Jumat, 07 Agustus 2020

CARA MENGHITUNG KOEFISIEN KORELASI MUDAH DAN SIMPEL

CARA MENGHITUNG KOEFISIEN KORELASI MUDAH DAN SIMPEL


cara menghitung koefisien korelasi

Cara Menghitung Koefisien Korelasi merupakan hal yang harus kamu ketahui, mengapa demikian? karena hampir setiap kegiatan penelitian yang berhubungan dengan sebab akibat akan menggunakan koefisien korelasi untuk menentukan hubungan antar variabel.

Pengertian Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi sering kali disimbolkan dengan notasi "r" yaitu ukuran korelasi linear antara dua variable. Koefisien korelasi (r) dapat dihitung dari data yang sama digunakan untuk menghasilkan persamaan garis lurus (y = ax + b). Nilai koefisien korelasi (r) memperkirakan kelinieran sebenarnya dari data asli.

Disisi lain r memperkirakan seberapa besar hubungan dari persamaan garis lurus (atau regresi linier) serta mewakili titik data yang tersebar berdasarkanplot data pada grup X dan Y. Dalam praktiknya, nilai r berkisar -1,0000 sampai +1,0000 tergantung dari arah garis regresinya.

Apabila nilai r +1,0000, hal itu berarti menunjukkan titik data yang memiliki hubungan linier sempurna dan garis memiliki kemiringan positif. Hal ini menandakan bahwa seiring dengan meningkatnya konsentrasi sampel (X) maka nilai absorbansi sampel (Y) juga semakin meningkat.

Jika nilai r -1,0000 maka hal ini menunjukkan titik bahwa data memiliki hubungan linier sempurna dan garis memiliki kemiringan negatif. Hal ini biasanya terjadi karena adanya hubungan yang berbanding terbalik. Pada ilustasi berikut ini dapat kita lihat bahwa nilai r+1 arah garis menaik dan sebaliknya.

garis koefisien korelasi
Ilustasi garis regresi sesuai dengan nilai r


Menghitung Koefisien Korelasi (r)


Setelah kita mengulas pengertian koefisien korelasi maka tahap selanjutnya adalah bagaimana cara menghitung koefisien korelasi yang benar?

Seperti halnya perhitungan regresi linier, menghitung koefisien korelasi atau nilai r menggunakan rumus sebagai berikut:

rumus koefisien korelasi
Rumus koefisien korelasi

Contoh Perhitungan Koefisien Korelasi

Pada tabel berikut ini, anda akan dibimbing bagaimana cara menghitung koefisien korelasi yang mudah dan simpel namun tetap memiliki kebenaran yang baik.
contoh perhitungan koefisien korelasi


Berikut ini tahapan yang harus saudara ikuti agar lebih mudah dalam menghitungnya:
  1. Hitung nilai rata-rata (mean) x̄, dengan cara menjumlahkan seluruh nilai x, kemudian membaginya dengan jumlah data.
  2. Hitung nilai rata-rata (mean) ȳ, dengan cara menjumlahkan seluruh nilai y, kemudian membaginya dengan jumlah data.
  3. Hitung kuadrat dari (x - x̄) dan jumlah kuadratnya
  4. Hitung kuadrat dari (y - ȳ) dan jumlah kuadratnya
  5. Hitung jumlah (x - x̄) (y - ȳ)
  6. Masukkan ke dalam rumus koefisien korelasi;


Menghitung Koefisien Korelasi dengan Excel

Selain menggunakan rumus di atas, anda juga bisa menghitung koefisien korelasi secara otomatis menggunakan aplikasi Microsoft Excel. berikut ini tahapan yang harus kamu lakukan:
  1. Input data yang akan anda hitung nilai koefisien korelasinya (contoh pada gambar di bawah ini)
  2. Setelah data yang ingin anda hitung telah terinput semua maka posisikan kursor pada salah satu cell excel.
  3. Kemudian ketik =CORREL(sorot data yang akan dihitung)
menghitung koefisien korelasi di excel

Nah, inilah artikel dari kami yang dikuti dari sampling-analis.com, sangat mudah bukan? Coba praktekkan sendiri untuk lebih memaksimalkan pemahaman saudara sekalian. Semoga artikel ini memberikan manfaat untuk kita semua. Terimakasih.
Perbedaan AAS dan ICP untuk Analisa Logam

Perbedaan AAS dan ICP untuk Analisa Logam

perbedaan aas dan icp

AAS dan ICP merupakan instrumentasi kimia yang sering kali digunakan untuk mendeteksi adanya logam di dalam suatu larutan. Prinsip dari kedua alat ini hampir sama yaitu memanfaatkan sistem pembakaran untuk merubah unsur logam menjadi keadaan tereksitasi. Pada saat kondisi tereksitasi tersebut, logam akan menghasilkan energi.

Energi yang dihasilkan tersebut kemudian dideteksi oleh suatu detektor yang sesuai dengan panjang gelombang masing-masing logam yang tereksitasi. Nah perbedaannya terletak pada sistem pendeteksiannya.

Jika menggunakan AAS maka atom akan terbakar di burner, kemudian pada saat logam tersebut terbakar maka lampu Hollow Cathode Lamp (HCL) akan memancarkan energi, kemudian energi tersebut akan diserap oleh atom. Selisih energi yang diserap akan dikonversi ke dalam bentuk absorbansi pada instrumen.

Namun hal yang berbeda terjadi pada instrumen ICP yaitu ketika suatu logam dibakar di atas tungku (burner) maka api tersebut akan memancarkan emisi. Kemudian emisi tersebut diterima oleh detektor berupa plasma.

Sehingga dari ulasan singkat diatas dapat kita simpulkan bahwa instrumen ICP lebih luas cakupan deteksinya yakni hampir semua unsur dalam tabel periodik unsur karena pendeteksian menggunakan plasma

Sedangkan AAS memiliki keterbatasan yaitu HCL yang digunakan dan burner. Setiap logam harus disesuaikan lampu deteksinya serta burner yang digunakan harus tepat karena jika tidak maka proses pendeteksian logam akan terhambat dan menghasilkan error yang besar.

Bagi anda yang saat ini bergelut dibidang analisis logam, sangat penting untuk mengetahui pemilihan instrumen yang cocok digunakan di laboratorium saudara. Karena hal ini harus disesuaikan dengan rentang ukur, biaya investasi, waktu analisis, fasilitas laboratorium dan kompetensi personel yang mengoperasikan.

Dilansir dari sampling-analisis.com (2016) terdapat beberapa keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis instrumentasi kimia tersebut. Perbandingan didasarkan pada burner yang digunakan.

Pada AAS, terdapat 2 sistem pembakaran yaitu Flame Atomic Absorption Spectrometry (FAAS) dan
Graphite Furnace Atomic Absorption Spectrometry (GFAAS). Berikut ini perbandingan kelebihan dan kekurangan pada sistem FAAS yaitu:


Kelebihan

Kekurangan

Mudah digunakan
Sangat cepat
Biaya modal terendah 
Relatif sedikit gangguan
Instrumen yang sangat ringkas
Kinerja yang baik


• Limit deteksi sedang
Keterbatasan unsur logam yang dapat dideteksi
• 1-10 elemen per penentuan
Tidak memiliki kemampuan screening

Kemudian berikut ini perbandingan keuntungan dan kerugian pada AAS yang menggunakan sistem pembakaran
Graphite Furnace Atomic Absorption Spectrometry (GFAAS) yaitu:

Kelebihan
Kekurangan

• Batas deteksi yang sangat baik
Membutuhkan sedikit sampel
Harga relatif rendah
Instrumen yang sangat ringkas
Gangguan spektral sedikit

Waktu analisis lambat
Mudah mengalami gangguan kimia
Keterbatasan unsur logam yang dapat dideteksi
• 1-6 elemen per penentuan
Tidak memiliki kemampuan screening
• Dynamic rangeterbatas


Nah, akhirnya sampai juga terhadap perbandingan antara keuntungan dan kekurangan jika rekan rekan sekalian menggunakan ICP yang kami sajikan pada tabel berikut ini:

Kelebihan
Kekurangan

Mudah digunakan
• Multi-elemen
Produktivitas tinggi
Sangat ekonomis untuk banyak sampel dan / atau unsur logam
Gangguan kimia sedikit
Kemampuan screeningyang sangat baik
Dapat menganalisa sampel dengan kadar total padatan terlarut tinggi
Dapat menganalisa sampel padat dan organic


• Batas deteksi rendah hingga sedang (tetapi sering jauh lebih baik dari FAAS)
kemungkinan mudah mengalami gangguan spektral
Memiliki keterbatasan terhadap beberapa jenis elemen / unsur logam

Sebagai informasi tambahan bahwa hingga saat ini, yakni dengan semakin berkembangnya ilmu terapan maka ICP telah dikombinasikan dengan sistem deteksi menggunakan Mass Spectrometer (ICP-MS). Tentunya semakin kompleks suatu instrumen harganya juga akan semakin mahal. Namun ada perkataan yang mengatakan bahwa "Ada harga maka ada kualitas" sehingga sesuai fungsinya maka harga unit ICP-MS ini bisa mencapai 5 Milyar rupiah.


BACA JUGA: ALAT LABORATORIUM YANG PERLU DI KALIBRASI

Wah sudah bisa buka lab baru ya?hehehe...

Ok langsung saja kita bahas, apa saja keuntungan dan kerugian dari instrumen ICP-MS ini, yuk kita simak tabel berikut ini:

Kelebihan
Kekurangan

• Batas deteksi yang sangat baik
• Multi-elemen
Produktivitas tinggi
Sangat ekonomis untuk banyak sampel dan / atau elemen
• Dynamic rangeluas
Dapat digunakan untuk pengukuran isotop
Kemampuan screening semikuantitatif yang cepat
Spektral mudah ditafsirkan


Membutuhkan keterampilan pengembangan metode
Biaya modal awal yang lebih tinggi
Dapat mengalami beberapa gangguan spektral, tetapi dapat didefinisikan dengan baik
• T erbatas untuk sample dengan kadar total padatan terlarut <0,2%

Baiklah teman-teman, setelah anda mengetahui apa saja keuntungan dan kerugian antara aas dan icp maka saya coba memerikan informasi mengenai batas deteksi dari masing-masing instrumen ini. ICP-MS menghasilkan batas deteksi terbaik (biasanya 1-10 ppt), diikuti oleh GFAAS, (biasanya di kisaran sub-ppb) selanjutnya ICP-AES (dari urutan 1-10 ppb) dan terakhir FAAS (di kisaran sub-ppm). Tabel di bawah menunjukkan rentang batas deteksi untuk masing-masing teknik.


Demikianlah informasi mengenai perbedaan aas dan icp yang telah diulas diatas, semoga informasi ini bisa memberikan manfaat. Intinya mau instrumen apapun yang kita gunakan jika tidak didukung dengan sumber daya (fasilitas, personel, bahan kimia dan lain-lain) yang kompeten dan sesuai maka hasilnya tetap tidak akan memuaskan. Sampai jumpa di artikel selanjutnya...

Kamis, 06 Agustus 2020

Cara Membuat Control Chart di Excel

Cara Membuat Control Chart di Excel

cara membuat control chart

Cara Membuat Control Chart di Excel - Halo Sobat Laboran, pada tahap ini saya ingin memberikan sedikit informasi yang cukup praktis tentang bagaimana membuat control chart atau sering disebut peta kendali.

Sebagai praktisi laboratorium, tentunya sobat sekalian membutuhkan program pengendalian mutu yang maksimal dalam rangka pemantauan kinerja laboratorium pada saat proses analisis di laboratorium.

Hal yang cukup membantu untuk menjamin pekerjaan kita masih sesuai dengan kriteria atau kebijakan yang ditetapkan adalah dengan cara mengembangkan peta kendali.

Peta kendali atau sering disebut control chart adalah suatu program yang digunakan untuk memantau jaminan mutu pengujian ataupun pekerjaan lain yang membutuhkan akurasi dan presisi.

Terdapat banyak bidang pekerjaan yang biasanya menggunakan diagram kendali ini seperti dibidang R & D, Lab Analitik, Produksi dan lain-lain.

Nah, langsung saja kita bahas satu per satu tentang cara membuat control chart menggunakan microsoft excel.

Pertama yang harus kamu lakukan adalah melakukan pengujian atau analisis parameter yang akan di pantau menggunakan peta kendali, kali ini kita anggap parameter analisis kandungan logam Magnesium pada sampel air pada salah satu WTP (Water Treatment Plant).
 
Baca Juga : Pelatihan Pembuatan Kontrol Sampel dan Control Chart

Sebelum masuk ke tahap pengujian, pastikan semua peralatan dan bahan kimia yang digunakan masih layak pakai dan instrumen yang digunakan masih dalam kondisi optimal.

Pengujian biasanya dilakukan minimal 7 kali ulangan pada waktu yang bersamaan, menggunakan instrumen yang sama dan bisa juga dilakukan oleh analis yang sama.

Saya beri contoh hasil dari analisis kandungan logam Magnesium yang diulang sebanyak 7 kali ulangan adalah 121.4, 121.7, 122.0, 121.9, 122.1, 121.8, 121.5 mg/L.

Setelah diperoleh data seperti contoh tersebut silahkan anda ketik pada microsoft excel angka tersebut seperti pada contoh gambar dibawah ini:

cara membuat control chart atau peta kendali

Perlu diperhatikan pada saat anda mengetik angka, cocokkan notasi koma yang sesuai, karena notasi tersebut bergantung pada program atau settingan pada microsoft excel anda. Nah, pada microsoft excel yang saya gunakan ini menggunakan notasi tanda Titik untuk menentukan koma.

Selanjutnya, hitung nilai rata-rata, dengan menggunakan rumus yang tertera pada microsoft excel, untuk lebih lengkapnya silahkan anda lihat Cara Menghitung Rata-rata di Excel.

Hasil perhitungan nilai rata-rata yang saya coba adalah seperti terlihat pada gambar berikut ini:


Berdasarkan hasil perhitungan yang saya lakukan, diperoleh nilai rata-rata kandungan Magnesium adalah 121.77 mg/L.

Nah, selanjutnya hitung nilai standar deviasinya dari sekumpuland ata tersebut. Untuk nilai standar deviasi yang saya hitung dapat anda lihat pada gambar berikut ini:



Hasil dari perhitungan yang saya lakukan, nilai standar deviasi (SD) yang diperoleh adalah 0.2563. Ops, maaf, jika anda ingin mengetahui bagaimana cara menentukan nilai standar deviasi menggunakan microsoft excel silahkan lihat Cara Menghitung Standar Deviasi di Excel.

Setelah kita mengetahui nilai rata-rata dan standar deviasi, maka berikutnya adalah menghitung batas-batas yang diatur oleh aturan Westgard. Selengkapnya mengenai aturan tersebut dapat anda baca disini Intepretasi Peta Kendali Menurut Aturan Westgard.

Baik langsung saja kita tentukan beberapa nilai yang harus ditetapkan, yaitu:

Hitung nilai 1 x SD;2 x SD dan 3 x SD.

1SD = 1 x 0.2563 = 0.2563
2SD = 2 x 0.2563 = 0.5126
3SD = 3 x 0.2563 = 0.7689

Okay, berikutnya kita tentukan batas-batas yang ditentukan menurut aturan Westgard yaitu:

UCL = Upper Control Limit = Rata-rata + 3SD
UWL = Upper Warning Limit = Rata-rata + 2SD
LWL = Lower Warning Limit = Rata-rata - 2SD
LCL = Lower Control Limit = Rata-rata - 3SD

Selanjutnya mari kita tentukan nilai-nilai tersebut:

UCL = 121.77 + 0.7689 = 122.539
UWL = 121.77 + 0.5126 = 122.283
+1SD = 121.77 + 0.2563 = 122.026
-1SD = 121.77 - 0.2563 = 121.514
LWL = 121.77 - 0.5126 = 121.257
LCL = 121.77 - 0.7689 = 121.001

Berdasarkan dari data-data yang kita hitung diatas maka berikutnya kita buat control chartnya sesuai dengan data yang diperoleh tersebut di atas.

Sekarang silahkan ketik atau copy paste nilai yang kita peroleh tersebut ke dalam sheet excel yang baru seperti pada gambar berikut ini:


Agar grafik control chart terbentuk, silahkan copy and paste data-data tersebut hingga berkisar 100 data. Jika anda bingung seperti apa, berikut saya berikan contoh pada gambar.


Setelah terbentuk datanya, silahkan buat grafik dengan cara (bersambung)

Rabu, 05 Agustus 2020

ADISI STANDAR : Cara Menghitung dan Membuatnya

ADISI STANDAR : Cara Menghitung dan Membuatnya


Adisi Standar - Metoda adisi standar adalah suatu teknik untuk meminimalisasi error dalam proses preparasi dan pengujian sampel dengan cara menambahkan standar yang telah diketahui nilainya. Teknik ini telah lama digunakan untuk dapat mengetahui pengaruh dari matrik dan pelarut yang digunakan.

Artikel ini akan membahas cara menghitung standar adisi menggunakan Microsoft Excel. Biasanya metoda adisi standar digunakan untuk menghilangkan gangguan matriks pada saat proses preparasi dan pengujian sampel.

Ada beberapa persyaratan untuk penerapan metode standar adisi;
  1. Standar harus cukup pekat, sehingga volume standar yang ditambahkan sedikit dibandingkan dengan larutan sampel agar matriks sampel tidak banyak berubah
  2. Standar yang ditambahkan harus dapat meningkatkan sinyal analitis dengan faktor 1.5 sampai 3
  3. Linearitas dan homogenitas varians harus ada pada rentang kerja.

Prosedur standar аdіѕі mеlіbаtkаn pembuatan bеbеrара lаrutаn уаng mengandung ѕаmреl уаng tіdаk dіkеtаhuі kadarnya, kemudian ditambahkan ѕtаndаr (yang dіkеtаhuі kadarnya) dеngаn vоlumе bеrbеdа.

Mіѕаlnуа, lima lаbu ukur 100 mL mаѕіng-mаѕіng dііѕі dеngаn 80 mL ѕаmреl, kemudian dіtаmbаhkаn standar dalam jumlаh уаng berbeda, ѕереrtі 0, 4, 8, 12 dаn 16 mL. Lаbu ukur kеmudіаn dіtеrа mеnggunаkаn аіr dеmіn dаn dіаduk hingga hоmоgеn, lalu dіukur mеnggunаkаn іnѕtrumеnt lаb.Pаdа contoh dі bаwаh, ѕtаndаr yang dіgunаkаn (Cѕtd) memiliki kоnѕеntrаѕі 4 mg/L

Contoh Perhitungan


Berikut ini cara menghitung Standar Adisi menggunakan excel;

1. Buka program excel

2. Input parameter sebagai berikut;
• Konsentrasi standar (Cstd) yang digunakan pada sel C5

• Jumlah volume sampel (Vunk) pada sel C6

• Labu ukur (Vflask) yang digunakan pada sel C7

• Volume standar yang ditambahkan pada sel B10 – B14

3. Pada sel C10, masukkan formula =($C$5*B10)/$C$7 untuk menghitung Csa, sesuai rumus di bawah;


4. Letakkan kursor pada sel C10, sehingga muncul tanda plus (+) pada ujung kanan bawah, kemudian roll kursor ke bawah sampai sel C14, sehingga didapat hasil copy formula sebagai berikut;

5. Masukkan respon alat pada sel D10 – D14


6. Hitung slope, intercept, dan X-intercept dengan formula sesuai gambar di bawah


7. Buat kurva hubungan antara Csa dengan respon alat dengan cara sebagai berikut;
a. Kita perlu menambahkan satu data saat y=0, maka ketik formula =C18 pada sel C15 dan ketik 0 pada sel D15

b. Tempatkan kursor pada sel C10 – D15

c. Klik menu insert, Charts, pilih Scatter


d. pilih Scatter with Straight Lines and Markers

e. Sehingga muncul grafik seperti di bawah

f. Lakukan pengaturan pada sumbu X dan Y, sehingga diperoleh kurva cantik seperti di bawah, perpotongan garis kurva dengan sumbu X adalah konsentrasi sampel yang terbaca di alat (belum dikalikan faktor pengenceran)

8. Hitung konsentrasi sampel (C0) sesuai formula di bawah;


Jadi, konsentrasi analit di dalam sampel adalah 0.4889 mg/L

Nah, bagaimana mudah bukan? cara menghitung berapa konsentrasi standar yang diperlukan agar sesuai dengan konsentrasi analit yang terkandung di dalam sampel. Demikian informasi ini kami sampaikan, semoga bermanfaat Terimakasih.

Selasa, 04 Agustus 2020

Cara Menghitung Confidence Interval (CI) (Interval Kepercayaan)

Cara Menghitung Confidence Interval (CI) (Interval Kepercayaan)


conficence interval
Confidence Interval adalah sesuatu parameter yang digunakan untuk menentukan keakuratan Mean suatu sampel. Ketika kita melakukan sejumlah pengukuran pada sebuah sampel dan menghitung nilai rata-rata pengukuran tersebut, kita dapat memperkirakan nilai aktual untuk pengukuran tersebut.

Meskipun nilai rata-rata ini merupakan perkiraan terbaik dari nilai sebenarnya, namun ini tetap hanya perkiraan. Kita dapat melakukan perhitungan Confidence Interval (interval kepercayaan) pengukuran ini untuk mengekspresikan ketepatan perkiraan pengukuran kita.


Menghitung confidence limit

Jika kita mengetahui , S_, dan df (degree of freedom = derajat kebebasan), kita dapat menghitung batas kepercayaan (confidence limit) atas dan bawah dan menentukan confidence interval .

Contoh perhitungan:

Dua puluh pengukuran COD dilakukan pada sebuah sampel yang memberikan nilai konsentrasi berikut: 120, 102, 94, 129, 111, 91, 139, 146, 136, 96, 125, 131, 121, 113, 143, 132, 138, 143, 123, dan 138 mg/L.

cara menghitung confidence interval


Langkah-langkah menghitung confidence interval adalah sebagai berikut;

1. Hitung nilai rata-rata () dengan menambahkan semua pengukuran dan membagi dengan 20 (n).

2. Hitung standar deviasi dengan formula sebagai berikut;

Standar deviasi untuk contoh ini adalah 17,3 mg / L dan ukuran sampelnya adalah 20.

3. Hitung standar error S_. Nilai ini adalah standar deviasi dibagi dengan akar kuadrat dari jumlah pengukuran [s/(√(n ))]. Oleh karena itu, standar error adalah:


4. Tentukan tingkat kepercayaan

Tingkat kepercayaan yang paling umum digunakan adalah 90 persen, 95 persen dan 99 persen. Misal, kita memilih 95%.

5. Hitung nilai t kritis

Nilai t kritis untuk batas keyakinan 95% untuk uji dua sisi (two-tailed) dengan df =19 (t 0,05, 19). Nilai t kritis adalah 2.093

Degree of freedom atau derajat kebebasan untuk contoh ini adalah:

df = n - 1
df = 20 – 1
df = 19

6. Hitung confidence limit (batas kepercayaan)

Sekarang kita bisa menghitung confidence interval (interval kepercayaan) 95% untuk 20 pengukuran ini dengan data-data di atas. Dengan menggunakan = 123,6 mg / L, S_ = 3,87 mg / L, dan df = 19, kita hitung confidence limit (batas kepercayaan) sebagai:


Oleh karena itu, kita dapat menyatakan bahwa kita 95% yakin bahwa rata-rata pengukuran COD untuk sampel ini akan berada antara 115,5 mg / L dan 131,7 mg / L.

Demikianlah informasi mengenai cara menentukan confidence interval, semoga informasi ini bermanfaat. Terimakasih

Minggu, 12 Juli 2020

Tindakan Korektif dan Tindakan Perbaikan Dalam ISO/IEC 17025: 2017

Tindakan Korektif dan Tindakan Perbaikan Dalam ISO/IEC 17025: 2017

tindakan korektif adalah

Tindakan Korektif adalah suatu tindakan yang bertujuan untuk meniadakan faktor penyebab atau akar masalah ketidaksesuaian sistem manajemen mutu laboratorium yang terdeteksi atau teridentifikasi. Tindakan koreksi juga dapat dikatakan sebagai langkah yang harus dilakukan agar penyebab ketidaksesuaian dapat dihilangkan dan diharapkan tidak terjadi lagi dimasa mendatang.

Selain itu di dalam iso 17025 juga terdapat istilah Tindakan Perbaikan yaitu suatu tindakan yang dilakukan untuk menyelesaikan secara langsung ketidaksesuaian yang ditemukan. Jika sekilas dibaca tentukan rekan-rekan akan mengalami kebingungan dan akan muncul suatu pertanyaan, "Lalu apa perbendaan tindakan korektif (TK) dengan tindakan perbaikan (TP)?

Baik, saya akan menjelaskannya.

TK digunakan untuk menyelesaikan akar penyebab masalah yang ditemukan dari analisis penyebab masalah dan diharapkan bahwa TK yang dilakukan tidak akan menyebabkan ketidaksesuaian itu terulang kembali dimasa mendatang.

Sedangkan TP digunakan untuk menyelesaikan ketidaksesuaian secara langsung. Contoh kasus seperti ini:

Ketika Auditor melakukan kegiatan audit internal ditemukan ketidaksesuaian bahwa Analis lupa menyertakan replikasi sampel atau duplo pada saat proses pengujian parameter yang masuk kedalam ruang lingkup akreditasi. Berdasarkan hasil analisis masalah bahwa akar penyebab masalah adalah analis tersebut merupakan analis baru yang belum pernah mendapatkan pelatihan Pemantauan Keabsahan Hasil Pengujian.

Nah, berdasarkan hasil analisis masalah dan akar masalah dapat dilakukan TK dan TP.

Untuk TP yang dilakukan adalah:
  1. Melakukan pengujian ulang dengan menyertakan sampel replikasi atau duplo terhadap proses pengujian.

Sedangkan untuk TK adalah bisa saja:
  1. Mengadakan pelatihan analis baru yang diberi materi oleh Supervisor atau Analis Senior
  2. Membuat prosedur untuk menjamin kompetensi analis
  3. Membuat suatu bacaan atau sign yang ditempel di dinding ruang penimbangan agar analis yang  bekerja selalu ingat untuk menyertakan sampel replikasi atau duplo.

Saya harap setelah saya menjelaskan mengenai tindakan korektif dan tindakan perbaikan maka rekan-rekan sekalian akan semakin paham mengenai fungsi dan definisi dari kegiatan tersebut. Berikutnya tentunya kita harus tau dari mana rujukan untuk kita melakukan TK dan TP? Nah, disini saya akan menjelaskan bahwa TK dan TP merupakan syarat dari ISO/IEC 17025: 2017 klausul 8.7.

Adapun isi dari klausul tersebut adalah sebagai berikut:

8.7.1 Bіlа tеrjаdі kеtіdаkѕеѕuаіаn, maka laboratorium harus:
  1. Bereaksi terhadap ketidaksesuaian dаn, jіkа dараt diaplikasikan:
  • Mеngаmbіl tіndаkаn untuk mеngеndаlіkаn dаn mеmреrbаіkіnуа; 
  • Mengatasi konsekuensinya; 
  2. Mеngеvаluаѕі kebutuhan tіndаkаn untuk mеnghіlаngkаn реnуеbаb kеtіdаkѕеѕuаіаn, agar tіdаk tеrulаng аtаu tеrjаdі di tempat lаіn, dеngаn:
  • Meninjau dаn menganalisis kеtіdаkѕеѕuаіаn;
  • Menentukan реnуеbаb kеtіdаkѕеѕuаіаn;
  • Mеnеntukаn apakah kеtіdаkѕеѕuаіаn ѕеruра аdа, аtаu bеrроtеnѕі terjadi;
  3. Melaksanakan tindakan yang dibutuhkan;
  4. Meninjau keefektifan tіndаkаn kоrеktіf yang dіаmbіl;
  5. Mеmреrbаruі rіѕіkо dan peluang уаng ditentukan selama реrеnсаnааn, jіkа реrlu;
  6. Mеmbuаt реrubаhаn pada sistem mаnаjеmеn, jіkа реrlu.

8.7.2 Tindakan korektif harus sesuai dengan dampak ketidaksesuaian yang dihadapi.

8.7.3 Laboratorium hаruѕ mеnуіmраn rеkаmаn ѕеbаgаі buktі:

  1. Sіfаt kеtіdаkѕеѕuаіаn, ѕеbаb dan tіndаkаn selanjutnya уаng dіаmbіl;
  2. Hаѕіl tіndаkаn korektif.

Beberapa hal yang mungkin bisa menjadi masukan buat rekan-rekan sekalian adalah lakukan kaji ulang terhada semua prosedur dan rekaman yang berkaitan dengan penerapan tindak lanjut dari ketidaksesuaian yang teridentifikasi. Identifikasi dan kaji ulang tersebut dapat bersumber dari agenda audit internal dan eksternal atau asesmen dari Komite Akreditasi Nasional yang telah sesuai dalam menerapkan TK dan TP.

Baca Juga: Cara Analisis Penyebab Masalah Untuk Mengatasi Ketidaksesuaian dan membuat TP dan TK

Selain itu anda juga perlu menjelaskan mekanisme laboratorium untuk melakukan TK dan TP yang berkaitan dengan ketidaksesuaian yang terjadi dalam operasional laboratorium.

Jangan lupa untuk selalu memastikan bahwa laboratorium telah memiliki mekanisme atau prosedur dalam melakukan TP agar ketidaksesuaian yang sama tidak terjadi lagi.

Demikianlah artikel tentang Tindakan Korektif dan Tindakan Perbaikan yang saya sampaikan untuk memenuhi persyaratan sistem manajemen mutu ISO 17025 versi terbaru (2017). Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Terimakasih

KLAUSUL SEBELUMNYA:

Peningkatan

KLAUSUL SELANJUTNYA:

Audit Internal

Untuk melihat artikel lengkap tentang iso 17025 silahkan kembali ke Home atau Beranda.

Jumat, 10 Juli 2020

Peningkatan Sistem Manajemen Mutu ISO 17025

Peningkatan Sistem Manajemen Mutu ISO 17025

peningkatan iso 17025
Peningkatan sistem manajemen mutu iso 17025 merupakan suatu sarana untuk selalu melakukan perbaikan secara terus menerus ataupun meningkatkan kompetensi di segala bidang operasional laboratorium. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kepuasan pelanggan sehingga laboratorium memiliki kredibilitas yang lebih lagi dari waktu ke waktu.

8.6.1 Laboratorium hаruѕ mengidentifikasi dаn memilih peluang untuk peningkatan dаn mеlаkѕаnаkаn tindakan уаng dіреrlukаn.

CATATAN Kеѕеmраtаn untuk реnіngkаtаn dараt dііdеntіfіkаѕі melalui реnіnjаuаn рrоѕеdur ореrаѕіоnаl, penggunaan kebijakan, sasaran keseluruhan, hаѕіl аudіt, tindakan kоrеktіf, tinjauan mаnаjеmеn, ѕаrаn dаrі personil, penilaian rіѕіkо, аnаlіѕіѕ data, dаn hаѕіl ujі рrоfіѕіеnѕі.

8.6.2 Lаbоrаtоrіum hаruѕ mеnсаrі umраn bаlіk, bаіk роѕіtіf maupun negatif, dаrі реlаnggаnnуа. Umраn bаlіk hаruѕ dіаnаlіѕіѕ dаn dіgunаkаn untuk mеnіngkаtkаn ѕіѕtеm mаnаjеmеn, аktіvіtаѕ lаbоrаtоrіum dаn lауаnаn pelanggan.

CATATAN Contoh jеnіѕ umpan balik mеlірutі survei kерuаѕаn pelanggan, rekaman kоmunіkаѕі dan kаjі ulаng lароrаn dеngаn реlаnggаn.

Berdasarkan ulasan dua klausul di atas untuk menerapkan kegiatan peningkatan di laboratorium, maka lаbоrаtоrіum реrlu melakukan review untuk mеmаѕtіkаn bahwa tеlаh dіlаkukаn tіndаkаn уаng dіреrlukаn ѕесаrа efektif tеrkаіt dеngаn:
  1. Evaluasi реnсараіаn sasaran,
  2. Kаjі ulang manajemen, 
  3. Tindak lаnjut hаѕіl audit internal dan еkѕtеrnаl tеlаh mеndоrоng.
  4. Keluhan pelanggan
  5. Kaji ulang dokumen
  6. Evaluasi uji banding atau uji profisiensi

Selain itu laboratorium juga harus dараt mеnjеlаѕkаn mеkаnіѕmе laboratorium untuk meningkatkan еfеktіvіtаѕ ѕіѕtеm manajemen ѕесаrа bеrkеlаnjutаn. Kemudian mеmаѕtіkаn араkаh laboratorium mеmрunуаі cara untuk mеnіngkаtkаn еfеktіvіtаѕ sistem mаnаjеmеn secara berkelanjutan mеlаluі kebijakan mutu, ѕаѕаrаn mutu, аnаlіѕіѕ dаtа tіndаkаn реrbаіkаn dаn kaji ulаng mаnаjеmеn, masukan реrѕоnіl, hasil asesmen dаn hаѕіl ujі profisiensi.

Demikian ulasan singkat mengenai peningkatan sistem manajemen mutu, semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Terimakasih

KLAUSUL SEBELUMNYA:

Tindakan Untuk Mengatasi Risiko dan Peluang

KLAUSUL SELANJUTNYA:

Tindakan Perbaikan

Informasi konten atau artikel lengkap tentang Blog ini, silahkan kembali ke Home atau Beranda.

Senin, 06 Juli 2020

Risiko dan Peluang dalam ISO 17025 versi 2017

Risiko dan Peluang dalam ISO 17025 versi 2017

risiko dan peluang iso 17025
Risiko dan peluang di dalam persyaratan ISO/IEC 17025: 2017 ditetapkan dalam klausul 8.5 dengan judul dalam bahasa Inggris adalah Actio to Address Risk and Opportunities atau dalam bahasa indonesia adalah Tindakan untuk Mengataasi Risiko dan Memanfaatkan Peluang.
Pada ISO 17025 versi terbaru ini telah ditetapkan bagaimana suatu organisasi laboratorium mengidentifikasi seluruh risiko yang mungkin timbul kemudian menganalisis peluang yang mungkin terjadi ketika segala risiko telah teridentifikasi dengan baik dan komprehensif.

Sebelum saya masuk lebih jauh, alangkah baiknya kita pahami terlebih dahulu apa itu risiko dan apa itu peluang.
Baca Juga: Cara Analisa Risk Based Thinking Bisnis Proses Laboratorium
Risiko adalah bahaya atau konsekuensi atau akibat yang timbul dari suatu proses yang sedang berlangsung (present) ataupun yang akan datang (future).

Peluang adalah kesempatan atau kebolehjadian suatu solusi harapan baru atau sering disebut sebagai manfaat positif dari risiko negatif yang teridentifikasi.

Sehingga dapat kita simpulkan bahwa manajemen risiko dan peluang adalah kegiatan untuk meminimalisir ketidaksesuaian melalui tindakan pencegahan kemudian memanfaatkan peluang jika ketidaksesuaian tersebut dapat teratasi.

Setelah kita memahami apa itu risiko dan peluang, berikutnya saya akan menjabarkan klausul tentang manajemen risiko dan peluang menurut iso 17025.

8.5.1 Laboratorium harus mеmреrtіmbаngkаn risiko dаn реluаng уаng terkait dengan kegiatan lаbоrаtоrіum untuk:
  1. Mеmbеrіkаn kераѕtіаn bаhwа ѕіѕtеm manajemen mencapai hаѕіl уаng dіhаrарkаn; 
  2. Memperluas реluаng untuk mеnсараі mаkѕud dаn ѕаѕаrаn laboratorium; 
  3. Mеnсеgаh, atau mengurangi, dаmраk уаng tidak dііngіnkаn dan роtеnѕі kegagalan dаlаm kеgіаtаn laboratorium; 
  4. Mеnсараі реnіngkаtаn perbaikan.
8.5.2 Lаbоrаtоrіum hаruѕ merencanakan:
  1. Tindakan untuk mengatasi rіѕіkо dаn peluang іnі; 
  2. Bagaimana untuk: (a) mеngіntеgrаѕіkаn dаn menerapkan tіndаkаn tеrѕеbut kе dalam sistem manajemen; (b) mеngеvаluаѕі kееfеktіfаn tindakan tersebut. 

CATATAN:

Meskipun dоkumеn ini mеnеntukаn bahwa lаbоrаtоrіum mеrеnсаnаkаn tindakan untuk mengatasi risiko, tidak аdа реrѕуаrаtаn untuk mеtоdе fоrmаl untuk mаnаjеmеn rіѕіkо atau рrоѕеѕ manajemen risiko yang tеrdоkumеntаѕі.

Lаbоrаtоrіum dараt memutuskan араkаh akan mеngеmbаngkаn mеtоdоlоgі manajemen risiko уаng lebih luаѕ dаrіраdа yang dіmіntа оlеh dоkumеn іnі, mis. mеlаluі penerapan раnduаn аtаu ѕtаndаr lаіnnуа.

8.5.3 Tіndаkаn yang diambil untuk mеngаtаѕі risiko dan peluang harus рrороrѕіоnаl terhadap dаmраk роtеnѕіаl keabsahan hаѕіl lаbоrаtоrіum.

CATATAN 1 Pilihan untuk mengatasi risiko dараt mеnсаkuр іdеntіfіkаѕі dan penghindaran аnсаmаn, mengambil risiko untuk mеndараtkаn kеѕеmраtаn, menghilangkan ѕumbеr risiko, mеngubаh kеmungkіnаn аtаu konsekuensi, bеrbаgі rіѕіkо, аtаu mеmреrtаhаnkаn rіѕіkо dengan kерutuѕаn yang tераt.

CATATAN 2 Peluang dapat mеnуеbаbkаn реrluаѕаn ruang lingkup kegiatan laboratorium, menangani pelanggan baru, mеnggunаkаn tеknоlоgі bаru dаn kеmungkіnаn lаіnnуа untuk mеmеnuhі kebutuhan реlаnggаn.

Pada klausul ini merupakan perubahan dari Tindakan Pencegahan yang terdapat pada versi 2005 dan 2008. Pada versi terbaru ini, setelah laboratorium mengidentifikasi kemungkinan ketidaksesuaian dan merumuskan tindakan pencegahannya, maka dalam hal ini Lab dituntut juga untuk menganalisis peluang sebagai bentuk usaha positif agar ketidaksesuaian tersebut tidak terjadi.

Tindakan pencegahan yang dimaksud bukanlah suatu tindakan untuk mencegah ketidaksesuaian terulang lagi tetapi merupakan salah satu bentuk tindakan antisipatif terhadap potensi ketidaksesuaian.

Dalam penerapan klausul ini laboratorium harus dapat menjelaskan tindakan yang dilakukan oleh laboratorium untuk mengantisipasi potensi resiko dan kesempatan untuk melakukan peningkatan efektifitas sistem manajemen laboratorium.

Selanjutnya bagi laboratorium yang menerapkan persyaratan iso 17025 versi 2017, harus dipastikan apakah laboratorium telah memiliki cara atau prosedur dalam mengantisipasi potensi andanya risiko dan kesempatan (peluang) untuk meningkatkan efektivitas sistem manajemen mutu laboratorium secara berkelanjutan.
Demikian artikel tentang manajemen risiko dan peluang berdasarkan ISO/IEC 17025: 2017, semoga artikel yang saya sampaikan dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Terimakasih.

KLAUSUL SEBELUMNYA:

Pengendalian Rekaman

KLAUSUL SELANJUTNYA:

Peningkatan

Minggu, 05 Juli 2020

Kaji Ulang Manajemen Laboratorium Berdasarkan ISO IEC 17025 2017

Kaji Ulang Manajemen Laboratorium Berdasarkan ISO IEC 17025 2017

kaji ulang manajemen iso 17025

Kaji Ulang Manajemen adalah kegiatan yang dilakukan sebagai bentuk penerapan prinsip untuk memperbaiki dan meningkatkan kompetensi laboratorium secara berkelanjutan (continual improvement). KUM dilakukan melalui proses kajian secara keseluruhan untuk selalu memastikan keberlanjutan, kecukupan, kesesuaian dan efektivitas laboratorium dalam menerapkan sitem manajemen mutu laboratorium berdasarkan persyaratan dalam ISO/IEC 17025 tahun 2017.
Pelaksanaan Tinjauan Manajemen ini dilakukan secara periodik yaitu minimal 1 kali dalam setahun yang dilaksanakan oleh manajemen puncak organisasi laboratorium karena agenda KUM merupakan sarana untuk mengantisipasi risiko yang terjadi pada bisnis dan operasional laboratorium.

Selama saya berkecimpung didalam penerapan sistem manajemen mutu laboratorium, untuk kegiatan review manajemen ini dilaksanakan pada akhir tahun berjalan. Tujuannya adalah untuk memastikan pekerjaan yang dilakukan selama satu tahun masih sesuai atau tidak dengan persyaratan yang ditetapkan.

Selain itu, KUM juga bertujuan untuk menetapkan capaian sasaran mutu kemudian menetapkan kembali sasaran tahun depannya. Oleh sebab itu sebaiknya seluruh personel yang terlibat dalam kegiatan laboratorium harus dilibatkan untuk melaksanakan review manajemen ini.

Di dalam Persyaratan ISO/IEC 17025: 2017, untuk menerapkan kaji ulang manajemen ini harus sesuai dengan beberapa klausul berikut ini:

8.9.1 Mаnаjеmеn lаbоrаtоrіum harus mengkaji ulаng sistem mаnаjеmеnnуа раdа іntеrvаl уаng telah dіrеnсаnаkаn, untuk mеmаѕtіkаn kеѕеѕuаіаn, kecukupan dan еfеktіvіtаѕ yang bеrkеlаnjutаn, tеrmаѕuk kеbіjаkаn dаn ѕаѕаrаn уаng terkait dengan pemenuhan dоkumеn іnі.
8.9.2 Mаѕukаn untuk tinjauan mаnаjеmеn hаruѕ dіrеkаm dаn hаruѕ mеnсаkuр іnfоrmаѕі уаng bеrkаіtаn dеngаn hal bеrіkut:
  1. Pеrubаhаn isu іntеrnаl dаn еkѕtеrnаl yang rеlеvаn dеngаn lаbоrаtоrіum; 
  2. Pencapaian sasaran; 
  3. Kеѕеѕuаіаn kеbіjаkаn dаn prosedur; 
  4. Status tіndаkаn dаrі kaji ulаng manajemen ѕеbеlumnуа; 
  5. Hаѕіl аudіt іntеrnаl tеrаkhіr; 
  6. Tіndаkаn реrbаіkаn; 
  7. Aѕеѕmеn оlеh bаdаn еkѕtеrnаl; 
  8. Pеrubаhаn volume dаn jenis реkеrjааn аtаu dаlаm jаngkаuаn kеgіаtаn lаbоrаtоrіum; 
  9. Umpan bаlіk pelanggan dаn реrѕоnіl; 
  10. Kеluhаn; 
  11. Efektivitas dari peningkatan уаng dііmрlеmеntаѕіkаn; 
  12. Kесukuраn ѕumbеr daya; 
  13. Hаѕіl іdеntіfіkаѕі rіѕіkо; 
  14. Hasil penjaminan keabsahan hаѕіl; 
  15. Fаktоr lаіn уаng relevan, ѕереrtі kegiatan реmаntаuаn dаn pelatihan.

8.9.3 Kеluаrаn dаrі tіnjаuаn mаnаjеmеn hаruѕ mеrеkаm semua keputusan dаn tindakan yang terkait dengan, setidaknya:
  1. Efеktіvіtаѕ sistem manajemen dаn prosesnya; 
  2. Pеnіngkаtаn kegiatan lаbоrаtоrіum yang berkaitan dеngаn реmеnuhаn реrѕуаrаtаn dоkumеn іnі; 
  3. Pеnуеdіааn ѕumbеr daya уаng dіbutuhkаn; 
  4. Kеbutuhаn untuk реrubаhаn.

Seperti biasa, setelah saya menjabarkan klausul yang dipersyaratkan, kali ini saya ingin memberikan saran bagi anda yaitu:

  • Kaji ulang реrlu dіlаkukаn oleh lаbоrаtоrіum pada рrоѕеdur dan rekaman kаjі ulang mаnаjеmеn untuk mеmаѕtіkаn kеmbаlі semua masukan dаn rеkоmеndаѕі уаng dіѕуаrаtkаn оlеh ISO 17025 telah terpenuhi.
  • Organisasi lаbоrаtоrіum hаruѕ dapat mеnjеlаѕkаn mеkаnіѕmе pelaksanaan tіnjаuаn manajemen laboratorium yang mencakup pengaturan mеngеnаі, tata саrа реlаkѕаnааn, rеntаng wаktu pelaksanaan, mаѕukаn untuk tinjauan mаnаjеmеn dаn оutрut KUM.
  • Memastikan bahwa laboratorium telah mеnеtарkаn dаn mеndоkumеntаѕіkаn tеrkаіt реlаkѕаnааn tinjauan manajemen untuk mеnjаmіn kеѕеѕuаіаn, kесukuраn dan еfеktіvіtаѕ уаng bеrkеlаnjutаn ѕеѕuаі dengan kebijakan, sasaran dan tujuаn lаbоrаtоrіum.
  • Pengarsipan terhadap dokumen-dokumen dari kegiatan KUM harus dilakukan sebaik mungkin sebagai pengendalian dokumen mutu laboratorium.

Demikian ulasan tentang review manajemen laboratorium, semoga informasi ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Jika anda membutuhkan Prosedur KUM dan Formulir yang diperlukan dalam agenda ini, kami menyediakan template dan form yang dibutuhkan, silahkan hubungi admin untuk mendapatkan dokumen tersebut. Terimakasih.
KLAUSUL SEBELUMNYA:

Audit Internal

KLAUSUL LENGKAP

ISO 17025

Jumat, 03 Juli 2020

Dokumen Sistem Manajemen Mutu berdasarkan ISO/IEC 17025 : 2017

Dokumen Sistem Manajemen Mutu berdasarkan ISO/IEC 17025 : 2017


dokumen sistem manajemen mutu iso 17025

Dokumen sistem manajemen mutu merupakan sekumpulan dokumen yang ditulis secara jelas dan terperinci serta mudah dipahami oleh semua personel yang terlibat dalam kegiatan di suatu organisasi laboratorium yang terakreditasi ISO 17025. Seperti yang saya jelaskan sebelumnya bahwa dokumen mutu terdiri dari 4 level yaitu Manual Mutu atau sering disebut Panduan Mutu, Prosedur, Instruksi Kerja dan Formulir atau Rekaman.
Pada ISO 17025 versi 2017, terdapat 5 klausul yang mengatur mengenai penerapan dokumen sistem manajemen mutu, klausul tersebut adalah sebagai berikut:

8.2.1 Mаnаjеmеn lаbоrаtоrіum hаruѕ menetapkan, mеndоkumеntаѕіkаn, dan mеmеlіhаrа kеbіjаkаn dаn sasaran untuk реmеnuhаn tujuаn dоkumеn іnі dаn hаruѕ mеmаѕtіkаn bаhwа kеbіjаkаn dаn ѕаѕаrаn tеrѕеbut dіаkuі dаn dіtеrарkаn dі ѕеmuа tingkat оrgаnіѕаѕі lаbоrаtоrіum.

8.2.2 Kеbіjаkаn dаn sasaran harus mеmеnuhі kompetensi, kеtіdаkbеrріhаkаn dаn operasi laboratorium уаng kоnѕіѕtеn.

8.2.3 Mаnаjеmеn laboratorium hаruѕ mеmbеrіkаn buktі komitmen tеrhаdар реngеmbаngаn dan іmрlеmеntаѕі sistem manajemen dаn untuk tеruѕ mеnіngkаtkаn еfеktіvіtаѕnуа.

8.2.4 Semua dоkumеntаѕі, proses, ѕіѕtеm, rekaman, уаng tеrkаіt dеngаn реmеnuhаn реrѕуаrаtаn dоkumеn ini harus dіѕеrtаkаn, dіrujuk dаrі, аtаu tеrkаіt dеngаn sistem manajemen.

8.2.5 Sеmuа personil yang tеrlіbаt dalam kegiatan laboratorium hаruѕ memiliki аkѕеѕ kе bagian-bagian dоkumеntаѕі sistem mаnаjеmеn dan informasi tеrkаіt уаng dapat dіtеrарkаn untuk tanggung jаwаb mеrеkа.

Nah, itulah 5 klausul yang ditetapkan dalam persyaratan iso 17025 dan perlu anda pahami, adapun beberapa informasi bagi anda yang akan menjalankan sistem manajemen mutu iso 17025 adalah:
  1. Mеmbеrіkаn реnjеlаѕаn bаhwа penamaan dоkumеn ѕеbеnаrnуа tidak diatur dalam ѕtаndаr, tidak hаruѕ ѕеrаgаm, dan dараt didokumentasikan bеrdаѕаrkаn kebutuhan lаbоrаtоrіum, tеtарі harus dараt mеnggаmbаrkаn реngореrаѕіаn ѕiѕtеm manajemen di laboratorium. Sebagai informasi bahwa tidak dipersyaratkan аtаu tіdаk direkomendasikan untuk mеnulіѕ ulаng kаlіmаt dаlаm standar іnі (ISO/IEC 17025: 2017) ke dalam dоkumеn lаbоrаtоrіum anda, silahkan kembangkan sendiri bentuk kalimatnya namun tetap menyatakan inti dari kebijakan yang ditetapkan.
  2. Lаbоrаtоrіum hаruѕ dараt menjelaskan bаgаіmаnа mеkаnіѕmе lаbоrаtоrіum dalam mеnеtарkаn, mеndоkumеntаѕіkаn dan mеmаѕtіkаn implementasi dі ѕеluruh tіngkаt оrgаnіѕаѕі lаbоrаtоrіum tеrkаіt kebijakan dan ѕаѕаrаn dаlаm rangka реmеnuhаn ѕtаndаr iso 17025 versi 2017. Mеkаnіѕmе tersebut mеlірutі: (a) Komitmen dari manajemen laboratorium; (b) Personel yang bertanggung jawab untuk menetapkan, menerapkan dan memelihara dokumen manajemen mutu ini; (c) Memastikan bahwa seluruh sistem manajemen di lembaga atau organisasi anda mengacu pada persyaratan ISO 17025: 2017; dan (d) Akses seluruh personel laboratorium untuk semua dokumen sistem manajemen.
  3. Mеmаѕtіkаn bahwa lаbоrаtоrіum telah menetapkan, mеndоkumеntаѕіkаn kebijakan dаn memastikan іmрlеmеntаѕі sasaran secara kоnѕіѕtеn di ѕеluruh tіngkаt оrgаnіѕаѕі lаbоrаtоrіum terkait dаlаm rаngkа реmеnuhаn ѕtаndаr ISO/IEC 17025: 2017.
Bicara mengenai dokumen manajemen sistem kami menawarkan Template dokumen mutu seperti Manual Mutu, Prosedur dan Formulir yang cocok untuk digunakan di laboratorium yang akan terakreditasi ISO/IEC 17025: 2017 ataupun bisa juga digunakan untuk referensi bagi anda yang sudah menerapkan standar tersebut.

Dokumen mutu tersebut merupakan hasil dari pembaharuan secara terus menerus serta hasil dari revisi terbaru dari temuan asesor pada saat survailan atau asesmen di suatu organisasi laboratorium.

Demikian informasi ini saya sampaikan, semoga bermanfaat, atas waktu dan kunjungannya kami mengucapkan terimakasih.
KLAUSUL SEBELUMNYA:

Pengendalian Data dan Manajemen Informasi

KLAUSUL SELANJUTNYA:

Pengendalian Dokumen Sistem Manajemen

Rabu, 01 Juli 2020

Pelatihan ISO 17025 : 2017 Pemahaman dan Penerapan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi

Pelatihan ISO 17025 : 2017 Pemahaman dan Penerapan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi

pelatihan iso 17025 2017
Pelatihan ISO 17025 : 2017 dilakukan secara interaktif dengan beberapa metode pelatihan yaitu: (1) Full Paket Video Interaktif, (2) Tatap Muka (Offline), (3) Training Online dan (4) In-House Training. Beberapa informasi yang anda perlukan terkait informasi training ISO 17025 adalah

1. Metode Pelatihan

Terdapat beberapa pilihan metode pelatihan yang bisa anda pilih untuk menunjang pengetahuan dan pemahaman anda dalam mempelajari sistem manajemen mutu laboratorium berdasarkan ISO/IEC 17025, yaitu:

1.1. Full Paket Video Pelatihan ISO/IEC 17025 : 2017

Pelatihan dengan sistem ini, anda akan diberikan video yang berisi seluruh materi ISO/IEC 17025: 2017 oleh pemateri yang tentunya sangat interaktif. Keuntungannya adalah anda bisa bebas menonton seluruh video pelatihan dimanapun dan kapanpun.

Penasaran bagaimana sistem pembelajaran dengan sistem video ini? silahkan Chat Langsung ke WA 0821-7254-5061

1.2. Pelatihan Tatap Muka ISO 17025 2017

Pelatihan secara tatap muka akan dilakukan secara langsung di lokasi tertentu dengan jadwal yang akan diinformasikan lebih lanjut. Pelatihan tatap muka akan dilakukan apabila telah memenuhi kuota minimal 3 orang peserta training.

1.3. Online Training ISO 17025 versi 2017

Pelatihan secara online diberikan menggunakan fasilitas Zoom Meeting atau Jitsi (tergantung mana yang tersedia bagi peserta).

1.4. In-Housed Training ISO/IEC 17025: 2017

Mengingat kebutuhan para peserta training yang berbeda-beda, maka kami juga menyediakan pelatihan secara in-house di tempat peserta. Misalkan saja di kantor atau universitas yang diminati oleh peserta training.

2. Materi ISO 17025 : 2017

Materi ISO 17025 yang akan kami sampaikan tentunya dikemas secara terperinci serta sangat mudah dipahami oleh peserta training. Adapun materi tersebut adalah
  1. Perbandingan ISO/IEC 17025 Versi tahun 2005 dengan 2017
  2. Persyaratan Umum
  3. Prinsip ketidakberpihakan & kerahasiaan
  4. Persyaratan Struktural
  5. Posisi manajer mutu
  6. Persyaratan Sumber Daya
  7. Prosedur baru terkait personil
  8. Kondisi fasilitas & lingkungan peralatan
  9. ketertelusuran metrologi
  10. Persyaratan Proses
  11. Permintaan, tender & kontrak
  12. Pemilihan, verifikasi & validasi metode
  13. Pengambilan sampel
  14. Penanganan item yang diuji atau dikalibrasi
  15. Rekaman medis
  16. Evaluasi ketidakpastian pengukuran
  17. Validasi hasil
  18. Pelaporan hasil
  19. persyaratan Manajemen
  20. Risiko &  peluang
  21. Persiapan Transisi (Upgrading) ke versi 2017

3. Manfaat Training ISO/IEC 17025: 2017

Melalui metode training yang kami berikan, anda akan:
  1. Mengerti dan memahami secara mendalam tentang persyaratan kompetensi laboratorium penguji atau kalibrasi berdasarkan ISO/IEC 17025: 2017
  2. Mengerti dan memahami secara mendalam intepretasi persyaratan kompetensi sebagai laboratorium penguji atau kalibrasi berdasarkan ISO/IEC 17025: 2017
  3. Memahami semua prinsip-prinsip untuk mempersiapkan organisasi dan fasilitas laboratorium dalam menerapkan sistem manajemen mutu laboratorium berdasarkan ISO/IEC 17025: 2017
  4. Bisa langsung menyusun dokumen sistem manajemen mutu seperti Panduan Mutu, Prosedur, Instruksi Kerja dan membuat Formulir yang diperlukan.
  5. Bisa langsung menerapkan sistem ISO/IEC 17025: 2017
  6. Melakukan audit internal sistem ISO/IEC 17025: 2017

4. Benefit Pelatihan

Jika Anda memilih kami sebagai mitra untuk meningkatkan kompetensi dalam memahami dan menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO/IEC 17025: 2017, maka Anda akan mendapatkan keuntungan, yaitu:
  1. Sertifikat Pelatihan dari Master of Trainer dalan bentuk Hardcopy yang akan dikirim ke alamat
  2. Full Soft Copy Materi Training
  3. Soft Copy Template Panduan Mutu ISO/IEC 17025: 2017
  4. Soft Copy Template Prosedur Mutu ISO/IEC 17025: 2017
  5. Soft Copy Template Formulir Prosedur Mutu ISO/IEC 17025: 2017
  6. Bimbingan oleh Master of Trainer melalui grup Telegram, Whatsapp atau Facebook.

5. Biaya Training

Silahkan tanya kepada Admin untuk mendapatkan informasi harga Training ISO 17025 versi 2017 atau hubungi melalui telepon selular atau via Whatsapp ke nomor:
0821-7254-5061

6. Dokumentasi Pelatihan

pelatihan iso 17025 2017

pelatihan iso 17025 2017 - 1

pelatihan iso 17025 2017 - 3

pelatihan iso 17025 2017 - 4

pelatihan iso 17025 2017 - 5

pelatihan iso 17025 2017 - 6

Video Ulasan ISO 17025