, asam sulfat, kloroform dan lain sebagainya.


Jadi, ketika Anda bekerja dan menemukan benda-benda dengan simbol ini, sebaiknya menyiapkan perlengkapan kesehatan, seperti masker, pelindung wajah dan lain sebagainya.


Kemudian apabila terkena kontak dengan hidung dan mulut, sebisa mungkin untuk segera memuntahkannya. Dan tentu saja segera mencucinya dengan bersih apabila terkontaminasi dengan kulit secara langsung.


5. Toxic

 

simbol toxic

Simbol berbentuk gambar tengkorak juga sering kita temukan terdapat di laboratorium. Simbol yang satu ini diperuntukkan bagi zat-zat atau benda-benda yang bersifat toxic atau mengandung racun.


Zat kimia dengan kandungan toxic sangat perlu untuk diwaspadai. Pasalnya, apabila tidak sengaja terhirup, tertelan atau terkontaminasi oleh kulit, maka zat-zat ini akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.


Diantaranya seperti menyebabkan keracunan, kecelakaan, cedera, hingga menyebabkan kematian. Contoh zat kimia yang bersifat toxic diantaranya seperti sianida, karbon tetraklorida, merkuri, gas klorin dan lain sebagainya.


Apabila Anda tanpa sengaja bersinggungan dengan zat-zat ini, segera keluarkan. Baik dengan cara dimuntahkan ataupun yang lainnya. Anda juga dapat menetralisir racun tersebut dengan susu. Hal ini karena susu memang dipercaya dapat menetralisir kandungan racun apabila terlanjur masuk dalam tubuh.


6. Flammable


simbol mudah terbakar

Simbol bergambar api seperti pada gambar di atas merupakan simbol bahaya di laboratorium yang artinya benda tersebut akan sangat mudah terbakar. Contoh benda-benda yang mudah terbakar di laboratorium antara lain seperti kandungan alkohol, natrium, minyak tanah dan lain sebagainya.


Benda-benda ini juga dapat memicu kebakaran, oleh karenanya Anda harus berhati-hati dengan benda apapun yang menggunakan simbol itu. Apabila terjadi kebakaran di laboratorium, segera padamkan dengan lap basah atau menggunakan tabung pemadam kebakaran yang biasanya terdapat di tempat tersebut.


7. Berbahaya Untuk Lingkungan


simbol bahaya lingkungan

Simbol yang satu ini merupakan simbol yang diperuntukkan bagi zat-zat yang memiliki kandungan berbahaya bagi lingkungan. Oleh sebab itu, orang yang bekerja di laboratorium perlu mengetahuinya.


Tujuannya agar mereka tidak membuang sampah-sampah tersebut secara sembarangan. Dimana dampak negatifnya yakni dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan, maupun ekosistem yang ada didalamnya. Contoh zat-zat yang memiliki kandungan berbahaya bagi lingkungan diantaranya seperti petroleum bensin, klorometan, tributil timah peroksida dan lain sebagainya.


8. Oxidizing


simbol oksidasi

Lambang bola api yang terdapat pada laboratorium digunakan untuk benda-benda yang bersifat pengoksidasi. Zat-zat yang bersifat pengoksidasi tidak mudah terbakar, namun dapat menyebabkan bahan lainnya menjadi terbakar.


Selain dapat menyebabkan kebakaran, zat kimia yang bersifat oxidizing juga dapat menyebabkan keracunan, bersifat korosif, serta mudah meledak. Contoh zat yang yang bersifat oxidizing antara lain seperti kalium, bromin, asam nitrat, peroksida, amonium nitrat dan lain sebagainya.


9. Non Ionizing Radiation


simbol non ionik radiation

Simbol yang satu ini digunakan sebagai tanda radiasi non pagion. Dimana zat dengan tanda ini merupakan zat yang mengandung efek non mutagenik dan karsinogenik. Dampak negatifnya yakni dapat menyebabkan luka bakar apabila terkontaminasi dengan kulit secara langsung.


10. Bahan Peringatan Bersuhu Rendah


simbol peringatan suhu rendah

Simbol berikut ini merupakan lambang yang digunakan untuk bahan-bahan yang bersifat kriogenik. Bahan-bahan kriogenik perlu disimpan dalam suhu rendah yakni disimpan dalam suhu di bawah titik beku.


Contoh zat-zat yang bersifat kriogenik salah satunya adalah nitrogen cair. Untuk menghindari bahaya yang ditimbulkannya, sebaiknya Anda menggunakan perlengkapan yang memadai ketika harus bersentuhan dengan senyawa tersebut.


Baca Juga: Lemari Asam Untuk Laboratorium


Perlengkapan yang dibutuhkan antara lain seperti sarung tangan tebal, masker, pelindung lengan dan siku, celemek karet, hingga penutup wajah.


Demikian beberapa simbol bahaya yang ada di laboratorium beserta artinya. Untuk Anda yang biasa beraktivitas di laboratorium, informasi ini sangat penting untuk diketahui. Agar dapat membedakan bagaimana perlakuan yang tepat terhadap zat-zat kimia tersebut.


Kesimpulan


Simbol bahaya di laboratorium merupakan lambang yang digunakan untuk membedakan antara zat kimia satu dengan yang lainnya. Dengan adanya simbol ini, maka akan memudahkan orang yang biasa bekerja di laboratorium untuk mengklasifikasikan zat-zat tersebut berdasarkan material, jenis dan juga sifatnya.


Dengan demikian, zat kimia ini akan mendapatkan penanganan yang tepat sehingga kita dapat terhindarkan dari berbagai resiko buruk. Seperti terjadinya kecelakaan kerja ataupun penanganan yang salah terhadap zat-zat tersebut. Bagi Anda yang biasa bekerja di laboratorium, informasi ini sangat penting untuk diketahui, ya? Utamakan selalu keselamatan bekerja saat berada di laboratorium atau tempat lain yang terdapat beragam benda dengan beragam simbol bahaya.

Senin, 10 Agustus 2020

Penyimpanan Bahan Kimia di Laboratorium: Mengapa Perlu di Manajemen Dengan Baik?

Penyimpanan Bahan Kimia di Laboratorium: Mengapa Perlu di Manajemen Dengan Baik?

penyimpanan bahan kimia

Penyimpanan Bahan Kimia merupakan kegiatan yang perlu dimanajemen dengan baik karena bahan kimia itu sendiri memiliki dampak yang cukup serius apabila salah dalam menanganinya. Artikel kali ini, kami coba mengulas mengenai cara penyimpanan bahan kimia yang baik agar kualitasnya tidak menurun serta tidak menimbulkan bahaya bagi lingkungan sekitar.

Mengapa Kita Perlu Mengidentifikasi Bahan Kimia?

Ada pertanya yang sering muncul dan perlu kita sikapi bersama yaitu mengapa kita perlu menjaga dan memisahkan bahan kimia yang tidak kompetibel?

Tentunya hal itu disebabkan oleh beberapa bahan kimia berbahaya, dapat bereaksi satu sama lain sehingga menghailkan senyawa ataupun gas yang bersifat sangat berbahaya. Bahkan karenanya dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan seperti halnya yang pernah terjadi di Lebanon beberapa saat yang lalu. Selain itu juga dapat menimbulkan kerusakan lingkungan yang cukup serius.

Merujuk dari permasalahan di atas, maka kita perlu mengidentifikasi sifat dari masing-masing bahan kimia yang ada di laboratorium.

Bagaimana Cara Mengetahui Bahan Kimia Yang Tidak Kompetibel?

Hal pertama yang bisa kamu lakukan agar dapat mengetahui sifat dan karakteristik dari bahan kimia yang terdapat di laboratorium yaitu mencari dokumen Lembar Data Keselamatan atau dalam bahasa Inggris yaitu Material Safety Data Sheet (MSDS). Dokumen ini dapat anda peroleh dari setiap produsen bahan kimia yang anda miliki.

Misalnya anda memiliki zat Ammonium Nitrate yang diproduksi oleh Merck, maka hal yang harus saudara lakukan adalah membuka situs resmi Merck

Selanjutnya silahkan masukkan Catalog Number dari bahan kimia yang ingin anda ketahui MSDS nya. Setelah anda mendapatkannya silahkan baca secara seksama mengenai sifat bahan kimia serta peringatan bahayanya.

Berikut ini contoh dari dokumen MSDS suatu bahan kimia yang di produksi oleh Merck.
contoh msds merck

Panduan Penyimpanan Bahan Kimia

Berikut ini terdapat prosedur penyimpanan bahan kimia yang bisa anda terapkan di laboratorium yaitu:
  1. Sediakanlah tempah khusus untuk menyimpan bahan kimia dan kembalikan lagi bahan kimia ke tempat tersebut jika telah digunakan
  2. Simpan bahan kimia atau peralatan yang rutin digunakan untuk mengambil bahan kimia di lemari khusus untuk menyimpan
  3. Pastikan rak yang di gunakan di dalam lemari tersebut memiliki dinding pembatas di bagian depan agar wadah tidak mudah terjatuh
  4. Jangan dan hindarilah menyimpan bahan kimia di atas kursi
  5. Setelah bahan kimia digunakan, segera kembalikan ke rak bahan kimia semula
  6. Jangan menyimpan bahan kimia pada suatu rak yang tingginya lebih dari 1,5 meter.
  7. Hindari menyimpan bahan kimia atau benda yang lebih berat di atasnya. Maksudnya adalah bahan atau benda yang lebih berat posisikan lebih di rak bawah.
  8. Beri label yang tepat dan jelas pada setiap wadah bahan kimia, sertakan tanggal pembelian, penanggung jawab dan sebagainya.
  9. Simpan bahan kimia yang mudah terbakar di rak yang khusus untuk bahan kimia mudah terbakar pula.
  10. Hindari menyimpan bahan kimia yang bersifat reaktif dari sumber energi seperti hotplate atau sumber panas lainnya.
  11. Untuk memudahkan pencarian, simpan bahan kimia sesuai abjad dan golongan masing-masing bahan kimia
  12. Tetapkan personel penanggung jawab yang terdiri dari minimal 2 orang.

Wadah Bahan Kimia

Bahan kimia memerlukan wadah yang sesuai agar tidak terjadi reaksi antara zat yang ada di dalam wadah dengan material wadah. Oleh sebab itu kami mencoba untuk memberikan informasi menganai panduan wadah yang cocok untuk bahan kimia yaitu
  1. Ketika anda membuat suatu reagensia atau larutan standar, pastikan jenis bahan yang cocok seperti pada pengujian boron, maka reagen yang digunakan akan bereaksi dengan reagen tersebut karena reagen yang digunakan bersifat melarutkan boron pada borosilikat alat gelas
  2. Gunakan perangkat pengamanan sekunder seperti wadah pengaman
  3. gunakan baki penyimpanan yang tahan terhadap korosifitas untuk mengantisipasi adanya kebocoran, tumpahan, tetesan dan sebagainya.
  4. Sediakan lemari benventilasi di bawah tudung asap kimia apabila anda menyimpan bahan kimia berbahaya.
  5. Beri segel tambahan pada wadah untuk menghindari uap yang korosif, mudah terbakar atau beracun

Penyimpana Cairan yang Mudah Terbakar dan Mudah Menyala

Rata-rata cairan yang mudah terbakar dan menguap adalah tergolong pada senyawa organik seperti alkohol, n-hexane, benzene, toluen, aseton dan lain-lain. Sehingga diperlukan penyimpanan yang tepat agar tidak menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan, lingkungan dan aset.

Ketika kita menggunakan senyawa atau zat kimia yang mudah terbakar, tentunya harus disesuaikan dengan jumlah kebutuhan dan fasilitas laboratorium. Perlu dilakukan pengkajian lebih mendalam mengenai persyaratan fasilitas yang diperlukan apabila ada parameter uji yang menggunakan bahan kimia mudah terbakar. Berikut ini faktor-faktor yang mungkin bisa dijadikan sebagai dasar evaluasinya yaitu:
  1. Perhatikan konstruksi laboratorium
  2. Jumlah zona api yang berada di dalam gedung
  3. Tingkat lantai tempat laboratorium berada
  4. Sistem perlindungan api yang dibangun di dalam laboratorium
  5. Terdapat lemari penyimpanan cairan yang mudah terbakar atau kaleng keselamatan
  6. Jenis laboratorium seperti apakah untuk pendidikan atau penelitian dan pengembangan.

Beberapa panduan yang mungkin bisa menjadi guidance bagi anda yang ingin menggunakan dan menyimpan bahan kimia yang bersifat mudah terbakar:
  1. Jika memungkinkan simpan cairan yang mudah terbakar di dalam lemari penyimpanan khusus yang terbuat dari logam yang dilapisi oleh cat khusus (jangan gunakan lemari yang menggunakan bahan seperti kayu atau plastik)
  2. Simpan cairan di dalam wadah aslinya atau wadah yang cocok dan disetujui.
  3. Apabila cairan mudah terbakar volumenya banyak yaitu berkisar 200 an liter (drum) maka simpan di ruang khusus dan pastikan tidak ada sumber-sumber yang mudah menyala seperti percikan api, sumber panas atau percikan listrik.
  4. Jauhkan pula zat mudah terbakar dari zat yang bersifat oksidasi kuat seperti asam nitrat, chromate, permanganan, klorat, perklorat dan peroxide.

Bagaimana? sudah cukup jelas bukan mengenai penjelasan yang bisa kami berikan tentang penyimpanan bahan kimia. Semoga informasi ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. Terimakasih

Video Ulasan ISO 17025