Selasa, 09 Agustus 2022

Ketahui Manfaat, Cara Mengonsumsi dan Efek Samping Terapi Jeruk Nipis

Ketahui Manfaat, Cara Mengonsumsi dan Efek Samping Terapi Jeruk Nipis

terapi jeruk nipis

Terapi Jeruk Nipis - Jeruk nipis adalah salah satu jenis buah yang ada di negara tropis. Tentu saja buah ini mudah juga ditemukan di Indonesia. Pada umumnya, jeruk nipis biasa digunakan untuk penambah rasa pada makanan ataupun minuman tertentu. Namun selain itu, buah dengan warna hijau ini juga memiliki berbagai macam manfaat lainnya, lho.

 

Selain terkenal kaya akan kandungan vitamin C, jeruk nipis juga memiliki berbagai kandungan nutrisi penting yang lainnya. Oleh karena itu, jeruk nipis sering digunakan sebagai sarana terapi untuk mengatasi berbagai masalah. Baik masalah yang berkaitan dengan kesehatan, maupun masalah kecantikan.

 

Dibalik kayanya manfaat jeruk nipis, ternyata ada juga efek samping yang merugikan. Hal ini bisa terjadi pada beberapa kondisi tertentu. Mari ketahui lebih lengkap informasi mengenai terapi jeruk nipis di bawah ini.

 

Sekilas Mengenai Jeruk Nipis dan Kandungan Nutrisinya

 

Citrus Aurantifolia adalah nama latin dari jeruk nipis. Buah yang mudah ditemukan di negara beriklim tropis ini mempunyai citarasa asam yang kuat. Selain terkenal dengan rasanya yang asam, buahnya sendiri pada umumnya berwarna hijau dengan bentuk bulat, sedikit lonjong.

 

Ciri fisiknya yang paling mudah dikenali yakni dari segi ukuran. Dimana jeruk nipis umumnya berukuran lebih kecil dari jenis jeruk lainnya. Dari segi aroma, jeruk nipis ini tidak terlalu kuat jika dicium dari kulit luar saja.

 

Untuk kandungannya sendiri bukan sekedar kaya akan vitamin C, di dalam jeruk nipis juga terdapat nutrisi lain. Berikut ini kandungan nutrisi di dalam jeruk nipis yang baik untuk kesehatan tubuh manusia.

 

  • Kalori
  • Karbohidrat
  • Lemak
  • Serat
  • Kalsium
  • Zat besi
  • Thiamin
  • Kalium
  • Asam Folat
  • Flavonoid
  • Asam sitrat
  • Vitamin B1, B2, B3, B5, B6 dan lain-lain.

 

Manfaat Jeruk Nipis

 

Bisa dikatakan bahwa jeruk nipis adalah buah yang sangat rendah kalori. Ini menjadi sebab mengapa buah jeruk nipis juga sering digunakan sebagai terapi oleh mereka yang sedang menjalankan program diet. Setidaknya 22% kebutuhan harian tubuh kita bisa terpenuhi saat mengonsumsi jeruk nipis ini.

 

Selain itu, buah berwarna hijau ini juga memiliki banyak sekali khasiat dan manfaat. Nah langsung saja kita simak beragam manfaat buah jeruk nipis. Mulai dari untuk kebaikan dan kesehatan tubuh dan kecantikan bisa didapatkan dengan rutin mengonsumsi jeruk nipis.

 

1. Membantu Menurunkan Berat Badan

 

Bukan sekedar rendah kalori sehingga aman dikonsumsi saat diet, jeruk nipis juga dijadikan sebagai minuman pendamping yang wajib ada. Dimana kandungan vitamin C dalam buah ini bermanfaat untuk meningkatkan proses metabolisme tubuh. Kadar lemak dalam tubuh akan lebih susut karena banyak kalori yang terbakar. Sementara itu tubuh juga lebih mudah menyimpan lebih sedikit lemak.

 

Agar khasiatnya lebih maksimal tentu saja Anda perlu mengetahui cara konsumsi yang benar. Biasanya jeruk nipis diperas untuk dijadikan minuman. Untuk minuman pendamping diet ini sebaiknya dikonsumsi tanpa tambahan gula atau pemanis lainnya, ya?

 

2. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

 

Kandungan vitamin C dan antioksidan yang ada pada jeruk nipis ini bisa juga digunakan untuk menangkal radikal bebas. Menurut penelitian, vitamin C berkhasiat untuk merangsang produksi serta aktivasi sel kekebalan.

 

Caranya yaitu dengan meningkatkan produksi sel darah putih dalam tubuh. Dimana sel darah putih ini nantinya akan berfungsi membantu tubuh untuk melawan kuman atau penyakit. Kemudian berkhasiat juga menangkal radikal bebas sekaligus membantu mengurangi terjadinya peradangan dan mempercepat penyembuhan luka.

 

3. Menjaga Kecantikan Kulit

 

Selain manfaat kesehatan, jeruk nipis juga bermanfaat bagi kecantikan kulit. Kandungan vitamin C yang terdapat pada buah tersebut sangat dibutuhkan untuk produksi kolagen. Dimana kolagen ini merupakan zat yang sangat dibutuhkan untuk menjaga kulit kita agar tetap kencang, serta membantu mencegah resiko terjadinya penuaan dini.

 

Selain itu, jeruk nipis juga terkenal sebagai obat jerawat alami. Kandungan antioksidan pada buah tersebut berfungsi sebagai antibiotik alami. Dimana fungsinya yakni untuk membantu mencegah pertumbuhan bakteri penyebab jerawat, mencegah adanya infeksi, sekaligus membersihkannya.

 

Baca Juga : Buah Yang Mengandung Vitamin C Disekitar Kita

 

4. Melancarkan Pencernaan

 

Kabar baiknya, jeruk nipis ini juga bisa digunakan sebagai obat pencahar alami. Dimana kandungan flavonoid yang terdapat di dalam buah tersebut berfungsi untuk merangsang sistem pencernaan. Selain itu bisa juga membantu menggerakan makanan pada usus, serta meningkatkan sekresi cairan empedu.

 

Tidak hanya itu saja, kandungan asam yang terdapat pada jeruk nipis juga mempunyai kebaikan untuk membersihkan kotoran pada saluran pembuangan. Kemudian membantu menstimulasi tubuh untuk buang air sehingga buah ini juga sering dijadikan sebagai obat ketika menderita sembelit.

 

5. Mengurangi Peradangan

 

Khasiat lainnya dari jeruk nipis adalah dapat membantu mengurangi peradangan. Beberapa penyakit seperti rematik, nyeri sendi, hingga asam urat merupakan penyakit yang timbul karena disebabkan oleh terjadinya peradangan.


Peradangan atau inflamasi dalam tubuh dapat dicegah atau dikurangi dengan memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung vitamin C. Karena dengan mengonsumsi vitamin C, maka dapat berkhasiat untuk mencegah inflamasi agar tidak semakin parah.

 

6. Membantu Menurunkan Gula Darah

 

Rutin mengonsumsi jeruk nipis juga baik bagi penderita diabetes. Dimana buah ini ternyata disinyalir dapat membantu menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. Vitamin C yang terdapat pada buah ini kemudian membantu menurunkan indeks glikemiknya dan membantu tubuh untuk mengatur penyerapan kadar gula dalam darah.

 

Serat yang terkandung dalam buah tersebut juga membantu mengatasi lonjakan kadar gula darah, sehingga sangat baik dikonsumsi oleh penderita diabetes. Namun tetap konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami gangguan kesehatan lainnya juga.

 

7. Menurunkan Kadar Kolesterol

 

Manfaat lain dari jeruk nipis yaitu dapat menurunkan kolesterol. Kandungan zat eksperidin pada buah ini dapat membantu menurunkan trigliserida serta kadar kolesterol jahat. Selain itu, kalium yang terdapat pada jeruk nipis juga akan membantu tubuh untuk menurunkan tekanan darah serta melancarkan sirkulasinya.

 

8. Mencegah Batu Ginjal

 

Rutin mengonsumsi jeruk nipis juga dapat mencegah dari resiko terkena penyakit batu ginjal. Orang-orang yang sering mengonsumsi buah-buahan yang kaya akan kandungan sitrus, disinyalir memiliki resiko lebih rendah menderita batu ginjal. Karena kandungan asam sitrat pada buah tersebut memang berguna untuk mencegah terbentuknya batu ginjal.

 

9. Meningkatkan Penyerapan Zat Besi

 

Sebagai salah satu buah yang kaya akan kandungan vitamin C,  jeruk nipis ini juga baik untuk proses penyerapan nutrisi. Salah satunya yakni membuat tubuh mudah dalam melakukan penyerapan zat besi.
Seperti yang kita ketahui, zat besi memiliki peranan yang sangat penting bagi kesehatan tubuh manusia.

 

Mineral tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan harian tubuh, serta mencegah anemia. Oleh karenanya, apabila kadar zat besi dalam tubuh terpenuhi, maka dapat mengurangi resiko terkena anemia defisiensi zat besi.

 

10. Mengendalikan Mual Saat Hamil

 

Pada fase awal kehamilan, banyak wanita yang mengalami gejala mual dan muntah. Terutama pada trimester pertama kehamilan, dimana fase mual dan muntah ini terjadi dengan frekuensi yang cukup sering.

 

Untuk wanita hamil, mengonsumsi jeruk nipis juga dapat mengatasi gejala mual dan muntah. Kandungan dalam buah tersebut juga alami dan tidak mengandung zat kimia apapun. Sehingga Anda tidak perlu khawatir akan memberikan dampak berbahaya pada perkembangan janin apabila mengonsumsinya.


Bagaimana Cara Mengonsumsi Jeruk Nipis?


Mengonsumsi jeruk nipis sering dijadikan sebagai sarana terapi dengan tujuan untuk mengatasi berbagai masalah. Hal ini baik yang terkait dengan kesehatan maupun kecantikan, ya? Namun, Anda juga harus memperhatikan bagaimana metode dan cara konsumsinya yang paling aman.

 

Tujuannya tentu saja agar manfaat yang didapatkan dari konsumsi jeruk nipis bisa didapatkan secara maksimal. Lalu bagaimana cara pengonsumsian jeruk nipis yang paling direkomendasikan? Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda coba.

 

1. Dikonsumsi Langsung

 

Metode konsumsi jeruk nipis yang pertama adalah dengan memakannya secara langsung. Jadi, jeruk nipis dapat di iris tipis-tipis, kemudian d hisap langsung untuk diambil sarinya.  Selain itu, jeruk juga dapat diperas dalam satu wadah, kemudian Anda tinggal meminum air perasan tersebut sesuai kebutuhan.

 

2. Mencampur Jeruk Nipis Dengan Air Hangat

 

Selain mengonsumsinya secara langsung, jeruk nipis juga dapat dikonsumsi bersama air hangat. Namun, agar mendapatkan kebaikan dari buah tersebut, usahakan untuk tidak mencampurnya dengan aneka pemanis ya?

 

Karena pemanis disinyalir dapat mengurangi kandungan nutrisi dalam jeruk nipis sehingga manfaatnya menjadi kurang maksimal. Lantas, bagaimana cara pengonsumsian jeruk dengan metode ini? simak langkah-langkah selengkapnya berikut:

 

  • Pertama-tama, siapkan air hangat secukupnya.
  • Kemudian potong-potong jeruk nipis sesuai selera.
  • Peras potongan jeruk nipis dan campurkan dengan air hangat yang telah dipersiapkan sebelumnya.
  • Aduk hingga air dan jeruk tercampur rata, kemudian minum selagi hangat.


Efek Samping Terapi Jeruk Nipis


Selain memiliki banyak manfaat dan aman dikonsumsi, namun dalam berbagai kondisi jeruk nipis juga dapat menimbulkan beberapa efek samping bagi tubuh kita. Efek samping ini bahkan bisa mencapai level bahaya jika tidak ditangani secara bijak. Mari simak efek samping terapi jeruk nipis berikut.

 

Baca Juga :  Manfaat Daun Seledri dan Cara Pengolahan yang Paling Direkomendasikan


1. Menyebabkan Alergi dan Gatal


Mengonsumsi jeruk nipis dapat mengakibatkan alergi dan gatal-gatal, benarkah demikian? Hal ini tidak sepenuhnya salah. Jeruk nipis apabila dikonsumsi oleh orang yang memiliki riwayat alergi terhadap sitrus maka dapat mengakibatkan efek samping yang tidak menyenangkan.

 

Jika Anda menderita alergi terhadap kandungan sitrus, sebaiknya tidak mengonsumsi jeruk nipis. Karena kandungan sitrus dalam buah tersebut dapat mengakibatkan beberapa reaksi. Misalnya saja seperti menyebabkan timbulnya alergi, gatal, hingga bengkak dan kesulitan bernapas.

 

2. Menyebabkan Resiko Gigi Berlubang

 

Kandungan asam yang terdapat pada jeruk nipis disinyalir dapat menyebabkan orang terkena resiko menderita gigi berlubang. Pasalnya, kandungan jeruk nipis yang asam dapat mengikis enamel pada gigi sehingga menyebabkan gigi rusak dan berlubang.

 

Selain itu, kandungan asam yang terdapat pada buah tersebut juga akan mengakibatkan mulut terasa pedih. Terutama ketika terkena luka terbuka didalam mulut. Seperti ketika sedang menderita sariawan, bibir pecah-pecah lain sebagainya.

 

3. Tidak Baik Dikonsumsi Oleh Penderita Asam Lambung

 

Jika Anda menderita asam lambung, sebaiknya batasi konsumsi jeruk nipis. Terutama jika Anda penderita penyakit maagh atau orang dengan riwayat GERD. Karena dalam jeruk nipis terdapat kandungan asam yang tinggi. Asam lambung akan semakin meningkat dan kemudian menyebabkan mual, muntah, hingga kesulitan menelan.

 

Kesimpulan

 

Jeruk nipis merupakan buah dengan warna hijau, berbentuk bulat lonjong, serta memiliki rasa yang asam. Buah yang hidup di wilayah tropis ini terkenal kaya akan kandungan nutrisi sehingga sering dijadikan sebagai media terapi untuk masalah kesehatan maupun kecantikan.

 

Tidak hanya manfaat, dalam beberapa kondisi justru buah ini juga bisa menimbulkan efek samping yang merugikan. Itulah mengapa penting mengetahui manfaat jeruk nipis, cara mengonsumsi, hingga efek sampingnya. Tentu saja agar Anda tidak salah mendapatkan informasi, serta bisa mendapatkan khasiat maksimal dari buah tersebut.
 

Senin, 08 Agustus 2022

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Pendekatan Top Down

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran Pendekatan Top Down

Estimasi Ketidakpastian Pengukuran adalah serangkaian kegiatan untuk menentukan nilai ketidakpastian atau bias yang berasal dari kegiatan labortorium. Besar atau kecil nilai bias yang dilaporkan, bergantung pada kesalahan-kesalahan yang terjadi di suatu laboratorium.

 

estimasi ketidakpastian pengukuran

Sumber kesalahan di laboratorium berasal dari hampir seluruh kegiatan yang dilakukan mulai dari pengambilan contoh, transportasi, pre treatment, preparasi, analisis, metode pengujian, program jaminan mutu dan pelaporan.

 

Mungkin rekan-rekan telah memahami bersama bahwa di Indonesia, pendekatan dalam menghitung ketidakpastian dikenal dalam 2 (dua) istilah yaitu Pendekatan Bottom Up dan Top Down.

 

Nah dalam pembahasan kita kali ini perhitungan ketidakpastian akan kita lakukan secara Top Down. Perhitungan ini menurut saya sangatlah mudah karena ditentukan berdasarkan data yang telah kita peroleh dari aktivitas kita sehari-hari.

 

Berbeda hal dengan dengan Bottom Up, dimana dalam menentukan ketidakpastian asal kita harus membuat atau menjabarkan sumber kesalahan menggunakan diagram tulang ikan (fish bone diagram). Nah, dalam mengitung ketidakpastian pendekatan Top Down kita tidak melakukan hal tersebut.

 

Berdasarkan referensi yang kami peroleh dari EURACHEM Citac Guide CG 4, ketidakpastian dapat ditentukan dari beberapa data yang telah kita peroleh, data tersebut adalah:

 

  1. Data dari statistical proces control chart (SPC).
  2. Data replikasi pengujian sehari hari yang nilainya telah dilaporkan.
  3. Hasil uji profisiensi atau uji banding antar laboratorium.
  4. Hasil uji CRM (Certified Reference Material).

 

Rekan-rekan tidak perlu pusing dalam mengumpulkan datanya, ke-4 data tersebut bisa dipilih sesuai dengan ketersediaan data di laboratorium anda.

 


Berdasarkan rumus dalam estimasi ketidakpastian pengukuran pendekatan top-down, untuk mendapatkan ketidakpastian gabungan kita harus menentukan ketidakpastian asalnya yaitu ada 2 sumber ketidakpastian asalnya:

 

  1. Ketidakpastian asal reprodusibilitas (uR)
  2. Ketidakpastian asal bias laboratorium (uBias)

 

Prosedur Estimasi Ketidakpastian Pendekatan Top-Down

 

Untuk mendapatkan nilai ketidakpastian yang diperluas atau yang dilaporkan, anda menghitungnya dari uR dan uBias yang akan kami jelaskan pada prosedur berikut ini:

 

1. Menentukan uR


Setelah anda membaca pengantar di atas, saat saya ajarkan bagaimakan cara menghitung ketidakpastian melalui pendekatan top down. Hal yang pertama adalah kita menghitung ketidakpastian asal reprodusibilitas (uR).


Dalam menghitung uR, anda bisa memilih data yang ada yaitu data dari SPC atau replikasi pengujian, jadi data yang saya sebutkan di atas tidak digunakan semua melainkan hanya dipilih salah satu saja.

 

Dalam hal ini saya mengilustrasikannya bahwa saya akan menggunakan data dari SPC. Anda tentu sudah mengetahui bahwa dari control chart yang kita buat, berasal dari data pengujian kontrol sampel atau standar sehari-hari.

 

Nah, data tersebut dikumpulkan dalam microsoft excel seperti gambar berikut ini:

 

Setelah itu hitung nilai rata-rata dan standar deviasi dari semua data tersebut. Adapun jumlah data minimal adalah 7 data atau 7 kali pembacaan kontrol sampel atau standar.

 

setelah anda dapatkan data rata-rata dan standar deviasi, berikutnya sertakan nilai X kontrol sampel. Nilai X kontrol sampel biasanya diperoleh di awal saat membuat control chart.

 

Setelah anda mendapatkan data rata-rata, standar deviasi dan X control chart maka uR dihitung dengan rumus uR = standar deviasi / X control chart kemudian hasilnya dikalikan 100.

 

Kenapa dikalikan dengan 100? karena dalam penentuan ketidakpastian pengukuran pendekatan top down, semua nilai ketidakpastian asal di ubah ke dalam bentuk relatif dan satuannya sama yaitu % (persen).

 

Setelah anda mendapatkan nilai uR maka tahapan selanjutnya adalah menentukan ketidakpastian asal bias laboratorium (uBias).

 

2. Menentukan uBias


Nilai uBias bisa anda peroleh dari memilih data yang ada yaitu data hasil uji profisiensi/uji banding antar laboratorium atau pengujian CRM. Jadi silahkan anda pilih salah satu saja.


Dalam artikel ini saya mencontohkan penentuan uBias dari data uji profisiensi dengan data seperti yang terlihat pada gambar berikut ini:

 



Dari gambar terlihat bahwa kita telah mendapatkan nilai RMS Bias dan UC Ref, maka selanjutnya silahkan dijumlahkan sesuai dengan rumus berikut ini:


 

3. Menentukan Ketidakpastian Gabungan (U)

 

Nilai uR dan uBias yang anda peroleh tidak bisa dilaporkan atau digunakan langsung dalam pengujian sehari-hari, oleh sebab itu anda harus menghitung ketidakpastian gabungan atau diberikan notasi U (u besar).

 

Cara menghitungnya adalah silahkan dijumlahkan uR dan uBias yang anda peroleh menggunakan rumus berikut ini:



Setelah anda mendapatkan nilai Uc(y) maka nilai yang dilaporkan adalah ketidakpastian gabungan dikali dengan faktor cakupan.


Kita mengetahui bahwa faktor cakupan untuk laboratorium dengan probabilitas 95% adalah 2  maka nilai Uc(y) yang diperoleh dikalikan dengan 2.


Nah, sudah jelas bagaimana cara mengestimasi ketidakpastian pengukuran melalui pendekatan top-down. 

 

Mungkin artikel yang kami jelaskan ini tidak cukup lengkap buat anda belajar maka kami menawarkan e-book ppt dalam format pdf (Silahkan Klik Disini)

 

Setelah anda mempelajari lengkap dan telah mampu, silahkan mengikuti program ujian dan jika dinyatakan lulus maka anda berhak mendapatkan E-Sertifikat dari Labmutu Learning Centre.

 

Terimakasih atas kunjungannya, semoga apa yang kami sampaikan bisa memberikan manfaat untuk kita bersama. Sampai ketemu pada pembahasan selanjutnya.

Sabtu, 30 Juli 2022

Dampak Pestisida Bagi Lingkungan dan Bahayanya

Dampak Pestisida Bagi Lingkungan dan Bahayanya

dampak pestisida bagi lingkungan

Dampak Pestisida Bagi Lingkungan - Pestisida merupakan salah satu jenis obat-obatan yang sering digunakan, terutama dalam bidang pertanian. Fungsinya adalah untuk membasmi penyakit atau hama yang sering timbul dan mengganggu pertumbuhan tanaman.

 

Meskipun memiliki peranan yang cukup penting dan membantu, namun penggunaan pestisida ternyata tidak sepenuhnya baik dan aman, Lho. Apa dampak yang ditimbulkan pestisida bagi lingkungan dan bagaimana bahayanya akan dikupas tuntas pada artikel berikut ini.

 

Apa Itu Pestisida?


Seperti yang telah kita bahas di atas, pestisida merupakan gabungan dari beberapa senyawa kimia yang difungsikan sebagai racun. Tujuan dari penggunaannya adalah untuk membunuh gulma, hama dan berbagai hewan penganggu lainnya. Dimana hewan-hewan ini biasanya muncul dan menghambat pertumbuhan bahkan merusak kelangsungan hidup tanaman.

 

Dengan penggunaan pestisida, hewan dan gulma pengganggu ini dapat diminimalisir. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian serta membuat sistem pertanian lebih efisien dan ekonomis.


Meskipun dalam beberapa aspek penggunaan pestisida cukup menguntungkan, namun pemakaian obat-obatan pembasmi hama juga dapat memicu timbulnya berbagai masalah. Beragam masalah ini tidak hanya berakibat buruk bagi lingkungan, tetapi juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia. 

 

Oleh karenanya, penggunaan obat-obatan pembasmi hama juga seharusnya ditakar dengan bijak. Jadi, menggunakan harus dengan takaran yang masih tergolong dalam batas aman. Serta tentu saja sebaiknya tidak digunakan secara terus-menerus agar dampak buruknya tidak terlalu besar.


Mengenal Beragam Jenis Pestisida


Di pasaran ada banyak sekali jenis dan macam-macam obat pembasmi hama. Obat pembasmi hama atau pestisida ini dibedakan menjadi beberapa jenis. Klasifikasinya umumnya dibuat sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Simak beberapa contoh tentang jenis-jenis pestisida berikut ini :


1. Herbisida


Jenis pestisida yang pertama adalah herbisida. Dimana herbisida merupakan jenis obat yang digunakan untuk membasmi hama yang terdapat pada tanaman. Contohnya untuk mematikan gulma pengganggu. Contoh tanaman gulma yang paling umum yakni seperti eceng gondok, rumput teki, tumbuhan alang – alang dan sejenisnya.

 

Baca Juga :  ISO 14001 - Sistem Manajemen Lingkungan Yang Harus Di Pahami


2. Insektisida


Insektisida merupakan jenis pestisida yang fungsinya untuk membasmi serangga. Jadi, pestisida ini digunakan untuk memusnahkan berbagai hewan seperti rayap, semut, belalang, wereng, ulat, kecoak, dan lain-lain.


3. Fungisida


Seperti namanya, jenis obat pembasmi hama tersebut digunakan untuk menghilangkan jamur (fungi). Contohnya digunakan untuk membasmi timbel atau fungisida.


4. Nematisida


Jenis pestisida yang satu ini biasanya digunakan untuk memberantas hama yang dapat merusak akar tanaman. Contohnya saja seperti hama cacing dan lain sebagainya.


5. Akarisida


Seperti namanya, akarisida merupakan obat pembasmi hama yang fungsinya untuk memusnahkan hewan pengganggu seperti tungau atau kutu.


6. Algalisida


Jenis pestisida yang satu ini merupakan obat yang digunakan untuk membunuh ganggang atau alga. Fungsinya adalah untuk membunuh tanaman-tanaman sejenis ganggang yang sering mengganggu petani.


7. Alvisida


Ketika musim panen tiba, sawah petani sering terganggu dengan adanya burung-burung pemakan padi. Untuk itulah Anda dapat menggunakan obat jenis alvisida. Dimana alvisida merupakan obat yang fungsinya untuk mencegah atau membunuh burung-burung pemakan padi di sawah.


Meskipun tujuannya untuk membasmi hama, namun sebaiknya pestisida ini tidak digunakan secara terus menerus. Terlebih jika penggunaannya terlalu banyak dengan sektor lahan yang luas. Bisa jadi aktivitas ini akan menggganggu simbiosis sekitar.

 

8. Bakterisida

 

Seperti namanya, bakterisida merupakan jenis obat-obatan yang berguna untuk membunuh bakteri. Tujuannya yakni membasmi bakteri yang merusak maupun mematikan tumbuhan atau tanaman tertentu.

 

9. Molluskisida

 

Populasi siput memang terkadang menjadi pengganggu bagi petani. Untuk mengatasinya, Anda dapat menggunakan pembasmi hama jenis molluskisida. Dimana molluskisida merupakan obat-obatan pembasmi hama yang digunakan untuk meminimalisir populasi siput yang banyak hidup dilahan pertanian.

 

10. Rodentisida


Obat pembasmi hama rodentisida biasanya digunakan untuk memberantas jenis hama yang masuk dalam golongan hewan pengerat. Misalnya saja  seperti hama tikus, rayap dan lain sebagainya.

 

Baca Juga :  Pemanasan Global Adalah Fokus Utama Kita Saat Ini


Mengenal Pestisida dan Dampak Penggunaannya


Meskipun dalam berbagai aspek penggunaan pestisida dianggap menguntungkan serta dapat membantu perkembangan pertanian. Namun, apabila dikaji lebih lanjut, dampak buruk penggunaan pestisida juga tidak kalah besar dan memprihatinkan.

 

Apa saja dampak yang dapat ditimbulkan dari penggunaan obat-obatan pembasmi hama tersebut? Mari kita simak pembahasan selengkapnya terkait efek penggunaan pestisida di bawah ini.


1. Dampak Positif Penggunaan Pestisida


Pestisida merupakan bahan racun yang digunakan untuk membunuh berbagai organisme yang hidup dan dapat menganggu tumbuhan. Khususnya untuk bidang pertanian, penggunaan pestisida sangat menguntungkan. Diantaranya karena beberap hal berikut:


  • Pestisida mudah didapat dan diperoleh dimana saja, terutama di toko-toko yang menjual produk-produk pertanian.
  • Penggunaan pestisida dapat meningkatkan hasil panen, sehingga dapat meningkatkan keuntungan dari segi ekonomi.
  • Pestisida dapat diaplikasikan pada tanaman dengan mudah dan kapan saja.
  • Penggunaan pestisida akan membantu petani dari resiko gagal panen akibat banyaknya hama dan penyakit.
  • Dapat digunakan untuk lahan area luas dan tidak membutuhkan waktu lama untuk pengaplikasiannya.


2. Dampak Negatif Pestisida


Selain beberapa dampak positif seperti yang telah disebutkan di atas, penggunaan pestisida juga menimbulkan beberapa dampak negatif. Pasalnya, penggunaan racun yang terus-menerus atau berlebihan tentunya tidak baik. Dan juga pastinya dapat mengakibatkan efek samping jangka panjang.


Berikut beberapa dampak buruk yang dapat ditimbulkan dari penggunaan pestisida :


  • Penggunaan pestisida dapat merusak kesuburan tanah.
  • Pestisida merupakan senyawa berbahaya yang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Mulai dari iritasi pada kulit hingga keracunan.
  • Apabila buah-buahan yang disemprot menggunakan pestisida dikonsumsi, dapat mengakibatkan keracunan hingga berbagai masalah kesehatan.
  • Apabila manusia menggunakan pembasmi hama, lalu tanpa diimbangi dengan perlengkapan keselamatan yang memadai dapat mengalami keracunan. Baik pada saat proses penyiapannya, proses penggunaan ataupun sesudah melakukan penyemprotan.
  • Mengonsumsi makanan yang mengandung pestisida dapat mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit kronis.


Dampak Buruk Pestisida Bagi Lingkungan


Tidak hanya bagi manusia, pestisida juga memberikan dampak buruk bagi lingkungan dan alam sekitar kita. Kerusakan lingkungan serta punahnya ekosistem merupakan sebagian kecil dari dampak buruk penggunaan pestisida.

 

Berikut akan kami uraikan beberapa dampak buruk pestisida yang erat kaitannya dengan ekosistem dan lingkungan.


1. Berkurangnya Kesuburan Tanah


Dampak buruk pestisida yang pertama erat kaitannya dengan masalah kesuburan tanah. Penggunaan pestisida disinyalir dapat menyebabkan punahnya berbagai fauna, yang kemudian juga berimbas pada menurunnya kesuburan tanah.


Kemerosotan struktur tanah, keracunan, terjadinya pemasaman tanah, serta polusi merupakan penyebab utama berkurangnya kesuburan. Penggunaan pestisida yang dilakukan secara terus-menerus serta berlebihan merupakan salah satu pemicunya.


2. Punahnya Spesies


Penggunaan pestisida juga dapat mengakibatkan punahnya berbagai spesies, baik biota air maupun darat. Di bumi ini ada berbagai jenis hewan yang hidup, ada yang memiliki kekebalan yang baik. Namun ada juga yang tidak memiliki daya tahan tubuh yang kuat, ya?

 

Selain membasmi hama, penggunaan pestisida juga dapat mematikan berbagai hewan yang tidak memiliki kekebalan tubuh yang baik. Hal tersebut merupakan kabar buruk, karena apabila batas adaptasi hewan tersebut telah terlampaui. Maka dapat mengakibatkan spesies tersebut menjadi punah dan mati.


3. Terjadi Ledakan Hama


Selain berfungsi untuk membasmi hama, pestisida juga dapat mematikan hewan-hewan yang lainnya. Salah satu spesies yang dapat mati akibat obat tersebut adalah predator. Jika para predator ini punah, maka dapat disimpulkan bahwa terjadinya ledakan hama akan menjadi hal yang tidak dapat terhindarkan.


4. Gangguan Keseimbangan Lingkungan


Kepunahan hewan atau spesies tertentu merupakan salah satu penyebab terjadinya gangguan keseimbangan pada lingkungan. Rusaknya ekosistem juga berimbas pada berubahnya pola interaksi pada rantai makanan.


Imbasnya mata rantai makanan akan berubah, demikian juga dengan aliran energi. Hasil akhirnya, daur materi, keseimbangan lingkungan, hingga daur biogeokimia juga akan terganggu.


Kesimpulan


Pestisida merupakan gabungan dari berbagai senyawa yang berfungsi untuk membasmi hama serta penyakit pada tanaman. Karena harganya yang murah serta mudah digunakan, obat-obatan ini sering dijadikan alternatif oleh para petani untuk mengatasi masalah hama dan juga gulma yang menggangu pertanian.

 

Meskipun memberikan banyak keuntungan serta dapat meningkatkan hasil pertanian, namun penggunaan pestisida ternyata memiliki banyak dampak negatif. Diantaranya dapat menimbulkan masalah kesehatan, menganggu kesuburan tanah, hingga merusak ekosistem. Oleh karenanya, penggunaan pestisida sebaiknya dibatasi serta ditakar dengan bijak. Tentu saja agar kerusakan yang ditimbulkannya dapat diminimalisir sebaik mungkin.

Minggu, 15 Mei 2022

Pemanasan Global Adalah Fokus Utama Kita Saat Ini

Pemanasan Global Adalah Fokus Utama Kita Saat Ini

Pemanasan global adalah suatu kondisi dimana suhu di bumi mengalami kenaikan secara menyeluruh. Beberapa waktu ini, isu tentang pemanasan global atau global warming kian gencar dibicarakan.

 

pemanasan global adalah

Pasalnya, pemanasan global disebut-sebut sebagai salah satu ancaman terbesar bagi manusia. Terutama bagi kelangsungan hidup manusia di planet bumi.


Secara sederhana, pemanasan global dapat diartikan sebagai keadaan dimana ekosistem di bumi yang tidak seimbang. Hal ini dikarenakan oleh meningkatnya atmosfer pada laut ataupun daratan di bumi yang dipicu oleh beberapa faktor.


Ketahui lebih jauh mengenai apa itu pemanasan global secara tuntas. Mulai dari pengertian, penyebab, dampak, hingga bagaimana cara menanggulanginya pada artikel berikut ini.


Apa Itu Pemanasan Global?


Pemanasan global juga dikenal dengan istilah global warming, hal tersebut juga ditandai dengan meningkatnya suhu pada seluruh wilayah, hingga adanya cuaca yang ekstrim dan tidak menentu.


Ini merupakan salah satu efek nyata yang dapat kita rasakan dari adanya pemanasan global. Terjadinya global warming tentu bukan tanpa alasan. Salah satu penyebabnya adalah karena pencemaran lingkungan, serta pola hidup manusia yang semakin berkembang dan berubah.


Meskipun menjadi resiko yang tidak terhindarkan, namun pemanasan global juga dapat diminimalisir dengan berbagai langkah pencegahan. Karena sebenarnya, dengan beberapa langkah-langkah sederhana yang kita ambil. Meningkatnya pemanasan global di bumi dapat dikurangi atau setidaknya diminimalisir.


Tindakan kita saat ini bisa menjadi aksi nyata menjaga bumi agar tetap aman dan nyaman ditinggali di masa mendatang.


Memahami Penyebab Terjadinya Pemanasan Global


Pemanasan global pada umumnya terjadi karena naiknya suhu udara di bumi. Meningkatnya pemanasan global sudah terjadi sejak abad ke-20. Hal ini disebabkan karena efek rumah kaca serta pola hidup manusia yang menjadi pemicunya.


Di bumi, ada lapisan udara yang bernama atmosfer. Dimana atmosfer ini merupakan lapisan yang berfungsi untuk melindungi bumi kita tercinta. Pada lapisan atmosfer sendiri, terdiri dari beberapa komposisi.


Baca Juga: Kimia Lingkungan dan Kehidupan Sehari – hari


Diantaranya adalah 78 % nitrogen, 21% Oksigen, serta 1% gas lainnya. Dimana gas tersebut terdiri dari karbondioksida, uap air, gas metana, dinitrogen oksida dan lain sebagainya. Ketika jumlah gas-gas lain meningkat, inilah yang menjadi pemicu terjadinya pemanasan global.


Terjadinya pemanasan global diawali karena pancaran sinar ultraviolet yang dihasilkan oleh matahari tidak terserap oleh lapisan ozon. Inilah sebab yang membuat panas memantul kembali ke bumi dan membuat suhu atmosfer menjadi naik.


Naiknya suhu atmosfer akan mengakibatkan perubahan iklim yang ekstrim. Selain itu dapat memicu timbulnya berbagai bahaya bagi makhluk bumi. Meningkatnya suhu bumi, mencairnya lapisan gletzer di daerah kutub dan berbagai fenomena lainnya. Itulah beragam bahaya yang menjadi contoh nyata dampak buruk global warming.


Apabila hal ini dibiarkan terus-menerus, maka akan membuat lingkungan yang kita tinggali menjadi semakin tidak nyaman. Sekaligus juga membuat manusia kesulitan mencari tempat yang aman untuk hidup. Oleh sebab itu, mencari cara untuk menanggulangi global warming sudah selayaknya mendapatkan perhatian dari kita bersama.

 

Penyebab Terjadinya Pemanasan Global?

 

Pemanasan global di bumi kita tercinta bukan terjadi dengan begitu saja. Penyebabnya dapat dipicu oleh beberapa faktor. Salah satunya karena adanya efek samping jangka panjang dari tindakan dan pola hidup yang dilakukan oleh manusia sehari-hari.


Suhu yang meningkat dapat menimbulkan berbagai masalah lingkungan. Beberapa penyebab yang dapat menjadi pemicunya antara lain adalah sebagai berikut:


1. Efek Rumah Kaca


Penyebab meningkatnya pemanasan global salah satunya disebabkan karena efek rumah kaca. Dimana efek rumah kaca membuat panas bumi terperangkap di atmosfer, serta tidak dapat dipantulkan ke luar angkasa.


Selain efek rumah kaca, meningkatnya gas rumah kaca juga memicu terjadinya pemanasan global. Gas rumah kaca terjadi karena adanya pembakaran minyak bumi. Misalnya saja seperti karena adanya pembakaran gas alam, pembakaran batu bara dan lain sebagainya. 

 

Semakin banyak gas rumah kaca yang dihasilkan, maka semakin tinggi pula konsentrasi ozon yang dihasilkan pula. Akibatnya radiasi dari sinar ultraviolet akan semakin besar dan membuat suhu menjadi meningkat.

 

2. Penggunaan Bahan Bakar Minyak

 

Penggunaan bahan bakar minyak untuk berbagai kendaraan, seperti motor, mobil, dan lain-lain juga merupakan pemicu global warming. Penggunaan bahan bakar akan menghasilkan karbondioksida sebagai efek sampingnya.

 

Karbondioksida ini akan menangkap panas, namun tidak dapat dipantulkan ke luar angkasa sehingga panas yang dihasilkan akan kembali memantul ke bumi. Sekaligus juga membuat suhu udara menjadi meningkat.

 

3. Pemakaian Energi Listrik

 

Listrik yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari ternyata juga dapat memicu meningkatnya pemanasan global. Sama seperti bahan bakar, energi listrik juga menghasilkan gas karbondioksida sebagai efek sampingnya.

 

Apabila pemakaian energi listrik meningkat, maka polusi yang dihasilkan juga akan semakin besar. Selain menjadi penyebab meningkatnya global warming, pemakaian energi listrik yang berlebihan juga dapat merusak lingkungan.

 

4. Karbon Monoksida

 

Karbon monoksida juga dihasilkan sebagai efek samping dari penggunaan kendaraan bermotor. Berbagai kendaraan bermesin seperti mobil, motor, kereta api dan lain sebagainya. Menghasilkan gas karbon monoksida yang juga disinyalir sebagai penyebab meningkatnya pemanasan global.

 

5. Polusi Metana

 

Polusi metana dihasilkan dari pemecahan berbagai bahan organik. Diantaranya seperti gas yang dihasilkan dari pemecahan hasil pertanian, peternakan, hingga perkebunan.

 

Polusi metana tidak hanya menjadi pemicu pemanasan global, tetapi juga dapat merusak lingkungan. Metana juga bersifat memerangkap panas pada lapisan atmosfer, sehingga ketika panas tersebut dipantulkan ke bumi. Maka dampak akhirnya yakni suhu udara pun akan meningkat pesat.

 

6. Perilaku Hidup Konsumtif

 

Penyebab lain terjadinya pemanasan global juga dikarenakan oleh perilaku manusia itu sendiri. Pola hidup konsumtif merupakan salah satu pemicunya. Penggunaan sampah plastik yang berlebihan, boros dalam penggunaan energi adalah contoh pola hidup konsumtif.

 

Ini juga merupakan pemicu utama dari kerusakan yang di alami oleh alam semesta. Polusi yang dihasilkan oleh kegiatan sehari-hari, kemudian tidak diimbangi dengan pola hidup ramah lingkungan. Di masa depan, perilaku ini akan menjadi bom waktu yang membuat pemanasan global menjadi semakin meningkat dari waktu ke waktu.

 

7. Gas Industri

 

Meningkatnya kegiatan industri yang dilakukan oleh manusia menjadi penyumbang terbesar bagi polusi udara. Asap pabrik yang dihasilkan dari proses industri, menghasilkan gas metana, gas karbon monoksida, karbondioksida dan lain-lain. Gas-gas ini juga menjadi penyebab rusaknya lapisan ozon yang menyelimuti planet bumi.


8. Penggunaan CFC Yang Tidak Terkontrol


CFC merupakan bahan utama yang digunakan untuk membuat berbagai peralatan rumah tangga. CFC biasanya digunakan pada alat-alat elektronik seperti kulkas, AC dan lain sebagainya.


Meskipun memiliki manfaat yang sangat banyak, namun penggunaannya juga perlu dibatasi. Karena efek sampingnya yang buruk bagi lingkungan, salah satunya dapat meningkatkan resiko terjadinya pemanasan global.


9. Menyempitnya Hutan


Menyempitnya hutan yang ada di bumi, baik karena dibuka untuk lahan pertanian ataupun permukiman. Inilah yang menjadi penyebab terjadinya pemanasan global. Seperti yang kita ketahui, hutan merupakan paru-paru dunia.


Dimana dari tumbuhan yang dihasilkan di dalamnya, kebutuhan manusia akan oksigen serta air akan tercukupi.

 

Namun apabila hutan semakin menyempit, maka kebutuhan manusia akan udara yang bersih termasuk oksigen juga akan berkurang. Jika demikian, terjadinya pencemaran udara tidak dapat terhindarkan.

 

Kemudian, kebutuhan manusia akan udara bersih pun tidak akan tercukupi. Demikian juga dengan meningkatnya polusi udara dan pemanasan global tidak terhindarkan dengan semakin menyempitnya hutan.


Bagaimana Cara Mengatasi Pemanasan Global?


Pencemaran lingkungan maupun pemanasan global memang suatu resiko yang tidak dapat terelakkan. Meskipun tidak dapat dihindari, namun dampak buruknya sebenarnya masih dapat diminimalisir.

 

Salah satunya yaitu dengan mengubah pola hidup dan kebiasaan kita sehari-hari. Bagaimana cara mengatasi pemanasan global? Berikut ini langkah nyata yang bisa kita lakukan mulai dari sekarang.

 

1. Menerapkan Pola Hidup Ramah Lingkungan 


Pola hidup manusia menjadi salah satu penyebab utama terjadinya pemanasan global. Karena itulah, langkah pertama yang dapat dilakukan untuk mencegah semakin memburuknya dampak global warming. Anda dapat menerapkan pola hidup ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

 

Salah satunya dengan menerapkan prinsip 3R, atau reuse, reduce dan recycle.


  • Reuse adalah upaya untuk menggunakan barang-barang yang sudah tidak terpakai.
  • Reduce adalah usaha untuk menghasilkan sampah seminimal mungkin.
  • Kemudian recycle merupakan upaya daur ulang.

 

2. Menghemat Pemakaian Listrik


Menghemat pemakaian listrik juga dapat dijadikan upaya untuk menanggulangi meningkatnya pemanasan global. Dengan menghemat listrik, maka karbondioksida yang dihasilkan sebagai efek sampingnya juga dapat diminimalisir.


Hal ini secara tidak langsung akan membuat pemicu global warming menjadi berkurang. Lantas bagaimana cara yang harus dilakukan untuk menghemat listrik?


  • Menggunakan listrik secukupnya.
  • Mengurangi penggunaan AC dengan menambah fentilasi rumah.
  • Mengganti bola lampu di rumah dengan lampu hemat energi.
  • Mengganti berbagai peralatan listrik mulai dari blender, kulkas, mesin cuci dan lain sebagainya.
  • Dengan peralatan yang memiliki daya kecil sehingga lebih hemat energi.


3. Menghindari Pola Hidup Konsumtif


Pola hidup konsumtif yang dilakukan oleh manusia sekarang ini, juga menjadi pemicu utama timbulnya pencemaran lingkungan. Penggunaan barang sekali pakai, sampah plastik, dan benda-benda yang sulit didaur ulang juga menambah daftar panjang dari jumlah sampah yang dihasilkan.

 

Oleh karenanya, untuk mengatasi masalah tersebut, sebaiknya kita mulai membiasakan diri untuk menghindari pola hidup konsumtif. Yaitu dengan meminimalisir sampah yang dihasilkan, bijak mengelola sampah, menerapkan pola hidup sehat dan lain sebagainya.


4. Menggunakan Produk Ramah Lingkungan


Sekarang ini banyak sekali produsen yang membuat produk-produk ramah lingkungan. Misalnya seperti detergen ramah lingkungan, sabun ramah lingkungan dan lain-lain. Oleh karenanya, Anda dapat memulainya dengan beralih menggunakan produk-produk yang ramah lingkungan tersebut.


Baca Juga: ISO 14001 - Sistem Manajemen Lingkungan Yang Harus Di Pahami


Meskipun sepele, langkah sederhana ini merupakan tips jitu untuk menghindari pencemaran lingkungan, sekaligus mencegah meningkatnya pemanasan global.


5. Melakukan Penghijauan


Tumbuhan dan pepohonan merupakan media yang baik untuk menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh manusia. Semakin banyak jumlah pepohonan dan tumbuhan hijau, semakin bagus juga kualitas udara bagi lingkungan sekitarnya.

 

Selain menghasilkan udara segar yang dibutuhkan manusia, pepohonan juga dapat menyerap beberapa gas berbahaya seperti karbondioksida ataupun karbon monoksida yang dihasilkan akibat polusi.

 

Jadi dengan menambah jumlah pepohonan, secara tidak langsung Anda akan memperbaiki kualitas lingkungan sehingga dampak buruk pemanasan global pun dapat diminimalisir.

 

Lakukan penanaman tumbuhan dan pepohonan hijau di lingkungan sekitar kita, atau melakukan reboisasi pada hutan yang gundul. Inilah akan menjadi langkah terbesar yang dapat di lakukan untuk memperbaiki kualitas dan kelestarian bumi tercinta.


Kesimpulan


Pemanasan global merupakan fenomena dimana suhu bumi menjadi meningkat. Hal ini disebabkan karena panas yang dihasilkan oleh bumi tidak dapat terserap oleh lapisan ozon, melainkan dipantulkan kembali ke atmosfer. Dampaknya yakni suhu di bumi akan semakin meningkat. 

 

Pemanasan global merupakan fenomena berbahaya yang dapat mengancam kelangsungan hidup manusia. Ketahui apa pemicu terjadinya global warming, serta bagaimana cara menanggulanginya.

 

Dengan begitu mudah bagi Anda melakukan pencegahan serta meminimalisir dampak buruk yang ditimbulkan nantinya.

Minggu, 24 April 2022

 Manfaat Daun Seledri dan Cara Pengolahan yang Paling Direkomendasikan

Manfaat Daun Seledri dan Cara Pengolahan yang Paling Direkomendasikan

Labmutu - Bagi Anda yang sering memasak di dapur, pasti tidak lagi asing dengan campuran masakan yang satu ini. Daun seledri ini merupakan salah satu jenis tanaman yang biasa digunakan untuk campuran berbagai macam makanan. Diantaranya digunakan untuk sayur sop, bakso dan berbagai makanan berkuah lainnya.

 

manfaat daun seledri

Namun selain digunakan untuk campuran masakan, daun seledri juga memiliki berbagai manfaat lainnya. Diantaranya bermanfaat untuk kesehatan, hingga kecantikan. Ketahui lebih banyak mengenai daun seledri pada pembahasan berikut. Mulai dari manfaat, kandungan nutrisi, bagaimana cara mengonsumsi, serta efek samping yang ditimbulkannya akan dibahas tuntas.

 

Daun Seledri dan Kandungannya

 

Nama latin seledri adalah Apium Graveolens. Sebagai salah satu tanaman yang digunakan untuk bumbu masak, seledri ini ternyata masih termasuk dalam keluarga Apiaceae. Dimana kandungan karbohidrat dan kalorinya tergolong rendah. Itulah mengapa seledri juga sering digunakan dalam proses terapi untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.

 

Bukan tanpa alasan, seledri memang memiliki kandungan nutrisi yang cukup lengkap. Tentu saja kandungan kebaikan di dalamnya akan memberikan dampak baik bagi kesehatan tubuh manusia. Berikut ini beberapa zat yang terdapat pada tanaman seledri.


  • Asam fenolik
  • Flavonol
  • Flavonoid
  • Dihydro stilbenoids
  • Fitosterol
  • Furanocoumarin
  • Serat
  • Potasium
  • Folat
  • Vitamin K
  • Vitamin A
  • Vitamin C
  • dan lain sebagainya.


Manfaat Mengonsumsi Daun Seledri


Dengan banyaknya kandungan nutrisi di dalamnya, sayuran yang satu ini memang memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan tubuh. Berikut ini beberapa khasiat dari daun seledri untuk kesehatan. Jika dikonsumsi secara rutin akan berdampak baik pada beberapa hal berikut.


1. Melindungi Sel Tubuh Dari Kerusakan


Manfaat seledri yang pertama adalah dapat melindungi sel tubuh dari kerusakan. Dimana dalam seledri ini terkandung flavonoid, vitamin C dan juga beta karoten. Kandungan tersebut berfungsi untuk menangkal bahaya dari paparan radikal bebas. Selain itu berdampak baik juga untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang diakibatkan oleh paparan radikal bebas tersebut.


2. Menjaga Kesehatan Pencernaan


Selanjutnya, seledri juga sangat baik bagi kesehatan pencernaan. Hal ini karena seledri terbilang kaya kandungan air dan seratnya. Otomatis keduanya akan membantu sistem pencernaan bekerja lebih baik lagi. Sekaligus juga bisa membantu penyembuhan luka yang mungkin terjadi pada jaringan usus.


3. Mengurangi Peradangan


Untuk Anda yang memiliki masalah peradangan, sangat tepat apabila mengonsumsi seledri. Sayuran hijau ini memiliki kandungan phyonutrients yang sangat baik untuk mengatasi masalah peradangan. Selain itu, kandungan phyonutrients juga dapat membantu  tubuh untuk menurunkan tingkat stress oksidatif.


4. Melawan Penyakit Kanker


Seledri juga disebut-sebut sebagai obat yang dapat membantu melawan penyakit kanker. Kandungan phyonutrients yang terdapat pada seledri ternyata mengandung senyawa kemo yang membantu tubuh untuk mencegah toksisitas.

 

Selain itu, seledri juga kaya akan kandungan antioksidan dan flavonoid yang berfungsi untuk melawan sel-sel kanker. Dan khasiat lainnya yakni untuk meningkatkan kekebalan tubuh, sekaligus memperlambat pertumbuhan sel yang telah mengalami mutasi.


5. Melancarkan Program Diet


Apakah Anda sedang menjalani program diet sekarang? Jika demikian, sangat tepat jika memasukkan seledri dalam menu harian Anda. Seledri merupakan jenis sayuran yang sangat rendah kalori.


Dalam satu batang seledri, hanya mengandung kalori sebesar 7 kkal saja. Jadi, jika Anda mengonsumsi satu gelas jus seledri yang terdiri dari 6 tangkai sayur, maka hanya akan mengonsumsi kalori sebesar 42 kkal saja.


Selain rendah kalori, seledri juga berfungsi untuk melepaskan hormon yang memicu rasa kenyang. Oleh karenanya, sangat tepat rasanya jika menjadikan seledri sebagai salah satu menu diet harian. Anda tidak perlu lagi takut kelaparan karena menghitung kalori yang masuk ke dalam tubuh.


6. Menghidrasi Tubuh


Aktivitas harian manusia yang padat, membuat tubuh membutuhkan lebih banyak air setiap harinya. Apabila kebutuhan air tercukupi, maka kesehatan organ-organ tubuh pun dapat bekerja dengan baik.

 

Oleh karenanya, Anda membutuhkan cairan yang cukup untuk mendukung aktivitas tersebut. Selain minum air putih, mengonsumsi seledri juga dapat membantu Anda untuk mencukupi kebutuhan cairan. Hal ini karena kandungan air yang terdapat pada seledri sangat baik untuk menghidrasi tubuh.


7. Rendah Gula


Mengonsumsi seledri juga dapat memotong asupan gula berlebih yang mungkin dilakukan secara signifikan. Daun seledri tergolong memiliki kandungan gula yang rendah.

 

Bahkan dalam satu gelas jus seledri, Anda hanya akan mendapati kandungan gula sebanyak 5 gram saja. Jadi, bagi Anda yang memiliki penyakit diabetes sangat baik untuk menjadikan seledri ini dalam daftar menu harian.

 

8. Menjaga Kesehatan Hati


Selanjutnya, manfaat lain dari seledri adalah dapat menjaga kesehatan hati. Organ hati dapat mengalami kenaikan albumin yang dapat merusak organ tersebut. Sedangkan pada seledri, terdapat ekstrak metanol yang berfungsi untuk mencegah kenaikan albumin. Kebaikan lainnya yakni untuk melindungi organ hati dari adanya kerusakan yang disebabkan oleh kenaikan albumin.


9. Meningkatkan Kesuburan Pria


Seledri juga disebut-sebut sebagai tumbuhan yang dapat dijadikan obat untuk meningkatkan kesuburan pria. Pada seledri, terdapat kandungan antioksidan serta berbagai zat yang membantu menangkal paparan radikal bebas.


Selain melindungi dari paparan radikal bebas yang dapat mengurangi kesuburan pria. Kandungan  dalam tanaman seledri juga disinyalir dapat melindungi tubuh dari zat-zat yang berpotensi merusak kualitas sperma pria, sekaligus meningkatkan kesuburan.


10. Mengurangi  Resiko Terkena Batu Ginjal


Apakah Anda memiliki riwayat penyakit batu ginjal? Jika demikian, sangat tepat bila Anda perlu lebih sering mengonsumsi seledri. Tanaman seledri merupakan sayuran yang kaya akan kalium dan antioksidan.


Kedua kandungan tersebut berfungsi untuk mencegah penumpukan mineral yang mengendap dan berpotensi untuk timbul menjadi batu ginjal. Jadi bisa disimpulkan bahwa antioksidan tinggi yang ada pada seledri ini juga sangat baik untuk menjaga kesehatan organ ginjal manusia.


11. Menetralkan Tekanan Darah


Jika Anda sering mengalami tekanan darah tinggi sebaiknya rutin konsumsi seledri. Tanaman tersebut memang kaya akan kandungan fitokimia yang berfungsi untuk mengendurkan jaringan arteri tubuh. Ketika jaringan arteri mengendur, maka peredaran darah pada tubuh akan lancar. Sekaligus juga bisa berfungsi untuk mengurangi tekanan darah bagi penderita hipertensi.


12. Mengurangi Kadar Kolesterol


Pada tanaman seledri, terdapat zat yang bernama phthalates yang tersimpan di dalam batangnya. Phthalates yang terkandung dalam sayuran terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol hingga 7 %.

 

Dengan rutin mengonsumsi seledri, kelebihan kolesterol dalam tubuh akan diserap dengan lebih maksimal. Nah itulah mengapa jika Anda sering mengalami riwayat kolesterol tinggi bisa rutin konsumsi seledri, ya?


Begini Cara Mengonsumsi Seledri yang Bisa Anda Coba 


Setelah melihat beberapa manfaat daun seledri, rasanya sangat tepat untuk memasukkan sayuran tersebut sebagai menu harian bukan? Lantas, bagaimana kira-kira cara pengolahan seledri yang baik dan benar? Berikut ini beberapa referensi mengolah seledri agar nutrisi di dalamnya tetap terjaga baik.


1. Smoothies


Cara mengolah seledri yang pertama adalah dengan menjadikannya sebagai smoothies. Meskipun memiliki rasa yang getir dan bau yang menyengat, seledri juga dapat diolah menjadi smoothies yang lezat.


Salah satunya dengan mencampurkan sayuran hijau tersebut dengan berbagai bahan lainnya. Untuk menambah rasa manis, Anda dapat mencampur seledri dengan berbagai buah-buahan.


Misalnya dicampur dengan kiwi, nanas, apel, mentimun, dan lain-lain. Namun, agar kandungan seledri tersebut tetap maksimal. Usahakan untuk tidak mencampurnya dengan gula ataupun jenis pemanis lainnya ya?


2. Jus


Cara mengolah seledri yang selanjutnya adalah dengan dibuat menjadi jus. Meminum jus seledri tanpa tambahan bahan apapun, akan membantu Anda untuk mendapatkan berbagai manfaat dan kebaikan dari sayuran hijau tersebut.


Untuk membuat jus seledri juga sangat mudah.  Anda hanya perlu menyiapkan seledri secukupnya, kemudian blender hingga halus dan minum segera setelah jus siap.


3. Campuran Sop


Seledri juga sering digunakan sebagai bahan tambahan makanan, terutama jenis makanan berkuah seperti sop atau bakso. Agar masih bisa mendapatkan khasiat yang maksimal, usahakan untuk menjadikan taburan seledri pada masakan yang telah matang.

 

Jadi bukan dikonsumsi dengan cara memasaknya hingga matang terlebih dahulu. Mengapa bisa demikian? Tentu saja agar seledri masih memiliki tekstur renyah serta tidak lembek jadi kandungan nutrisinya masih baik dan maksimal.

 

4. Salad

 

Selain dijadikan campuran sop, daun seledri ini juga bisa dijadikan sebagai salah satu campuran salad. Umumnya salad ini dibuat dari beberapa jenis sayuran segar yang dikonsumsi secara mentah nantinya. Anda bisa menggunakan buah-buahan atau sayuran segar sebagai bahan bakunya.

 

Oleh karena itu, Anda dapat memasukkan seledri menjadi bagian dari salad. Agar semakin lezat, tambahkan bahan-bahan lainnya serta toping minyak zaitun ataupun keju parmesan di atas salad tersebut.

 

Efek Samping Seledri, Apakah Ada?

 

Selain memiliki banyak khasiat, namun sayuran hijau tersebut ternyata juga memiliki beberapa efek samping yang penting untuk diketahui. Artinya, pengonsumsiannya harus dengan takaran yang tepat dan tidak berlebihan.

 

Pada kondisi tertentu, seledri juga sebaiknya tidak dikonsumsi dulu. Nah, kira-kira apa saja efek samping seledri? Mari simak pembahasan selengkapnya berikut ini.

 

1. Terjadinya Reaksi Alergi

 

Seledri merupakan sayuran yang dapat menyebabkan reaksi alergi. Hal ini bisa terjadi dalam bentuk alergi yang ringan hingga berat. Beberapa orang yang memiliki riwayat alergi dengan seledri akan mengalami beberapa gejala ketika mengonsumsi sayuran tersebut.

 

Reaksi alergi yang ditimbulkan oleh seledri antara lain seperti terjadinya gatal, bengkak pada tubuh, bibir, lidah, hingga tenggorokan. Jadi, jika memiliki riwayat alergi sebaiknya berhati-hati pada makanan yang mungkin menggunakan seledri di dalamnya.

 

2. Menganggu Kinerja Obat Lain

 

Mengonsumsi seledri sebaiknya dilakukan ketika Anda tidak sedang meminum obat. Kandungan yang terdapat pada seledri disinyalir dapat mengganggu kandungan obat lain. Sehingga tidak disarankan untuk mengonsumsi sayuran tersebut secara bersamaan dengan obat-obatan. Terutama obat medis yang digunakan pada fase penyembuhan penyakit yang terbilang kronis.

 

3. Tidak Baik bagi Ibu Hamil

 

Meskipun memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, namun seledri tidak disarankan dikonsumsi oleh ibu hamil. Terutama jika konsumsi seledri dalam jumlah banyak dalam sekali waktu. Pasalnya kandungan yang terdapat pada seledri dapat memicu terjadinya kontraksi pada rahim.

 

Selain itu bisa juga menyebabkan keguguran apabila dikonsumsi dalam jumlah banyak oleh ibu hamil. Jadi tetap batasi konsumsi seledri dengan porsi yang aman, ya?

 

Kesimpulan

 

Bukan sekedar penyedap masakan, seledri ternyata juga bisa dijadikan sebagai obat atau terapi tertentu. Diantaranya seperti dapat mencegah kanker, menurunkan tekanan darah, menjaga kesehatan hati, melancarkan pencernaan, baik untuk kesehatan ginjal dan lain sebagainya.

 

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari konsumsi seledri. Sebaiknya Anda mengetahui bagaimana cara pengolahan yang tepat, serta apa saja efek samping yang mungkin ditimbulkannya. Tentu saja agar Anda bisa mendapatkan kebaikan dari seledri dan terhindar dari efek samping yang bisa merugikan nantinya.

Minggu, 17 April 2022

Pengendalian Mutu dalam Penerapan Sistem Manajemen

Pengendalian Mutu dalam Penerapan Sistem Manajemen

Pengendalian Mutu - Jika Anda bekerja di perusahaan atau industri tertentu, pastinya sudah tidak asing lagi dengan istilah pengendalian mutu. Secara singkat, pengendalian mutu merupakan usaha yang dilakukan dengan tujuan memastikan produk terjamin dari segi kualitasnya.


pengendalian mutu

Sehingga ketika sampai ke tangan konsumen, produk tersebut memiliki mutu yang bagus serta sesuai dengan standar perusahaan.

 

Pada setiap industri, adanya pengendalian mutu memang sangat penting dilakukan. Hal ini untuk menjaga kelangsungan produksi dan kepuasan pelanggan. Mari ketahui lebih banyak mengenai pengendalian mutu berikut ini. Mulai dari pengertian, fungsi, jenis, tujuan, metode, hingga contohnya dalam artikel berikut.


Pengertian Pengendalian Mutu


Pengendalian mutu ini sendiri juga populer dengan istilah quality control. Dimana quality control ini merupakan tahap akhir yang dilakukan untuk memastikan kondisi produk sudah memenuhi standar. Artinya kualitas produk tersebut memang sudah sesuai dan tidak mengalami gagal produksi.


Dengan demikian, produk-produk yang dihasilkan nantinya akan melalui berbagai tahapan serta serangkaian proses. Mulai dari pengawasan, pengetesan, hingga penelitian dan pemeriksaan. Dalam prosesnya, pengendalian mutu ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Baik dengan menggunakan cara-cara manual, ataupun mengggunakan metode modern dengan memanfaatkan mesin berteknologi khusus.


Namun meskipun berbeda metode, tapi tujuannya tetap sama. Yaitu untuk meminimalisir adanya kesalahan dan cacat produksi.  Sehingga muaranya yakni terjaminnya produk sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan.


Fungsi dan Tujuan Pengendalian Mutu


Setiap perusahaan biasanya membentuk tim yang bertugas untuk mengontrol dan mengawasi barang-barang yang diproduksinya. Tujuan dari diadakannya upaya pengendalian mutu ini adalah sebagai berikut:


1. Memantau Perkembangan Produk


Tujuan pertama dari adanya pengendalian mutu adalah untuk memantau perkembangan dari proses produksi. Dimana barang yang sudah selesai proses produksi perlu di cek dan dipantau kembali. Tujuannya selain agar kualitasnya tetap terjaga sesuai dengan standar yang berlaku. Selain itu QC atau quality control juga bisa dilakukan untuk memastikan proses produksi hingga distribusi dapat selesai tepat waktu.


2. Bagian Dari Tanggung Jawab


Menghadirkan produk-produk yang memiliki kualitas tinggi, serta tetap dalam keadaan baik hingga ke tangan konsumen adalah tanggung jawab perusahaan. Oleh karenanya, pengendalian mutu ini bertugas untuk mengecek, memantau, menguji, serta melakukan penelitian dan juga uji coba pada barang-barang yang diproduksinya.


3. Menciptakan Solusi Untuk Setiap Masalah Yang Terjadi


Baik pada saat produksi maupun pengemasan, mungkin rentan terjadi kesalahan. Nah fungsi dari adanya pengendalian mutu yakni bisa juga digunakan untuk melakukan identifikasi masalah.


Dimana dengan adanya proses quality control, masalah akan cepat diidentifikasi. Sehingga barang-barang dengan resiko cacat produksi akan dipisahkan agar jangan sampai ke tangan konsumen dan menimbulkan kekecewaan. 

 

Beragam barang cacat produksi atau produk dengan kualitas rendah biasanya akan dipisahkan. Setelah itu kemudian diolah kembali menjadi produk baru atau dijadikan barang bernilai solutif lainnya.


4. Perbaikan Produk


Pengendalian mutu juga dilakukan sebagai upaya evaluasi. Jadi proses produksi yang dilakukan akan didokumentasikan, kemudian dikaji ulang. Sehingga nantinya dapat dianalisis letak kekurangannya untuk perbaikan produk di masa mendatang. 

 

Jadi dengan adanya proses ini, perusahaan mampu mengidentifikasi setiap masalah yang timbul. Kemudian mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya.

 

Faktor Yang Mempengaruhi Pengendalian Mutu

 

Proses pengendalian mutu merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan, serta memiliki peranan yang sangat penting. Namun, apa saja kira-kira faktor yang mempengaruhi mutu dari produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan? Berikut ini ulasan selengkapnya yang bisa Anda cermati.

 

1. Anggaran


Faktor pertama yang berpengaruh besar terhadap mutu suatu produk adalah anggaran. Dimana anggaran disini memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap mutu sebuah produk atau barang yang dihasilkan. Jika anggaran yang dimiliki memadai, maka menciptakan produk dengan kualitas yang baik dan tetap terjaga hingga akhir memang sangat memungkinkan.


Namun sebaliknya apabila anggaran tidak stabil, kemudian di tengah jalan ada pemangkasan biaya untuk bahan baku industri. Kemungkinan akan berkurangnya mutu produk tidak dapat dihindarkan.


2. Kemampuan Pengolahan


Untuk dapat menghasilkan produk-produk dengan mutu yang baik. Kemampuan pengolahan dalam proses produksi juga harus ditingkatkan. Aspek-aspek yang ditekankan dalam proses ini ada beberapa hal. Misalnya saja pada kontrol produk, menejemen pekerjaan, kinerja dan integritas, kemampuan mengidentifikasi masalah dan lain sebagainya.


3. Spesifikasi Yang Valid


Spesifikasi yang valid dalam hal ini erat kaitannya dengan komposisi yang terdapat pada produk. Komposisi yang terdapat pada sebuah produk akan menentukan jaminan mutu dari barang tersebut.


Jadi sebelum melakukan pengendalian mutu, pastikan terlebih dahulu menentukan komposisi yang valid untuk produk tersebut. Selain dari segi komposisi, spesifikasi yang valid dalam hal ini juga mencakup beberapa aspek. Diantaranya seperti kompetisi, pengalaman, kualifikasi, dan lain-lain. 


4. Meminimalisir Ketidaksesuaian Produk


Ketidaksesuaian pada barang yang dihasilkan sering menjadi kendala pada saat memproduksi suatu barang. Ini juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas atau jaminan mutu bagi barang yang diproduksi.

 

Bagaimana meminimalisir terjadinya ketidaksesuaian produk serta meminimalisir adanya barang cacat produksi menjadi salah satu tujuan diadakannya pengendalian mutu.

 

Tahapan-Tahapan Pengendalian Mutu

 

Setelah membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengendalian mutu. Berikutnya kita akan membahas mengenai metode-metode yang digunakan untuk melakukan quality control. Pada umumnya, proses quality control ada 4 tahapan utama. Apa saja? Simak selengkapnya berikut ini!

 

1. Plan (Perencanaan)

 

Tahapan pertama yang perlu dilakukan pada proses pengendalian mutu adalah tahap perencanaan. Perencanaan dalam hal ini mengacu pada beberapa faktor mulai dari empat faktor berikut:

 

  • Perencanaan produk.
  • Penentuan komposisi produk.
  • Adanya pedoman proses dan alur produksi yang jelas.
  • Standar pengemasan produk dan lain sebagainya.

 

2. Pelaksanaan

 

Kemudian tahapan yang selanjutnya yakni seputar pelaksanaan. Dimana dalam tahap pelaksanaan, daftar poin yang sudah dibuat sebelumnya akan mulai masuk dalam proses penerapan. Pembagian tugas pada tim yang akan menangani pengendalian mutu juga perlu dilakukan. Tentu saja agar tim yang sudah dibentuk sebelumnya dapat mulai bekerja sesuai dengan porsinya masing-masing.

 

3. Pemeriksaan (Check)

 

Tahap pengendalian mutu yang selanjutnya adalah pemeriksaan atau check. Pengecekan ini merupakan langkah yang diambil untuk melihat sejauh keberhasilan produksi. Proses ini akan memberikan data yang jelas mengenai standar produksi yang sudah diberikan. Yakni sudah  ataukah belum dilakukannya standar yang ditetapkan pada proses produksi.

 

Proses pengecekan juga berfungsi sebagai media pembanding. Yakni apakah kualitas produk sudah sesuai dengan harapan, ataukah ada kendala yang ditemukan dalam prosesnya. Ketika terdapat kendala, maka selanjutnya akan diambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.

 

4. Analisa

 

Step terakhir dalam pengendalian mutu adalah analisa. Analisa merupakan langkah yang diambil sebagai media evaluasi terhadap sistem yang sudah digunakan. Apakah sistem tersebut sudah cukup memuaskan ataukah masih membutuhkan perbaikan akan ditemukan pada proses evaluasi.

 

Jika sekiranya sistem yang berjalan masih perlu dibenahi, maka selanjutnya akan diadakan perubahan yang diambil sebagai langkah penyesuaian. Sehingga menjadi pedoman untuk perbaikan produk-produk yang selanjutnya.

 

Teknik Pengendalian Mutu

 

Untuk melakukan pengendalian mutu, ada beberapa teknik yang dapat digunakan. Diantaranya adalah dengan membuat grafik, kemudian melakukan analisis tentang produk.

 

Misalnya apakah produk tersebut telah memenuhi ekspektasi, apa saja kendala yang ditemukan, bagaimana pokok masalahnya. Selain itu tercatut juga penyelesaian apa yang harus diambil dapat dianalisis dengan media grafik.

 

Anda juga dapat melakukan analisis secara acak pada sampel barang. Analisis secara acak ini akan menemukan pola analisa. Dimana apabila terjadi cacat produksi akan dapat diketahui, apakah itu terjadi secara acak ataukah memiliki pola yang sistematis.

 

Selanjutnya, teknik pengendalian mutu juga dapat dilakukan dengan metode pendekatan. Dimana apabila menggunakan metode tersebut, maka yang ditekankan adalah peran pengembangan dan penelitian.

 

Dengan pengembangan dan penelitian, maka dapat dianalisis apa penyebab terjadinya barang cacat produksi. Kemudian dapat ditempuh beberapa langkah-langkah inovatif untuk menghilangkan variasi dalam produksi.

 

Jenis-Jenis Pengendalian Mutu

 

Berdasarkan jenisnya, pengendalian mutu dibedakan menjadi dua, yaitu:


1. Pengendalian Mutu Internal


Pengendalian mutu internal adalah proses pengontrolan mutu barang yang melibatkan faktor-faktor internal. Misalnya saja seperti melakukan pengecekan pada beberapa entitas produksi. Yakni mulai dari sistem produksi, alat produksi serta pengawasan protokol dan standar produksi. Dan yang tidak kalah penting yakni melakukan pengecekan terhadap para karyawan yang bekerja di bagian tersebut.

 

Beberapa poin yang kami sebutkan diatas merupakan contoh pengendalian mutu internal. Pengecekan secara internal ini penting dilakukan untuk menentukan kualitas produk apakah sudah sesuai dengan standar perusahan ataukah belum.

 

2. Pengendalian Mutu Eksternal

 

Berbanding terbalik dengan pengendalian mutu internal, pengendalian mutu eksternal merupakan proses menjaga kualitas produk yang berkaitan dengan faktor-faktor dari luar. Misalnya saja berkaitan dengan data-data komposisi produk.

 

Untuk keperluan pengakuan kualitas dari barang tersebut, komposisi ini akan dikirim ke perusahaan eksternal yang memiliki afiliasi. Misalnya untuk mendapatkan pengakuan BPOM, memperoleh label halal dari MUI dan lain sebagainya.

 

Metode Pengendalian Mutu

 

Ada beberapa metode atau pendekatan yang sering digunakan dalam quality control. Metode-metode ini digunakan berdasarkan kebutuhan serta produk spesifik yang dikerjakan. Diantaranya adalah seperti berikut:

 

1. Diagram Penyebaran

 

Metode yang pertama untuk pengendalian mutu adalan dengan menggunakan diagram penyebaran. Diagram penyebaran akan memplot dua sumbu sehingga akan membantu peneliti untuk melihat hubungan antar variabel dengan mudah.

 

2. Diagram Tulang Ikan

 

Ketika menggunakan metode diagram tulang ikan, Anda dapat dengan mudah mengidentifikasikan apa masalah yang sedang terjadi. Masalah-masalah ini akan dirumuskan menjadi beberapa cabang, apakah itu dari bahan baku produksi, mesin, ataukah tenaga kerja nantinya dapat dirumuskan dengan spesifik.

 

3. Histogram

 

Dengan metode histogram, Anda dapat membuat grafik dengan mudah. Diantaranya untuk mengidentifikasikan grafik yang menunjukkan tentang distribusi frekuensi. Sehingga seberapa sering proses cacat produksi terjadi dapat ditemukan dan dianalisis dengan pasti.

 

Baca Juga: ISO 9001 2015 - Pengenalan, Pengertian, Manfaat dan Fungsinya Bagi Perusahaan

 

4. Grafik Pareto

 

Grafik pareto menyajikan informasi yang mudah dipahami dalam format diagram batang. Dengan menggunakan grafik pareto, Anda akan mudah menganalisa sebab akibat serta berfokus untuk menemukan pokok masalah yang paling fatal. Kemudian setelah itu bisa mengambil langkah penanganan yang terpenting lebih dahulu.

 

5. Stratifikasi

 

Metode ini digunakan untuk memisahkan pola dan data. Sehingga ketika menggunakannya, Anda dapat melihat pola serta pokok permasalahan yang terjadi pada area tertentu. Dan tahap akhirnya yakni kemudian mengambil penanganan yang paling akurat untuk mengatasinya.

 

6. Peta Kendali

 

Peta kendali merupakan metode analisis yang menggunakan bagan. Dengan peta kendali, Anda dapat dengan mudah melakukan analisis mengenai masalah yang sedang terjadi. Mulai dari menganalisis variasi, sekaligus memprediksi hasil yang paling memungkinkan serta penanganan masalah yang tepat.

 

7. Checklist

 

Metode pengendalian mutu yang satu ini akan membantu anda untuk menemukan daftar item yang penting. Selain itu juga menganalisa pokok-pokok masalah yang mungkin ditemukan pada proses pengendalian mutu.

 

Contoh Pengendalian Mutu

 

Pengendalian mutu merupakan proses yang dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kualitas barang yang diproduksi. Sehingga barang-barang tersebut dapat sampai ke tangan konsumen dalam keadaan baik sesuai dengan standar perusahaan.

 

Beberapa contoh pengendalian mutu antara lain adalah sebagai berikut:

 

  • Dilakukannya proses mikrobiologis dan kimia pada sampel produk obat-obatan. Tujuannya adalah untuk mengetahui kualitas obat yang dihasilkan. Apakah aman serta tidak beresiko membahayakan orang yang mengonsumsinya ataukah tidak.
  • Adanya pengecekan secara sistematis pada pembuatan mobil atau motor. Jadi perusahaan akan memastikan alat-alat otomotif tersebut dapat berfungsi dengan baik hingga ke tangan konsumen.
  • Pengujian alat-alat elektronik pasca produksi, untuk memastikan kualitas dan fungsinya masih beroperasi dengan baik.
  • Pengujian kelayakan pada sampel produk makanan. Dengan demikian perusahaan dapat memastikan bahwa produk tersebut layak untuk dikonsumsi serta tidak akan  menimbulkan masalah kesehatan.

 

Kesimpulan

 

Untuk dapat menciptakan produk yang berkualitas serta menjaga minat konsumen agar tetap stabil, maka perusahaan perlu meluangkan waktu serta uang untuk melakukan uji kelayakan produk. Strategi inilah yang disebut sebagai pengendalian mutu.

 

Dalam menggeluti bisnis apapun, melakukan uji kelayakan produk sangat penting dilakukan. Tujuannya tentu saja untuk meningkatkan kepercayaan pasar pada produk Anda. Dimana kemudian menjaga minat pembeli pada produk-produk tersebut. Hal ini dapat ditempuh dengan cara selalu menerapkan sistem pengendalian mutu pada setiap proses produksinya.
 

Sabtu, 26 Maret 2022

Simbol Bahaya Di Laboratorium Yang Wajib Kamu Ketahui

Simbol Bahaya Di Laboratorium Yang Wajib Kamu Ketahui

Simbol Bahaya Laboratorium - Ketika Anda berada di laboratorium, tentu sering mendapati beberapa gambar atau simbol tertentu. Misalnya gambar tengkorak, tanda silang, gambar api menyala dan lain sebagainya. Beragam gambar ini ternyata tidak dibuat begitu saja dengan tanpa arti, Lho. Karena itu termasuk dalam kategori simbol-simbol berbahaya yang perlu Anda ketahui maksud dan tujuannya.


simbol bahaya di laboratorium

Apa saja kira-kira simbol bahaya yang ada di laboratorium dan artinya? Pada artikel berikut ini, kita akan membahas mengenai pengertian, fungsi, hingga arti dari simbol-simbol bahaya yang ada di laboratorium. Jangan lewatkan informasi selengkapnya karena keselamatan Anda di laboratorium bisa terancam jika tidak mengetahui arti dari setiap simbol yang ada.


Pengertian Simbol Bahaya Di Laboratorium


Anda saat ini sedang bekerja di laboratorium? Terlepas itu laboratorium mikrobiologi, kimia, genetika, fisika, ataupun fisiologi tentunya akan membuat Anda berhadapan dengan berbagai resiko. Salah satunya adalah bersinggungan dengan benda-benda yang mungkin berbahaya dan mengancam keselamatan. Oleh karenanya, untuk mencegah dampak buruk akibat kecerobohan yang mungkin terjadi dengan tidak disengaja, maka dibuatlah berbagai label safety atau simbol tanda bahaya.


Nah simbol tanda bahaya ini sendiri merupakan upaya yang dilakukan untuk memberitahu orang tentang kandungan, material, serta dampak yang akan ditimbulkan oleh benda tertentu yang ada di laboratorium. Sehingga akan membuat orang tersebut menjadi lebih hati-hati dan waspada. Selain itu bisa mencegah terjadinya kecelakaan akibat kecerobohan serta sikap yang kurang hati-hati ketika beraktivitas di tempat tersebut.


Fungsi Simbol Bahaya di Laboratorium


Seperti yang sudah dibahas di atas, simbol bahaya yang terdapat di laboratorium dibuat dengan tujuan untuk membuat orang-orang yang beraktivitas di dalamnya menjadi lebih berhati-hati. Karena di laboratorium memang banyak sekali benda-benda yang terdeteksi berbahaya, mudah meledak, ataupun dapat mengakibatkan berbagai resiko tertentu.


Lalu, kira-kira apa saja fungsi dari adanya simbol bahaya yang ada di laboratorium? Berikut ini pembahasan lengkap mengenai fungsi simbol bahaya di dalam lab.


  • Adanya simbol bahaya di laboratorium akan membuat orang-orang yang beraktivitas di dalamnya menjadi lebih berhati-hati saat bekerja.
  • Adanya simbol bahaya ini akan membuat resiko dan dampak buruk kecelakaan kerja dapat diminimalisir.
  • Mengetahui simbol-simbol yang ada di laboratorium juga mempermudah Anda dalam bekerja.
  • Dengan memahami simbol-simbol ini, maka akan mempermudah Anda untuk mengklasifikasikan benda-benda tersebut berdasarkan sifat, material dan juga jenisnya.
  • Mengetahui kandungan dari masing-masing zat, sehingga menambah pengetahuan dan lain sebagainya.


Mengenal Simbol Bahaya di Laboratorium dan Artinya


Setiap simbol-simbol yang terdapat di laboratorium sebenarnya memiliki arti tersendiri. Jadi, beragam simbol ini berfungsi untuk menjelaskan apa saja kandungan yang terdapat pada suatu zat, sifat, serta dampaknya bagi manusia.


Kira-kira apa saja simbol-simbol yang terdapat di laboratorium serta apa artinya? Simak selengkapnya di bawah ini!


1. Simbol Radioaktif


simbol radioaktif

Simbol bahaya yang pertama adalah simbol radioaktif. Pada umumnya, simbol radioaktif berbentuk seperti kipas angin. Artinya simbol ini digunakan untuk menggambarkan zat-zat yang bersifat radioaktif. Contohnya saja seperti kandungan zat uranium dan plutonium.

 

Zat yang bersifat radioaktif adalah benda-benda yang dapat memancarkan sinar radiasi. Dimana sinyal radiasi ini bersifat berbahaya serta dapat berakibat buruk bagi manusia yang terpapar. Tentunya baik yang terkena paparan jangka panjang maupun jangka pendek.


2. Mudah Meledak


simbol mudah meledak

Simbol selanjutnya adalah simbol yang menyatakan benda-benda yang mudah meledak. Ini ditandai dengan gambar yang menyerupai ledakan.


Di laboratorium memang terdapat banyak sekali benda-benda berbahaya, salah satunya yang mudah meledak. Contoh benda yang bisa meledak antara lain seperti campuran antara oksigen ataupun hidrogen.


Apabila campuran dari senyawa-senyawa tersebut terkena gesekan, benturan ataupun kontak dengan api, maka dapat beresiko menimbulkan ledakan. Jadi Anda juga harus lebih berhati-hati dengan benda-benda yang memiliki simbol tersebut, ya?


3. Simbol Korosif


simbol korosif

Simbol selanjutnya adalah simbol yang melambangkan zat yang bersifat korosif. Simbol untuk zat korosif ditandai dengan gambar cairan yang dituangkan. Artinya, benda tersebut dapat berbahaya apabila terkena kontak dengan kulit manusia.


Simbol korosif biasanya ditujukan pada benda-benda yang memiliki kandungan asam dan basa yang kuat. Benda-benda dengan kandungan asam dan basa yang kuat dapat beresiko merusak jaringan hidup. Jadi Anda harus berhati-hati agar jangan sampai bersinggungan langsung dengan zat jenis tersebut.


4. Simbol Bau Menyengat


simbol bau menyengat

Simbol bau menyengat ditandai dengan gambar bertanda silang. Ini biasanya digunakan untuk benda-benda yang memiliki bau tajam dan menyengat seperti uap bromin, amonia, asam sulfat, kloroform dan lain sebagainya.


Jadi, ketika Anda bekerja dan menemukan benda-benda dengan simbol ini, sebaiknya menyiapkan perlengkapan kesehatan, seperti masker, pelindung wajah dan lain sebagainya.


Kemudian apabila terkena kontak dengan hidung dan mulut, sebisa mungkin untuk segera memuntahkannya. Dan tentu saja segera mencucinya dengan bersih apabila terkontaminasi dengan kulit secara langsung.


5. Toxic

 

simbol toxic

Simbol berbentuk gambar tengkorak juga sering kita temukan terdapat di laboratorium. Simbol yang satu ini diperuntukkan bagi zat-zat atau benda-benda yang bersifat toxic atau mengandung racun.


Zat kimia dengan kandungan toxic sangat perlu untuk diwaspadai. Pasalnya, apabila tidak sengaja terhirup, tertelan atau terkontaminasi oleh kulit, maka zat-zat ini akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.


Diantaranya seperti menyebabkan keracunan, kecelakaan, cedera, hingga menyebabkan kematian. Contoh zat kimia yang bersifat toxic diantaranya seperti sianida, karbon tetraklorida, merkuri, gas klorin dan lain sebagainya.


Apabila Anda tanpa sengaja bersinggungan dengan zat-zat ini, segera keluarkan. Baik dengan cara dimuntahkan ataupun yang lainnya. Anda juga dapat menetralisir racun tersebut dengan susu. Hal ini karena susu memang dipercaya dapat menetralisir kandungan racun apabila terlanjur masuk dalam tubuh.


6. Flammable


simbol mudah terbakar

Simbol bergambar api seperti pada gambar di atas merupakan simbol bahaya di laboratorium yang artinya benda tersebut akan sangat mudah terbakar. Contoh benda-benda yang mudah terbakar di laboratorium antara lain seperti kandungan alkohol, natrium, minyak tanah dan lain sebagainya.


Benda-benda ini juga dapat memicu kebakaran, oleh karenanya Anda harus berhati-hati dengan benda apapun yang menggunakan simbol itu. Apabila terjadi kebakaran di laboratorium, segera padamkan dengan lap basah atau menggunakan tabung pemadam kebakaran yang biasanya terdapat di tempat tersebut.


7. Berbahaya Untuk Lingkungan


simbol bahaya lingkungan

Simbol yang satu ini merupakan simbol yang diperuntukkan bagi zat-zat yang memiliki kandungan berbahaya bagi lingkungan. Oleh sebab itu, orang yang bekerja di laboratorium perlu mengetahuinya.


Tujuannya agar mereka tidak membuang sampah-sampah tersebut secara sembarangan. Dimana dampak negatifnya yakni dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan, maupun ekosistem yang ada didalamnya. Contoh zat-zat yang memiliki kandungan berbahaya bagi lingkungan diantaranya seperti petroleum bensin, klorometan, tributil timah peroksida dan lain sebagainya.


8. Oxidizing


simbol oksidasi

Lambang bola api yang terdapat pada laboratorium digunakan untuk benda-benda yang bersifat pengoksidasi. Zat-zat yang bersifat pengoksidasi tidak mudah terbakar, namun dapat menyebabkan bahan lainnya menjadi terbakar.


Selain dapat menyebabkan kebakaran, zat kimia yang bersifat oxidizing juga dapat menyebabkan keracunan, bersifat korosif, serta mudah meledak. Contoh zat yang yang bersifat oxidizing antara lain seperti kalium, bromin, asam nitrat, peroksida, amonium nitrat dan lain sebagainya.


9. Non Ionizing Radiation


simbol non ionik radiation

Simbol yang satu ini digunakan sebagai tanda radiasi non pagion. Dimana zat dengan tanda ini merupakan zat yang mengandung efek non mutagenik dan karsinogenik. Dampak negatifnya yakni dapat menyebabkan luka bakar apabila terkontaminasi dengan kulit secara langsung.


10. Bahan Peringatan Bersuhu Rendah


simbol peringatan suhu rendah

Simbol berikut ini merupakan lambang yang digunakan untuk bahan-bahan yang bersifat kriogenik. Bahan-bahan kriogenik perlu disimpan dalam suhu rendah yakni disimpan dalam suhu di bawah titik beku.


Contoh zat-zat yang bersifat kriogenik salah satunya adalah nitrogen cair. Untuk menghindari bahaya yang ditimbulkannya, sebaiknya Anda menggunakan perlengkapan yang memadai ketika harus bersentuhan dengan senyawa tersebut.


Baca Juga: Lemari Asam Untuk Laboratorium


Perlengkapan yang dibutuhkan antara lain seperti sarung tangan tebal, masker, pelindung lengan dan siku, celemek karet, hingga penutup wajah.


Demikian beberapa simbol bahaya yang ada di laboratorium beserta artinya. Untuk Anda yang biasa beraktivitas di laboratorium, informasi ini sangat penting untuk diketahui. Agar dapat membedakan bagaimana perlakuan yang tepat terhadap zat-zat kimia tersebut.


Kesimpulan


Simbol bahaya di laboratorium merupakan lambang yang digunakan untuk membedakan antara zat kimia satu dengan yang lainnya. Dengan adanya simbol ini, maka akan memudahkan orang yang biasa bekerja di laboratorium untuk mengklasifikasikan zat-zat tersebut berdasarkan material, jenis dan juga sifatnya.


Dengan demikian, zat kimia ini akan mendapatkan penanganan yang tepat sehingga kita dapat terhindarkan dari berbagai resiko buruk. Seperti terjadinya kecelakaan kerja ataupun penanganan yang salah terhadap zat-zat tersebut. Bagi Anda yang biasa bekerja di laboratorium, informasi ini sangat penting untuk diketahui, ya? Utamakan selalu keselamatan bekerja saat berada di laboratorium atau tempat lain yang terdapat beragam benda dengan beragam simbol bahaya.

Video Ulasan ISO 17025