Senin, 17 Agustus 2020

Panduan Mutu ISO 17025 2017 untuk Laboratorium Penguji dan Kalibrasi

Panduan Mutu ISO 17025 2017 untuk Laboratorium Penguji dan Kalibrasi

Panduan Mutu ISO 17025 adalah seperangkat dokumen yang perlu dan harus dipersiapkan oleh laboratorium dalam rangka menerapkan sistem manajemen mutu laboratorium berdasarkan iso 17025. Dokumen ini dibuat dan dikembangkan oleh laboratorium sebagai dasar kebijakan manajemen puncak untuk melaksanakan kegiatan laboratorium yang sesuai dengan stadard sistem manajemen mutu laboratorium.
panduan mutu iso 17025 2017

Dokumen mutu level 1 ini harus bersifat up-to-date dan sesuai dengan persyaratan ISO/IEC 17025: 2017, karena lahirnya dokumen mutu pada level berikutnya seperti prosedur mutu, instruksi kerja, formulir dan lampiran pendukung berlandaskan pada panduan mutu yang dibuat.

Kami juga memiliki jasa untuk mengembangkan panduan mutu atau upgrade panduan mutu dari versi iso 17025 sebelumnya ke versi terbaru tahun 2017 jika anda berminat untuk menggunakan jasa lab mutu silahkan kontak admin. Selain itu, kami juga menjual template panduan mutu secara lengkap dengan format word sehingga anda bisa mengedit sesuai dengan instansi dan keinginan anda.

Nah, sebagai rangka penerapan klausul 8.2 maka kami ingin memberikan sedikit informasi, jika anda ingin mengembangkan secara mandiri. Sebagai informasi bahwa personel yang dapat memprakarsai dokumen panduan mutu adalah personel yang memiliki kompetensi terhadap penerapan sistem manajemen mutu iso 17025 tahun 2017. Atau anda juga bisa memanfaatkan jasa konsultan untuk mengembangkan dokumen mutu tersebut.

Cuma yang menjadi pertimbangan adalah konsultan tersebut memiliki kewajiban untuk melakukan sosialisasi terhadap isi dari panduan mutu yang dikembangkan.

Adapun isi dari 1 bundel lengkap panduan mutu laboratorium biasanya terdiri dari:
  1. Sampul panduan mutu
  2. Halaman pengesahan
  3. Daftar distribusi
  4. Status revisi
  5. Daftar isi
  6. Profil organisasi laboratorium yang di akreditasi
  7. Kebijakan mutu
  8. Sasaran mutu
  9. Isi yakni mencakup penjelasan kebijakan laboratorium dari masing-masing klausul iso 17025: 2017
  10. Lampiran pendukung
Pada bagian lampiran, yang harus anda persiapkan diantaranya:
  • Dokumen pendukung legalitas perusahaan / lembaga yang masuk ke dalam lingkup akreditasi seperti akte pendirian, surat pengukuhan atau keputusan, Nomor Induk Berusaha (NIB), SIUP dan lain-lain
  • Struktur organisasi laboratorium
  • Daftar ruang lingkup akreditasi

Nah, setelah paket dokumen panduan mutu selesai anda buat maka hal lain yang harus anda perhatikan adalah pengesahan setiap lembar halaman. Adapun personel yang berwenang untuk memeriksa (kaji ulang) panduan mutu adalah Manajer Mutu dan personel berwenang untuk mengesahkan panduan mutu adalah Manajer Eksekutif.

Setelah dokumen telah di cetak, di kaji ulang dan disahkan oleh personel yang berwenang, maka tahap selanjutnya adalah sosialisasi dokumen panduan mutu kepada seluruh personel yang terlibat dalam penerapan sistem manajemen mutu laboratorium berdasarkan ISO/IEC 17025: 2017.

Sistem distribusi dokumen mutu ini harus tercatat dan terdokumentasi dengan baik selanjutnya dokumen asli di arsipkan oleh Manajer Mutu. Apabila terdapat perubahan ataupun revisi, jangan lupa untuk mencatatnya kedalam formulir status revisi dokumen agar jejak perubahan dapat diterlusuri.

Panduan mutu ini juga akan selalu dipertanyakan oleh asesor pada agenda asesmen lapangan ataupun survailance, segala pertanyaan dalam proses audit biasanya berasal dari kebijakan mutu yang ada. Apabila dalam penerapan panduan mutu tidak sesuai dengan penerapan di lapangan maka hal itu akan menjadi temuan.

Perlu diingat, panduan mutu bukan merupakan dokumen rahasia yang harus disembunyikan dari pihak atau personel yang bekerja di laboratorium Tetapi, dokumen ini bersifat umum yang dapat dibaca oleh pihak yang berkepentingan termasuk pelanggan.

Jadi, apabila terdapat pelanggan yang meminta untuk membaca atau melihat panduan mutu maka labroatorium berkewajiban untuk memberikannya. Namun perlu dijadikan catatan adalah pada saat pihak berkepentingan membaca dokumen panduan mutu, maka pihak laboratorium harus mengawasi penuh untuk menghindari penyalahgunaan dokumen ini.

Demikian informasi mengendai pengembangan dokumen sistem manajemen mutu laboratorium, semoga informasi ini bisa menambah wawasan rekan-rekan sekalian. Terimakasih.

Jumat, 14 Agustus 2020

Komite Akreditasi Nasional Adalah Lembaga Yang Wajib Diketahui

Komite Akreditasi Nasional Adalah Lembaga Yang Wajib Diketahui

komite akreditasi nasionalKomite Akreditasi Nasional adalah lembaga non struktural yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Republi Indonesia No. 78 Tahun 2001. Adapun dasar dari dibentuknya lembaga ini adalah sebagai penerapan dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 102 Tahun 2000.

Pada artikel ini, mimin akan memberikan informasi mengenai lembaga yang sering kita jumpai bahkan kita sering berhubungan dengan personel yang ada di lembaga tersebut mulai dari PIC, kemudian bagi lembaga yang telah di akreditasi oleh KAN, pasti juga mengenal Sekjen KAN dan lain-lain. Baik langsung saja kita bahas apa sih fungsi dan tanggung jawab lembaga ini?

KAN bertanggung jawab terhadap Presiden Republik Indonesia yang memiliki tugas untuk menetapkan akreditasi dan  mempertimbangkan serta memberikan saran kepada Badan Standardisasi Nasional dalam menetapkan sistem akreditasi dan sertifikasi.

Menurut Pasal 3 Kepres No. 78 tahun 2001, fungsi dari KAN adalah untuk:
  1. Melaksanakan akreditasi atas permohonan lembaga yang akan menerapkan suatu sistem terstandar, misal ISO 17025;
  2. Melaksanakan proses akreditasi beberapa lembaga seperti lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi, lembaga pelatihan dan organisasi laboratorium;
  3. Menetapkan, memperpanjang, menunda dan mencabut sistem akreditasi kepada lembaga yang disebutkan pada butir 2 di atas;
  4. Memberikan saran serta pertimbangan kepada BSN, sebagai dasar bagi BSN untuk menerapkan sistem akreditasi dan sertifikasi

Selama dikukuhkan menjadi suatu lembaga non-struktural, KAN telah banyak meraih pengakuan dari beberapa forum seperti diantaranya:
  • Sebagai lembaga sertifikasi sistem manajemen mutu pada tanggal 24 Agustus 2000 pada forum Pacific Accreditation Coorporation (PAC)
  • Sebagai lembaga sertifikasi sistem manajemen lingkungan pada tanggal 8 Juli 2004
  • Sebagai lembaga sertifikasi produk pada tanggal 18 Juni 2009 di tingkat Asia Pacific melalui PAC multi Recognition Arrangement (MLA)

Tidak hanya berhasil meraih pengakuan dari beberapa forum, KAN juga berhasil meraih pengakuan di tingkat Internasional yaitu
  • Sebagai lembaga bidang akreditasi sistem manajemen mutu pada tanggal 10 November 2000
  • Sebagai lembaga bidang akreditasi sistem manajemen lingkungan pada tanggal 9 Oktober 2004
  • Sebagai lembaga bidang akreditasi produk pada tanggal 19 Oktober 2009

Melalui beberapa pengakuan di tingkat forum dan internasional tentunya kita semua berharap agar lembaga tersebut mampu turut serta untuk terlibat aktif dalam meningkatkan kepercayaan terhadap sistem manajemen, personel dan produk. Sehingga semuanya dapat diperdagangkan dan bersaing di tingkat internasional

BACA JUGA: 

Tentunya hal tersebut akan berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan wirausahawan dan masyarakat dalam memperdagangkan keahlian ataupun produknya. Apalagi sejak diterapkannya MEA, semua aspek dituntuk untuk mampu bersaing secara maksimal untuk memperoleh perebutan pangsa pasar.

Berdasarkan hasil penelusuran pada website resmi KAN, Kebijakan Mutu lembaga tersebut adalah

Kеtuа KAN berkomitmen  untuk mеnеrарkаn ISO / IEC 17011-2004 dаn mеnеrарkаn persyaratan PAC / IAF dаn APLAC / ILAC  ѕесаrа konsisten dаn berkesinambungan untuk mеmреrоlеh dаn mеmеlіhаrа “ѕаlіng pengakuan” dеngаn bаdаn аkrеdіtаѕі lаіn, ѕеhіnggа ѕеrtіfіkаt yang dikeluarkan оlеh Lembaga Penilaian Kеѕеѕuаіаn уаng tеrаkrеdіtаѕі оlеh KAN dapat diterima bаіk dі dalam dаn luаr negeri.

KAN mеmbеrіkаn реlауаnаn аkrеdіtаѕі kepada Lеmbаgа Sеrtіfіkаѕі yang bеrlоkаѕі di Indonesia dаn luаr negeri. Sedangkan untuk аkrеdіtаѕі kераdа Lаbоrаtоrіum dan Lеmbаgа Inѕреkѕі yang terletak di Luаr Nеgеrі ѕеlаmа dі nеgаrа tersebut tidak terdapat Badan Akrеdіtаѕі lоkаl уаng mеnаndаtаngаnі dari MRdі nеgаrаnуа.

Untuk mеmаѕtіkаn kеtеrtеluѕurаn реngukurаn dаrі hаѕіl реngujіаn, hаѕіl kalibrasi dan hasil іnѕреkѕі, KAN mеnеtарkаn реnеluѕurаn untuk ѕаtuаn реngukurаn SI sesuai dengan MRA  APLAC / ILAC Requirement.

KAN tidak mеnаwаrkаn dаn mеlаkukаn layanan konsultasi,  jasa реnіlаіаn kesesuaian yang dіlаkukаn оlеh LPK Terakreditasi, аtаu lауаnаn lаіnnуа уаng dараt mеmbаhауаkаn objektivitas рrоѕеѕ аkrеdіtаѕі dеngаn kерutuѕаn аkrеdіtаѕі.

KAN memastikan bahwa kеbіjаkаn ini dараt dіраhаmі, dіlаkѕаnаkаn, dаn dіреlіhаrа оlеh ѕеmuа реrѕоnіl pada ѕеmuа tіngkаt оrgаnіѕаѕі untuk mеnсараі kinerja KAN secara bеrkеѕіnаmbungаn.

Lembaga ini juga memiliki visi dan misi adalah sebagai berikut:

Visi


Kоmіtе Akrеdіtаѕі Nasional (KAN) menjadi bаdаn akreditasi Lembaga Penilaian Kеѕеѕuаіаn yang tеrреrсауа dі tіngkаt dаn іnеrnаѕіоnаl.

Mіѕі :

  1. Memberikan реlауаnаn аkrеdіtаѕі untuk mеnjаmіn kоmреtеnѕі Lеmbаgа Penilaian Kеѕеѕuаіаn ѕеѕuаі реrѕуаrаtаn іntеrnаѕіоnаl.
  2. Mаmfаѕіlіtаѕі trаnѕаkѕі реrdаgаngаn dаn реnеrараn rеgulаѕі tеknіѕ berbasis standar.
  3. Mеngеmbаngkаn kеrjаѕаmа bіdаng akreditasi dаn реnіlаіаn kеѕеѕuаіаn.
  4. Memberikan nіlаі tаmbаh kepada Lеmbаgа Pеnіlаіаn Kеѕеѕuаіаn dаlаm реnіngkаtаn daya saing nаѕіоnаl.


Sesuai dengan nama lembaga ini, Mоtо yang dimiliki sangat luar biasa yaitu “Akreditasi mеmbаngun kepercayaan

Menelusuri tentang lembaga akreditasi pentolan di Negara kita tercinta ini, tentunya kita memiliki kebanggan yang luar biasa. Semoga kita dapat lebih berkembang dan bersaing ke tingkat Internasional dengan banyaknya lingkup yang bisa di sertifikasi dari lembaga-lembaga yang ada.

Semoga informasi ini bisa memberikan manfaat dan menambah wawasan para pembaca, sampai jumpa lagi di artikel lainnya. Terimakasih.

Rabu, 12 Agustus 2020

Penambahan Ruang Lingkup Akreditasi : Begini Prosedurnya

Penambahan Ruang Lingkup Akreditasi : Begini Prosedurnya

penambahan ruang lingkup akreditasi iso 17025 2017

Penambahan ruang linkup akreditasi merupakan hal yang sering dilakukan bagi para laboratorium penguji ataupun kalibrasi. Mengingat bahwa semakin meningkatnya persyaratan pelanggan terhadap permintaan jenis sampel dan parameter uji.

Oleh sebab itu, saya ingin memberikan atau berbagi pengalaman mengenai bagaimana cara untuk menambah ruang lingkup akreditasi di KAN?

Baik sebelum masuk ke inti pembahasan, adapun kriteria suatu laboratorium dapat melakukan penambahan ruang lingkup yaitu apabila suatu laboratorium telah menjalankan akreditasi selama 3 bulan berturut-turut.

Kemudian pihak laboratorium mengajukan kepada komite akreditasi nasional. Perlu diketahui bahwa sebelum mengajukan untuk melaksanakan penambahan ruang lingkup, beberapa hal yang kamu harus persiapkan terlebih dahulu adalah
  1. Jenis sampel dan parameter pengujian yang akan ditambahkan.
  2. Bukti laporan validasi metode pengujian
  3. Panduan mutu termutakhir (sebagai persiapan apabila ada perubahan (revisi) maupun edisi)
  4. Bukti program pengendalian mutu internal dan eksternal terhadap jenis sampel dan parameter uji
  5. Rencana PUP jika ada penambahan

Setelah anda mempersiapkan beberapa dokumen di atas, maka selanjutnya adalah hubungi PIC saudara di kantor pusat Komite Akreditasi Nasional.

Baca Juga: Klausul ISO 17025

Disitulah anda akan dibimbing oleh PIC tentang proses yang harus dilewati. Namun disini saya akan membagikan kebijakan dari KAN mengenai perluasan ruang lingkup akreditasi yang bersumber dari Kebijakan KAN 01 dan KAN U - 01.
  • Laboratorium atau lembaga pengujian dan atau kalibrasi yang disebut sebagai lembaga inspeksi dapat mengajukan perluasan ruang lingkup akreditasi seperti perluasan aktivitas pengujian, kalibrasi atau inspeksi
  • Perluasan ruang lingkup akreditasi dapat dilakukan setelah 3 bulan sejak diterimanya status akreditasi
  • Apabila laboratorium anda ingin dilaksanakan asesmen lapangan (untuk penambahan lingkup) bersama dengan kunjungan survailen maka anda harus mempersiapkan persyaratan paling lama 3 bulan sebelum jadwal kunjungan
  • Setiap proses penambahan ruang lungkup adalah sama dengan proses akreditasi awal
  • Perlu diperhatikan, apabila ruang lingkup yang ditambahkan sama dengan ruang lingkup yang telah terakreditasi maka pihak sekretariat KAN hanya memverifikasi bukti terkait yang diserahkan ke KAN hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa kompetensi lab suadara sebagai lab penguji atau kalibrasi.
  • Hasil dan bukti dari perluasan ruang lingkup, hanya merevisi atau memperbaharui lampiran sertifikat akreditasi
  • Untuk masa berlaku sertifikat tetap dan tidak ada perubahan yaitu sama dengan berakhirnya dari proses akreditasi awal.
  • Perihal biaya, dibebankan kepada lab saudara yang disesuaikan dengan struktur biaya akreditasi KAN serta termasuk biaya permohonan dan asesmen lapangan (jika diperlukan).


Sebagai informasi tambahan dan ini menguatkan proses yang akan dilaksanakan, berdasarkan diskusi saya dengan PIC saya di KAN, untuk proses penambahan atau perluasan memiliki prosedur yang sama dengan akreditasi awal seperti penggunaan Form A1 dan lain-lain.

Demikianlah sekilas informasi penambahan ruang lingkup akreditasi ini, semoga bisa memberikan manfaat untuk kita semua. Terimakasih
METODE PENELITIAN : Jenis dan Definisinya Untuk Anda Ketahui

METODE PENELITIAN : Jenis dan Definisinya Untuk Anda Ketahui


metode penelitian
Metode Penelitian - Saat kita hendak melakukan suatu penelitian, tentunya kita harus menentukan terlebih dahulu jenis metode untuk melaksanakan penelitian. Melalui penentuan jenis metode penelitian, maka dapat diketahui prosedur, peralatan serta desain penelitian yang akan kita gunakan.

Oleh sebab itu, sebelum melakukan penelitian maka ada 3 hal yang perlu dipertanyakan sebelum melaksanakan penelitian yaitu:
  1. Bagaimana urutan penelitian yang ingin dilakukan?
  2. Anda menggunakan alat apa untuk mengukur atau mengumpulkan data?
  3. Bagaimana cara melakukan penelitian itu?

1. Jenis dan Kelompok Metode Penelitian

Sebagai dasar untuk menggunakan metode penelitian maka kita harus menentukan terlebih dahulu teknik yang digunakan serta prosedur penelitian. Menurut Crawford tahun 1928, jenis penelitian terdiri dari 14 yaitu:
  1. Eksperimen
  2. Sejarah
  3. Psikologis
  4. Case study
  5. Survei
  6. Membuat kurikulum
  7. Analisa pekerjaan
  8. Interview
  9. Questionair
  10. Observasi
  11. Pengukuran
  12. Statistik
  13. Tabel dan Grafik
  14. Teknis perpustakaan.

Setelah kita mengetahui 14 jenis penelitian yang dijabarkan oleh Crawford, maka kita akan mengalami kebingungan karena terdapat beberapa jenis penelitian, yang mana itu semua hampir mirip maksudnya.

Maka pada tahun 1914, para ahli mulai berfikir untuk menyederhanakan jenis penelitian tersebut menjadi 4 kelompok penelitian yaitu:
  1. Metode ekperimen
  2. Metode sejarah
  3. Metode deskriptif
  4. Metode kuestioner

Kemudian berkisar tahun 1932 sampai 1938, metode penelitian dikelompokkan menjadi 4 jenis berikut ini:
  1. Metode eksperimen
  2. Metode sejarah
  3. Metode deskriptif
  4. Metode filsafat
Balakangan ini, dasar penelitian dikelompokkan pada beberapa hal berikut ini:
  • Sifat atau karakter msalah
  • Lokasi penelitian
  • Waktu penelitian
  • Bidang keilmuan untuk mendukung penelitian

Ok, kita langsung saja bahas, apa-apa saja metode penelitian yang digunakan hingga saat ini?

Baca Juga: Teknik Pengambilan Sampel

A. Metode Sejarah

Sejarah adalah suatu pengetahuan yang tepat terhadap tragedi atau kejadian yang telah terjadi. Beberapa ciri dari metode sejarah adalah:
  • Metode sejarah lebih banyak bersandar pada data yang telah diamati orang lain terlebih dahulu
  • Data yang digunakan berasal dari bahan acuan yang tidak standar
  • Data yang digunakan lebih banyak bergantung pada data primer sedangkan perlu penentuan bobotnya harus dikritik secara internal dan eksternal
  • Sumber data dinyatakan secara definitif meliputi nama pengarang, tempat tinggal dan waktu

Pada saat anda hendak melakukan penelitian tentang sejarah, beberapa sumber data yang bisa anda ambil adalah dengan beberapa cara berikut ini:
  1. Remain dan dokumen. Remain atau sering disebut sebagai relics adalah bahan fisis atau tulisan yang memiliki nilai bersejarah seperti alat perkakas, perhiasan kuno, bangunan (seperti piramida), candi, senjata, sendok, benda budaya dan lain-lain. Sedangkan dokumen adalah laporan atau hasil tulisan dari pandangan serta pikiran manusia pada masa yang lampau. Sebagai contohnya adalah batu tulis, daun-daun lontar, relief pada candi, surat kabar dan lain-lain.
  2. Sumber primer dan sekunder. Sumber data primer merupakan suatu sumber yang memuat sumber dasar yang bersifat orisinil dari data sejarah. Contoh sumber data primer dalam penelitian sejarah adalah catatan resmi yang dibuat pada saat acara atau upacara, keterangan dari saksi mata, keputusan rapat, foto, dan lain-lain. Sedangkan sumber sekunder adalah catatan dari sumber peristiwa yang jarak waktunya cukup lama dari sumber orisinilnya.

Dalam melakukan penelitian sejarah, setelah anda menentukan atau mendapatkan data dari berbagai sumber, apakah itu dari remain atau sumber primer atau sekunder. Maka yang perlu diperhatikan adalah validitas data yang dihasilkan. Oleh sebab itu diperlukan kritik secara internal maupun eksternal agar dapat dipastikan bahwa data yang dihasilkan telah berasal dari sumber yang orisinil.
Ada beberapa peneliti menganggap bahwa adalam metode sejarah tidak diperlukan hipotesa. Hal ini emang benar namun dalam penjelasan yang lebih detail hipotesa diperlukan. Adapaun maksud dan tujuan kita menggunakan hipotesa dalam penelitian sejarah adalah untuk mempermudah pekerjaan dalam menentukan kesimpulan.

B. Metode Deskriptif atau Survey

Definisi metode penelitian secara deskriptif sangat beragam menurut para ahli, menurut Nazir tahun 1985 metode deskriptif adalah suatu metode untuk meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada manusia saat ini.

Adapun tujuan penggunaan metode deskriptif adalah membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat hubungan antar fenometa yang diselidiki.

Berikut ini beberapa ciri-ciri metode penelitian secara deskriptif yaitu
  • Data terdiri dari akumulasi data dasar
  • Mencakup metode penelitian yang lebih luas dari metode sejarah dan ekperimental
  • Secara umum sering diberi nama tertentu seperti metode survey
  • Menerangkan hubungan antar parameter atau varasi
  • Menguji hipotesa
  • Membuat prediksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan.
  • Pada saat mengumpulkan data, biasanya menggunakan teknik wawancara mendalam menggunakan kuisioner ataupun pentunjuk interview.

Jenis penelitian secara deskriptif sangat beragam hal ini tergantung pada teknik dan alat yang digunakan, tempan serta waktu penelitian. Beberapa jenis penelitian deskriptif yang sering dilakukan oleh para penelitia, menggunakan beberapa metode berikut ini:
  1. Metode survey yaitu penyelidikan terhadap suatu fakta di lapangan dari gejala yang ada serta mencari keterangan secara faktual dari sumber primer.
  2. Metode deskriptif yang berkesinambungan yaitu penelitian secara deskriptif yang dilakukan secara terus menerus terhadap suatu objek penelitian. Penelitian ini sering kali digunakan untuk meneliti masalah sosial.
  3. Penelitian studi kasus yaitu penelitian terhadap suatu objek yang berhubungan atau berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitasnya. Subjek dalam melakukan penelitian ini bisa berupa individu, kelompok, lembaga ataupun masyarakat.
  4. Penelitian analisa pekerjaan dan aktivitas yaitu penelitian yang ditujukan untuk menyelidiki secara detail terhadap pekerjaan dan aktivitas manusia. Hasil penelitian ini dapat menjadi rekomendasi untuk keperluan di masa mendatang.
  5. Penelitian tindakan
  6. Penelitian dokumenter atau studi pustaka.

C. Metode Eksperimen

Metode eksperimen adalah suatu metode di dalam melaksanakan penelitian untuk menggali secara mendalam dan biasanya digunakan dalam bidang eksakta. Metode eksperimen pertama kali dilakukan oleh seorang navigator berkebangsaan Inggris yaitu Sir Humprey Gilbert pada tahun 1539-1583 serta seorang dokter dan ahli binatang dari Italia yakni Galileo Galilei pada tahun 1564-1642.

Definisi Eksperimen

Berdasarkan definisinya, eksperimen adalam observasi mendalam terhadap suatu kondisi buatan yang di atur pada kondisi tertentu oleh si peneliti. Sehingga penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang dilakukan dengan cara memanipulasi objek penelitian dan melibatkan kontrol.

Kontrol yang dimaksud adalah objek penelitian yang dibiarkan berproses tanpa adanya manipulasi. Sehingga pengaruh dari manipulasi dapat diidentifikasi dan di analisis.
Selengkapnya tentang Metode Eksperimen

D. Metode Grounded Research

Grounded research adalah sesuatu riset yang mendasarkan diri pada fakta serta menggunakan analisis perbandingan dengan tujuan untuk generalisasi empiris, menetapkan konsep, membuktikan teori, dan mengembangkan teori.

Para peneliti sering menggunakan grounded research dengan metode studi perbandingan yang dikerjakan untuk memverifikasi teori yang sedang berlangsung serta menentukan seberapa jauh gejala umum berlaku. 

E. Metode Penelitian Tindakan

Metode penelitian tindakan adalah suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama antara peneliti dan decision maker tentang variabel  yang dapat dimanipulasi dan dapat segera digunakan untuk menentukan kebijakan dan pembangunan.

Ciri utama action research adalah memperoleh penemuan yang signifikan secara operasional sehingga dapat digunakan ketika kebijakan tersebut dapat dilaksanakan.


Demikianlah ulasan singkat mengenai metode penelitian yang bisa diberikan, apabila terdapat ulasan yang kurang mendalam maka maafkanlah kami, hehehe. Semoga informasi ini bisa memberikan manfaat. Terimakasih

Senin, 10 Agustus 2020

Penyimpanan Bahan Kimia di Laboratorium: Mengapa Perlu di Manajemen Dengan Baik?

Penyimpanan Bahan Kimia di Laboratorium: Mengapa Perlu di Manajemen Dengan Baik?

penyimpanan bahan kimia

Penyimpanan Bahan Kimia merupakan kegiatan yang perlu dimanajemen dengan baik karena bahan kimia itu sendiri memiliki dampak yang cukup serius apabila salah dalam menanganinya. Artikel kali ini, kami coba mengulas mengenai cara penyimpanan bahan kimia yang baik agar kualitasnya tidak menurun serta tidak menimbulkan bahaya bagi lingkungan sekitar.

Mengapa Kita Perlu Mengidentifikasi Bahan Kimia?

Ada pertanya yang sering muncul dan perlu kita sikapi bersama yaitu mengapa kita perlu menjaga dan memisahkan bahan kimia yang tidak kompetibel?

Tentunya hal itu disebabkan oleh beberapa bahan kimia berbahaya, dapat bereaksi satu sama lain sehingga menghailkan senyawa ataupun gas yang bersifat sangat berbahaya. Bahkan karenanya dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan seperti halnya yang pernah terjadi di Lebanon beberapa saat yang lalu. Selain itu juga dapat menimbulkan kerusakan lingkungan yang cukup serius.

Merujuk dari permasalahan di atas, maka kita perlu mengidentifikasi sifat dari masing-masing bahan kimia yang ada di laboratorium.

Bagaimana Cara Mengetahui Bahan Kimia Yang Tidak Kompetibel?

Hal pertama yang bisa kamu lakukan agar dapat mengetahui sifat dan karakteristik dari bahan kimia yang terdapat di laboratorium yaitu mencari dokumen Lembar Data Keselamatan atau dalam bahasa Inggris yaitu Material Safety Data Sheet (MSDS). Dokumen ini dapat anda peroleh dari setiap produsen bahan kimia yang anda miliki.

Misalnya anda memiliki zat Ammonium Nitrate yang diproduksi oleh Merck, maka hal yang harus saudara lakukan adalah membuka situs resmi Merck

Selanjutnya silahkan masukkan Catalog Number dari bahan kimia yang ingin anda ketahui MSDS nya. Setelah anda mendapatkannya silahkan baca secara seksama mengenai sifat bahan kimia serta peringatan bahayanya.

Berikut ini contoh dari dokumen MSDS suatu bahan kimia yang di produksi oleh Merck.
contoh msds merck

Panduan Penyimpanan Bahan Kimia

Berikut ini terdapat prosedur penyimpanan bahan kimia yang bisa anda terapkan di laboratorium yaitu:
  1. Sediakanlah tempah khusus untuk menyimpan bahan kimia dan kembalikan lagi bahan kimia ke tempat tersebut jika telah digunakan
  2. Simpan bahan kimia atau peralatan yang rutin digunakan untuk mengambil bahan kimia di lemari khusus untuk menyimpan
  3. Pastikan rak yang di gunakan di dalam lemari tersebut memiliki dinding pembatas di bagian depan agar wadah tidak mudah terjatuh
  4. Jangan dan hindarilah menyimpan bahan kimia di atas kursi
  5. Setelah bahan kimia digunakan, segera kembalikan ke rak bahan kimia semula
  6. Jangan menyimpan bahan kimia pada suatu rak yang tingginya lebih dari 1,5 meter.
  7. Hindari menyimpan bahan kimia atau benda yang lebih berat di atasnya. Maksudnya adalah bahan atau benda yang lebih berat posisikan lebih di rak bawah.
  8. Beri label yang tepat dan jelas pada setiap wadah bahan kimia, sertakan tanggal pembelian, penanggung jawab dan sebagainya.
  9. Simpan bahan kimia yang mudah terbakar di rak yang khusus untuk bahan kimia mudah terbakar pula.
  10. Hindari menyimpan bahan kimia yang bersifat reaktif dari sumber energi seperti hotplate atau sumber panas lainnya.
  11. Untuk memudahkan pencarian, simpan bahan kimia sesuai abjad dan golongan masing-masing bahan kimia
  12. Tetapkan personel penanggung jawab yang terdiri dari minimal 2 orang.

Wadah Bahan Kimia

Bahan kimia memerlukan wadah yang sesuai agar tidak terjadi reaksi antara zat yang ada di dalam wadah dengan material wadah. Oleh sebab itu kami mencoba untuk memberikan informasi menganai panduan wadah yang cocok untuk bahan kimia yaitu
  1. Ketika anda membuat suatu reagensia atau larutan standar, pastikan jenis bahan yang cocok seperti pada pengujian boron, maka reagen yang digunakan akan bereaksi dengan reagen tersebut karena reagen yang digunakan bersifat melarutkan boron pada borosilikat alat gelas
  2. Gunakan perangkat pengamanan sekunder seperti wadah pengaman
  3. gunakan baki penyimpanan yang tahan terhadap korosifitas untuk mengantisipasi adanya kebocoran, tumpahan, tetesan dan sebagainya.
  4. Sediakan lemari benventilasi di bawah tudung asap kimia apabila anda menyimpan bahan kimia berbahaya.
  5. Beri segel tambahan pada wadah untuk menghindari uap yang korosif, mudah terbakar atau beracun

Penyimpana Cairan yang Mudah Terbakar dan Mudah Menyala

Rata-rata cairan yang mudah terbakar dan menguap adalah tergolong pada senyawa organik seperti alkohol, n-hexane, benzene, toluen, aseton dan lain-lain. Sehingga diperlukan penyimpanan yang tepat agar tidak menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan, lingkungan dan aset.

Ketika kita menggunakan senyawa atau zat kimia yang mudah terbakar, tentunya harus disesuaikan dengan jumlah kebutuhan dan fasilitas laboratorium. Perlu dilakukan pengkajian lebih mendalam mengenai persyaratan fasilitas yang diperlukan apabila ada parameter uji yang menggunakan bahan kimia mudah terbakar. Berikut ini faktor-faktor yang mungkin bisa dijadikan sebagai dasar evaluasinya yaitu:
  1. Perhatikan konstruksi laboratorium
  2. Jumlah zona api yang berada di dalam gedung
  3. Tingkat lantai tempat laboratorium berada
  4. Sistem perlindungan api yang dibangun di dalam laboratorium
  5. Terdapat lemari penyimpanan cairan yang mudah terbakar atau kaleng keselamatan
  6. Jenis laboratorium seperti apakah untuk pendidikan atau penelitian dan pengembangan.

Beberapa panduan yang mungkin bisa menjadi guidance bagi anda yang ingin menggunakan dan menyimpan bahan kimia yang bersifat mudah terbakar:
  1. Jika memungkinkan simpan cairan yang mudah terbakar di dalam lemari penyimpanan khusus yang terbuat dari logam yang dilapisi oleh cat khusus (jangan gunakan lemari yang menggunakan bahan seperti kayu atau plastik)
  2. Simpan cairan di dalam wadah aslinya atau wadah yang cocok dan disetujui.
  3. Apabila cairan mudah terbakar volumenya banyak yaitu berkisar 200 an liter (drum) maka simpan di ruang khusus dan pastikan tidak ada sumber-sumber yang mudah menyala seperti percikan api, sumber panas atau percikan listrik.
  4. Jauhkan pula zat mudah terbakar dari zat yang bersifat oksidasi kuat seperti asam nitrat, chromate, permanganan, klorat, perklorat dan peroxide.

Bagaimana? sudah cukup jelas bukan mengenai penjelasan yang bisa kami berikan tentang penyimpanan bahan kimia. Semoga informasi ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. Terimakasih

Jumat, 07 Agustus 2020

CARA MENGHITUNG KOEFISIEN KORELASI MUDAH DAN SIMPEL

CARA MENGHITUNG KOEFISIEN KORELASI MUDAH DAN SIMPEL


cara menghitung koefisien korelasi

Cara Menghitung Koefisien Korelasi merupakan hal yang harus kamu ketahui, mengapa demikian? karena hampir setiap kegiatan penelitian yang berhubungan dengan sebab akibat akan menggunakan koefisien korelasi untuk menentukan hubungan antar variabel.

Pengertian Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi sering kali disimbolkan dengan notasi "r" yaitu ukuran korelasi linear antara dua variable. Koefisien korelasi (r) dapat dihitung dari data yang sama digunakan untuk menghasilkan persamaan garis lurus (y = ax + b). Nilai koefisien korelasi (r) memperkirakan kelinieran sebenarnya dari data asli.

Disisi lain r memperkirakan seberapa besar hubungan dari persamaan garis lurus (atau regresi linier) serta mewakili titik data yang tersebar berdasarkanplot data pada grup X dan Y. Dalam praktiknya, nilai r berkisar -1,0000 sampai +1,0000 tergantung dari arah garis regresinya.

Apabila nilai r +1,0000, hal itu berarti menunjukkan titik data yang memiliki hubungan linier sempurna dan garis memiliki kemiringan positif. Hal ini menandakan bahwa seiring dengan meningkatnya konsentrasi sampel (X) maka nilai absorbansi sampel (Y) juga semakin meningkat.

Jika nilai r -1,0000 maka hal ini menunjukkan titik bahwa data memiliki hubungan linier sempurna dan garis memiliki kemiringan negatif. Hal ini biasanya terjadi karena adanya hubungan yang berbanding terbalik. Pada ilustasi berikut ini dapat kita lihat bahwa nilai r+1 arah garis menaik dan sebaliknya.

garis koefisien korelasi
Ilustasi garis regresi sesuai dengan nilai r


Menghitung Koefisien Korelasi (r)


Setelah kita mengulas pengertian koefisien korelasi maka tahap selanjutnya adalah bagaimana cara menghitung koefisien korelasi yang benar?

Seperti halnya perhitungan regresi linier, menghitung koefisien korelasi atau nilai r menggunakan rumus sebagai berikut:

rumus koefisien korelasi
Rumus koefisien korelasi

Contoh Perhitungan Koefisien Korelasi

Pada tabel berikut ini, anda akan dibimbing bagaimana cara menghitung koefisien korelasi yang mudah dan simpel namun tetap memiliki kebenaran yang baik.
contoh perhitungan koefisien korelasi


Berikut ini tahapan yang harus saudara ikuti agar lebih mudah dalam menghitungnya:
  1. Hitung nilai rata-rata (mean) x̄, dengan cara menjumlahkan seluruh nilai x, kemudian membaginya dengan jumlah data.
  2. Hitung nilai rata-rata (mean) ȳ, dengan cara menjumlahkan seluruh nilai y, kemudian membaginya dengan jumlah data.
  3. Hitung kuadrat dari (x - x̄) dan jumlah kuadratnya
  4. Hitung kuadrat dari (y - ȳ) dan jumlah kuadratnya
  5. Hitung jumlah (x - x̄) (y - ȳ)
  6. Masukkan ke dalam rumus koefisien korelasi;


Menghitung Koefisien Korelasi dengan Excel

Selain menggunakan rumus di atas, anda juga bisa menghitung koefisien korelasi secara otomatis menggunakan aplikasi Microsoft Excel. berikut ini tahapan yang harus kamu lakukan:
  1. Input data yang akan anda hitung nilai koefisien korelasinya (contoh pada gambar di bawah ini)
  2. Setelah data yang ingin anda hitung telah terinput semua maka posisikan kursor pada salah satu cell excel.
  3. Kemudian ketik =CORREL(sorot data yang akan dihitung)
menghitung koefisien korelasi di excel

Nah, inilah artikel dari kami yang dikuti dari sampling-analis.com, sangat mudah bukan? Coba praktekkan sendiri untuk lebih memaksimalkan pemahaman saudara sekalian. Semoga artikel ini memberikan manfaat untuk kita semua. Terimakasih.
Perbedaan AAS dan ICP untuk Analisa Logam

Perbedaan AAS dan ICP untuk Analisa Logam

perbedaan aas dan icp

AAS dan ICP merupakan instrumentasi kimia yang sering kali digunakan untuk mendeteksi adanya logam di dalam suatu larutan. Prinsip dari kedua alat ini hampir sama yaitu memanfaatkan sistem pembakaran untuk merubah unsur logam menjadi keadaan tereksitasi. Pada saat kondisi tereksitasi tersebut, logam akan menghasilkan energi.

Energi yang dihasilkan tersebut kemudian dideteksi oleh suatu detektor yang sesuai dengan panjang gelombang masing-masing logam yang tereksitasi. Nah perbedaannya terletak pada sistem pendeteksiannya.

Jika menggunakan AAS maka atom akan terbakar di burner, kemudian pada saat logam tersebut terbakar maka lampu Hollow Cathode Lamp (HCL) akan memancarkan energi, kemudian energi tersebut akan diserap oleh atom. Selisih energi yang diserap akan dikonversi ke dalam bentuk absorbansi pada instrumen.

Namun hal yang berbeda terjadi pada instrumen ICP yaitu ketika suatu logam dibakar di atas tungku (burner) maka api tersebut akan memancarkan emisi. Kemudian emisi tersebut diterima oleh detektor berupa plasma.

Sehingga dari ulasan singkat diatas dapat kita simpulkan bahwa instrumen ICP lebih luas cakupan deteksinya yakni hampir semua unsur dalam tabel periodik unsur karena pendeteksian menggunakan plasma

Sedangkan AAS memiliki keterbatasan yaitu HCL yang digunakan dan burner. Setiap logam harus disesuaikan lampu deteksinya serta burner yang digunakan harus tepat karena jika tidak maka proses pendeteksian logam akan terhambat dan menghasilkan error yang besar.

Bagi anda yang saat ini bergelut dibidang analisis logam, sangat penting untuk mengetahui pemilihan instrumen yang cocok digunakan di laboratorium saudara. Karena hal ini harus disesuaikan dengan rentang ukur, biaya investasi, waktu analisis, fasilitas laboratorium dan kompetensi personel yang mengoperasikan.

Dilansir dari sampling-analisis.com (2016) terdapat beberapa keuntungan dan kerugian dari masing-masing jenis instrumentasi kimia tersebut. Perbandingan didasarkan pada burner yang digunakan.

Pada AAS, terdapat 2 sistem pembakaran yaitu Flame Atomic Absorption Spectrometry (FAAS) dan
Graphite Furnace Atomic Absorption Spectrometry (GFAAS). Berikut ini perbandingan kelebihan dan kekurangan pada sistem FAAS yaitu:


Kelebihan

Kekurangan

Mudah digunakan
Sangat cepat
Biaya modal terendah 
Relatif sedikit gangguan
Instrumen yang sangat ringkas
Kinerja yang baik


• Limit deteksi sedang
Keterbatasan unsur logam yang dapat dideteksi
• 1-10 elemen per penentuan
Tidak memiliki kemampuan screening

Kemudian berikut ini perbandingan keuntungan dan kerugian pada AAS yang menggunakan sistem pembakaran
Graphite Furnace Atomic Absorption Spectrometry (GFAAS) yaitu:

Kelebihan
Kekurangan

• Batas deteksi yang sangat baik
Membutuhkan sedikit sampel
Harga relatif rendah
Instrumen yang sangat ringkas
Gangguan spektral sedikit

Waktu analisis lambat
Mudah mengalami gangguan kimia
Keterbatasan unsur logam yang dapat dideteksi
• 1-6 elemen per penentuan
Tidak memiliki kemampuan screening
• Dynamic rangeterbatas


Nah, akhirnya sampai juga terhadap perbandingan antara keuntungan dan kekurangan jika rekan rekan sekalian menggunakan ICP yang kami sajikan pada tabel berikut ini:

Kelebihan
Kekurangan

Mudah digunakan
• Multi-elemen
Produktivitas tinggi
Sangat ekonomis untuk banyak sampel dan / atau unsur logam
Gangguan kimia sedikit
Kemampuan screeningyang sangat baik
Dapat menganalisa sampel dengan kadar total padatan terlarut tinggi
Dapat menganalisa sampel padat dan organic


• Batas deteksi rendah hingga sedang (tetapi sering jauh lebih baik dari FAAS)
kemungkinan mudah mengalami gangguan spektral
Memiliki keterbatasan terhadap beberapa jenis elemen / unsur logam

Sebagai informasi tambahan bahwa hingga saat ini, yakni dengan semakin berkembangnya ilmu terapan maka ICP telah dikombinasikan dengan sistem deteksi menggunakan Mass Spectrometer (ICP-MS). Tentunya semakin kompleks suatu instrumen harganya juga akan semakin mahal. Namun ada perkataan yang mengatakan bahwa "Ada harga maka ada kualitas" sehingga sesuai fungsinya maka harga unit ICP-MS ini bisa mencapai 5 Milyar rupiah.


BACA JUGA: ALAT LABORATORIUM YANG PERLU DI KALIBRASI

Wah sudah bisa buka lab baru ya?hehehe...

Ok langsung saja kita bahas, apa saja keuntungan dan kerugian dari instrumen ICP-MS ini, yuk kita simak tabel berikut ini:

Kelebihan
Kekurangan

• Batas deteksi yang sangat baik
• Multi-elemen
Produktivitas tinggi
Sangat ekonomis untuk banyak sampel dan / atau elemen
• Dynamic rangeluas
Dapat digunakan untuk pengukuran isotop
Kemampuan screening semikuantitatif yang cepat
Spektral mudah ditafsirkan


Membutuhkan keterampilan pengembangan metode
Biaya modal awal yang lebih tinggi
Dapat mengalami beberapa gangguan spektral, tetapi dapat didefinisikan dengan baik
• T erbatas untuk sample dengan kadar total padatan terlarut <0,2%

Baiklah teman-teman, setelah anda mengetahui apa saja keuntungan dan kerugian antara aas dan icp maka saya coba memerikan informasi mengenai batas deteksi dari masing-masing instrumen ini. ICP-MS menghasilkan batas deteksi terbaik (biasanya 1-10 ppt), diikuti oleh GFAAS, (biasanya di kisaran sub-ppb) selanjutnya ICP-AES (dari urutan 1-10 ppb) dan terakhir FAAS (di kisaran sub-ppm). Tabel di bawah menunjukkan rentang batas deteksi untuk masing-masing teknik.


Demikianlah informasi mengenai perbedaan aas dan icp yang telah diulas diatas, semoga informasi ini bisa memberikan manfaat. Intinya mau instrumen apapun yang kita gunakan jika tidak didukung dengan sumber daya (fasilitas, personel, bahan kimia dan lain-lain) yang kompeten dan sesuai maka hasilnya tetap tidak akan memuaskan. Sampai jumpa di artikel selanjutnya...

Kamis, 06 Agustus 2020

Cara Membuat Control Chart di Excel

Cara Membuat Control Chart di Excel

cara membuat control chart

Cara Membuat Control Chart di Excel - Halo Sobat Laboran, pada tahap ini saya ingin memberikan sedikit informasi yang cukup praktis tentang bagaimana membuat control chart atau sering disebut peta kendali.

Sebagai praktisi laboratorium, tentunya sobat sekalian membutuhkan program pengendalian mutu yang maksimal dalam rangka pemantauan kinerja laboratorium pada saat proses analisis di laboratorium.

Hal yang cukup membantu untuk menjamin pekerjaan kita masih sesuai dengan kriteria atau kebijakan yang ditetapkan adalah dengan cara mengembangkan peta kendali.

Peta kendali atau sering disebut control chart adalah suatu program yang digunakan untuk memantau jaminan mutu pengujian ataupun pekerjaan lain yang membutuhkan akurasi dan presisi.

Terdapat banyak bidang pekerjaan yang biasanya menggunakan diagram kendali ini seperti dibidang R & D, Lab Analitik, Produksi dan lain-lain.

Nah, langsung saja kita bahas satu per satu tentang cara membuat control chart menggunakan microsoft excel.

Pertama yang harus kamu lakukan adalah melakukan pengujian atau analisis parameter yang akan di pantau menggunakan peta kendali, kali ini kita anggap parameter analisis kandungan logam Magnesium pada sampel air pada salah satu WTP (Water Treatment Plant).
 
Baca Juga : Pelatihan Pembuatan Kontrol Sampel dan Control Chart

Sebelum masuk ke tahap pengujian, pastikan semua peralatan dan bahan kimia yang digunakan masih layak pakai dan instrumen yang digunakan masih dalam kondisi optimal.

Pengujian biasanya dilakukan minimal 7 kali ulangan pada waktu yang bersamaan, menggunakan instrumen yang sama dan bisa juga dilakukan oleh analis yang sama.

Saya beri contoh hasil dari analisis kandungan logam Magnesium yang diulang sebanyak 7 kali ulangan adalah 121.4, 121.7, 122.0, 121.9, 122.1, 121.8, 121.5 mg/L.

Setelah diperoleh data seperti contoh tersebut silahkan anda ketik pada microsoft excel angka tersebut seperti pada contoh gambar dibawah ini:

cara membuat control chart atau peta kendali

Perlu diperhatikan pada saat anda mengetik angka, cocokkan notasi koma yang sesuai, karena notasi tersebut bergantung pada program atau settingan pada microsoft excel anda. Nah, pada microsoft excel yang saya gunakan ini menggunakan notasi tanda Titik untuk menentukan koma.

Selanjutnya, hitung nilai rata-rata, dengan menggunakan rumus yang tertera pada microsoft excel, untuk lebih lengkapnya silahkan anda lihat Cara Menghitung Rata-rata di Excel.

Hasil perhitungan nilai rata-rata yang saya coba adalah seperti terlihat pada gambar berikut ini:


Berdasarkan hasil perhitungan yang saya lakukan, diperoleh nilai rata-rata kandungan Magnesium adalah 121.77 mg/L.

Nah, selanjutnya hitung nilai standar deviasinya dari sekumpuland ata tersebut. Untuk nilai standar deviasi yang saya hitung dapat anda lihat pada gambar berikut ini:



Hasil dari perhitungan yang saya lakukan, nilai standar deviasi (SD) yang diperoleh adalah 0.2563. Ops, maaf, jika anda ingin mengetahui bagaimana cara menentukan nilai standar deviasi menggunakan microsoft excel silahkan lihat Cara Menghitung Standar Deviasi di Excel.

Setelah kita mengetahui nilai rata-rata dan standar deviasi, maka berikutnya adalah menghitung batas-batas yang diatur oleh aturan Westgard. Selengkapnya mengenai aturan tersebut dapat anda baca disini Intepretasi Peta Kendali Menurut Aturan Westgard.

Baik langsung saja kita tentukan beberapa nilai yang harus ditetapkan, yaitu:

Hitung nilai 1 x SD;2 x SD dan 3 x SD.

1SD = 1 x 0.2563 = 0.2563
2SD = 2 x 0.2563 = 0.5126
3SD = 3 x 0.2563 = 0.7689

Okay, berikutnya kita tentukan batas-batas yang ditentukan menurut aturan Westgard yaitu:

UCL = Upper Control Limit = Rata-rata + 3SD
UWL = Upper Warning Limit = Rata-rata + 2SD
LWL = Lower Warning Limit = Rata-rata - 2SD
LCL = Lower Control Limit = Rata-rata - 3SD

Selanjutnya mari kita tentukan nilai-nilai tersebut:

UCL = 121.77 + 0.7689 = 122.539
UWL = 121.77 + 0.5126 = 122.283
+1SD = 121.77 + 0.2563 = 122.026
-1SD = 121.77 - 0.2563 = 121.514
LWL = 121.77 - 0.5126 = 121.257
LCL = 121.77 - 0.7689 = 121.001

Berdasarkan dari data-data yang kita hitung diatas maka berikutnya kita buat control chartnya sesuai dengan data yang diperoleh tersebut di atas.

Sekarang silahkan ketik atau copy paste nilai yang kita peroleh tersebut ke dalam sheet excel yang baru seperti pada gambar berikut ini:


Agar grafik control chart terbentuk, silahkan copy and paste data-data tersebut hingga berkisar 100 data. Jika anda bingung seperti apa, berikut saya berikan contoh pada gambar.


Setelah terbentuk datanya, silahkan buat grafik dengan cara (bersambung)

Rabu, 05 Agustus 2020

ADISI STANDAR : Cara Menghitung dan Membuatnya

ADISI STANDAR : Cara Menghitung dan Membuatnya


Adisi Standar - Metoda adisi standar adalah suatu teknik untuk meminimalisasi error dalam proses preparasi dan pengujian sampel dengan cara menambahkan standar yang telah diketahui nilainya. Teknik ini telah lama digunakan untuk dapat mengetahui pengaruh dari matrik dan pelarut yang digunakan.

Artikel ini akan membahas cara menghitung standar adisi menggunakan Microsoft Excel. Biasanya metoda adisi standar digunakan untuk menghilangkan gangguan matriks pada saat proses preparasi dan pengujian sampel.

Ada beberapa persyaratan untuk penerapan metode standar adisi;
  1. Standar harus cukup pekat, sehingga volume standar yang ditambahkan sedikit dibandingkan dengan larutan sampel agar matriks sampel tidak banyak berubah
  2. Standar yang ditambahkan harus dapat meningkatkan sinyal analitis dengan faktor 1.5 sampai 3
  3. Linearitas dan homogenitas varians harus ada pada rentang kerja.

Prosedur standar аdіѕі mеlіbаtkаn pembuatan bеbеrара lаrutаn уаng mengandung ѕаmреl уаng tіdаk dіkеtаhuі kadarnya, kemudian ditambahkan ѕtаndаr (yang dіkеtаhuі kadarnya) dеngаn vоlumе bеrbеdа.

Mіѕаlnуа, lima lаbu ukur 100 mL mаѕіng-mаѕіng dііѕі dеngаn 80 mL ѕаmреl, kemudian dіtаmbаhkаn standar dalam jumlаh уаng berbeda, ѕереrtі 0, 4, 8, 12 dаn 16 mL. Lаbu ukur kеmudіаn dіtеrа mеnggunаkаn аіr dеmіn dаn dіаduk hingga hоmоgеn, lalu dіukur mеnggunаkаn іnѕtrumеnt lаb.Pаdа contoh dі bаwаh, ѕtаndаr yang dіgunаkаn (Cѕtd) memiliki kоnѕеntrаѕі 4 mg/L

Contoh Perhitungan


Berikut ini cara menghitung Standar Adisi menggunakan excel;

1. Buka program excel

2. Input parameter sebagai berikut;
• Konsentrasi standar (Cstd) yang digunakan pada sel C5

• Jumlah volume sampel (Vunk) pada sel C6

• Labu ukur (Vflask) yang digunakan pada sel C7

• Volume standar yang ditambahkan pada sel B10 – B14

3. Pada sel C10, masukkan formula =($C$5*B10)/$C$7 untuk menghitung Csa, sesuai rumus di bawah;


4. Letakkan kursor pada sel C10, sehingga muncul tanda plus (+) pada ujung kanan bawah, kemudian roll kursor ke bawah sampai sel C14, sehingga didapat hasil copy formula sebagai berikut;

5. Masukkan respon alat pada sel D10 – D14


6. Hitung slope, intercept, dan X-intercept dengan formula sesuai gambar di bawah


7. Buat kurva hubungan antara Csa dengan respon alat dengan cara sebagai berikut;
a. Kita perlu menambahkan satu data saat y=0, maka ketik formula =C18 pada sel C15 dan ketik 0 pada sel D15

b. Tempatkan kursor pada sel C10 – D15

c. Klik menu insert, Charts, pilih Scatter


d. pilih Scatter with Straight Lines and Markers

e. Sehingga muncul grafik seperti di bawah

f. Lakukan pengaturan pada sumbu X dan Y, sehingga diperoleh kurva cantik seperti di bawah, perpotongan garis kurva dengan sumbu X adalah konsentrasi sampel yang terbaca di alat (belum dikalikan faktor pengenceran)

8. Hitung konsentrasi sampel (C0) sesuai formula di bawah;


Jadi, konsentrasi analit di dalam sampel adalah 0.4889 mg/L

Nah, bagaimana mudah bukan? cara menghitung berapa konsentrasi standar yang diperlukan agar sesuai dengan konsentrasi analit yang terkandung di dalam sampel. Demikian informasi ini kami sampaikan, semoga bermanfaat Terimakasih.

Selasa, 04 Agustus 2020

Cara Menghitung Confidence Interval (CI) (Interval Kepercayaan)

Cara Menghitung Confidence Interval (CI) (Interval Kepercayaan)


conficence interval
Confidence Interval adalah sesuatu parameter yang digunakan untuk menentukan keakuratan Mean suatu sampel. Ketika kita melakukan sejumlah pengukuran pada sebuah sampel dan menghitung nilai rata-rata pengukuran tersebut, kita dapat memperkirakan nilai aktual untuk pengukuran tersebut.

Meskipun nilai rata-rata ini merupakan perkiraan terbaik dari nilai sebenarnya, namun ini tetap hanya perkiraan. Kita dapat melakukan perhitungan Confidence Interval (interval kepercayaan) pengukuran ini untuk mengekspresikan ketepatan perkiraan pengukuran kita.


Menghitung confidence limit

Jika kita mengetahui , S_, dan df (degree of freedom = derajat kebebasan), kita dapat menghitung batas kepercayaan (confidence limit) atas dan bawah dan menentukan confidence interval .

Contoh perhitungan:

Dua puluh pengukuran COD dilakukan pada sebuah sampel yang memberikan nilai konsentrasi berikut: 120, 102, 94, 129, 111, 91, 139, 146, 136, 96, 125, 131, 121, 113, 143, 132, 138, 143, 123, dan 138 mg/L.

cara menghitung confidence interval


Langkah-langkah menghitung confidence interval adalah sebagai berikut;

1. Hitung nilai rata-rata () dengan menambahkan semua pengukuran dan membagi dengan 20 (n).

2. Hitung standar deviasi dengan formula sebagai berikut;

Standar deviasi untuk contoh ini adalah 17,3 mg / L dan ukuran sampelnya adalah 20.

3. Hitung standar error S_. Nilai ini adalah standar deviasi dibagi dengan akar kuadrat dari jumlah pengukuran [s/(√(n ))]. Oleh karena itu, standar error adalah:


4. Tentukan tingkat kepercayaan

Tingkat kepercayaan yang paling umum digunakan adalah 90 persen, 95 persen dan 99 persen. Misal, kita memilih 95%.

5. Hitung nilai t kritis

Nilai t kritis untuk batas keyakinan 95% untuk uji dua sisi (two-tailed) dengan df =19 (t 0,05, 19). Nilai t kritis adalah 2.093

Degree of freedom atau derajat kebebasan untuk contoh ini adalah:

df = n - 1
df = 20 – 1
df = 19

6. Hitung confidence limit (batas kepercayaan)

Sekarang kita bisa menghitung confidence interval (interval kepercayaan) 95% untuk 20 pengukuran ini dengan data-data di atas. Dengan menggunakan = 123,6 mg / L, S_ = 3,87 mg / L, dan df = 19, kita hitung confidence limit (batas kepercayaan) sebagai:


Oleh karena itu, kita dapat menyatakan bahwa kita 95% yakin bahwa rata-rata pengukuran COD untuk sampel ini akan berada antara 115,5 mg / L dan 131,7 mg / L.

Demikianlah informasi mengenai cara menentukan confidence interval, semoga informasi ini bermanfaat. Terimakasih

Video Ulasan ISO 17025