Kamis, 15 April 2021

Apa Itu Quality Control : Berikut Ini Penjelasan Lengkapnya

Apa Itu Quality Control : Berikut Ini Penjelasan Lengkapnya

Apa Itu Quality Control ? Tentunya itu menjadi pertanyaan menarik yang perlu saya bahas melalui artikel ini. Disini akan kami ulas secara lengkap dan detail agar setelah anda membaca artikel ini, bisa memahami secara mendalam mengenai qc.

 

apa itu quality control
Ilustrasi Quality Control by Labmutu.com

Quality control atau biasa disebut sebagai QC adalah proses pengecekan akhir yang dilakukan untuk menjamin mutu dan kualitas produk masih sesuai kualifikasi awal. Quality control sering diterapkan oleh beberapa perusahaan dan bisnis. Terutama bagi mereka yang memproduksi barang atau jasa tertentu di bidang tertentu.


Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai quality control secara lengkap. Mulai dari pengertian, fungsi, manfaat hingga cara kerja quality control akan diulas.  Mari simak informasi selengkapnya berikut ini, ya?


Pengertian Quality Control


Quality Control (QC) dalam bahasa Indonesia familiar disebut sebagai pengendalian mutu. Hal ini dilihat dari tujuan QC itu sendiri. Dimana proses QC ini dimaksudkan untuk memastikan kembali kualitas produk sudah sesuai.


Tujuannya adalah agar ketika produk tersebut sampai ke tangan konsumen masih dalam keadaan baik. Artinya sudah sesuai dengan standar yang berlaku. Jadi, quality control berfungsi untuk menyortir atau memfilter barang-barang yang diproduksi. Nantinya hanya barang-barang berkualitas saja yang bisa masuk ke tahap pemasaran.


Fungsi Quality Control


Quality Control merupakan sebuah proses yang bertujuan untuk meninjau barang-barang yang terlibat dalam sebuah proses produksi. QC sering diterapkan pada berbagai industri, mulai dari manufaktur hingga produk buatan tangan.


Secara umum, tujuan QC adalah untuk menjamin kualitas produk sehingga barang atau jasa yang ditawarkan tetap berkualitas hingga sampai ke tangan konsumen. Beberapa fungsi quality control yang lainnya yaitu:


  • Quality control berfungsi untuk mengawasi proses produksi dari awal hingga barang selesai dibuat.
  • Mengontrol apabila adanya ketidaksesuaian pada saat proses produksi berlangsung.
  • Meluluskan sebuah produk yang sudah dipastikan sesuai dengan standar yang berlaku.
  • Melakukan proses monitoring, kemudian melakukan verifikasi terhadap kualitas sebuah produk.

 

 

Unsur-Unsur Quality Control

 

Untuk menjalankan sebuah pengendalian mutu, tentunya harus melibatkan pengembangan sistem. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa produk tersebut memenuhi standar yang dibutuhkan, baik bagi pelanggan maupun customer.


Baca Juga : Pelatihan Pembuatan Control Chart


Oleh karenanya, proses quality control juga harus memenuhi unsur-unsur tertentu.  Apa saja unsur-unsur quality control yang harus dipenuhi? Berikut ini ulasan lengkapnya.


1. Kontrol (monitoring)


Unsur kontrol ini menjadi poin pertama yang masuk ke dalam pengendalian mutu produk. Berikut ini tahapan yang terdapat dalam proses kontrol:


  • Identifikasi catatan
  • Kriteria mengenai integritas dan kinerja
  • Manajemen pekerjaan
  • Pengelolaan yang baik pada saat proses produksi dan lain sebagainya


2. Kompetisi


Untuk dapat membuat sebuah produk atau jasa yang berkualitas dan tentunya harus memenuhi standar kompetisi. Standar kompetisi dalam hal ini berupa:


  • Keterampilan
  • Ilmu pengetahuan
  • Kualifikasi
  • Pengalaman dan lain sebagainya


3. Kedekatan


Kedekatan juga termasuk elemen lunak yang harus terpenuhi dalam QC. Kedekatan dalam hal ini meliputi beberapa faktor seperti:


  • Kepegawaian
  • Integritas
  • Semangat tim
  • Motivasi
  • Budaya organisasi
  • Kedekatan hubungan yang berkualitas dengan karyawan dan lain sebagainya


Cara Kerja Pengendalian Mutu (QC)


Pada dasarnya, tugas quality control sangat bervariatif. Hal tersebut bergantung pada industri mana proses ini diterapkan. Untuk melakukan pengendalian mutu, tentunya dibutuhkan beberapa prosedur yang harus dilaksanakan. Nah seperti apa cara kerja quality control serta prosedurnya? Mari simak tahapannya berikut ini.


1. Menentukan standar


Untuk mengendalikan mutu atau kualitas dari suatu produk dan jasa. Tentunya Anda membutuhkan standar yang menjadi patokan. Itulah mengapa standar menjadi tolak ukur untuk membuat apa itu quality control dapat berjalan dengan baik.


Standar untuk quality control tidak sama antara yang satu dengan yang lainnya. Ada yang mewajibkan untuk diperiksa satu persatu, ada pula yang mengecek beberapa persen saja dari satu proses produksi.


Standar ini merupakan syarat yang menentukan sebuah pengendalian mutu nantinya akan berjalan dengan efektif ataukah tidak.

 

2. Menyelaraskan dengan visi dan misi


Menyelaraskan visi dan misi perusahaan dengan karyawan juga sangat penting untuk dilakukan. Hal ini bukan tanpa alasan, karena untuk mendapatkan hasil yang optimal. Tentunya dibutuhkan kerjasama yang baik antara perusahaan dengan karyawan.


Untuk tujuan tersebut, perusahaan dapat memberikan pelatihan secara khusus kepada karyawan. Baik pelatihan yang berkaitan dengan proses produksi, maupun dengan penerapkan pandangan yang sama dari perusahaan kepada para karyawan.

 

3. Memperbaiki produk dan layanan yang ditawarkan


Tidak cukup hanya mengenal visi misinya saja, ada juga bagian yang tidak kalah penting. Salah satunya yakni proses memperbaiki produk dan jenis layanan yang akan ditawarkan nantinya. Nah dalam prosedur quality control, ternyata  penting juga mengetahui mengenai prosentase kegagalan produk.

 

Jadi, perusahaan perlu mencari tahu betapa prosentase produk yang gagal. Setelah itu, kemudian berusaha memperbaikinya sesuai standar agar prosentase tersebut menjadi berkurang.


Mengenal 7 Tahapan Metode Quality Control


Metode quality control ini merupakan cara teknis yang digunakan untuk mengukur kinerja dari sebuah pengendalian mutu. Ada banyak sekali metode dan pendekatan yang dapat digunakan untuk proses ini.

 

1.  Checklist (daftar periksa)

 

Checklist atau daftar periksa adalah metode yang umum diterapkan untuk daftar item penting. Dengan demikian, Anda dapat memprioritaskan item yang dibutuhkan baik untuk produksi ataupun pemasaran produk.


2. Diagram Tulang Ikan


Diagram tulang ikan dapat digunakan untuk merumuskan masalah. Dengan ini, Anda dapat merumuskan penyebab masalah. Apakah itu terjadi karena masalah pada bahan, mesin, metode yang digunakan ataupun diakibatkan oleh tenaga kerjanya.


3. Peta Kendali

 

Peta kendali membantu Anda untuk melihat bagaimana sebuah proses berubah secara historis. Dalam bagan tersebut, Anda dapat melihat pokok permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Kemudian mencari tahu apa solusi terbaik yang dapat ditempuh untuk mengatasinya.


4. Stratifikasi


Stratifikasi merupakan metode yang dibuat dengan cara memisahkan data. Proses ini akan membuat Anda dapat mengelompokkan pola dan masalah sesuai porsinya.


5. Grafik Poreto


Grafik pareto merupakan diagram batang yang berfungsi untuk menganalisa masalah beserta dengan sebab dan akibatnya. Dengan demikian, inspektur kontrol dapat lebih berfokus pada pokok masalah yang paling signifikan. 


6. Histogram


Pada pengendalian mutu, histogram berfungsi untuk melakukan identifikasi terkait distribusi frekuensi. Dan fungsi lainnya yakni untuk mendeteksi berapa banyak terjadi barang rusak akibat cacat produksi.


7. Diagram Penyebaran


Bagan ini berfungsi untuk memplot antara dua sumbu. Kemudian secara visual membantu memberikan gambaran hubungan antara masing-masing variabel.


Macam-Macam Pengendalian Mutu


Misalnya saja untuk Anda yang berprofesi sebagai inspektur control, bagaimana menentukan metode QC yang paling sesuai? Berikut ini macam-macam quality control yang sering digunakan untuk pengendalian mutu. Mari pahami dan temukan metode yang paling sesuai untuk kebutuhan Anda.


1. Incoming QC Material


Jenis quality control yang pertama adalah incoming QC material. Seperti namanya, proses QC dilakukan dengan mengecek material atau bahan baku suatu produk. Jadi, pengecekan bahan baku ini dilakukan sebelum proses produksi. Tujuannya adalah untuk menghasilkan produk-produk berkualitas sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh produsen.


2. QC Proses


Seperti namanya, QC yang satu ini tidak berfokus pada bahan yang digunakan. Melainkan lebih berfokus kepada proses produksi, apakah sudah sesuai dengan standar yang berlaku ataukah belum. QC process pada umumnya tidak hanya berfokus pada saat proses produksi saja, namun juga dilakukan pada saat internal dan eksternal audit.


3. Finishing QC


Finishing QC dilakukan setelah proses produksi selesai dilakukan. Barang yang telah diproduksi perlu di cek kembali bagaimana pengemasan serta penyimpanannya. Tujuannya yakni agar produk tetap dalam keadaan baik hingga sampai ke tangan konsumen.


Contoh Kontrol Kualitas


Quality Control memang diterapkan pada berbagai industri. Contoh quality control yang umum ditemukan adalah pada industri yang memproduksi makanan ataupun obat-obatan. Untuk memastikan konsumen tidak sakit ketika mengonsumsinya, maka diperlukan sebuah pemeriksaan yang menyeluruh pada produk tersebut. 

 

Disinilah fungsi QC disebut sebagai proses untuk memastikan produk memang mempunyai kualitas yang memadai atau sesuai standar tertentu. Jadi produsen bisa memastikan produk yang dipasarkan memang sudah sesuai dengan kualifikasi yang sudah ditetapkan.


Kesimpulan


Bagaimana, tentunya sekarang Anda sudah lebih memahami apa itu quality control, ya? Rasanya setiap produsen pasti sudah menerapkan batasan kualitas untuk produk yang dihasilkan nantinya. Nah untuk memastikan kembali bahwa produk tersebut memang masih memenuhi standar maka perlu dilakukan QC sebelum benar – benar dipasarkan. 


Baca Juga: Cara Memebuat Control Chart Dengan Excel


Proses quality control ini tidak hanya menjamin mutu produknya saja, namun bisa digunakan untuk mengatasi adanya cacat produksi masal. Selain mengantisipasi kerugian, tentu saja kualitas produk yang sampai di tangan konsumen juga lebih terjamin. Semoga ulasan mengenai apa itu quality control, fungsi, manfaat hingga cara kerjanya di atas sudah cukup membantu, ya?



 

Rabu, 07 April 2021

KROMATOGRAFI GAS (GAS CHROMATOGRAPHY) YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PARA CHEMIST

KROMATOGRAFI GAS (GAS CHROMATOGRAPHY) YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PARA CHEMIST

Gas Kromatografi merupakan instrumen yang sudah tidak asing lagi atau sudah sangat populer dikalangan chemist. Namun tidak jarang masih ada para chemist yang belum mengetahui secara detail tentang pengertian, fungsi, konfigurasi dan cara pengoperasian instrumen ini.

 

gas kromatografi

Jika anda menemukan artikel ini, maka anda sudah tepat untuk mendalami tentang GC. Pada artikel ini akan kami ulas secara lengkap dan jelas mengenai GC yang dikutip dari sumber yang terpercaya. Instrumen ini termasuk ke dalam kategori peralatan yang spesifik dan hampir sama dengan Kromatogarfi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) atau sering kita kenal sebagai HPLC.

 

Sobat laboran yang belum pernah mampir di halaman pembahasan kami tentang KCKT bisa melihatnya pada link berikut HPLC adalah


Pengertian Gas Kromatografi


Gas kromatografi berasal dari bahasa inggris yaitu chromatography gas yang diambil dari 2 kata yakni gas yang artinya instrumen ini dapat beroperasi dengan adanya gas sebagai fasa gerak di dalam kolom. Sedangkan chromatography memiliki arti suatu metode atau teknik pemisahan molekul komplek berdasarkan perbedaan pola gerak analit terhadap fasa diam dan fasa gerak (gas pembawa) di dalam kolom.


Sebagai catatan dan informasi bahwa, dalam proses pemisahannya bahwa senyawa atau analit yang dipisahkan tidak mengalami degradasi. Melainkan hanya berpisah dari sekumpulan senyawa yang terdapat dalam suatu bahan menjadi senyawa atau molekul yang lebih sederhana. 


Pemisahan yang terjadi di dalam kolom kromatografi gas adalah berdasarkan perbedaan titik didih, daya volatilitas, ukuran molekul (masa molekul) dan polaritas senyawa yang menyebabkan perbedaan pemisahan tersebut.


Fungsi Gas Kromatografi


Berdasarkan dari pengantar dan pengertian yang kami sampaikan di awal tadi, tentunya rekan-rekan laboran sudah mengetahui tentang fungsi gas kromatografi tersebut yaitu

  1. Sebagai alat untuk pemisahan senyawa dari suatu bahan atau sampel
  2. Sebagai instrumen yang dapat digunakan untuk analisis kuantitatif suatu senyawa di dalam sampel. Dalam penggunaanya sebagai analisis kuantitatif, tentunya teman-teman harus memiliki senyawa standar yang sudah diketahui nilainya agar bisa dibandingkan antara konsentrasi senyawa yang terukur dengan konsentrasi senyawa standar
  3. Dapat digunakan juga sebagai alat untuk menentukan tingkat kemurnian suatu senyawa atau bahan.
  4. Dapat juga digunakan untuk mengidentifikasi suatu senyawa di dalam bahan atau sampel
  5. Dapat juga digunakan sebagai alat untuk memurnikan senyawa target.

Tidak hanya itu, GC juga dapat digunakan pada berbagai bidang seperti akademis, analisis kualitas lingkungan dan penelitian mendalam seperti:

  1. Digunakan dalam proses penentuan senyawa PAH (Poly Aromatic Hydrocarbon) pada sampel lingkungan seperti air dan sedimen.
  2. Digunakan dalam proses penentuan kandungan minyak bumi (crude oil).
  3. Pada industri minyak dan gas bumi, GC juga digunakan untuk analisis sidik jari minyak bumi (Oil Fingerprinting).
  4. Pada industri kelapa sawit juga digunakan untuk menentukan kemurnian, kualitas dan kandungan CPO (Crude Palm Oil)
  5. Pada bidang pertanian juga sering kali digunakan untuk menganalisis kadar pestisida

 

Masih banyak lagi fungsi dari GC tersebut, namun kami hanya mengulas pada bidang-bidang yang sering kali menggunakannya.


Prinsip Kerja Gas Kromatografi


Secara prinsip, gas chromatography memiliki cara kerja yang hampir sama dengan hplc, namun terdapat beberapa hal yang membedakannya yaitu fasa gerak yang digunakan. GC sering kali digunakan untuk pemisahan senyawa organik yang mudah menguap. Mula-mula sampel di injeksikan ke dalam GC Column melalui inlet menggunakan Syringe. Senyawa yang sudah masuk kemudian dibawa ke dalam kolom oleh carrier gas (gas pembawa) pada tekanan tertentu. 

 

Mengingat terdapat bahan yang terdapat di dalam kolom, maka sekumpulan senyawa di dalam sampel akan berinteraksi dengan kolom (fasa diam). Seperti yang sudah saya jelaskan di awal bahwa terjadi pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih, polaritas dan ukuran molekul suatu senyawa yang akan dipisahkan.


Di ujung kolom terdapat suatu detektor yang terdiri dari banyak jenis seperti FID, MS, ECD, TCD dan lain-lain. Detektor akan mengidentifikasi setiap senyawa yang telah dipisahkan dari kolom kemudian mengubahnya menjadi signal listrik untuk kemudian datanya diolah di dalam sistem komputer.


Data yang bisa kita lihat dari hasil pemisahan GC adalah berupa puncak-puncak kromatogram. Dari kromatogram inilah bisa dilakukan analisis kemurnian, kualitatif dan kuantitatif.


Contoh output dari kromatogram GC dapat dilihat pada gambar berikut ini:


kromatogram gc
Sumber: adarupm.co.id

 

Komponen Gas Chromatography


Gas pembawa (carrier gas)


Gas pembawa merupakan komponen yang tak terpisahkan dari GC ini, karena fungsi dari gas pembawa adalah untuk pemisahan senyawa yang akan dipisahkan di dalam kolom. Biasanya gas yang digunakan bersifat inert seperti gas Helium.


Udara


Pada tipe tertentu, udara juga digunakan untuk membantu proses pembakaran pada detektor yang digunakan seperti detektor FID. Udara disini merupakan udara yang telah dimurnikan dan bebas dari uap air. Mengapa demikian? karena dengan adanya uap air yang terbawa ke dalam sistem GC, maka akan mempercepat kerusakan kolom yang digunakan terutama untuk jenis kolom kapiler.


Gas pembakar


Sama halnya dengan udara, gas pembakar juga digunakan untuk membantu proses deteksi senyawa pada saat GC yang digunakan menggunakan jenis detektor FID. Biasanya gas pembakar yang digunakan adalah acetilen dengan tingkat kemurnian yang tinggi (UHP).


Vial


Vial merupakan alat yang digunakan untuk wadah sampel atau bahan yang akan diinjeksikan ke sistem GC. Vial terbuat dari banyak jenis hal ini sebagai pertimbangan bahwa material yang digunakan harus bersifat inert dengan senyawa yang akan diinjeksikan ke dalam GC.


Syringe


Syringe itu seperti tak ubahnya dengan pipet transfer, yaitu berfungsi untuk mengambil sejumlah sampel dengan jumlah yang relatif sedikit biasanya berukuran 0-10 uL (mikro liter) atau bahkan lebih kecil dari itu. Sama halnya dengan vial, syringe juga dibuat dari bahan yang bersifat inert. Terdapat banyak ragam jenis syringe yang digunakan, hal ini harus disesuaikan dengan kebutuhan rekan-rekan sekalian.


Kolom (GC Column)


Kolom merupakan inti dari perangkat GC selain detektor, karena kunci dari keberhasilan proses pemisahan atau analisis menggunakn teknik GC adalah dari kolom yang digunakan. Jenis kolom yang digunakan pada sistem GC secara umum terbagi ke dalam 2 jenis yaitu kolom kapiler (capilary column) dan kolom paket (packed column). Kedua jenis tersebut digunakan sesuai dengan analit yang akan dipisahkan. Beberapa jenis kolom kapiler seperti DB-1ms, HP-5ms, DB-XLB, DB-35ms, HP-INNOWax dan masih banyak lagi. Semua kolom tersebut tergantung dari jenis detektor yang digunakan dan analit yang akan dipisahkan.


Detektor (Detector)


Detektor merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi seluruh senyawa yang telah terpisahkan dari kolom. Berikut ini beberapa jenis GC Detector yang sering digunakan di Indonesia bahkan di seluruh dunia yaitu FID (Flame Ionization Detector), TCD (Thermal conductivity Detector), NPD (Nitrogen-Phosphorus Detector), ECD (Electron Capture Detector), FPD (Flame Photometric Detector) dan MSD (Mass Spectrometer Detector).


Nah, itulah sedikit penjelasan dari kami mengenai alat yang sudah populer sejak tahun 1872 yang dipelopori pertama kali oleh Mikhail Semenovich Tswett. Kami berharap, walaupun informasi yang kami sampaikan ini sangatlah sederhana, tetapi bisa memberikan manfaat untuk rekan-rekan yang membutuhkan informasi tentang GC. 


Demikian informasi yang bisa kami sampaikan, Terimakasih


Referensi:

Manual Book for Maintaining Your Agilent GC and GC/MS Systems - Agilent Technologies

Andarupm.co.id

Kamis, 24 Desember 2020

Pengertian Uji Anova, Rumus dan Tabel Ujinya

Pengertian Uji Anova, Rumus dan Tabel Ujinya

uji anova

Uji anova merupakan metode yang digunakan untuk menentukan mean atau nilai rata-rata data dari dua kelompok atau lebih. Dengan melakukan analisis menggunakan metode tersebut, Anda akan bisa mencari tahu mengenai perbedaan rerata antar kelompok.

 

Kali ini kami ulas lengkap informasi mengenai uji anova. Mulai dari pengertian,  cara membaca tabel, rumus uji anova, serta cara menghitung metode anova dengan excel ataupun SPSS. Jadi, bagi Anda yang sedang mencari informasi mengenai metode anova, pastikan tidak melewatkan satu pun informasinya di bawah ini.

 

Apa Itu Uji Anova?


Seperti yang telah kita bahas diatas, uji anova adalah singkatan dari Analysis of variance. Ini merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui perbedaan rerata data antara dua kelompok atau lebih.



Metode anova diperkenalkan pertama kali oleh ahli statistik yang bernama Ronald Fisher. Analisis anova biasanya digunakan dalam eksperimen dengan prinsip perbandingan antara dua kelompok atau lebih. Yang mana dalam prakteknya, anova juga mempertimbangkan keberagaman data yang dimanifestasikan dalam nilai varians.


Jenis Uji Anova Berdasarkan Kebutuhannya


Metode anova sering dikenal juga dengan beberapa nama lain seperti analisis ragam, analisis variansi dan juga sidik ragam. Penerapan metode ini dalam kegiatan sehari-hari sangat banyak. Mulai digunakan untuk perbandingan eksperimen laboratorium, perbandingan periklanan, pendidikan hingga diterapkan pada berbagai penelitian dalam kemasyarakatan.


Baca Juga: Uji F


Sedangkan mengulas mengenai jenis – jenisnya, berdasarkan kebutuhannya, uji anova dibedakan menjadi dua jenis. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai dua jenis uji anova yang penting Anda ketahui:


1. Uji Anova Satu Arah


Anova satu arah merupakan teknik pengujian yang hanya memperhitungkan satu faktor yang menimbulkan variasi. Jadi, meskipun dalam prakteknya metode tersebut digunakan untuk menguji dua atau lebih kelompok. Namun hanya terdapat satu faktor yang menjadi pertimbangan. Contohnya dalam kehidupan sehari-hari adalah pembandingan efek dosis obat terhadap kesembuhan pasien.


2. Uji Anova Dua Arah


Uji anova dua arah merupakan metode pengujian yang mempertimbangkan dua faktor yang menimbulkan variasi. Anova dua arah sering digunakan oleh para peneliti untuk mengatasi nilai variabel terikat terhadap variabel bebas yang terdiri dari lebih satu kelompok.

 

Contoh penerapan anova dua arah dapat diimplementasikan dalam kegiatan sederhana berikut ini. Seperti contohnya, bila seorang guru matematika ingin menguji efektivitas pemberian soal dengan dua buku paket yang berbeda terhadap dua kelompok siswa. Yang mana guru kemudian memberikan perlakuan yang berbeda terhadap dua kelompok siswa tersebut. 

 

Kemudian, kita akan mengetahui efektivitas pengujian dengan melihat nilai skor dari masing-masing kelompok siswa. Ini merupakan salah satu contoh teknik anova dua arah yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

 

Rumus Uji Anova


Uji statistika menggunakan metode anova dapat dicari dengan menggunakan rumus. Nah untuk Anda yang sedang mencari rumus uji anova,  di bawah ini informasinya. Lengkap juga beserta keterangan dari setiap simbol yang terdapat di dalam rumus.



Keterangan:

Sb adalah variansi antar pengulangan

Sw adalah variansi antar replikasi (duplo)


Cara Mudah Membaca Statistik Uji Anova


Ketika melakukan pengujian dengan teknik anova, Anda pun harus bisa menghitung statistik uji. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis apakah kelompok yang dibandingkan tersebut memiliki kesamaan ataukah tidak.


Hasil akhir analisis anova dapat dilihat dari nilai f hitung. Yang mana nilai f hitung ini nantinya akan dibandingkan dengan nilai pada f tabel. Jika nilai pada f hitung lebih besar dari f tabel, maka dapat disimpulkan bahwa analisis anova adalah H1 atau analisis diterima. Sebaliknya, apabila nilai f tabel lebih kecil daripada f hitung, maka hasil analisis uji anova ditolak atau H0.


Prinsip anova adalah melakukan analisis data dalam dua sumber variasi. Yakni variasi dalam kelompok (within) dan juga variasi di luar kelompok (between). Apabila variasi didalam kelompok lebih besar daripada variasi di luar kelompok. Itu artinya nilai mean yang dibandingkan memberikan efek yang berbeda.


Sebaliknya, apabila nilai within lebih kecil daripada between. Maka hal tersebut berarti intervensi yang dilakukan tidak memberikan efek atau perbedaan.


Asumsi Uji Anova

 

Ketika menghadapi contoh soal uji anova yang sebenarnya, tentunya kita juga harus memperhatikan masalah asumsi. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam pengujian metode tersebut? Mari simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

 

a. Independensi Observasi


Ketika berencana untuk melakukan uji statistika dengan prinsip anova. Sebaiknya dipastikan bahwa setiap observasi yang terdapat dalam analisis bersifat independen.


Asumsi tersebut dapat dipenuhi ketika Anda melakukan pengambilan sampel secara random terhadap 2 atau lebih objek. Yang mana dalam setiap objek tidak tidak saling bergantung antara satu kelompok dengan kelompok yang lainnya.


b. Normalitas


Data yang digunakan dalam analisis anova sebaiknya merupakan data yang berdistribusi normal. Karena data tersebut nantinya akan digunakan dalam uji statistik f.


c. Homogenotas Varians


Homogenitas varian artinya varian antar kelompok yang dibandingkan harus homogen. Hal ini sering dikenal juga dengan istilah homoskedastisitas. Artinya hanya terdapat satu estimator yang digunakan sebagai variasi dalam sampel.


Cara Menghitung Uji Anova


Menghitung nilai uji anova bisa dilakukan dengan beberapa cara. Salah satunya adalah melakukan uji anova menggunakan SPSS dan juga excel. Bagi Anda yang belum mengetahui cara melakukan metode anova. Berikut uraian yang berisi step by step pengerjaannya:


1. Menghitung Uji Anova Menggunakan Excel


Menghitung uji anova menggunakan excel dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa tutorial berikut ini:

  • Buka aplikasi excel Anda
  • Aktifkan Analysis Toolpack pada aplikasi excel
  • Isi 3 kolom dengan variasi data yang berbeda.
  • Setelah semua data terisi, kemudian klik menu data dan pilih data ribbon pada pojok kanan.
  • Pilih data analysis, lalu klik Anova Single factor.
  • Arahkan kursor pada kotak output range dan blok 3 kolom data yang telah diisi sebelumnya.
  • Pilih output option, lalu klik output range. Kemudian klik ok dan lihat hasilnya.


2. Menghitung Uji Anova Menggunakan SPSS


Tidak hanya bisa dihitung menggunakan exel, uji anova ini juga bisa dihitung dengan tools lain. Salah satunya yakni dengan menggunakan SPSS. Menghitung anova SPSS dapat dilakukan dengan mengikuti cara-cara berikut ini:


  • Buka aplikasi SPSS
  • Buka tab variabel view, lalu kemudian buat dua variabel dan isi dengan data yang berbeda.
  • Ubah Type pendapatan Numeric dan decimal 0.
  • Pada menu pilih analyze, cimpare means, kemudian pilih one way anova.
  • Isi data pada tab variabel view, kemudian pilih options.
  • Ikuti langkah-langkah selanjutnya yang terdapat pada jendela one way anova. Kemudian Anda akan mendapat hasil hitung anova.


Kesimpulan


Pada prinsipnya teknik Uji Anova dapat dipraktekkan dalam berbagai kegiatan sehari-hari. Mulai dari digunakan untuk eksperimen laboratorium, periklanan, psikologi, hingga kemasyarakatan. Bagaimana? Apakah beberapa informasi yang kami ulas diatas mengenai metode anova sudah memberikan pencerahan untuk Anda?


Di atas sudah dibahas secara lengkap informasi seperti pengertian uji statistika anova, rumus uji anova, cara membaca, hingga step by step menghitungnya. Setelah memahami teori dasarnya, tentu Anda bisa memilih dengan cara yang mana nantinya Uji Anova ini dihitung. 


Semoga pembahasan di atas sudah cukup membantu, ya? Jangan lupa sertakan pertanyaan ataupun informasi tambahan di kolom komentar jika perlu. Semoga bisa mempermudah pembaca lainnya memahami pembahasan kali ini.

Senin, 21 Desember 2020

Kupas Tuntas Apa Itu Uji F, Rumus dan Tabel Ujinya

Kupas Tuntas Apa Itu Uji F, Rumus dan Tabel Ujinya

uji f

Uji F merupakan metode pengujian statistika yang dilakukan secara serentak dengan dua atau lebih objek sebagai pembanding. Uji statistika f ini digunakan untuk menguji hipotesis. Tujuannya adalah untuk menentukan kecermatan dari metode yang dipakai. Yaitu menentukan besar kecilnya variansi dari metode pengujian yang dilakukan secara berulang.


Kali ini kami akan menjelaskan secara lengkap mengenai apa itu uji f. Pembahasannya akan dilakukan secara lengkap dan rinci mulai dari pengertian uji statistika f, cara membaca tabel f, serta cara membuat tabel f dengan SPSS dan excel. Jadi, untuk Anda yang masih bingung dan belum begitu paham mengenai f tabel, semoga informasi berikut ini dapat membantu.

 

Apa Itu Uji F?


Uji f merupakan uji koefisien regresi yang dilakukan secara simultan dan serentak. Metode pengujian statistika dengan teknik tersebut biasanya digunakan untuk membandingkan antara dua atau lebih objek data. Yang mana dalam pengujiannya, setiap objek atau data memiliki perlakuan yang berulang demi menentukan besar kecilnya variansi.


Teknik pengujian dengan metode ini biasanya dilakukan dalam percobaan grup sampling dan sub group sampling. Uji f bertujuan untuk melihat variabel independen dengan cara serentak atau bersama-sama.


Dengan menggunakan metode F tabel, maka akan ditemukan sebuah nilai sebagai pembanding. Yang mana nilai tersebut akan memberikan hasil apakah sebuah pengujian yang menggunakan f hitung dapat dinyatakan signifikan atau tidak.

 

Pengertian Uji F Menurut Para Ahli


Setelah mengetahui mengenai pengertian uji f seperti yang telah kita bahas di atas. Kita juga akan membahas mengenai pengertian uji f menurut para ahli. Menurut Ghozali (2012: 98) uji statistika f bertujuan untuk menunjukan apakah sebuah variabel bebas yang dimasukan akan memiliki pengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variabel terikat atau tidak.


Sedangkan menurut Gunjarati (2001) disebutkan bahwa dalam uji statistika f, derajat kepercayaan yang digunakan pada umumnya adalah 5%. Hal ini berarti, apabila nilai f tabel memiliki hasil lebih kecil daripada nilai f hasil perhitungan. Maka hipotesis alternatif menyatakan semua variabel independen (variabel bebas) secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (variabel terikat).


Rumus Uji F


Dalam menentukan uji F, terdapat banyak rumus yang disajikan oleh beberapa peneliti. Uji statistika f dapat dihitung menggunakan rumus uji f. Dimana dalam pengujiannya menggunakan perumusan F hitung  yaitu:



Keterangan:

R2 adalah koefisien determinasi

n adalah jumlah data

k adalah jumlah variabel independen


Cara Mudah Membaca F Tabel dan F Hitung


Pada saat melakukan uji liner berganda, biasanya kita akan menggunakan rumus uji f sebagai parameter untuk menentukan uji simultan. Nah, uji simultan ini bertujuan untuk menilai apakah sekumpulan variabel bebas tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat ataukah tidak.


Cara pertama yang harus dilakukan saat akan melakukan uji f yakni membandingkan f hitung dengan f tabel. Apabila f hitung lebih besar dari f tabel, maka dapat disimpulkan bahwa variabel bebas memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat atau hipotesis simultan terima H1.


Begitupun sebaliknya, apabila f hitung lebih kecil dari f tabel, maka itu berarti sekumpulan variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat atau simultan ditolak Ho. Nah, penggunaan signifikansi untuk pengujian menggunakan metode ini sangat beragam sesuai keinginan peneliti. Namun pada umumnya pengujian menggunakan derajat kepercayaan (signifikansi) 1%, 5% dan juga 10%.


Cara Menghitung F Tabel


Menghitung dan membaca f tabel mungkin masih menimbulkan kesulitan untuk beberapa orang yang belum paham dasar teorinya. Namun sebenarnya, penghitungan f tabel tersebut sangat mudah untuk dipahami, lho. Cara menghitung f tabel juga dapat dilakukan secara manual menggunakan alat bantu yang ada di sekitar kita.


Anda juga dapat menghitung tabel uji f menggunakan bantuan dari beberapa aplikasi. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghitung f tabel. Salah satunya menggunakan aplikasi SPSS atau excel. Berikut ini ulasan lengkapnya.


1. Menghitung F Tabel Dengan Excel


Menghitung nilai f dalam excel ditentukan dengan cara memahami terlebih dahulu nilai f pada tabel. Cara menghitungnya cukup mudah, Anda hanya perlu menempatkan kursor pada kolom yang akan mengeluarkan hasil f tabel. Kemudian ketik rumus =FINV(0.05,3,8) pada kolom tersebut. Tekan ombol ENTER dan nantinya akan muncul hasil f tabel yang dicari.


Contoh soal uji f diatas menggunakan tingkat signifikansi 5% dengan derajat bebas 1=3 dan derajat bebas 1=8. Nilai-nilai tersebut tentunya dapat diubah sendiri sesuai dengan situasi dan kebutuhan.


2. Menghitung F Tabel Dengan SPSS


Cara menghitung f tabel menggunakan SPSS juga cukup mudah. Anda hanya perlu membuka aplikasi SPSS, kemudian buatlah 2 variabel pada tab variabel view. Berikan nama untuk kedua variabel tersebut, misalnya DF 1 untuk variabel no 1 dan DF 2 untuk variabel kedua.


Pada kedua variabel tersebut dapat di isi dengan sembarang angka. Pada numeric exspression Anda dapat mengetikkan formula IDF.F(0.05,DF1,DF2). Lalu kemudian Anda akan mendapatkan nilai f tabel dari pada kolom yang diinginkan.


Langkah – langkah Implementasi Uji F


Uji F juga sering disebut sebagai uji keberartian model regresi. Uji statistika f dilakukan untuk melihat pengaruh variabel X1,X2 dan juga X3 terhadap variabel Y. Untuk pengujian hipotesis diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:


1. Menentukan Hipotesis


Untuk menjawab hipotesis penelitian apakah variabel bebas memiliki dampak signifikan terhadap variabel terikat, Anda dapat menggunakan pemahaman berikut ini:

 

Jika hasil simultan dari F hitung dan f tabel adalah Ho : b =0. Maka hal ini berarti tidak ada pengaruh signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Sementara apabila hasil simultan antara F hitung dan F tabel adalah Ho:b =1. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

 

2. Menentukan Level Of Significance

 

Level siginifikan dapat ditentukan oleh peneliti. Namun umumnya pada metode uji f menggunakan nilai signifikansi 0,01 (1%), 0,05 (5%) dan juga 0,10 (10%).

 

3. Melihat Nilai F (hitung)


Melihat nilai F hitung dapat dilakukan dengan cara melihat output pada tabel Anova pada SPSS. Setelah itu kemudian bandingkan dengan f tabel. Nilai tersebut menentukan kriteria penerimaan dan penolakan Ho.


Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan Ho dapat dilakukan dengan cara melihat tingkat probabilitasnya. Jika signifikansi < 0, 05 maka nilai Ho ditolak. Sedangkan jika nilai signifikansi > 0,05 maka berarti Ho diterima.


Kesimpulan Uji F


Bagaimana, sudah clear dengan penjelasan di atas? Seperti yang sudah Anda ketahui bahwa uji F merupakan sebuah teknik statistika yang bertujuan untuk menghitung besarnya varian antara dua kelompok atau lebih. Tahapan pengujian metode juga membutuhkan adanya pembanding antara f tabel dan juga f hitung.

 

Nah, sekarang Anda bisa praktek bagaimana membaca tabel f dan melakukan pengujian sederhana. Untuk metode pengujiannya, Anda bisa menggunakan aplikasi SPSS maupun manual menggunakan excel. Selamat praktek, semoga artikel mengenai f tabel lengkap ini cukup membantu.

Selasa, 15 Desember 2020

Konsultan ISO 17025 2017 untuk Akreditasi Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi

Konsultan ISO 17025 2017 untuk Akreditasi Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi

Menyaksikan Proses Pengujian Pada Saat Pre Assessment Laboratorium Oleh Konsultan

Konsultan ISO 17025  merupakan personel yang bertugas untuk membantu para client dalam menerapkan sistem manajemen mutu laboratorium. Sejak November 2017, ISO telah menerbitkan persyaratan untuk laboratorium jika ingin mendapatkan pengakuan sebagai Laboratorium Terakreditasi ISO 17025.

 

Sebagai informasi sekilas saja, ISO/IEC 17025: 2017 adalah kombinasi antara syarat dalam sistem manajemen dan teknis yang harus diterapkan oleh lab penguji atau kalibrasi. Pada versi 2017 ini, telah banyak di kombinasikan dari sistem manajemen mutu ISO 9001 sehingga bagi lab yang telah menerapkan versi terbaru ini, maka ia sudah menerapkan ISO 9001 juga.

 

Namun sebaliknya, bagi organisasi yang menerapkan ISO 9001, belum tentu mampu menerapkan sistem manajemen mutu laboratorium berdasarkan ISO 17025 versi 2017.


Keuntungan Menerapkan SNI ISO/IEC 17025: 2017


Sebelum saya lanjutkan mengenai Jasa Konsultasi ini, berikut ini beberapa hal yang perlu dibahas mengenai KEUNTUNGAN laboratorium menerapkan ISO/IEC 17025: 2017 yaitu:


  1. Laboratorium mendapatkan pengakuan secara Formal dari lembaga Akreditasi yaitu Komite Akreditasi Nasional (KAN), pada akhirnya Lab akan mendapatkan kepercayaan lebih dari pelanggan karena telah menjadi Lab Terakreditasi.
  2. Menguji kompetensi antar Lab dalam kepesertaannya pada program Uji Profisiensi atau Uji Banding
  3. Mengurangi resiko ketidaksesuaian yang timbul dari setiap proses bisnis laboratorium.
  4. Meningkatkan peluang dalam meningkatkan kompetensi, profit, legalitas, kepercayaan dan integritas sebagai Laboratorium Penguji atau Kalibrasi.
  5. Jika telah terakreditasi, tentunya bisa menjadi alat pemasaran yang efektif sebagai Lab Penguji atau Lab Kalibrasi.
  6. Melengkapi persyaratan pada proses Tender, mengingat beberapa tahun belakangan bahwa setiap proses tender yang berhubungan dengan proses pengujian atau kalibrasi, harus berasal dari Lab yang terakreditasi iso 17025.
  7. Akreditasi Laboratorium sangat dihargai hingga ke tingkat Nasional bahkan Internasional karena terindikasi bahwa lab memiliki kompetensi optimal secara teknis.
  8. Nama laboratorium Anda tercantum di dalam sistem Direktori Komite Akreditasi Nasional sehingga nama laboratorium menjadi lebih terpercaya.
  9. Ajang perbaikan secara terus menerus untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan dan kualitas data hasil pengujian atau kalibrasi
  10. Ketika penerapan sistem manajemen mutu laboratorium telah diterapkan secara konsisten, maka akan mengurangi tingkat pengaduan atau komplain dari pelanggan.

 

Prosedur Konsultasi Yang Kami Tawarkan


Agar proses konsultasi lebih efektif, kami menerapkan metode pendekatan sederhana yang dikenal dengan istilah SAS (Simple Aproach System). Tentunya harapan kami adalah dapat membantu Anda sebaik dan seefektif mungkin dalam mengembangkan sistem laboratorium yang sesuai dengan persyaratan dalam SNI ISO/IEC 17025: 2017.


Beberapa tahapa yang kami tawarkan adalah sebagai berikut ini:


1. Pre Audit & GAP Analysis: Review Awal Sistem Laboratorium


2. In-Housed Training Materi: Pemahaman Dasar SNI ISO/IEC 17025: 2017

 

3. In-Housed Training Materi: Penyusunan Dokumen Mutu Laboratorium Berdasarkan SNI ISO/IEC 17025: 2017


4. Penyusunan dan Pengembangan Dokumen Mutu Laboratorium Bersama Personel Laboratorium


5. Meeting Sosialisasi dan Review Dokumen Mutu Laboratorium Untuk Disahkan dan Didistribusikan


6. In-Housed Training Materi: Validasi Metode


7. In-Housed Training Materi: Estimasi dan Evaluasi Ketidakpastian Pengukuran

 

8. In-Housed Training Materi: Pemastian Keabsahan Hasil Uji (Jaminan Mutu)

 

9. In-Housed Training Materi: Uji Profisiensi/Uji Banding

 

10. In-Housed Training Materi: Audit Internal Laboratorium

 

11. In-Housed Training Materi: Kaji Ulang Manajemen

 

12. Audit Manajemen dan Teknis Laboratorium Oleh Konsultan

 

13. Pendampingan Persiapan Registrasi ke Komite Akreditasi Nasional

 

14. Pendampingan Proses Audit Kecukupan

 

15. Pendampingan Proses Assessmen Asesor KAN

 

16. Pendampingan dan Bimbingan Proses Perbaikan Temuan Ketidaksesuaian


Sasaran Program Konsultasi Lab Mutu

 

  1. Penerapan SNI ISO/IEC 17025: 2017 diterapkan berbasis manajemen resiko yakni Risk Based Thinking Analysis (RBT) sehingga Lab mampu melaksanakan tindakan pencegahan untuk melaksanakan peningkatan berkelanjutan (Continues Improvement.
  2. Penerapan yang lebih cepat karena dilaksanakan secara aktif oleh Konsultan dan Personel terkait. Percepatan ini juga di dukung oleh teknik Ice Breaking agar minat dan semangat para personel tetap prima dalam mempersiapkan dan menerapkan sistem manajemen mutu laboratorium.

 

Siapa Konsultan Yang Akan Mendampingi Anda?


Sebagai informasi awal dari kami, bahwa yang menjadi pendamping selama proses konsultasi adalah seorang praktisi laboratorium yang telah berpengalaman menerapkan ISO 17025 sejak tahun 2013 silam. Mulai dari versi 2005 hingga 2017 (terbaru), sehingga setiap butir atau aspek telah dilakukan berdasarkan perbaikan ketidaksesuaian dari proses asesmen oleh KAN dan masukan dari para Asesor KAN.


Konsultan tersebut adalah saya sendiri (Ilham, M.Si) yaitu Founder Labmutu.com. Untuk lebih detail mengenai saya silahkan cek CV saya disini:

 

lihat curriculum viteae ilham

 

Kontak Untuk Diskusi Lebih Lanjut


Untuk diskusi dan tanya jawab lebih lanjut Saudara/i bisa langsung kontak kami melalui:

Telepon Seluler dan SMS : 0821 7254 5061

Whatsapp                          : 0821 7254 5061

Email                                 : ilham@susunbentangalam.co.id


Dokumentasi Kegiatan Yang Pernah Dilakukan:


Beberapa agenda yang telah kami laksanakan terkait jasa konsultasi ataupun training yang pernah dilakukan, dapat anda lihat pada gambar-gambar di bawah ini:


Pelatihan Pemahaman Dasar dan Penyusunan Dokumen SNI ISO/IEC 17025: 2017

Pelatihan Pemahaman Dasar dan Penyusunan Dokumen SNI ISO/IEC 17025: 2017

 


Pelatihan Pemahaman Dasar dan Penyusunan Dokumen SNI ISO/IEC 17025: 2017 

 Pelatihan Pemahaman Dasar dan Penyusunan Dokumen SNI ISO/IEC 17025: 2017

 


Sesi Foto Bersama Pelatihan Pemahaman Dasar dan Penyusunan Dokumen SNI ISO/IEC 17025: 2017 

 Sesi Foto Bersama Pelatihan Pemahaman Dasar dan Penyusunan Dokumen SNI ISO/IEC 17025: 2017

 

Bimbingan dan Konsultasi ISO 17025: 2017 

Bimbingan dan Konsultasi ISO 17025: 2017 



Bimbingan Penyelesaian Tindakan Perbaikan Asesor KAN 

Bimbingan Penyelesaian Tindakan Perbaikan Asesor KAN 



Bimbingan Penyelesaian Tindakan Perbaikan di Sistem KANMIS 

Bimbingan Penyelesaian Tindakan Perbaikan di Sistem KANMIS 



Penjelasan Cara Mengevaluasi Hasil Kalibrasi Peralatan Gelas

Penjelasan Cara Mengevaluasi Hasil Kalibrasi Peralatan Gelas


Diskusi Dasar ISO 17025 versi 2017

Diskusi Dasar ISO 17025 versi 2017


Diskusi Klausul ISO 17025: 2017

Diskusi Klausul ISO 17025: 2017


Diskusi Isi dari Panduan Mutu Laboratorium Bersama Kepala Laboratorium

Diskusi Isi dari Panduan Mutu Laboratorium Bersama Kepala Laboratorium


Sesi Foto Bersama Dengan Para Personel Laboratorium Agronomi Incasi Raya Group

Sesi Foto Bersama Dengan Para Personel Laboratorium Agronomi Incasi Raya Group


Pemaparan Dokumen Sistem Mutu Kepada Seluruh Personel Laboratorium

Pemaparan Dokumen Sistem Mutu Kepada Seluruh Personel Laboratorium


Pemaparan Klausul ISO 17025 secara In-Housed

Pemaparan Klausul ISO 17025 secara In-Housed


Pemaparan Klausul ISO 17025 secara In-Housed Bersama Seluruh Jajaran Manajerial Laboratorium

Pemaparan Klausul ISO 17025 secara In-Housed Bersama Seluruh Jajaran Manajerial Laboratorium


Penjelasan Tanya Jawab Peserta Bimbingan

Penjelasan Tanya Jawab Peserta Bimbingan


Penjelasan Rumus Untuk Mengevaluasi Hasil Kalibrasi Peralatan Laboratorium

Penjelasan Rumus Untuk Mengevaluasi Hasil Kalibrasi Peralatan Laboratorium


Diskusi Mengenai Program Jaminan Mutu Pengujian pada Instrumen AAS

Diskusi Mengenai Program Jaminan Mutu Pengujian pada Instrumen AAS

Senin, 14 Desember 2020

Bingung Mencari Distributor Alat Laboratorium?

Bingung Mencari Distributor Alat Laboratorium?

Distributor Alat Laboratorium - Laboratorium atau lab merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk melakukan beberapa kegiatan ilmiah. Di tempat tersebut beberapa aktivitas seperti penelitian, eksperimen, pengukuran atau bahkan pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium sering ditemukan pada beberapa tempat, mulai dari rumah sakit, sekolah dan juga instansi pendidikan.


Dengan adanya laboratorium, maka diperlukan juga beragam fasilitas penunjang untuk melengkapinya. Tidak sembarangan membeli, Anda tentu saja perlu mencarinya melalui distributor alat laboratorium. Dengan begitu, kualitas atas furniture ataupun alat laboratorium lebih terjamin.

 

distributor alat labotatorium yang perlu diketuahui


Selain membelinya secara langsung pada PT supplier alat laboratorium. Anda juga dapat membeli peralatan khusus untuk lab pada distributor yang menjual perlengkapan tersebut. Membeli alat – alat praktikum bahkan saat bisa dilakukan secara online. Namun tetap utamakan berbelanja di distributor laboratorium terpercaya, ya?


Tips Memilih Distributor Alat Laboratorium


Anda merasa kebingungan mencari distributor laboratorium? Baik itu distributor alat laboratorium kesehatan maupun untuk industri, Anda bisa membelinya secara online. Atau jika masih kurang yakin, Anda bisa datang langsung ke tempat distributor terdekat di kota Anda.


Baik belanja alat laboratorium secara online maupun offline bisa Anda lakukan dengan aman dan mudah dengan cara di bawah ini. Pastikan Anda tidak melewatkan kumpulan tips jitu membeli kebutuhan laborat berikut, ya?


Pilih Distributor Langsung


Mungkin banyak sekali toko yang menjual alat-alat praktikum untuk laboratorium. Namun, tidak semua toko tersebut dapat diajak untuk bekerjasama. Misalnya ada beberapa toko yang tidak mempunyai stok barang secara lengkap atau hanya sebagai jasa pihak ketiga saja.


Untuk menghindari resiko tersebut, tidak ada salahnya untuk mencari distributor utama yang menjual alat-alat lab secara langsung. Dengan mencari distributor utama, Anda dapat membeli barang dengan leluasa karena biasanya stok lebih lengkap. Selain itu, distributor langsung juga akan memberikan harga yang lebih murah dibandingkan jika membeli pada jasa pihak ketiga.


Pastikan Memilih Tempat Kredibel dan Terpercaya


Baik membeli pada distributor alat laboratorium secara online ataupun mengunjungi outletnya secara langsung, pastikan memilih tempat yang kredibel dan terpercaya. Anda dapat memastikannya dengan melihat testimoni dari orang-orang yang pernah menggunakan jasa dari toko tersebut. Cek juga review dari pengguna sebelumnya melalui official akun media sosialnya.


Pastikan Alat Laboratorium Memiliki Standar Resmi


Hal yang tidak boleh dilupakan pada saat membeli peralatan laboratorium adalah membeli alat-alat yang sudah memiliki standar resmi. Alat laboratorium yang sudah memiliki standar resmi dari Depkes sudah pasti lebih terpercaya. Baik dari segi kualitas maupun keamanan jauh lebih memadai sehingga lebih tenang bagi Anda untuk menggunakannya.


Memilih Alat Bergaransi


Toko perlengkapan laboratorium juga biasanya menyediakan beragam peralatan praktikum yang memiliki garansi. Selain jelas berkualitas, membeli alat yang memiliki fasilitas garansi juga sangat menguntungkan. Karena apabila alat tersebut rusak ketika diterima, Anda dapat menukarkannya dengan yang baru.


Baca Juga: Distributor Bahan Kimia


Alat bergaransi juga biasanya akan mendapatkan layanan purna jual. Jadi, Anda dapat melakukan perbaikan alat apabila rusak. Hal ini tentunya sangat menguntungkan untuk Anda selaku konsumen, bukan?


Pastikan Transaksi Dilakukan Dengan Jelas dan Transparan


Baik membeli secara online ataupun offline, pastikan untuk mencari distributor yang terpercaya. Salah satunya adalah ketika proses transaksi dilakukan dengan jelas dan transparan. Beberapa informasi penting seperti daftar harga alat laboratorium kesehatan, garansi hingga pembayaran harusnya diterangkan dengan jelas dan transparan.


Untuk Anda yang masih baru, Anda juga dapat menanyakan cara kerja dan juga pengoperasian alat-alat laboratorium tersebut. Pelayanan yang baik dan ramah juga menjadi standar penting bagi kepuasan konsumen.


Apa Saja Daftar Alat Laboratorium yang Paling Banyak Dicari?


Bagaimana, di atas sudah dikupas tips mencari jasa distributor alat laboratorium secara detail. Semoga cukup membantu Anda supaya mendapatkan tempat terbaik untuk memenuhi kebutuhan alat laboratoriuum, ya? Nah, untuk Anda yang juga masih bingung kira – kira alat laboratorium apa saja yang paling banyak dicari, mari kita kupas bersama.


Tidak hanya mengetahui daftar atau nama alatnya saja, kali ini kami juga akan membahas mengenai fungsinya juga. Bagaimana, sudah siap menyimak? Mari cek informasi lengkapnya di bawah ini:


1. Tabung Destilasi


Tabung destilasi merupakan sebuah tabung dengan bagian bawah berbentuk bulat seperti bola. Tabung ini biasanya terdapat didalam laboratorium dan berfungsi untuk destilasi larutan.


2. Gelas Beaker


Gelas beaker memiliki dua model corong, yaitu gelas yang dilengkapi dengan karet atau gelas biasa. Gelas beaker ini berfungsi untuk memindahkan larutan dari satu gelas ke gelas yang lainnya.


3. Gelas Ukur


Orang laborat tentu sudah sangat familiar dengan alat yang satu ini, bukan? Gelas ukur adalah alat yang berfungsi sebagai tempat mengukur volume larutan. Namun, gelas ukur ini hanya memiliki tingkat akurasi standar jika digunakan untuk mengukur larutan. Apabila ingin yang lebih akurat, Anda dapat memilih pipet ukur.


4. Pipet Filler


Filler biasanya terbuat dari bahan karet. Alat laboratorium tersebut berfungsi untuk menghisap larutan dalam botol. Alat-alat kimia yang dipindahkan dengan menggunakan filler ini jauh lebih aman. Terutama untuk jenis-jenis larutan yang bukan air.


5. Indikator Universal


Alat ini berfungsi untuk mengukur tingkat keasaman pada suatu larutan. Indikator universal merupakan alat yang berbentuk stik. Apabila stik dicelupkan pada sebuah larutan, maka akan muncul hasil dari larutan sesuai dengan standar alat tersebut.


6. Corong Pisah


Corong pisah memiliki bentuk mengerucut di bagian bawah, serta memiliki putaran yang menyerupai keran. Fungsi corong pisah adalah untuk memisahkan dua buah larutan yang memiliki masa jenis yang berbeda.


Itulah beberapa contoh alat-alat yang digunakan pada laboratorium. Untuk melengkapi kebutuhan peralatan laboratorium, Anda dapat mencarinya di toko alat laboratorium terdekat atau dengan membelinya di situs online terpercaya. Di era digital seperti sekarang ini, mencari distributor alat laboratorium berkualitas tentunya bukanlah sebuah pekerjaan yang sulit, bukan?

Rabu, 09 Desember 2020

Distributor Bahan Kimia Terbaik untuk Kebutuhan Industri dan Laboratorium

Distributor Bahan Kimia Terbaik untuk Kebutuhan Industri dan Laboratorium

distributor bahan kimia

Distributor Bahan Kimia - Penggunaan beragam bahan kimia menjadi hal yang tidak terelakkan dalam aktivitas industri. Oleh karenanya, mencari distributor bahan kimia yang tepat perlu dilakukan sebaik mungkin. Tentu karena produk terbaik hanya ada di tempat yang juga terbaik.


Bahan kimia juga sangat beragam sesuai dengan fungsinya. Meskipun umumnya bahan kimia untuk keperluan industri tergolong aman, namun prosedur tetap harus diikuti. Misalnya saja mengetahui komposisi hingga kualitas dari bahan tersebut.

 

Selain cerdas memilih produsen bahan kimia, Anda juga perlu mengetahui cara membeli bahan kimia yang aman. Tujuannya tentu agar ketika dalam prosesnya, pembelian bahan-bahan kimia tersebut tidak mengancam keselamatan nantinya.


Jenis dan Grade Bahan Kimia untuk Industri dan Laboratorium


Berbagai industri seperti industri pupuk, industri tekstil, sabun, detergen, makanan ataupun produk kesehatan biasanya menggunakan bahan-bahan kimia dalam prosesnya. Bahan kimia yang digunakan untuk membuat barang pabrikan ini biasanya telah diidentifikasikan dengan jenis dan grade yang tepat.


Sebelum menggunakan bahan kimia tertentu, pastikan Anda mengetahui spesifikasi lengkapnya. Misalnya saja melihat dari segi fungsi dan takaran yang aman digunakan. Asalkan digunakan secara bijak, tentu saja bahan kimia ini aman digunakan. Untuk itu, pastikan Anda mengetahui informasi lengkap seputar jenis dan grade bahan kimia di bawah ini.


1. Teknis


Bahan kimia dengan grade teknis biasanya digunakan untuk tujuan komersial industri. Tingkatan bahan kimia yang satu ini merupakan kualitas yang paling standar. Namun, kandungan dari bahan kimia dengan kualitas teknis biasanya tidak disarankan untuk digunakan pada produk-produk makanan maupun obat-obatan.


Hal tersebut dikarenakan kandungan bahan kimia dengan grade tersebut dinilai cukup berbahaya serta tidak disarankan untuk masuk ke dalam tubuh manusia.


2. Food Grade


Bahan kimia food grade merupakan bahan yang biasa digunakan untuk produksi makanan, minuman ataupun obat-obatan. Seperti namanya, bahan kimia dengan kualitas food grade memang aman untuk dikonsumsi oleh manusia. Namun pemakaiannya juga tetap harus dibatasi.


Mengapa harus demikian? Karena dalam bahan kimia dengan standar food grade memang masih terdapat zat-zat kimia yang berbahaya bagi tubuh manusia. Namun apabila konsumsinya dalam jumlah kecil, maka masih cukup aman dan dapat ditolerir. Meskipun demikian, jika dikonsumsi dalam jumlah banyak tentu saja tidak baik dan dapat menimbulkan masalah kesehatan dikemudian hari.


3. Pro Analis (PA)


Pro analisis atau yang sering disingkat PA merupakan grade bahan kimia murni yang mendekati 100 %. Karena kualitasnya yang murni, maka bahan kimia tersebut digunakan dalam jumlah terbatas. PA juga biasanya digunakan untuk kepentingan penelitian di laboratorium.

 

Baca Juga:  Penyimpanan Bahan Kimia di Laboratorium

 

Selain itu, harga bahan pro analis ini juga cukup tinggi sehingga hanya diminati oleh orang kalangan tertentu. Anda bisa mendapatkan bahan tersebut pada distributor bahan kimia laboratorium yang memang secara khusus menangani penjualan produk-produk dengan kualitas dan standar pro analis.


4. Grade USP


United States Pharmacopeia (USP) merupakan bahan-bahan kimia yang sering digunakan untuk keperluan beberapa industri. Diantaranya adalah industri kesehatan dan juga bahan makanan. USP ini juga merupakan bahan-bahan kimia yang umum digunakan untuk keperluan laboratorium.


5. Grade ACS


Grade ACS merupakan bahan kimia yang telah memenuhi standar kemurnian, klaimnya juga telah diakui oleh America Chemical Society (ACS). ACS memiliki standar kemurnian kurang lebih hingga 95 %. Pemakaiannya sering diaplikasikan untuk berbagai kebutuhan industri. Seperti untuk penelitian makanan atau proses pembuatan obat yang membutuhkan bahan dengan spesifikasi dan kualitas yang ketat.


6. Grade Purifed


Purified grade juga salah satu bahan yang bisa didapatkan pada distributor bahan kimia.  Purified grade sering disebut juga sebagai bahan kimia yang memiliki standar murni atau resmi. Pemakaiannya juga cukup spesifik, yakni tidak dapat digunakan untuk bahan makanan atau obat-obatan.


Hal tersebut dikarenakan standar murni yang terdapat pada bahan kimia dengan jenis ini mengakibatkan pemakaiannya cukup terbatas.


Demikianlah beberapa contoh tingkatan bahan kimia. Dengan kualitas dan standar kemurniannya yang tidak sama, sudah selayaknya kita mengetahui jenis bahan yang tepat sesuai kebutuhan. Karena apabila memilih bahan yang tidak tepat, maka akan mengakibatkan dampak yang sangat fatal.


Tips Membeli Bahan Kimia Aman untuk Industri


Semakin tingginya kebutuhan masyarakat akan bahan kimia, hal ini juga mengakibatkan banyaknya distributor bahan kimia yang bermunculan di pasaran. Hadirnya penjual yang menyediakan grosir bahan kimia diharapkan dapat mempermudah kegiatan industri. Namun sebagai pembeli tentu saja Anda harus cermat sebelum membeli.


Tidak ada jaminan bahwa semua penjual sepenuhnya jujur. Banyak juga kasus penipuan dan kecurangan dalam jual beli bahan kimia. Untuk itulah, sangat penting bagi Anda menyimak beberapa tips membeli bahan kimia secara aman. Berikut ulasan lengkapnya:


  1. Sebelum membeli, sebaiknya Anda mengetahui jenis dan bahan serta kegunaan dari bahan kimia tersebut.
  2. Mengetahui keamanan bahan kimia, terutama apabila membutuhkan proses pengiriman yang lama.
  3. Mengetahui cara pemakaian, takaran yang tepat serta cara penyimpanan bahan kimia.
  4. Memilih distributor bahan kimia yang terbukti berkualitas dan terpercaya.
  5. Melihat review dari pembeli sebelumnya untuk memastikan bahwa produk yang dijual benar – benar berkualitas.

Bagaimana, Sudah Siap Belanja Bahan Kimia Sekarang?


Banyak sekali perusahaan bahan kimia yang bermunculan tentunya membuat Anda perlu lebih bijak dalam memilih distributor yang tepat. Oleh sebab itu, sebelum memutuskan untuk membeli. Tidak ada salahnya untuk mengecek track and record dari perusahaan itu terlebih dahulu, ya?


Selain itu, membeli bahan kimia juga tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Pemilihan jenis bahan, grade standar, metode pengiriman, penggunaan serta penyimpanan bahan-bahan kimia tersebut juga hal yang sangat penting untuk diperhatikan.

Video Ulasan ISO 17025