Sabtu, 30 Juli 2022

Dampak Pestisida Bagi Lingkungan dan Bahayanya

Dampak Pestisida Bagi Lingkungan dan Bahayanya

dampak pestisida bagi lingkungan

Dampak Pestisida Bagi Lingkungan - Pestisida merupakan salah satu jenis obat-obatan yang sering digunakan, terutama dalam bidang pertanian. Fungsinya adalah untuk membasmi penyakit atau hama yang sering timbul dan mengganggu pertumbuhan tanaman.

 

Meskipun memiliki peranan yang cukup penting dan membantu, namun penggunaan pestisida ternyata tidak sepenuhnya baik dan aman, Lho. Apa dampak yang ditimbulkan pestisida bagi lingkungan dan bagaimana bahayanya akan dikupas tuntas pada artikel berikut ini.

 

Apa Itu Pestisida?


Seperti yang telah kita bahas di atas, pestisida merupakan gabungan dari beberapa senyawa kimia yang difungsikan sebagai racun. Tujuan dari penggunaannya adalah untuk membunuh gulma, hama dan berbagai hewan penganggu lainnya. Dimana hewan-hewan ini biasanya muncul dan menghambat pertumbuhan bahkan merusak kelangsungan hidup tanaman.

 

Dengan penggunaan pestisida, hewan dan gulma pengganggu ini dapat diminimalisir. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian serta membuat sistem pertanian lebih efisien dan ekonomis.


Meskipun dalam beberapa aspek penggunaan pestisida cukup menguntungkan, namun pemakaian obat-obatan pembasmi hama juga dapat memicu timbulnya berbagai masalah. Beragam masalah ini tidak hanya berakibat buruk bagi lingkungan, tetapi juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia. 

 

Oleh karenanya, penggunaan obat-obatan pembasmi hama juga seharusnya ditakar dengan bijak. Jadi, menggunakan harus dengan takaran yang masih tergolong dalam batas aman. Serta tentu saja sebaiknya tidak digunakan secara terus-menerus agar dampak buruknya tidak terlalu besar.


Mengenal Beragam Jenis Pestisida


Di pasaran ada banyak sekali jenis dan macam-macam obat pembasmi hama. Obat pembasmi hama atau pestisida ini dibedakan menjadi beberapa jenis. Klasifikasinya umumnya dibuat sesuai dengan fungsi dan kegunaannya. Simak beberapa contoh tentang jenis-jenis pestisida berikut ini :


1. Herbisida


Jenis pestisida yang pertama adalah herbisida. Dimana herbisida merupakan jenis obat yang digunakan untuk membasmi hama yang terdapat pada tanaman. Contohnya untuk mematikan gulma pengganggu. Contoh tanaman gulma yang paling umum yakni seperti eceng gondok, rumput teki, tumbuhan alang – alang dan sejenisnya.

 

Baca Juga :  ISO 14001 - Sistem Manajemen Lingkungan Yang Harus Di Pahami


2. Insektisida


Insektisida merupakan jenis pestisida yang fungsinya untuk membasmi serangga. Jadi, pestisida ini digunakan untuk memusnahkan berbagai hewan seperti rayap, semut, belalang, wereng, ulat, kecoak, dan lain-lain.


3. Fungisida


Seperti namanya, jenis obat pembasmi hama tersebut digunakan untuk menghilangkan jamur (fungi). Contohnya digunakan untuk membasmi timbel atau fungisida.


4. Nematisida


Jenis pestisida yang satu ini biasanya digunakan untuk memberantas hama yang dapat merusak akar tanaman. Contohnya saja seperti hama cacing dan lain sebagainya.


5. Akarisida


Seperti namanya, akarisida merupakan obat pembasmi hama yang fungsinya untuk memusnahkan hewan pengganggu seperti tungau atau kutu.


6. Algalisida


Jenis pestisida yang satu ini merupakan obat yang digunakan untuk membunuh ganggang atau alga. Fungsinya adalah untuk membunuh tanaman-tanaman sejenis ganggang yang sering mengganggu petani.


7. Alvisida


Ketika musim panen tiba, sawah petani sering terganggu dengan adanya burung-burung pemakan padi. Untuk itulah Anda dapat menggunakan obat jenis alvisida. Dimana alvisida merupakan obat yang fungsinya untuk mencegah atau membunuh burung-burung pemakan padi di sawah.


Meskipun tujuannya untuk membasmi hama, namun sebaiknya pestisida ini tidak digunakan secara terus menerus. Terlebih jika penggunaannya terlalu banyak dengan sektor lahan yang luas. Bisa jadi aktivitas ini akan menggganggu simbiosis sekitar.

 

8. Bakterisida

 

Seperti namanya, bakterisida merupakan jenis obat-obatan yang berguna untuk membunuh bakteri. Tujuannya yakni membasmi bakteri yang merusak maupun mematikan tumbuhan atau tanaman tertentu.

 

9. Molluskisida

 

Populasi siput memang terkadang menjadi pengganggu bagi petani. Untuk mengatasinya, Anda dapat menggunakan pembasmi hama jenis molluskisida. Dimana molluskisida merupakan obat-obatan pembasmi hama yang digunakan untuk meminimalisir populasi siput yang banyak hidup dilahan pertanian.

 

10. Rodentisida


Obat pembasmi hama rodentisida biasanya digunakan untuk memberantas jenis hama yang masuk dalam golongan hewan pengerat. Misalnya saja  seperti hama tikus, rayap dan lain sebagainya.

 

Baca Juga :  Pemanasan Global Adalah Fokus Utama Kita Saat Ini


Mengenal Pestisida dan Dampak Penggunaannya


Meskipun dalam berbagai aspek penggunaan pestisida dianggap menguntungkan serta dapat membantu perkembangan pertanian. Namun, apabila dikaji lebih lanjut, dampak buruk penggunaan pestisida juga tidak kalah besar dan memprihatinkan.

 

Apa saja dampak yang dapat ditimbulkan dari penggunaan obat-obatan pembasmi hama tersebut? Mari kita simak pembahasan selengkapnya terkait efek penggunaan pestisida di bawah ini.


1. Dampak Positif Penggunaan Pestisida


Pestisida merupakan bahan racun yang digunakan untuk membunuh berbagai organisme yang hidup dan dapat menganggu tumbuhan. Khususnya untuk bidang pertanian, penggunaan pestisida sangat menguntungkan. Diantaranya karena beberap hal berikut:


  • Pestisida mudah didapat dan diperoleh dimana saja, terutama di toko-toko yang menjual produk-produk pertanian.
  • Penggunaan pestisida dapat meningkatkan hasil panen, sehingga dapat meningkatkan keuntungan dari segi ekonomi.
  • Pestisida dapat diaplikasikan pada tanaman dengan mudah dan kapan saja.
  • Penggunaan pestisida akan membantu petani dari resiko gagal panen akibat banyaknya hama dan penyakit.
  • Dapat digunakan untuk lahan area luas dan tidak membutuhkan waktu lama untuk pengaplikasiannya.


2. Dampak Negatif Pestisida


Selain beberapa dampak positif seperti yang telah disebutkan di atas, penggunaan pestisida juga menimbulkan beberapa dampak negatif. Pasalnya, penggunaan racun yang terus-menerus atau berlebihan tentunya tidak baik. Dan juga pastinya dapat mengakibatkan efek samping jangka panjang.


Berikut beberapa dampak buruk yang dapat ditimbulkan dari penggunaan pestisida :


  • Penggunaan pestisida dapat merusak kesuburan tanah.
  • Pestisida merupakan senyawa berbahaya yang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Mulai dari iritasi pada kulit hingga keracunan.
  • Apabila buah-buahan yang disemprot menggunakan pestisida dikonsumsi, dapat mengakibatkan keracunan hingga berbagai masalah kesehatan.
  • Apabila manusia menggunakan pembasmi hama, lalu tanpa diimbangi dengan perlengkapan keselamatan yang memadai dapat mengalami keracunan. Baik pada saat proses penyiapannya, proses penggunaan ataupun sesudah melakukan penyemprotan.
  • Mengonsumsi makanan yang mengandung pestisida dapat mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit kronis.


Dampak Buruk Pestisida Bagi Lingkungan


Tidak hanya bagi manusia, pestisida juga memberikan dampak buruk bagi lingkungan dan alam sekitar kita. Kerusakan lingkungan serta punahnya ekosistem merupakan sebagian kecil dari dampak buruk penggunaan pestisida.

 

Berikut akan kami uraikan beberapa dampak buruk pestisida yang erat kaitannya dengan ekosistem dan lingkungan.


1. Berkurangnya Kesuburan Tanah


Dampak buruk pestisida yang pertama erat kaitannya dengan masalah kesuburan tanah. Penggunaan pestisida disinyalir dapat menyebabkan punahnya berbagai fauna, yang kemudian juga berimbas pada menurunnya kesuburan tanah.


Kemerosotan struktur tanah, keracunan, terjadinya pemasaman tanah, serta polusi merupakan penyebab utama berkurangnya kesuburan. Penggunaan pestisida yang dilakukan secara terus-menerus serta berlebihan merupakan salah satu pemicunya.


2. Punahnya Spesies


Penggunaan pestisida juga dapat mengakibatkan punahnya berbagai spesies, baik biota air maupun darat. Di bumi ini ada berbagai jenis hewan yang hidup, ada yang memiliki kekebalan yang baik. Namun ada juga yang tidak memiliki daya tahan tubuh yang kuat, ya?

 

Selain membasmi hama, penggunaan pestisida juga dapat mematikan berbagai hewan yang tidak memiliki kekebalan tubuh yang baik. Hal tersebut merupakan kabar buruk, karena apabila batas adaptasi hewan tersebut telah terlampaui. Maka dapat mengakibatkan spesies tersebut menjadi punah dan mati.


3. Terjadi Ledakan Hama


Selain berfungsi untuk membasmi hama, pestisida juga dapat mematikan hewan-hewan yang lainnya. Salah satu spesies yang dapat mati akibat obat tersebut adalah predator. Jika para predator ini punah, maka dapat disimpulkan bahwa terjadinya ledakan hama akan menjadi hal yang tidak dapat terhindarkan.


4. Gangguan Keseimbangan Lingkungan


Kepunahan hewan atau spesies tertentu merupakan salah satu penyebab terjadinya gangguan keseimbangan pada lingkungan. Rusaknya ekosistem juga berimbas pada berubahnya pola interaksi pada rantai makanan.


Imbasnya mata rantai makanan akan berubah, demikian juga dengan aliran energi. Hasil akhirnya, daur materi, keseimbangan lingkungan, hingga daur biogeokimia juga akan terganggu.


Kesimpulan


Pestisida merupakan gabungan dari berbagai senyawa yang berfungsi untuk membasmi hama serta penyakit pada tanaman. Karena harganya yang murah serta mudah digunakan, obat-obatan ini sering dijadikan alternatif oleh para petani untuk mengatasi masalah hama dan juga gulma yang menggangu pertanian.

 

Meskipun memberikan banyak keuntungan serta dapat meningkatkan hasil pertanian, namun penggunaan pestisida ternyata memiliki banyak dampak negatif. Diantaranya dapat menimbulkan masalah kesehatan, menganggu kesuburan tanah, hingga merusak ekosistem. Oleh karenanya, penggunaan pestisida sebaiknya dibatasi serta ditakar dengan bijak. Tentu saja agar kerusakan yang ditimbulkannya dapat diminimalisir sebaik mungkin.

Minggu, 15 Mei 2022

Pemanasan Global Adalah Fokus Utama Kita Saat Ini

Pemanasan Global Adalah Fokus Utama Kita Saat Ini

Pemanasan global adalah suatu kondisi dimana suhu di bumi mengalami kenaikan secara menyeluruh. Beberapa waktu ini, isu tentang pemanasan global atau global warming kian gencar dibicarakan.

 

pemanasan global adalah

Pasalnya, pemanasan global disebut-sebut sebagai salah satu ancaman terbesar bagi manusia. Terutama bagi kelangsungan hidup manusia di planet bumi.


Secara sederhana, pemanasan global dapat diartikan sebagai keadaan dimana ekosistem di bumi yang tidak seimbang. Hal ini dikarenakan oleh meningkatnya atmosfer pada laut ataupun daratan di bumi yang dipicu oleh beberapa faktor.


Ketahui lebih jauh mengenai apa itu pemanasan global secara tuntas. Mulai dari pengertian, penyebab, dampak, hingga bagaimana cara menanggulanginya pada artikel berikut ini.


Apa Itu Pemanasan Global?


Pemanasan global juga dikenal dengan istilah global warming, hal tersebut juga ditandai dengan meningkatnya suhu pada seluruh wilayah, hingga adanya cuaca yang ekstrim dan tidak menentu.


Ini merupakan salah satu efek nyata yang dapat kita rasakan dari adanya pemanasan global. Terjadinya global warming tentu bukan tanpa alasan. Salah satu penyebabnya adalah karena pencemaran lingkungan, serta pola hidup manusia yang semakin berkembang dan berubah.


Meskipun menjadi resiko yang tidak terhindarkan, namun pemanasan global juga dapat diminimalisir dengan berbagai langkah pencegahan. Karena sebenarnya, dengan beberapa langkah-langkah sederhana yang kita ambil. Meningkatnya pemanasan global di bumi dapat dikurangi atau setidaknya diminimalisir.


Tindakan kita saat ini bisa menjadi aksi nyata menjaga bumi agar tetap aman dan nyaman ditinggali di masa mendatang.


Memahami Penyebab Terjadinya Pemanasan Global


Pemanasan global pada umumnya terjadi karena naiknya suhu udara di bumi. Meningkatnya pemanasan global sudah terjadi sejak abad ke-20. Hal ini disebabkan karena efek rumah kaca serta pola hidup manusia yang menjadi pemicunya.


Di bumi, ada lapisan udara yang bernama atmosfer. Dimana atmosfer ini merupakan lapisan yang berfungsi untuk melindungi bumi kita tercinta. Pada lapisan atmosfer sendiri, terdiri dari beberapa komposisi.


Baca Juga: Kimia Lingkungan dan Kehidupan Sehari – hari


Diantaranya adalah 78 % nitrogen, 21% Oksigen, serta 1% gas lainnya. Dimana gas tersebut terdiri dari karbondioksida, uap air, gas metana, dinitrogen oksida dan lain sebagainya. Ketika jumlah gas-gas lain meningkat, inilah yang menjadi pemicu terjadinya pemanasan global.


Terjadinya pemanasan global diawali karena pancaran sinar ultraviolet yang dihasilkan oleh matahari tidak terserap oleh lapisan ozon. Inilah sebab yang membuat panas memantul kembali ke bumi dan membuat suhu atmosfer menjadi naik.


Naiknya suhu atmosfer akan mengakibatkan perubahan iklim yang ekstrim. Selain itu dapat memicu timbulnya berbagai bahaya bagi makhluk bumi. Meningkatnya suhu bumi, mencairnya lapisan gletzer di daerah kutub dan berbagai fenomena lainnya. Itulah beragam bahaya yang menjadi contoh nyata dampak buruk global warming.


Apabila hal ini dibiarkan terus-menerus, maka akan membuat lingkungan yang kita tinggali menjadi semakin tidak nyaman. Sekaligus juga membuat manusia kesulitan mencari tempat yang aman untuk hidup. Oleh sebab itu, mencari cara untuk menanggulangi global warming sudah selayaknya mendapatkan perhatian dari kita bersama.

 

Penyebab Terjadinya Pemanasan Global?

 

Pemanasan global di bumi kita tercinta bukan terjadi dengan begitu saja. Penyebabnya dapat dipicu oleh beberapa faktor. Salah satunya karena adanya efek samping jangka panjang dari tindakan dan pola hidup yang dilakukan oleh manusia sehari-hari.


Suhu yang meningkat dapat menimbulkan berbagai masalah lingkungan. Beberapa penyebab yang dapat menjadi pemicunya antara lain adalah sebagai berikut:


1. Efek Rumah Kaca


Penyebab meningkatnya pemanasan global salah satunya disebabkan karena efek rumah kaca. Dimana efek rumah kaca membuat panas bumi terperangkap di atmosfer, serta tidak dapat dipantulkan ke luar angkasa.


Selain efek rumah kaca, meningkatnya gas rumah kaca juga memicu terjadinya pemanasan global. Gas rumah kaca terjadi karena adanya pembakaran minyak bumi. Misalnya saja seperti karena adanya pembakaran gas alam, pembakaran batu bara dan lain sebagainya. 

 

Semakin banyak gas rumah kaca yang dihasilkan, maka semakin tinggi pula konsentrasi ozon yang dihasilkan pula. Akibatnya radiasi dari sinar ultraviolet akan semakin besar dan membuat suhu menjadi meningkat.

 

2. Penggunaan Bahan Bakar Minyak

 

Penggunaan bahan bakar minyak untuk berbagai kendaraan, seperti motor, mobil, dan lain-lain juga merupakan pemicu global warming. Penggunaan bahan bakar akan menghasilkan karbondioksida sebagai efek sampingnya.

 

Karbondioksida ini akan menangkap panas, namun tidak dapat dipantulkan ke luar angkasa sehingga panas yang dihasilkan akan kembali memantul ke bumi. Sekaligus juga membuat suhu udara menjadi meningkat.

 

3. Pemakaian Energi Listrik

 

Listrik yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari ternyata juga dapat memicu meningkatnya pemanasan global. Sama seperti bahan bakar, energi listrik juga menghasilkan gas karbondioksida sebagai efek sampingnya.

 

Apabila pemakaian energi listrik meningkat, maka polusi yang dihasilkan juga akan semakin besar. Selain menjadi penyebab meningkatnya global warming, pemakaian energi listrik yang berlebihan juga dapat merusak lingkungan.

 

4. Karbon Monoksida

 

Karbon monoksida juga dihasilkan sebagai efek samping dari penggunaan kendaraan bermotor. Berbagai kendaraan bermesin seperti mobil, motor, kereta api dan lain sebagainya. Menghasilkan gas karbon monoksida yang juga disinyalir sebagai penyebab meningkatnya pemanasan global.

 

5. Polusi Metana

 

Polusi metana dihasilkan dari pemecahan berbagai bahan organik. Diantaranya seperti gas yang dihasilkan dari pemecahan hasil pertanian, peternakan, hingga perkebunan.

 

Polusi metana tidak hanya menjadi pemicu pemanasan global, tetapi juga dapat merusak lingkungan. Metana juga bersifat memerangkap panas pada lapisan atmosfer, sehingga ketika panas tersebut dipantulkan ke bumi. Maka dampak akhirnya yakni suhu udara pun akan meningkat pesat.

 

6. Perilaku Hidup Konsumtif

 

Penyebab lain terjadinya pemanasan global juga dikarenakan oleh perilaku manusia itu sendiri. Pola hidup konsumtif merupakan salah satu pemicunya. Penggunaan sampah plastik yang berlebihan, boros dalam penggunaan energi adalah contoh pola hidup konsumtif.

 

Ini juga merupakan pemicu utama dari kerusakan yang di alami oleh alam semesta. Polusi yang dihasilkan oleh kegiatan sehari-hari, kemudian tidak diimbangi dengan pola hidup ramah lingkungan. Di masa depan, perilaku ini akan menjadi bom waktu yang membuat pemanasan global menjadi semakin meningkat dari waktu ke waktu.

 

7. Gas Industri

 

Meningkatnya kegiatan industri yang dilakukan oleh manusia menjadi penyumbang terbesar bagi polusi udara. Asap pabrik yang dihasilkan dari proses industri, menghasilkan gas metana, gas karbon monoksida, karbondioksida dan lain-lain. Gas-gas ini juga menjadi penyebab rusaknya lapisan ozon yang menyelimuti planet bumi.


8. Penggunaan CFC Yang Tidak Terkontrol


CFC merupakan bahan utama yang digunakan untuk membuat berbagai peralatan rumah tangga. CFC biasanya digunakan pada alat-alat elektronik seperti kulkas, AC dan lain sebagainya.


Meskipun memiliki manfaat yang sangat banyak, namun penggunaannya juga perlu dibatasi. Karena efek sampingnya yang buruk bagi lingkungan, salah satunya dapat meningkatkan resiko terjadinya pemanasan global.


9. Menyempitnya Hutan


Menyempitnya hutan yang ada di bumi, baik karena dibuka untuk lahan pertanian ataupun permukiman. Inilah yang menjadi penyebab terjadinya pemanasan global. Seperti yang kita ketahui, hutan merupakan paru-paru dunia.


Dimana dari tumbuhan yang dihasilkan di dalamnya, kebutuhan manusia akan oksigen serta air akan tercukupi.

 

Namun apabila hutan semakin menyempit, maka kebutuhan manusia akan udara yang bersih termasuk oksigen juga akan berkurang. Jika demikian, terjadinya pencemaran udara tidak dapat terhindarkan.

 

Kemudian, kebutuhan manusia akan udara bersih pun tidak akan tercukupi. Demikian juga dengan meningkatnya polusi udara dan pemanasan global tidak terhindarkan dengan semakin menyempitnya hutan.


Bagaimana Cara Mengatasi Pemanasan Global?


Pencemaran lingkungan maupun pemanasan global memang suatu resiko yang tidak dapat terelakkan. Meskipun tidak dapat dihindari, namun dampak buruknya sebenarnya masih dapat diminimalisir.

 

Salah satunya yaitu dengan mengubah pola hidup dan kebiasaan kita sehari-hari. Bagaimana cara mengatasi pemanasan global? Berikut ini langkah nyata yang bisa kita lakukan mulai dari sekarang.

 

1. Menerapkan Pola Hidup Ramah Lingkungan 


Pola hidup manusia menjadi salah satu penyebab utama terjadinya pemanasan global. Karena itulah, langkah pertama yang dapat dilakukan untuk mencegah semakin memburuknya dampak global warming. Anda dapat menerapkan pola hidup ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

 

Salah satunya dengan menerapkan prinsip 3R, atau reuse, reduce dan recycle.


  • Reuse adalah upaya untuk menggunakan barang-barang yang sudah tidak terpakai.
  • Reduce adalah usaha untuk menghasilkan sampah seminimal mungkin.
  • Kemudian recycle merupakan upaya daur ulang.

 

2. Menghemat Pemakaian Listrik


Menghemat pemakaian listrik juga dapat dijadikan upaya untuk menanggulangi meningkatnya pemanasan global. Dengan menghemat listrik, maka karbondioksida yang dihasilkan sebagai efek sampingnya juga dapat diminimalisir.


Hal ini secara tidak langsung akan membuat pemicu global warming menjadi berkurang. Lantas bagaimana cara yang harus dilakukan untuk menghemat listrik?


  • Menggunakan listrik secukupnya.
  • Mengurangi penggunaan AC dengan menambah fentilasi rumah.
  • Mengganti bola lampu di rumah dengan lampu hemat energi.
  • Mengganti berbagai peralatan listrik mulai dari blender, kulkas, mesin cuci dan lain sebagainya.
  • Dengan peralatan yang memiliki daya kecil sehingga lebih hemat energi.


3. Menghindari Pola Hidup Konsumtif


Pola hidup konsumtif yang dilakukan oleh manusia sekarang ini, juga menjadi pemicu utama timbulnya pencemaran lingkungan. Penggunaan barang sekali pakai, sampah plastik, dan benda-benda yang sulit didaur ulang juga menambah daftar panjang dari jumlah sampah yang dihasilkan.

 

Oleh karenanya, untuk mengatasi masalah tersebut, sebaiknya kita mulai membiasakan diri untuk menghindari pola hidup konsumtif. Yaitu dengan meminimalisir sampah yang dihasilkan, bijak mengelola sampah, menerapkan pola hidup sehat dan lain sebagainya.


4. Menggunakan Produk Ramah Lingkungan


Sekarang ini banyak sekali produsen yang membuat produk-produk ramah lingkungan. Misalnya seperti detergen ramah lingkungan, sabun ramah lingkungan dan lain-lain. Oleh karenanya, Anda dapat memulainya dengan beralih menggunakan produk-produk yang ramah lingkungan tersebut.


Baca Juga: ISO 14001 - Sistem Manajemen Lingkungan Yang Harus Di Pahami


Meskipun sepele, langkah sederhana ini merupakan tips jitu untuk menghindari pencemaran lingkungan, sekaligus mencegah meningkatnya pemanasan global.


5. Melakukan Penghijauan


Tumbuhan dan pepohonan merupakan media yang baik untuk menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh manusia. Semakin banyak jumlah pepohonan dan tumbuhan hijau, semakin bagus juga kualitas udara bagi lingkungan sekitarnya.

 

Selain menghasilkan udara segar yang dibutuhkan manusia, pepohonan juga dapat menyerap beberapa gas berbahaya seperti karbondioksida ataupun karbon monoksida yang dihasilkan akibat polusi.

 

Jadi dengan menambah jumlah pepohonan, secara tidak langsung Anda akan memperbaiki kualitas lingkungan sehingga dampak buruk pemanasan global pun dapat diminimalisir.

 

Lakukan penanaman tumbuhan dan pepohonan hijau di lingkungan sekitar kita, atau melakukan reboisasi pada hutan yang gundul. Inilah akan menjadi langkah terbesar yang dapat di lakukan untuk memperbaiki kualitas dan kelestarian bumi tercinta.


Kesimpulan


Pemanasan global merupakan fenomena dimana suhu bumi menjadi meningkat. Hal ini disebabkan karena panas yang dihasilkan oleh bumi tidak dapat terserap oleh lapisan ozon, melainkan dipantulkan kembali ke atmosfer. Dampaknya yakni suhu di bumi akan semakin meningkat. 

 

Pemanasan global merupakan fenomena berbahaya yang dapat mengancam kelangsungan hidup manusia. Ketahui apa pemicu terjadinya global warming, serta bagaimana cara menanggulanginya.

 

Dengan begitu mudah bagi Anda melakukan pencegahan serta meminimalisir dampak buruk yang ditimbulkan nantinya.

Minggu, 24 April 2022

 Manfaat Daun Seledri dan Cara Pengolahan yang Paling Direkomendasikan

Manfaat Daun Seledri dan Cara Pengolahan yang Paling Direkomendasikan

Labmutu - Bagi Anda yang sering memasak di dapur, pasti tidak lagi asing dengan campuran masakan yang satu ini. Daun seledri ini merupakan salah satu jenis tanaman yang biasa digunakan untuk campuran berbagai macam makanan. Diantaranya digunakan untuk sayur sop, bakso dan berbagai makanan berkuah lainnya.

 

manfaat daun seledri

Namun selain digunakan untuk campuran masakan, daun seledri juga memiliki berbagai manfaat lainnya. Diantaranya bermanfaat untuk kesehatan, hingga kecantikan. Ketahui lebih banyak mengenai daun seledri pada pembahasan berikut. Mulai dari manfaat, kandungan nutrisi, bagaimana cara mengonsumsi, serta efek samping yang ditimbulkannya akan dibahas tuntas.

 

Daun Seledri dan Kandungannya

 

Nama latin seledri adalah Apium Graveolens. Sebagai salah satu tanaman yang digunakan untuk bumbu masak, seledri ini ternyata masih termasuk dalam keluarga Apiaceae. Dimana kandungan karbohidrat dan kalorinya tergolong rendah. Itulah mengapa seledri juga sering digunakan dalam proses terapi untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan.

 

Bukan tanpa alasan, seledri memang memiliki kandungan nutrisi yang cukup lengkap. Tentu saja kandungan kebaikan di dalamnya akan memberikan dampak baik bagi kesehatan tubuh manusia. Berikut ini beberapa zat yang terdapat pada tanaman seledri.


  • Asam fenolik
  • Flavonol
  • Flavonoid
  • Dihydro stilbenoids
  • Fitosterol
  • Furanocoumarin
  • Serat
  • Potasium
  • Folat
  • Vitamin K
  • Vitamin A
  • Vitamin C
  • dan lain sebagainya.


Manfaat Mengonsumsi Daun Seledri


Dengan banyaknya kandungan nutrisi di dalamnya, sayuran yang satu ini memang memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan tubuh. Berikut ini beberapa khasiat dari daun seledri untuk kesehatan. Jika dikonsumsi secara rutin akan berdampak baik pada beberapa hal berikut.


1. Melindungi Sel Tubuh Dari Kerusakan


Manfaat seledri yang pertama adalah dapat melindungi sel tubuh dari kerusakan. Dimana dalam seledri ini terkandung flavonoid, vitamin C dan juga beta karoten. Kandungan tersebut berfungsi untuk menangkal bahaya dari paparan radikal bebas. Selain itu berdampak baik juga untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang diakibatkan oleh paparan radikal bebas tersebut.


2. Menjaga Kesehatan Pencernaan


Selanjutnya, seledri juga sangat baik bagi kesehatan pencernaan. Hal ini karena seledri terbilang kaya kandungan air dan seratnya. Otomatis keduanya akan membantu sistem pencernaan bekerja lebih baik lagi. Sekaligus juga bisa membantu penyembuhan luka yang mungkin terjadi pada jaringan usus.


3. Mengurangi Peradangan


Untuk Anda yang memiliki masalah peradangan, sangat tepat apabila mengonsumsi seledri. Sayuran hijau ini memiliki kandungan phyonutrients yang sangat baik untuk mengatasi masalah peradangan. Selain itu, kandungan phyonutrients juga dapat membantu  tubuh untuk menurunkan tingkat stress oksidatif.


4. Melawan Penyakit Kanker


Seledri juga disebut-sebut sebagai obat yang dapat membantu melawan penyakit kanker. Kandungan phyonutrients yang terdapat pada seledri ternyata mengandung senyawa kemo yang membantu tubuh untuk mencegah toksisitas.

 

Selain itu, seledri juga kaya akan kandungan antioksidan dan flavonoid yang berfungsi untuk melawan sel-sel kanker. Dan khasiat lainnya yakni untuk meningkatkan kekebalan tubuh, sekaligus memperlambat pertumbuhan sel yang telah mengalami mutasi.


5. Melancarkan Program Diet


Apakah Anda sedang menjalani program diet sekarang? Jika demikian, sangat tepat jika memasukkan seledri dalam menu harian Anda. Seledri merupakan jenis sayuran yang sangat rendah kalori.


Dalam satu batang seledri, hanya mengandung kalori sebesar 7 kkal saja. Jadi, jika Anda mengonsumsi satu gelas jus seledri yang terdiri dari 6 tangkai sayur, maka hanya akan mengonsumsi kalori sebesar 42 kkal saja.


Selain rendah kalori, seledri juga berfungsi untuk melepaskan hormon yang memicu rasa kenyang. Oleh karenanya, sangat tepat rasanya jika menjadikan seledri sebagai salah satu menu diet harian. Anda tidak perlu lagi takut kelaparan karena menghitung kalori yang masuk ke dalam tubuh.


6. Menghidrasi Tubuh


Aktivitas harian manusia yang padat, membuat tubuh membutuhkan lebih banyak air setiap harinya. Apabila kebutuhan air tercukupi, maka kesehatan organ-organ tubuh pun dapat bekerja dengan baik.

 

Oleh karenanya, Anda membutuhkan cairan yang cukup untuk mendukung aktivitas tersebut. Selain minum air putih, mengonsumsi seledri juga dapat membantu Anda untuk mencukupi kebutuhan cairan. Hal ini karena kandungan air yang terdapat pada seledri sangat baik untuk menghidrasi tubuh.


7. Rendah Gula


Mengonsumsi seledri juga dapat memotong asupan gula berlebih yang mungkin dilakukan secara signifikan. Daun seledri tergolong memiliki kandungan gula yang rendah.

 

Bahkan dalam satu gelas jus seledri, Anda hanya akan mendapati kandungan gula sebanyak 5 gram saja. Jadi, bagi Anda yang memiliki penyakit diabetes sangat baik untuk menjadikan seledri ini dalam daftar menu harian.

 

8. Menjaga Kesehatan Hati


Selanjutnya, manfaat lain dari seledri adalah dapat menjaga kesehatan hati. Organ hati dapat mengalami kenaikan albumin yang dapat merusak organ tersebut. Sedangkan pada seledri, terdapat ekstrak metanol yang berfungsi untuk mencegah kenaikan albumin. Kebaikan lainnya yakni untuk melindungi organ hati dari adanya kerusakan yang disebabkan oleh kenaikan albumin.


9. Meningkatkan Kesuburan Pria


Seledri juga disebut-sebut sebagai tumbuhan yang dapat dijadikan obat untuk meningkatkan kesuburan pria. Pada seledri, terdapat kandungan antioksidan serta berbagai zat yang membantu menangkal paparan radikal bebas.


Selain melindungi dari paparan radikal bebas yang dapat mengurangi kesuburan pria. Kandungan  dalam tanaman seledri juga disinyalir dapat melindungi tubuh dari zat-zat yang berpotensi merusak kualitas sperma pria, sekaligus meningkatkan kesuburan.


10. Mengurangi  Resiko Terkena Batu Ginjal


Apakah Anda memiliki riwayat penyakit batu ginjal? Jika demikian, sangat tepat bila Anda perlu lebih sering mengonsumsi seledri. Tanaman seledri merupakan sayuran yang kaya akan kalium dan antioksidan.


Kedua kandungan tersebut berfungsi untuk mencegah penumpukan mineral yang mengendap dan berpotensi untuk timbul menjadi batu ginjal. Jadi bisa disimpulkan bahwa antioksidan tinggi yang ada pada seledri ini juga sangat baik untuk menjaga kesehatan organ ginjal manusia.


11. Menetralkan Tekanan Darah


Jika Anda sering mengalami tekanan darah tinggi sebaiknya rutin konsumsi seledri. Tanaman tersebut memang kaya akan kandungan fitokimia yang berfungsi untuk mengendurkan jaringan arteri tubuh. Ketika jaringan arteri mengendur, maka peredaran darah pada tubuh akan lancar. Sekaligus juga bisa berfungsi untuk mengurangi tekanan darah bagi penderita hipertensi.


12. Mengurangi Kadar Kolesterol


Pada tanaman seledri, terdapat zat yang bernama phthalates yang tersimpan di dalam batangnya. Phthalates yang terkandung dalam sayuran terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol hingga 7 %.

 

Dengan rutin mengonsumsi seledri, kelebihan kolesterol dalam tubuh akan diserap dengan lebih maksimal. Nah itulah mengapa jika Anda sering mengalami riwayat kolesterol tinggi bisa rutin konsumsi seledri, ya?


Begini Cara Mengonsumsi Seledri yang Bisa Anda Coba 


Setelah melihat beberapa manfaat daun seledri, rasanya sangat tepat untuk memasukkan sayuran tersebut sebagai menu harian bukan? Lantas, bagaimana kira-kira cara pengolahan seledri yang baik dan benar? Berikut ini beberapa referensi mengolah seledri agar nutrisi di dalamnya tetap terjaga baik.


1. Smoothies


Cara mengolah seledri yang pertama adalah dengan menjadikannya sebagai smoothies. Meskipun memiliki rasa yang getir dan bau yang menyengat, seledri juga dapat diolah menjadi smoothies yang lezat.


Salah satunya dengan mencampurkan sayuran hijau tersebut dengan berbagai bahan lainnya. Untuk menambah rasa manis, Anda dapat mencampur seledri dengan berbagai buah-buahan.


Misalnya dicampur dengan kiwi, nanas, apel, mentimun, dan lain-lain. Namun, agar kandungan seledri tersebut tetap maksimal. Usahakan untuk tidak mencampurnya dengan gula ataupun jenis pemanis lainnya ya?


2. Jus


Cara mengolah seledri yang selanjutnya adalah dengan dibuat menjadi jus. Meminum jus seledri tanpa tambahan bahan apapun, akan membantu Anda untuk mendapatkan berbagai manfaat dan kebaikan dari sayuran hijau tersebut.


Untuk membuat jus seledri juga sangat mudah.  Anda hanya perlu menyiapkan seledri secukupnya, kemudian blender hingga halus dan minum segera setelah jus siap.


3. Campuran Sop


Seledri juga sering digunakan sebagai bahan tambahan makanan, terutama jenis makanan berkuah seperti sop atau bakso. Agar masih bisa mendapatkan khasiat yang maksimal, usahakan untuk menjadikan taburan seledri pada masakan yang telah matang.

 

Jadi bukan dikonsumsi dengan cara memasaknya hingga matang terlebih dahulu. Mengapa bisa demikian? Tentu saja agar seledri masih memiliki tekstur renyah serta tidak lembek jadi kandungan nutrisinya masih baik dan maksimal.

 

4. Salad

 

Selain dijadikan campuran sop, daun seledri ini juga bisa dijadikan sebagai salah satu campuran salad. Umumnya salad ini dibuat dari beberapa jenis sayuran segar yang dikonsumsi secara mentah nantinya. Anda bisa menggunakan buah-buahan atau sayuran segar sebagai bahan bakunya.

 

Oleh karena itu, Anda dapat memasukkan seledri menjadi bagian dari salad. Agar semakin lezat, tambahkan bahan-bahan lainnya serta toping minyak zaitun ataupun keju parmesan di atas salad tersebut.

 

Efek Samping Seledri, Apakah Ada?

 

Selain memiliki banyak khasiat, namun sayuran hijau tersebut ternyata juga memiliki beberapa efek samping yang penting untuk diketahui. Artinya, pengonsumsiannya harus dengan takaran yang tepat dan tidak berlebihan.

 

Pada kondisi tertentu, seledri juga sebaiknya tidak dikonsumsi dulu. Nah, kira-kira apa saja efek samping seledri? Mari simak pembahasan selengkapnya berikut ini.

 

1. Terjadinya Reaksi Alergi

 

Seledri merupakan sayuran yang dapat menyebabkan reaksi alergi. Hal ini bisa terjadi dalam bentuk alergi yang ringan hingga berat. Beberapa orang yang memiliki riwayat alergi dengan seledri akan mengalami beberapa gejala ketika mengonsumsi sayuran tersebut.

 

Reaksi alergi yang ditimbulkan oleh seledri antara lain seperti terjadinya gatal, bengkak pada tubuh, bibir, lidah, hingga tenggorokan. Jadi, jika memiliki riwayat alergi sebaiknya berhati-hati pada makanan yang mungkin menggunakan seledri di dalamnya.

 

2. Menganggu Kinerja Obat Lain

 

Mengonsumsi seledri sebaiknya dilakukan ketika Anda tidak sedang meminum obat. Kandungan yang terdapat pada seledri disinyalir dapat mengganggu kandungan obat lain. Sehingga tidak disarankan untuk mengonsumsi sayuran tersebut secara bersamaan dengan obat-obatan. Terutama obat medis yang digunakan pada fase penyembuhan penyakit yang terbilang kronis.

 

3. Tidak Baik bagi Ibu Hamil

 

Meskipun memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, namun seledri tidak disarankan dikonsumsi oleh ibu hamil. Terutama jika konsumsi seledri dalam jumlah banyak dalam sekali waktu. Pasalnya kandungan yang terdapat pada seledri dapat memicu terjadinya kontraksi pada rahim.

 

Selain itu bisa juga menyebabkan keguguran apabila dikonsumsi dalam jumlah banyak oleh ibu hamil. Jadi tetap batasi konsumsi seledri dengan porsi yang aman, ya?

 

Kesimpulan

 

Bukan sekedar penyedap masakan, seledri ternyata juga bisa dijadikan sebagai obat atau terapi tertentu. Diantaranya seperti dapat mencegah kanker, menurunkan tekanan darah, menjaga kesehatan hati, melancarkan pencernaan, baik untuk kesehatan ginjal dan lain sebagainya.

 

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari konsumsi seledri. Sebaiknya Anda mengetahui bagaimana cara pengolahan yang tepat, serta apa saja efek samping yang mungkin ditimbulkannya. Tentu saja agar Anda bisa mendapatkan kebaikan dari seledri dan terhindar dari efek samping yang bisa merugikan nantinya.

Minggu, 17 April 2022

Pengendalian Mutu dalam Penerapan Sistem Manajemen

Pengendalian Mutu dalam Penerapan Sistem Manajemen

Pengendalian Mutu - Jika Anda bekerja di perusahaan atau industri tertentu, pastinya sudah tidak asing lagi dengan istilah pengendalian mutu. Secara singkat, pengendalian mutu merupakan usaha yang dilakukan dengan tujuan memastikan produk terjamin dari segi kualitasnya.


pengendalian mutu

Sehingga ketika sampai ke tangan konsumen, produk tersebut memiliki mutu yang bagus serta sesuai dengan standar perusahaan.

 

Pada setiap industri, adanya pengendalian mutu memang sangat penting dilakukan. Hal ini untuk menjaga kelangsungan produksi dan kepuasan pelanggan. Mari ketahui lebih banyak mengenai pengendalian mutu berikut ini. Mulai dari pengertian, fungsi, jenis, tujuan, metode, hingga contohnya dalam artikel berikut.


Pengertian Pengendalian Mutu


Pengendalian mutu ini sendiri juga populer dengan istilah quality control. Dimana quality control ini merupakan tahap akhir yang dilakukan untuk memastikan kondisi produk sudah memenuhi standar. Artinya kualitas produk tersebut memang sudah sesuai dan tidak mengalami gagal produksi.


Dengan demikian, produk-produk yang dihasilkan nantinya akan melalui berbagai tahapan serta serangkaian proses. Mulai dari pengawasan, pengetesan, hingga penelitian dan pemeriksaan. Dalam prosesnya, pengendalian mutu ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Baik dengan menggunakan cara-cara manual, ataupun mengggunakan metode modern dengan memanfaatkan mesin berteknologi khusus.


Namun meskipun berbeda metode, tapi tujuannya tetap sama. Yaitu untuk meminimalisir adanya kesalahan dan cacat produksi.  Sehingga muaranya yakni terjaminnya produk sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan.


Fungsi dan Tujuan Pengendalian Mutu


Setiap perusahaan biasanya membentuk tim yang bertugas untuk mengontrol dan mengawasi barang-barang yang diproduksinya. Tujuan dari diadakannya upaya pengendalian mutu ini adalah sebagai berikut:


1. Memantau Perkembangan Produk


Tujuan pertama dari adanya pengendalian mutu adalah untuk memantau perkembangan dari proses produksi. Dimana barang yang sudah selesai proses produksi perlu di cek dan dipantau kembali. Tujuannya selain agar kualitasnya tetap terjaga sesuai dengan standar yang berlaku. Selain itu QC atau quality control juga bisa dilakukan untuk memastikan proses produksi hingga distribusi dapat selesai tepat waktu.


2. Bagian Dari Tanggung Jawab


Menghadirkan produk-produk yang memiliki kualitas tinggi, serta tetap dalam keadaan baik hingga ke tangan konsumen adalah tanggung jawab perusahaan. Oleh karenanya, pengendalian mutu ini bertugas untuk mengecek, memantau, menguji, serta melakukan penelitian dan juga uji coba pada barang-barang yang diproduksinya.


3. Menciptakan Solusi Untuk Setiap Masalah Yang Terjadi


Baik pada saat produksi maupun pengemasan, mungkin rentan terjadi kesalahan. Nah fungsi dari adanya pengendalian mutu yakni bisa juga digunakan untuk melakukan identifikasi masalah.


Dimana dengan adanya proses quality control, masalah akan cepat diidentifikasi. Sehingga barang-barang dengan resiko cacat produksi akan dipisahkan agar jangan sampai ke tangan konsumen dan menimbulkan kekecewaan. 

 

Beragam barang cacat produksi atau produk dengan kualitas rendah biasanya akan dipisahkan. Setelah itu kemudian diolah kembali menjadi produk baru atau dijadikan barang bernilai solutif lainnya.


4. Perbaikan Produk


Pengendalian mutu juga dilakukan sebagai upaya evaluasi. Jadi proses produksi yang dilakukan akan didokumentasikan, kemudian dikaji ulang. Sehingga nantinya dapat dianalisis letak kekurangannya untuk perbaikan produk di masa mendatang. 

 

Jadi dengan adanya proses ini, perusahaan mampu mengidentifikasi setiap masalah yang timbul. Kemudian mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya.

 

Faktor Yang Mempengaruhi Pengendalian Mutu

 

Proses pengendalian mutu merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan, serta memiliki peranan yang sangat penting. Namun, apa saja kira-kira faktor yang mempengaruhi mutu dari produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan? Berikut ini ulasan selengkapnya yang bisa Anda cermati.

 

1. Anggaran


Faktor pertama yang berpengaruh besar terhadap mutu suatu produk adalah anggaran. Dimana anggaran disini memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap mutu sebuah produk atau barang yang dihasilkan. Jika anggaran yang dimiliki memadai, maka menciptakan produk dengan kualitas yang baik dan tetap terjaga hingga akhir memang sangat memungkinkan.


Namun sebaliknya apabila anggaran tidak stabil, kemudian di tengah jalan ada pemangkasan biaya untuk bahan baku industri. Kemungkinan akan berkurangnya mutu produk tidak dapat dihindarkan.


2. Kemampuan Pengolahan


Untuk dapat menghasilkan produk-produk dengan mutu yang baik. Kemampuan pengolahan dalam proses produksi juga harus ditingkatkan. Aspek-aspek yang ditekankan dalam proses ini ada beberapa hal. Misalnya saja pada kontrol produk, menejemen pekerjaan, kinerja dan integritas, kemampuan mengidentifikasi masalah dan lain sebagainya.


3. Spesifikasi Yang Valid


Spesifikasi yang valid dalam hal ini erat kaitannya dengan komposisi yang terdapat pada produk. Komposisi yang terdapat pada sebuah produk akan menentukan jaminan mutu dari barang tersebut.


Jadi sebelum melakukan pengendalian mutu, pastikan terlebih dahulu menentukan komposisi yang valid untuk produk tersebut. Selain dari segi komposisi, spesifikasi yang valid dalam hal ini juga mencakup beberapa aspek. Diantaranya seperti kompetisi, pengalaman, kualifikasi, dan lain-lain. 


4. Meminimalisir Ketidaksesuaian Produk


Ketidaksesuaian pada barang yang dihasilkan sering menjadi kendala pada saat memproduksi suatu barang. Ini juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas atau jaminan mutu bagi barang yang diproduksi.

 

Bagaimana meminimalisir terjadinya ketidaksesuaian produk serta meminimalisir adanya barang cacat produksi menjadi salah satu tujuan diadakannya pengendalian mutu.

 

Tahapan-Tahapan Pengendalian Mutu

 

Setelah membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengendalian mutu. Berikutnya kita akan membahas mengenai metode-metode yang digunakan untuk melakukan quality control. Pada umumnya, proses quality control ada 4 tahapan utama. Apa saja? Simak selengkapnya berikut ini!

 

1. Plan (Perencanaan)

 

Tahapan pertama yang perlu dilakukan pada proses pengendalian mutu adalah tahap perencanaan. Perencanaan dalam hal ini mengacu pada beberapa faktor mulai dari empat faktor berikut:

 

  • Perencanaan produk.
  • Penentuan komposisi produk.
  • Adanya pedoman proses dan alur produksi yang jelas.
  • Standar pengemasan produk dan lain sebagainya.

 

2. Pelaksanaan

 

Kemudian tahapan yang selanjutnya yakni seputar pelaksanaan. Dimana dalam tahap pelaksanaan, daftar poin yang sudah dibuat sebelumnya akan mulai masuk dalam proses penerapan. Pembagian tugas pada tim yang akan menangani pengendalian mutu juga perlu dilakukan. Tentu saja agar tim yang sudah dibentuk sebelumnya dapat mulai bekerja sesuai dengan porsinya masing-masing.

 

3. Pemeriksaan (Check)

 

Tahap pengendalian mutu yang selanjutnya adalah pemeriksaan atau check. Pengecekan ini merupakan langkah yang diambil untuk melihat sejauh keberhasilan produksi. Proses ini akan memberikan data yang jelas mengenai standar produksi yang sudah diberikan. Yakni sudah  ataukah belum dilakukannya standar yang ditetapkan pada proses produksi.

 

Proses pengecekan juga berfungsi sebagai media pembanding. Yakni apakah kualitas produk sudah sesuai dengan harapan, ataukah ada kendala yang ditemukan dalam prosesnya. Ketika terdapat kendala, maka selanjutnya akan diambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.

 

4. Analisa

 

Step terakhir dalam pengendalian mutu adalah analisa. Analisa merupakan langkah yang diambil sebagai media evaluasi terhadap sistem yang sudah digunakan. Apakah sistem tersebut sudah cukup memuaskan ataukah masih membutuhkan perbaikan akan ditemukan pada proses evaluasi.

 

Jika sekiranya sistem yang berjalan masih perlu dibenahi, maka selanjutnya akan diadakan perubahan yang diambil sebagai langkah penyesuaian. Sehingga menjadi pedoman untuk perbaikan produk-produk yang selanjutnya.

 

Teknik Pengendalian Mutu

 

Untuk melakukan pengendalian mutu, ada beberapa teknik yang dapat digunakan. Diantaranya adalah dengan membuat grafik, kemudian melakukan analisis tentang produk.

 

Misalnya apakah produk tersebut telah memenuhi ekspektasi, apa saja kendala yang ditemukan, bagaimana pokok masalahnya. Selain itu tercatut juga penyelesaian apa yang harus diambil dapat dianalisis dengan media grafik.

 

Anda juga dapat melakukan analisis secara acak pada sampel barang. Analisis secara acak ini akan menemukan pola analisa. Dimana apabila terjadi cacat produksi akan dapat diketahui, apakah itu terjadi secara acak ataukah memiliki pola yang sistematis.

 

Selanjutnya, teknik pengendalian mutu juga dapat dilakukan dengan metode pendekatan. Dimana apabila menggunakan metode tersebut, maka yang ditekankan adalah peran pengembangan dan penelitian.

 

Dengan pengembangan dan penelitian, maka dapat dianalisis apa penyebab terjadinya barang cacat produksi. Kemudian dapat ditempuh beberapa langkah-langkah inovatif untuk menghilangkan variasi dalam produksi.

 

Jenis-Jenis Pengendalian Mutu

 

Berdasarkan jenisnya, pengendalian mutu dibedakan menjadi dua, yaitu:


1. Pengendalian Mutu Internal


Pengendalian mutu internal adalah proses pengontrolan mutu barang yang melibatkan faktor-faktor internal. Misalnya saja seperti melakukan pengecekan pada beberapa entitas produksi. Yakni mulai dari sistem produksi, alat produksi serta pengawasan protokol dan standar produksi. Dan yang tidak kalah penting yakni melakukan pengecekan terhadap para karyawan yang bekerja di bagian tersebut.

 

Beberapa poin yang kami sebutkan diatas merupakan contoh pengendalian mutu internal. Pengecekan secara internal ini penting dilakukan untuk menentukan kualitas produk apakah sudah sesuai dengan standar perusahan ataukah belum.

 

2. Pengendalian Mutu Eksternal

 

Berbanding terbalik dengan pengendalian mutu internal, pengendalian mutu eksternal merupakan proses menjaga kualitas produk yang berkaitan dengan faktor-faktor dari luar. Misalnya saja berkaitan dengan data-data komposisi produk.

 

Untuk keperluan pengakuan kualitas dari barang tersebut, komposisi ini akan dikirim ke perusahaan eksternal yang memiliki afiliasi. Misalnya untuk mendapatkan pengakuan BPOM, memperoleh label halal dari MUI dan lain sebagainya.

 

Metode Pengendalian Mutu

 

Ada beberapa metode atau pendekatan yang sering digunakan dalam quality control. Metode-metode ini digunakan berdasarkan kebutuhan serta produk spesifik yang dikerjakan. Diantaranya adalah seperti berikut:

 

1. Diagram Penyebaran

 

Metode yang pertama untuk pengendalian mutu adalan dengan menggunakan diagram penyebaran. Diagram penyebaran akan memplot dua sumbu sehingga akan membantu peneliti untuk melihat hubungan antar variabel dengan mudah.

 

2. Diagram Tulang Ikan

 

Ketika menggunakan metode diagram tulang ikan, Anda dapat dengan mudah mengidentifikasikan apa masalah yang sedang terjadi. Masalah-masalah ini akan dirumuskan menjadi beberapa cabang, apakah itu dari bahan baku produksi, mesin, ataukah tenaga kerja nantinya dapat dirumuskan dengan spesifik.

 

3. Histogram

 

Dengan metode histogram, Anda dapat membuat grafik dengan mudah. Diantaranya untuk mengidentifikasikan grafik yang menunjukkan tentang distribusi frekuensi. Sehingga seberapa sering proses cacat produksi terjadi dapat ditemukan dan dianalisis dengan pasti.

 

Baca Juga: ISO 9001 2015 - Pengenalan, Pengertian, Manfaat dan Fungsinya Bagi Perusahaan

 

4. Grafik Pareto

 

Grafik pareto menyajikan informasi yang mudah dipahami dalam format diagram batang. Dengan menggunakan grafik pareto, Anda akan mudah menganalisa sebab akibat serta berfokus untuk menemukan pokok masalah yang paling fatal. Kemudian setelah itu bisa mengambil langkah penanganan yang terpenting lebih dahulu.

 

5. Stratifikasi

 

Metode ini digunakan untuk memisahkan pola dan data. Sehingga ketika menggunakannya, Anda dapat melihat pola serta pokok permasalahan yang terjadi pada area tertentu. Dan tahap akhirnya yakni kemudian mengambil penanganan yang paling akurat untuk mengatasinya.

 

6. Peta Kendali

 

Peta kendali merupakan metode analisis yang menggunakan bagan. Dengan peta kendali, Anda dapat dengan mudah melakukan analisis mengenai masalah yang sedang terjadi. Mulai dari menganalisis variasi, sekaligus memprediksi hasil yang paling memungkinkan serta penanganan masalah yang tepat.

 

7. Checklist

 

Metode pengendalian mutu yang satu ini akan membantu anda untuk menemukan daftar item yang penting. Selain itu juga menganalisa pokok-pokok masalah yang mungkin ditemukan pada proses pengendalian mutu.

 

Contoh Pengendalian Mutu

 

Pengendalian mutu merupakan proses yang dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kualitas barang yang diproduksi. Sehingga barang-barang tersebut dapat sampai ke tangan konsumen dalam keadaan baik sesuai dengan standar perusahaan.

 

Beberapa contoh pengendalian mutu antara lain adalah sebagai berikut:

 

  • Dilakukannya proses mikrobiologis dan kimia pada sampel produk obat-obatan. Tujuannya adalah untuk mengetahui kualitas obat yang dihasilkan. Apakah aman serta tidak beresiko membahayakan orang yang mengonsumsinya ataukah tidak.
  • Adanya pengecekan secara sistematis pada pembuatan mobil atau motor. Jadi perusahaan akan memastikan alat-alat otomotif tersebut dapat berfungsi dengan baik hingga ke tangan konsumen.
  • Pengujian alat-alat elektronik pasca produksi, untuk memastikan kualitas dan fungsinya masih beroperasi dengan baik.
  • Pengujian kelayakan pada sampel produk makanan. Dengan demikian perusahaan dapat memastikan bahwa produk tersebut layak untuk dikonsumsi serta tidak akan  menimbulkan masalah kesehatan.

 

Kesimpulan

 

Untuk dapat menciptakan produk yang berkualitas serta menjaga minat konsumen agar tetap stabil, maka perusahaan perlu meluangkan waktu serta uang untuk melakukan uji kelayakan produk. Strategi inilah yang disebut sebagai pengendalian mutu.

 

Dalam menggeluti bisnis apapun, melakukan uji kelayakan produk sangat penting dilakukan. Tujuannya tentu saja untuk meningkatkan kepercayaan pasar pada produk Anda. Dimana kemudian menjaga minat pembeli pada produk-produk tersebut. Hal ini dapat ditempuh dengan cara selalu menerapkan sistem pengendalian mutu pada setiap proses produksinya.
 

Sabtu, 26 Maret 2022

Simbol Bahaya Di Laboratorium Yang Wajib Kamu Ketahui

Simbol Bahaya Di Laboratorium Yang Wajib Kamu Ketahui

Simbol Bahaya Laboratorium - Ketika Anda berada di laboratorium, tentu sering mendapati beberapa gambar atau simbol tertentu. Misalnya gambar tengkorak, tanda silang, gambar api menyala dan lain sebagainya. Beragam gambar ini ternyata tidak dibuat begitu saja dengan tanpa arti, Lho. Karena itu termasuk dalam kategori simbol-simbol berbahaya yang perlu Anda ketahui maksud dan tujuannya.


simbol bahaya di laboratorium

Apa saja kira-kira simbol bahaya yang ada di laboratorium dan artinya? Pada artikel berikut ini, kita akan membahas mengenai pengertian, fungsi, hingga arti dari simbol-simbol bahaya yang ada di laboratorium. Jangan lewatkan informasi selengkapnya karena keselamatan Anda di laboratorium bisa terancam jika tidak mengetahui arti dari setiap simbol yang ada.


Pengertian Simbol Bahaya Di Laboratorium


Anda saat ini sedang bekerja di laboratorium? Terlepas itu laboratorium mikrobiologi, kimia, genetika, fisika, ataupun fisiologi tentunya akan membuat Anda berhadapan dengan berbagai resiko. Salah satunya adalah bersinggungan dengan benda-benda yang mungkin berbahaya dan mengancam keselamatan. Oleh karenanya, untuk mencegah dampak buruk akibat kecerobohan yang mungkin terjadi dengan tidak disengaja, maka dibuatlah berbagai label safety atau simbol tanda bahaya.


Nah simbol tanda bahaya ini sendiri merupakan upaya yang dilakukan untuk memberitahu orang tentang kandungan, material, serta dampak yang akan ditimbulkan oleh benda tertentu yang ada di laboratorium. Sehingga akan membuat orang tersebut menjadi lebih hati-hati dan waspada. Selain itu bisa mencegah terjadinya kecelakaan akibat kecerobohan serta sikap yang kurang hati-hati ketika beraktivitas di tempat tersebut.


Fungsi Simbol Bahaya di Laboratorium


Seperti yang sudah dibahas di atas, simbol bahaya yang terdapat di laboratorium dibuat dengan tujuan untuk membuat orang-orang yang beraktivitas di dalamnya menjadi lebih berhati-hati. Karena di laboratorium memang banyak sekali benda-benda yang terdeteksi berbahaya, mudah meledak, ataupun dapat mengakibatkan berbagai resiko tertentu.


Lalu, kira-kira apa saja fungsi dari adanya simbol bahaya yang ada di laboratorium? Berikut ini pembahasan lengkap mengenai fungsi simbol bahaya di dalam lab.


  • Adanya simbol bahaya di laboratorium akan membuat orang-orang yang beraktivitas di dalamnya menjadi lebih berhati-hati saat bekerja.
  • Adanya simbol bahaya ini akan membuat resiko dan dampak buruk kecelakaan kerja dapat diminimalisir.
  • Mengetahui simbol-simbol yang ada di laboratorium juga mempermudah Anda dalam bekerja.
  • Dengan memahami simbol-simbol ini, maka akan mempermudah Anda untuk mengklasifikasikan benda-benda tersebut berdasarkan sifat, material dan juga jenisnya.
  • Mengetahui kandungan dari masing-masing zat, sehingga menambah pengetahuan dan lain sebagainya.


Mengenal Simbol Bahaya di Laboratorium dan Artinya


Setiap simbol-simbol yang terdapat di laboratorium sebenarnya memiliki arti tersendiri. Jadi, beragam simbol ini berfungsi untuk menjelaskan apa saja kandungan yang terdapat pada suatu zat, sifat, serta dampaknya bagi manusia.


Kira-kira apa saja simbol-simbol yang terdapat di laboratorium serta apa artinya? Simak selengkapnya di bawah ini!


1. Simbol Radioaktif


simbol radioaktif

Simbol bahaya yang pertama adalah simbol radioaktif. Pada umumnya, simbol radioaktif berbentuk seperti kipas angin. Artinya simbol ini digunakan untuk menggambarkan zat-zat yang bersifat radioaktif. Contohnya saja seperti kandungan zat uranium dan plutonium.

 

Zat yang bersifat radioaktif adalah benda-benda yang dapat memancarkan sinar radiasi. Dimana sinyal radiasi ini bersifat berbahaya serta dapat berakibat buruk bagi manusia yang terpapar. Tentunya baik yang terkena paparan jangka panjang maupun jangka pendek.


2. Mudah Meledak


simbol mudah meledak

Simbol selanjutnya adalah simbol yang menyatakan benda-benda yang mudah meledak. Ini ditandai dengan gambar yang menyerupai ledakan.


Di laboratorium memang terdapat banyak sekali benda-benda berbahaya, salah satunya yang mudah meledak. Contoh benda yang bisa meledak antara lain seperti campuran antara oksigen ataupun hidrogen.


Apabila campuran dari senyawa-senyawa tersebut terkena gesekan, benturan ataupun kontak dengan api, maka dapat beresiko menimbulkan ledakan. Jadi Anda juga harus lebih berhati-hati dengan benda-benda yang memiliki simbol tersebut, ya?


3. Simbol Korosif


simbol korosif

Simbol selanjutnya adalah simbol yang melambangkan zat yang bersifat korosif. Simbol untuk zat korosif ditandai dengan gambar cairan yang dituangkan. Artinya, benda tersebut dapat berbahaya apabila terkena kontak dengan kulit manusia.


Simbol korosif biasanya ditujukan pada benda-benda yang memiliki kandungan asam dan basa yang kuat. Benda-benda dengan kandungan asam dan basa yang kuat dapat beresiko merusak jaringan hidup. Jadi Anda harus berhati-hati agar jangan sampai bersinggungan langsung dengan zat jenis tersebut.


4. Simbol Bau Menyengat


simbol bau menyengat

Simbol bau menyengat ditandai dengan gambar bertanda silang. Ini biasanya digunakan untuk benda-benda yang memiliki bau tajam dan menyengat seperti uap bromin, amonia, asam sulfat, kloroform dan lain sebagainya.


Jadi, ketika Anda bekerja dan menemukan benda-benda dengan simbol ini, sebaiknya menyiapkan perlengkapan kesehatan, seperti masker, pelindung wajah dan lain sebagainya.


Kemudian apabila terkena kontak dengan hidung dan mulut, sebisa mungkin untuk segera memuntahkannya. Dan tentu saja segera mencucinya dengan bersih apabila terkontaminasi dengan kulit secara langsung.


5. Toxic

 

simbol toxic

Simbol berbentuk gambar tengkorak juga sering kita temukan terdapat di laboratorium. Simbol yang satu ini diperuntukkan bagi zat-zat atau benda-benda yang bersifat toxic atau mengandung racun.


Zat kimia dengan kandungan toxic sangat perlu untuk diwaspadai. Pasalnya, apabila tidak sengaja terhirup, tertelan atau terkontaminasi oleh kulit, maka zat-zat ini akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.


Diantaranya seperti menyebabkan keracunan, kecelakaan, cedera, hingga menyebabkan kematian. Contoh zat kimia yang bersifat toxic diantaranya seperti sianida, karbon tetraklorida, merkuri, gas klorin dan lain sebagainya.


Apabila Anda tanpa sengaja bersinggungan dengan zat-zat ini, segera keluarkan. Baik dengan cara dimuntahkan ataupun yang lainnya. Anda juga dapat menetralisir racun tersebut dengan susu. Hal ini karena susu memang dipercaya dapat menetralisir kandungan racun apabila terlanjur masuk dalam tubuh.


6. Flammable


simbol mudah terbakar

Simbol bergambar api seperti pada gambar di atas merupakan simbol bahaya di laboratorium yang artinya benda tersebut akan sangat mudah terbakar. Contoh benda-benda yang mudah terbakar di laboratorium antara lain seperti kandungan alkohol, natrium, minyak tanah dan lain sebagainya.


Benda-benda ini juga dapat memicu kebakaran, oleh karenanya Anda harus berhati-hati dengan benda apapun yang menggunakan simbol itu. Apabila terjadi kebakaran di laboratorium, segera padamkan dengan lap basah atau menggunakan tabung pemadam kebakaran yang biasanya terdapat di tempat tersebut.


7. Berbahaya Untuk Lingkungan


simbol bahaya lingkungan

Simbol yang satu ini merupakan simbol yang diperuntukkan bagi zat-zat yang memiliki kandungan berbahaya bagi lingkungan. Oleh sebab itu, orang yang bekerja di laboratorium perlu mengetahuinya.


Tujuannya agar mereka tidak membuang sampah-sampah tersebut secara sembarangan. Dimana dampak negatifnya yakni dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan, maupun ekosistem yang ada didalamnya. Contoh zat-zat yang memiliki kandungan berbahaya bagi lingkungan diantaranya seperti petroleum bensin, klorometan, tributil timah peroksida dan lain sebagainya.


8. Oxidizing


simbol oksidasi

Lambang bola api yang terdapat pada laboratorium digunakan untuk benda-benda yang bersifat pengoksidasi. Zat-zat yang bersifat pengoksidasi tidak mudah terbakar, namun dapat menyebabkan bahan lainnya menjadi terbakar.


Selain dapat menyebabkan kebakaran, zat kimia yang bersifat oxidizing juga dapat menyebabkan keracunan, bersifat korosif, serta mudah meledak. Contoh zat yang yang bersifat oxidizing antara lain seperti kalium, bromin, asam nitrat, peroksida, amonium nitrat dan lain sebagainya.


9. Non Ionizing Radiation


simbol non ionik radiation

Simbol yang satu ini digunakan sebagai tanda radiasi non pagion. Dimana zat dengan tanda ini merupakan zat yang mengandung efek non mutagenik dan karsinogenik. Dampak negatifnya yakni dapat menyebabkan luka bakar apabila terkontaminasi dengan kulit secara langsung.


10. Bahan Peringatan Bersuhu Rendah


simbol peringatan suhu rendah

Simbol berikut ini merupakan lambang yang digunakan untuk bahan-bahan yang bersifat kriogenik. Bahan-bahan kriogenik perlu disimpan dalam suhu rendah yakni disimpan dalam suhu di bawah titik beku.


Contoh zat-zat yang bersifat kriogenik salah satunya adalah nitrogen cair. Untuk menghindari bahaya yang ditimbulkannya, sebaiknya Anda menggunakan perlengkapan yang memadai ketika harus bersentuhan dengan senyawa tersebut.


Baca Juga: Lemari Asam Untuk Laboratorium


Perlengkapan yang dibutuhkan antara lain seperti sarung tangan tebal, masker, pelindung lengan dan siku, celemek karet, hingga penutup wajah.


Demikian beberapa simbol bahaya yang ada di laboratorium beserta artinya. Untuk Anda yang biasa beraktivitas di laboratorium, informasi ini sangat penting untuk diketahui. Agar dapat membedakan bagaimana perlakuan yang tepat terhadap zat-zat kimia tersebut.


Kesimpulan


Simbol bahaya di laboratorium merupakan lambang yang digunakan untuk membedakan antara zat kimia satu dengan yang lainnya. Dengan adanya simbol ini, maka akan memudahkan orang yang biasa bekerja di laboratorium untuk mengklasifikasikan zat-zat tersebut berdasarkan material, jenis dan juga sifatnya.


Dengan demikian, zat kimia ini akan mendapatkan penanganan yang tepat sehingga kita dapat terhindarkan dari berbagai resiko buruk. Seperti terjadinya kecelakaan kerja ataupun penanganan yang salah terhadap zat-zat tersebut. Bagi Anda yang biasa bekerja di laboratorium, informasi ini sangat penting untuk diketahui, ya? Utamakan selalu keselamatan bekerja saat berada di laboratorium atau tempat lain yang terdapat beragam benda dengan beragam simbol bahaya.

Selasa, 15 Maret 2022

Manfaat Daun Bidara dan Efek Sampingnya untuk Kesehatan

Manfaat Daun Bidara dan Efek Sampingnya untuk Kesehatan

Manfaat Daun Bidara - Mungkin banyak orang yang masih asing dan kurang paham dengan tanaman bidara. Namun bagi mereka yang biasa bergelut dengan pengobatan herbal pastinya familiar dengan daun ini. Bukan daun, kandungan nutrisi di dalamnya terbilang sangat kompleks.

 

manfaat daun bidara

Bidara merupakan salah satu jenis tanaman istimewa. Bagaimana tidak, hampir dari semua bagian tumbuhannya bisa dimanfaatkan. Yakni mulai dari daun buah hingga pohonnnya dapat dimanfaatkan sebagai obat.


Ketahui lebih jauh mengenai tanaman bidara, mulai dari kandungan nutrisi, manfaat, hingga cara penggunaannya. Dan yang tidak kalah penting yakni efek samping dari tanaman herbal yang satu ini melalui pembahasan berikut.


Sekilas Mengenal Tentang Tanaman Bidara


Pohon bidara atau yang memiliki nama latin Ziziphus mauritiana adalah salah satu obat herbal untuk mengatasi beragam gangguan kesehatan. Bidara juga dikenal dengan istilah Chinese Apple, jujube atau bahkan Indian plum. Tanaman ini adalah tumbuhan banyak hidup di dataran Asia. Salah satunya juga mudah didapatkan di Indonesia, ya?


Jika dilihat sekilas, tampilan fisik daun bidara ini hampir mirip dengan daun jeruk nipis. Namun jika dibandingkan dari segi ukuran, daun bidara terbilang lebih kecil. Daunnya memiliki tulang menyirip dengan bentuk bulat dan berwarna hijau tua. 


Sebagai golongan tumbuhan istimewa, bidara memang sering digunakan untuk bahan obat-obatan herbal. Karena hampir setiap bagian dari tanaman ini ternyata dapat dimanfaatkan sebagai obat. Mulai dari bagian pohon, daun, hingga buahnya bisa diambil khasiatnya.


Fakta Mengenai Tanaman Bidara 


Sebenarnya penggunaan bidara sebagai obat memang sudah dilakukan sejak dahulu kala. Namun saat ini saat beragam tanaman herbal naik daun, popularitas daun bidara juga ikut terangkat. Nah agar tidak ketinggalan informasi penting seputar daun bidara, mari simak pembahasan berikut ini.


1. Bidara Berasal Dari Asia


Tanaman Bidara ini memang dulunya berasal dari dataran Asia. Menurut catatan, tanaman bidara ini asalnya dari Yunnan, China. Namun saat ini tanaman Bidara sudah menyebar luas ke negara Asia lainnya. Mulai dari Malaysia, Australia, Afghanistan, hingga Indonesia, Anda bisa dengan mudah menemukan tanaman ini.


2. Bidara Bermanfaat Sebagai Obat


Bidara sering dimanfaatkan sebagai obat herbal untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Seluruh bagian dari tanaman bidara dapat dimanfaatkan untuk pengobatan. Mulai dari bagian batang, pohon, buah, hingga daunnya memiliki khasiat masing – masing.


3. Bidara Dapat Dimasak


Meskipun populer dijadikan sebagai obat herbal, bidara ternyata juga enak untuk dijadikan sebagai masakan. Dengan pengolahan yang tepat, daun bidara dapat dioseng, disajikan bersama olahan ikan dan lainnya. Tidak hanya untuk makanan saja, daun bidara ini juga bisa diolah menjadi minuman. Salah satu contohnya yakni ekstrak teh daun bidara yang kaya akan antioksidan.


Apa Saja Manfaat Daun Bidara?


Daun bidara memiliki kandungan yang sangat kaya. Diantaranya mengandung polifenol, saponin dammarane, vitamin, asam lemak tak jenuh, asam amino, siklopeptida alkaloid dan banyak lainnya. Dengan banyaknya nutrisi yang terdapat di dalamnya, tidak heran jika tanaman tersebut memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan. 

 

Adapun beberapa manfaat bidara diantaranya adalah seperti berikut:


1. Bisa untuk Mengatasi Insomnia


Khasiat bidara yang pertama adalah untuk mengatasi gangguan tidur seperti insomnia. Pada tanaman bidara, terdapat senyawa saponin yang berkhasiat untuk menenangkan. Jadi, bagi Anda yang mengalami gangguan tidur pada malam hari, dapat mengonsumsi ekstrak bidara untuk meningkatkan kualitas tidur. Istirahat yang berkualitas akan membuat tubuh Anda semakin bugar dan terjaga kesehatannya.


2. Mengatasi Bakteri dan Virus


Selanjutnya, khasiat bidara juga baik untuk mengatasi bakteri dan juga virus. Pasalnya, bidara merupakan tumbuhan yang mengandung anti bakteri. Inilah mengapa daun bidara dapat digunakan untuk mengatasi sakit ringan yang disebabkan oleh virus ataupun bakteri.


3. Membantu Proses Peremajaan Kulit


Tidak hanya berkhasiat dari segi kesehatan, daun bidara juga bisa digunakan dalam hal kecantikan kulit. Dimana kandungan polifenol dan flavonoid yang terdapat pada tumbuhan tersebut kaya akan antioksidan sekaligus anti bakteri. Sehingga sangat baik untuk digunakan sebagai produk kecantikan, terutama membantu proses peremajaan kulit.


Selain itu, kandungan anti inflamasi yang terdapat pada daun bidara juga dapat digunakan untuk menyejukkan kulit. Itulah mengapa beragam skincare berbahan herbal juga mengandung ekstrak daun bidara. Khasiatnya sendiri mulai dari untuk mengatasi peradangan, masalah jerawat, ruam, hingga terbakar matahari.


4. Menghambat Pertumbuhan Tumor dan Kanker


Manfaat daun bidara yang lainnya adalah digunakan untuk pengobatan bagi pasien yang menderita penyakit tumor atau kanker. Kandungan antioksidan pada tanaman ini disinyalir berdampak sangat baik khususnya untuk menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Dimana nantinya sel-sel tersebut tidak berkembang dengan cepat dan membuat system tubuh lebih cepat tumbang.


5. Mengatasi Beragam Masalah Pencernaan


Apakah Anda sering mengalami maagh ataupun kram perut? Jika demikian, sangat baik jika menggunakan bidara sebagai herbal pendamping. Dimana daun bidara ini membantu membuat dinding lambung terlindungi dari zat asam berlebih. Dengan begitu pemicu asam lambung bisa diminimalisir dengan lebih efektif.


Selain itu, bidara juga memiliki kandungan zat antipasmodik yang berfungsi untuk mengurangi rasa sakit pada perut Anda. Terutama ketika terjadi kontraksi berlebih yang mengakibatkan kram perut.


6. Perawatan Rambut Rontok


Tanaman bidara juga sangat baik digunakan untuk perawatan rambut. Tonik yang dihasilkan dari ekstrak bidara dipercaya dapat menguatkan akar rambut, serta mencegah terjadinya kerontokan.


Oleh karenanya bagi Anda yang mempunyai riwayat rambut rontok, dapat menggunakan tanaman ini sebagai terapi. Salah satunya dengan cara merebusnya, kemudian mengoleskannya pada akar rambut untuk mencegah kerontokan berlebih.


7. Penurun Demam Alami


Demam tidak selalu harus diobati menggunakan obat kimia seperti parasetamol. Anda juga bisa menggunakan bahan herbal alami yang lebih aman bagi tubuh. Terutama jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama nantinya.


Baca Juga: Manfaat Daun Pandan Dalam Kehidupan Sehari-hari


Bidara ini juga bisa digunakan sebagai obat penurun demam. Dimana senyawa flavonoid dalam bidara berkhasiat menurunkan suhu tubuh yang panas akibat demam.


8. Menyembuhkan Luka


Pada tanaman bidara juga terdapat kandungan flavonoid, tanin dan juga zat saponin yang bermanfaat untuk menghentikan pendarahan. Selain itu baik juga untuk proses menutup luka pada kulit dan juga mempercepat proses penyembuhannya.

 

Jadi, Anda bisa menggunakan bidara sebagai obat herbal untuk mengatasi luka ringan. Misalnya saja luka karena jatuh, lecet, ataupun sejenis luka bakar ringan lainnya.


9. Menyembuhkan Gangguan Wasir


Khasiat bidara yang lainnya adalah dapat digunakan untuk menyembuhkan wasir. Bagi penderita wasir, bidara dapat digunakan sebagai herbal pendamping. Selain mengonsumsi rebusan air dari ekstrak bidara, bagian daunnya juga dapat diaplikasikan langsung pada bagian anus yang bengkak.


10. Meningkatkan Kesehatan Jantung


Tanaman bidara juga memiliki kandungan neolignan, dimana senyawa ini memang sangat baik bagi peredaran darah maupun kesehatan jantung. Namun, tentu saja tidak cukup hanya mengonsumsi daun bidara saja. Pastikan Anda juga konsisten menerapkan pola makan dan pola hidup sehat untuk mengimbanginya.


Cara Penggunaan Daun Bidara yang Disarankan


Untuk mendapatkan khasiat yang maksimal dari daun bidara, tentunya perlu diketahui bagaimana cara penggunaan yang benar untuk herbal tersebut. Untuk mendapatkan khasiat dari tanaman bidara, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menggunakannya. Diantaranya adalah sebagai berikut ini.


1. Direbus


Cara penggunaan tanaman bidara yang pertama adalah dengan cara direbus. Daun bidara segar dapat direbus menggunakan air, kemudian dikonsumsi secara langsung untuk mendapatkan khasiat dari herbal tersebut.


2. Ditumbuk


Untuk penggunaan bidara sebagai obat luar, misalnya digunakan sebagai obat luka, gatal, jerawat, ataupun obat wasir yang dioleskan secara langsung. Anda dapat memanfaatkan bagian daunnya yang masih segar.


Pertama-tama daun perlu ditumbuk sampai halus, baru kemudian dioleskan secara langsung pada bagian tubuh yang membutuhkan. Misalnya dioleskan pada luka, dijadikan sebagai masker wajah, ataupun dioleskan pada anus yang bengkak dan lain sebagainya.


3. Diolah Menjadi Ekstrak


Bidara juga sering digunakan sebagai obat-obatan herbal dan dikemas secara profesional. Caranya yaitu dijadikan sebagai ekstrak kemudian dikemas secara modern. Baik menggunakan kapsul ataupun bentuk lainnya.


Selain dibuat menjadi obat-obatan herbal, ekstrak bidara juga sering diolah menjadi berbagai produk komersial. Misalnya dijadikan sebagai ekstrak minyak, sabun dan lain sebagainya.


4. Dijadikan Sebagai Masakan


Untuk mendapatkan khasiat dari tanaman bidara, Anda juga dapat mengolahnya menjadi berbagai masakan. Mulai dari dibuat menjadi tumisan, hingga dicampurkan dengan berbagai bahan makanan lainnya. Dengan metode pengolahan yang tepat, masakan yang terbuat dari daun bidara juga tidak kalah lezat, Lho.


5. Dikeringkan Menjadi Teh


Terakhir, daun bidara ini juga bisa diolah menjadi minuman herbal menyehatkan. Salah satunya dengan cara dikeringkan, kemudian dijadikan sebagai teh. Untuk cara mengonsumsinya, teh bidara dapat diseduh dengan air panas. Jika ingin menambah cita rasa, Anda dapat menambahkan madu sebagai pemanis.


Apa Saja Efek Samping Mengonsumsi Bidara?


Selain banyaknya manfaat yang bisa didapatkan dari tanaman bidara, ternyata tanaman herbal tersebut juga memiliki beberapa efek samping yang perlu diketahui. Ini sangat penting untuk diketahui sebelum memutuskan untuk mengonsumsinya sebagai obat herbal.


Baca Juga: Kandungan Kulit Pisang Ternyata Baik Untuk Kesehatan dan Kecantikan


Kandungan senyawa aktif yang terkandung pada bidara dapat mengakibatkan beberapa efek samping. Sehingga penggunaannya pun harus diawasi dan dibatasi agar tidak berlebihan. Apa saja kira-kira efek samping mengonsumsi daun bidara?


1. Mengantuk


Efek samping paling ringan dari mengonsumsi bidara yakni timbulnya rasa kantuk. Hal ini karena senyawa yang terdapat pada tanaman bidara memang bisa memberikan efek tenang yang berlebihan. Sehingga apabila dikonsumsi dalam jumlah banyak akan memberikan efek samping yang serius. Oleh karenanya, pengonsumsian herbal ini juga perlu dipertimbangkan terlebih dahulu. Terutama jika Anda berencana mengendarai kendaraan sendiri nantinya.


2. Alergi


Efek samping konsumsi bidara yang selanjutnya adalah dapat menimbulkan reaksi alergi. Orang yang memiliki riwayat alergi terhadap senyawa yang terkandung dalam tanaman herbal tersebut. Dapat mengalami berbagai reaksi seperti gatal, ruam, panas atau bahkan bengkak.


3. Mual dan Muntah


Paska mengonsumsi bidara, Anda juga bisa merasakan efek samping berupa rasa mual dan muntah. Hal ini bisa terjadi karena salah pengolahan dan sebab lainnya. Salah satu contohnya yakni salah mengolah bidara sehingga memicu timbulnya rasa pahit yang berkepanjangan pada lidah Anda. Selain merusak sensor rasa pada lidah, Anda juga dapat mengalami gejala mual ataupun muntah setelah mengonsumsi herbal tersebut.


4. Kaku Pada Wajah dan Leher


Efek samping dari daun bidara selanjutnya adalah dapat mengakibatkan wajah dan leher terasa kaku. Hal tersebut dipicu oleh kandungan senyawa yang terdapat pada bidara yang mempengaruhi sistem saraf. Inilah mengapa jika dikonsumsi dalam kadar berlebih akan membuat area wajah dan leher akan terasa kaku. Kemudian dapat juga menjalar pada bagian tubuh lainnya. Sehingga apabila reaksi ini terjadi, perlu diambil langkah-langkah pencegahan secepatnya.


5. Mengakibatkan Kejang


Mengonsumsi bidara dapat mengakibatkan kejang memang bukan sekedar mitos. Zat alergen yang terkandung pada tanaman bidara, dapat membuat nafas menjadi pendek. Atau bahkan parahnya lagi dapat mengakibatkan kejang-kejang.


Oleh karena itu, pengonsumsian herbal ini juga harus dilakukan dengan benar dan metode pengolahan yang disarankan. Tentu saja sangat penting untuk mengetahui bagaimana pengolahan serta takaran serta dosis yang tepat.


Kesimpulan


Bagaimana, ternyata bidara ini merupakan tanaman herbal yang sangat kaya manfaat, ya? Hampir semua bagian tumbuhannya saja bisa diambil khasiatnya. Meskipun begitu, dalam beberapa kondisi bidara ini juga bisa mendatangkan resiko berupa gangguan kesehatan tertentu. Jadi pastikan Anda tetap bijak mengolah dan mengonsumsi bidara sebagai obat herbal nantinya. Manfaat daun bidara memang banyak, namun resikonya atau efek sampingnya juga penting untuk diperhatikan. Jika sobat ingin membaca artikel kesehatan lainnya bisa di lihat di Sang Hamba yang akan memberikan beberapa ulasan menarik lainnya.

Kamis, 10 Maret 2022

Apa Itu Quality Control, Fungsi, Manfaat dan Cara Kerjanya

Apa Itu Quality Control, Fungsi, Manfaat dan Cara Kerjanya

Apa Itu Quality Control - Labmutu, Sebenarnya, apa itu quality control? Quality control atau biasa disebut sebagai QC adalah proses pengecekan akhir yang dilakukan untuk menjamin mutu dan kualitas produk masih sesuai kualifikasi awal. 


apa itu quality control
Ilustrasi Quality Control


Quality control sering diterapkan oleh beberapa perusahaan dan bisnis. Terutama bagi mereka yang memproduksi barang atau jasa tertentu di bidang tertentu. 

 

Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai quality control secara lengkap. Mulai dari pengertian, fungsi, manfaat hingga cara kerja quality control akan diulas.  Mari simak informasi selengkapnya berikut ini.


Pengertian Quality Control


Quality Control (QC) dalam bahasa Indonesia familiar disebut sebagai pengendalian mutu. Hal ini dilihat dari tujuan QC itu sendiri. Dimana proses QC ini dimaksudkan untuk memastikan kembali kualitas produk sudah sesuai.


Tujuannya adalah agar ketika produk tersebut sampai ke tangan konsumen masih dalam keadaan baik. Artinya sudah sesuai dengan standar yang berlaku. Jadi, quality control berfungsi untuk menyortir atau memfilter barang-barang yang diproduksi. Nantinya hanya barang-barang berkualitas saja yang bisa masuk ke tahap pemasaran.


Dalam prosesnya, kontrol untuk uji kelayakan produk dilakukan dengan berbagai cara. Ada yang menggunakan proses pemeriksaan secara manual, ada pula yang memanfaatkan peran teknologi. Untuk manual tentu saja perlu SDM (Sumber Daya Manusia) yang melakukan checking manual pada setiap produk. Kemudian QC yang melibatkan teknologi biasanya hanya membutuhkan satu operator yang mengoperasikan alat atau mesin tertentu.


Fungsi Quality Control


Quality Control merupakan sebuah proses yang bertujuan untuk meninjau barang-barang yang terlibat dalam sebuah proses produksi. QC sering diterapkan pada berbagai industri, mulai dari manufaktur hingga produk buatan tangan.


Secara umum, tujuan QC adalah untuk menjamin kualitas produk sehingga barang atau jasa yang ditawarkan tetap berkualitas hingga sampai ke tangan konsumen. Beberapa fungsi quality control yang lainnya yaitu:


  • Quality control berfungsi untuk mengawasi proses produksi dari awal hingga barang selesai dibuat.
  • Mengontrol apabila adanya ketidaksesuaian pada saat proses produksi berlangsung.
  • Meluluskan sebuah produk yang sudah dipastikan sesuai dengan standar yang berlaku.
  • Melakukan proses monitoring, kemudian melakukan verifikasi terhadap kualitas sebuah produk.


Unsur - unsur Quality Control


Untuk menjalankan sebuah pengendalian mutu, tentunya harus melibatkan pengembangan sistem. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa produk tersebut memenuhi standar yang dibutuhkan, baik bagi pelanggan maupun customer.


Oleh karenanya, proses quality control juga harus memenuhi unsur-unsur tertentu.  Apa saja unsur-unsur quality control yang harus dipenuhi? Berikut ini ulasan lengkapnya.


1. Control


Unsur kontrol ini menjadi poin pertama yang masuk ke dalam pengendalian mutu produk. Berikut ini tahapan yang terdapat dalam proses kontrol:


  • Identifikasi catatan.
  • Kriteria mengenai integritas dan kinerja.
  • Manajemen pekerjaan.
  • Pengelolaan yang baik pada saat proses produksi dan lain sebagainya.


2. Kompetisi


Untuk dapat membuat sebuah produk atau jasa yang berkualitas dan tentunya harus memenuhi standar kompetisi. Standar kompetisi dalam hal ini berupa:


  • Keterampilan.
  • Ilmu pengetahuan.
  • Kualifikasi.
  • Pengalaman dan lain sebagainya.


3. Kedekatan


Kedekatan juga termasuk elemen lunak yang harus terpenuhi dalam QC. Kedekatan dalam hal ini meliputi beberapa faktor seperti:


  • Kepegawaian.
  • Integritas.
  • Semangat tim.
  • Motivasi.
  • Budaya organisasi.
  • Kedekatan hubungan yang berkualitas dengan karyawan dan lain sebagainya.


Cara Kerja Quality Control


Pada dasarnya, tugas quality control sangat bervariatif. Hal tersebut bergantung pada industri mana proses ini diterapkan. Untuk melakukan pengendalian mutu, tentunya dibutuhkan beberapa prosedur yang harus dilaksanakan. Nah seperti apa cara kerja quality control serta prosedurnya? Mari simak tahapannya berikut ini.


1. Menentukan Standar


Untuk mengendalikan mutu atau kualitas dari suatu produk dan jasa. Tentunya Anda membutuhkan standar yang menjadi patokan. Itulah mengapa standar menjadi tolak ukur untuk membuat apa itu quality control dapat berjalan dengan baik.


Baca Juga: APA ITU ISO 17025 : Inilah Penjelasan Lengkapnya


Standar untuk quality control tidak sama antara yang satu dengan yang lainnya. Ada yang mewajibkan untuk diperiksa satu persatu, ada pula yang mengecek beberapa persen saja dari satu proses produksi.


Standar ini merupakan syarat yang menentukan sebuah pengendalian mutu nantinya akan berjalan dengan efektif ataukah tidak.


2. Menyelaraskan Dengan Visi Misi


Menyelaraskan visi dan misi perusahaan dengan karyawan juga sangat penting untuk dilakukan. Hal ini bukan tanpa alasan, karena untuk mendapatkan hasil yang optimal. Tentunya dibutuhkan kerjasama yang baik antara perusahaan dengan karyawan.


Untuk tujuan tersebut, perusahaan dapat memberikan pelatihan secara khusus kepada karyawan. Baik pelatihan yang berkaitan dengan proses produksi, maupun dengan penerapkan pandangan yang sama dari perusahaan kepada para karyawan.


3. Memperbaiki Produk dan Layanan yang Ditawarkan


Tidak cukup hanya mengenal visi misinya saja, ada juga bagian yang tidak kalah penting. Salah satunya yakni proses memperbaiki produk dan jenis layanan yang akan ditawarkan nantinya. Nah dalam prosedur quality control, ternyata  penting juga mengetahui mengenai prosentase kegagalan produk.


Jadi, perusahaan perlu mencari tahu betapa prosentase produk yang gagal. Setelah itu, kemudian berusaha memperbaikinya sesuai standar agar prosentase tersebut menjadi berkurang.


Mengenal 7 Tahapan Metode Quality Control


Metode quality control ini merupakan cara teknis yang digunakan untuk mengukur kinerja dari sebuah pengendalian mutu. Ada banyak sekali metode dan pendekatan yang dapat digunakan untuk proses ini.


1. Checklist (Daftar Periksa)


Checklist atau daftar periksa adalah metode yang umum diterapkan untuk daftar item penting. Dengan demikian, Anda dapat memprioritaskan item yang dibutuhkan baik untuk produksi ataupun pemasaran produk.


2. Diagram Tulang Ikan


Diagram tulang ikan dapat digunakan untuk merumuskan masalah. Dengan ini, Anda dapat merumuskan penyebab masalah. Apakah itu terjadi karena masalah pada bahan, mesin, metode yang digunakan ataupun diakibatkan oleh tenaga kerjanya.


3. Peta Kendali


Peta kendali membantu Anda untuk melihat bagaimana sebuah proses berubah secara historis. Dalam bagan tersebut, Anda dapat melihat pokok permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Kemudian mencari tahu apa solusi terbaik yang dapat ditempuh untuk mengatasinya.


4. Stratifikasi


Stratifikasi merupakan metode yang dibuat dengan cara memisahkan data. Proses ini akan membuat Anda dapat mengelompokkan pola dan masalah sesuai porsinya.


5. Grafik Pareto


Grafik pareto merupakan diagram batang yang berfungsi untuk menganalisa masalah beserta dengan sebab dan akibatnya. Dengan demikian, inspektur kontrol dapat lebih berfokus pada pokok masalah yang paling signifikan.


6. Histogram


Pada pengendalian mutu, histogram berfungsi untuk melakukan identifikasi terkait distribusi frekuensi. Dan fungsi lainnya yakni untuk mendeteksi berapa banyak terjadi barang rusak akibat cacat produksi.


7. Diagram Penyebaran


Bagan ini berfungsi untuk memplot antara dua sumbu. Kemudian secara visual membantu memberikan gambaran hubungan antara masing-masing variabel.


Macam-Macam Quality Control


Misalnya saja untuk Anda yang berprofesi sebagai inspektur control, bagaimana menentukan metode QC yang paling sesuai? Berikut ini macam-macam quality control yang sering digunakan untuk pengendalian mutu. Mari pahami dan temukan metode yang paling sesuai untuk kebutuhan Anda.


1. Incoming QC Material


Jenis quality control yang pertama adalah incoming QC material. Seperti namanya, proses QC dilakukan dengan mengecek material atau bahan baku suatu produk. Jadi, pengecekan bahan baku ini dilakukan sebelum proses produksi. Tujuannya adalah untuk menghasilkan produk-produk berkualitas sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh produsen.


2. QC Process


Seperti namanya, QC yang satu ini tidak berfokus pada bahan yang digunakan. Melainkan lebih berfokus kepada proses produksi, apakah sudah sesuai dengan standar yang berlaku ataukah belum. QC process pada umumnya tidak hanya berfokus pada saat proses produksi saja, namun juga dilakukan pada saat internal dan eksternal audit.


3. Finishing QC


Finishing QC dilakukan setelah proses produksi selesai dilakukan. Barang yang telah diproduksi perlu di cek kembali bagaimana pengemasan serta penyimpanannya. Tujuannya yakni agar produk tetap dalam keadaan baik hingga sampai ke tangan konsumen.


Contoh Quality Control


Quality Control memang diterapkan pada berbagai industri. Contoh quality control yang umum ditemukan adalah pada industri yang memproduksi makanan ataupun obat-obatan. Untuk memastikan konsumen tidak sakit ketika mengonsumsinya, maka diperlukan sebuah pemeriksaan yang menyeluruh pada produk tersebut. 


Disinilah fungsi QC disebut sebagai proses untuk memastikan produk memang mempunyai kualitas yang memadai atau sesuai standar tertentu. Jadi produsen bisa memastikan produk yang dipasarkan memang sudah sesuai dengan kualifikasi yang sudah ditetapkan.


Kesimpulan


Bagaimana, tentunya sekarang Anda sudah lebih memahami apa itu quality control, ya? Rasanya setiap produsen pasti sudah menerapkan batasan kualitas untuk produk yang dihasilkan nantinya. Nah untuk memastikan kembali bahwa produk tersebut memang masih memenuhi standar maka perlu dilakukan QC sebelum benar – benar dipasarkan.


Proses quality control ini tidak hanya menjamin mutu produknya saja, namun bisa digunakan untuk mengatasi adanya cacat produksi masal. Selain mengantisipasi kerugian, tentu saja kualitas produk yang sampai di tangan konsumen juga lebih terjamin. Semoga ulasan mengenai apa itu quality control, fungsi, manfaat hingga cara kerjanya di atas sudah cukup membantu, ya?

Video Ulasan ISO 17025