Selasa, 10 November 2020

Penelitian Tindakan Kelas, Kenali Tujuan dan Fungsinya

penelitian tindakan kelas


Penelitian tindakan kelas atau yang sering disingkat menjadi PTK beberapa waktu ini sedang populer, terutama di kalangan pendidik. PTK merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dimana dalam prosesnya, guru berusaha mencari solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh siswa dalam kegiatan belajar mengajar.


Apa Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)?


Tujuan penelitian tindakan kelas adalah memberikan terobosan terbaru untuk memperbaiki kualitas pendidikan. Adanya kegiatan PTK dipicu oleh beberapa alasan, diantaranya kurang efektifnya metode belajar mengajar yang selama ini dilakukan. Serta munculnya kesadaran para guru untuk memahami bahwa praktik yang dilakukan selama ini masih memiliki banyak tantangan. Jadi secara garis besar, berikut ini manfaat penelitian tindakan kelas:

 

  • Untuk memperbaiki praktik pembelajaran di sekolah
  • Meningkatkan mutu pendidikan
  • Efisiensi pengelolaan pendidikan

 

Langkah - langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


Ternyata PTK ini mempunyai tujuan besar yang sangat penting demi maksimalnya proses belajar. Lalu apa saja yang langkah-langkah yang perlu dikerjakan untuk melakukan PTK? Secara teoritis dan konseptual, kegiatan penelitian tindakan kelas meliputi beberapa langkah-langkah, seperti:

 

1. Merumuskan Masalah

 

Mengidentifikasi serta merumuskan masalah adalah metode pertama yang perlu diperhatikan pada saat menerapkan program PTK. Mengidentifikasi serta merumuskan masalah perlu dilakukan agar penelitian menjadi lebih terarah dan fokus dengan masalah yang tepat.


Makalah penelitian tindakan kelas dilakukan dengan cara menentukan fokus masalah. Yang mana rumusan masalah tersebut haruslah berisi tentang deskripsi yang jelas. Antara lain mengetahui kesenjangan antara kenyataan dengan keinginan yang akan diwujudkan. Sehingga dapat diketahui inti dari permasalahan yang akan difokuskan.


2. Menganalisis Masalah


Setelah pokok permasalahan ditemukan, langkah yang harus dilakukan selanjutnya adalah menganalisis masalah. Analisis masalah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dimensi penting dalam masalah tersebut.

Baca Juga: Metode Penelitian

Lalu memberikan penekanan yang lebih jelas dengan menemukan dampak sebab-akibat dari masalah yang sedang dihadapi. Menganalisis masalah dilakukan dengan cara menekankan permasalahan pokok, pemeriksaan asumsi yang sudah dibuat, mengkaji data penelitian yang tersedia dan lain sebagainya.


3. Merumuskan Tindakan dan Pelaksanaan


Merumuskan perencanaan tindakan menjadi poin yang tidak boleh dilupakan dalam jurnal penelitian tindakan kelas. Perencanaan tindakan haruslah meliputi beberapa poin yang mendasar. Seperti merancang alat-alat yang diperlukan selama proses PTK, metode yang digunakan dalam PTK, teknik pengumpulan data dan lain sebagainya.


Setelah perumusan tindakan direncanakan dengan matang. Langkah yang selanjutnya adalah pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan PTK harus diimplementasikan dan diperhatikan dengan seksama, serta harus disertai dengan peran serta guru dalam prosesnya.

 

4. Pengamatan

 

Pengamatan sangat diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah yang mungkin terjadi pada saat proses PTK. Pengamatan sebaiknya dilakukan pada saat proses pembelajaran. Dimana peneliti yang dalam hal ini adalah guru berperan juga sebagai pengamat.

 

Proses pengamatan berfungsi untuk menjalin objektivitas serta melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan PTK. Apakah pelaksanaan kegiatan tersebut sudah efektif atau masih berkendala, tentu akan ditemukan dalam proses pengamatan ini.


5. Refleksi atau Pantulan


Kegiatan refleksi atau pantulan dilakukan pada saat proses pembelajaran sudah selesai dilaksanakan. Proses refleksi merangkum semua kegiatan yang dilakukan. Apabila ditemukan hambatan atau kegagalan dalam prosesnya, maka peneliti diharapkan untuk kembali merancang perencanaan untuk siklus PTK yang selanjutnya.


Karena tujuan diadakannya PTK ini memang adanya kepuasan dari kedua belah pihak. Baik dari pihak peneliti yaitu guru maupun pihak siswa. Hasilnya adalah dengan diperolehnya ketuntasan dalam proses pembelajaran serta meningkatnya hasil belajar siswa.


6. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang Harus Diketahui


Kegiatan penelitian tindakan kelas dapat dilakukan dengan memilih beberapa metode yang tepat. Beragam metode ini dapat menjadi pertimbangan untuk guru. Yakni membantu mereka untuk memilih satu metode yang paling tepat dan efisien sesuai kebutuhan.

 

Model Penelitian Tindakan


Ada beberapa model penelitian tindakan kelas yang sering digunakan oleh para guru atau peneliti dalam prosesnya. Beberapa model atau metode yang sering diterapkan dalam proses PTK di antaranya adalah seperti berikut ini:


1. Model Global


Metode global menjadi salah satu metode populer yang digunakan dalam kegiatan PTK. Metode ini dilakukan dengan cara menyuruh siswa untuk membaca keseluruhan dari materi. Kemudian membuat ringkasan dari materi-materi yang sudah dipelajari tersebut.

 

Baca Juga: Teknik Pengumpulan Data

 

Meskipun cenderung mudah, namun metode tersebut dianggap kurang efektif. Karena siswa cenderung bersifat pasif dan tidak meningkatkan tindakan rasional dalam proses pendalaman dan pemahaman materi.


2. Model Diskusi


Metode diskusi juga sering digunakan dalam kegiatan PTK. Metode diskusi bertujuan untuk saling tukar informasi antara pendidik dengan siswa. Kemudian dari kegiatan tersebut akan memperoleh beberapa titik terang seperti tercapainya gagasan, kesimpulan, dan juga buah pikir.

 

Metode diskusi yang dilakukan dalam kegiatan PTK memiliki beberapa dampak positif. Berikut ini beberapa dampak baik dari penggunaan metode diskusi bagi siswa:


  • Siswa untuk belajar mengemukakan pendapat
  • Memberi kesempatan siswa untuk mencari informasi dari berbagai sumber data
  • Mengajari siswa untuk mencari penyelesaian masalah
  • Menumbuhkan rasa tanggung jawab mengenai pendapat, kesimpulan serta keputusan yang diambil

 

Hal di atas tentunya memiliki dampak yang sangat baik, karena selain merangsang siswa untuk mencari pemecahan masalah, tentu membantu mereka untuk menghargai pendapat orang lain. Dan yang tidak kalah penting yakni bertanggung jawab dengan hasil keputusan yang telah disepakati bersama.


3. Metode Ceramah


Metode ceramah dilakukan dengan cara menyampaikan informasi secara lisan kepada sejumlah siswa. Dengan menerapkan metode tersebut, guru menjadi lebih mudah menguasai kelas serta dapat menerangkan pelajaran dengan jumlah banyak.


Namun, metode ceramah juga dianggap sebagai sebuah metode yang cukup monoton. Karena dalam hal ini siswa berperan sebagai pihak yang pasif sehingga mengurung daya kritis mereka. Selain itu, guru atau peneliti juga sukar mengontrol sampai mana tingkat pemahaman siswa. Sehingga metode belajar satu arah tersebut dianggap kurang efektif untuk diterapkan.


4. Independent Study


Model pelaksanaan tindakan kelas ini sering disebut juga sebagai metode pembelajaran terbuka. Yang mana proses pembelajaran tersebut dilakukan secara individual. Jadi siswa belajar melalui korespondensi melalui TV, radio, internet dan lain sebagainya.


Meskipun metode ini bertujuan agar siswa mendapatkan keleluasaan untuk menentukan cara belajar yang paling tepat dengan dirinya. Namun terkadang metode tersebut juga menjadi kurang efektif. Pasalnya guru kurang mengontrol aktivitas pembelajaran. Sehingga ketika siswa mengalami kesulitan tidak dapat berkonsultasi langsung dengan pendidik.


5. Metode Demonstrasi


Metode demonstrasi dilakukan dengan menunjukkan cara melakukan sesuatu melalui hal-hal yang bersifat praktikal. Metode demonstrasi sangat menguntungkan karena membantu siswa untuk menyerap pengetahuan langsung dari sumbernya. Serta menghadirkan praktik yang nyata dan mudah dipahami. Namun, guru butuh ketrampilan yang memadai untuk dapat menunjukkan pengajaran dengan menggunakan metode tersebut.


6. Metode Eksperimen


Pelaksanaan tindakan kelas dengan metode eksperimen dilakukan dengan cara memberikan kesempatan pada anak didik untuk berdiskusi dalam satu kelompok. Tujuannya adalah agar siswa dapat berdiskusi serta mencari pemecahan terhadap masalah yang dihadapi. Siswa juga dilatih untuk berpikir secara ilmiah serta dituntut bereksperimen dalam mengeksplorasi ilmu dan teknologi.


7. Metode PAKEM


Tidak seperti artinya, metode pakem ini merupakan singkatan dari beberapa kata berikut ini:


  • Pembelajaran
  • Aktif
  • Kreatif
  • Efektif
  • Menyenangkan


Dalam prosesnya, metode pembelajaran tersebut melibatkan empat elemen penting. Yakni meliputi proses interaksi, komunikasi, refleksi, dan juga eksplorasi.


Bagaimana, Sudah Siap Membuat Penelitian Tindakan Kelas (PTK)?


Itulah tujuh metode yang sering digunakan dalam program PTK. Guru dapat mengambil salah satu metode yang paling tepat atau menerapkan beberapa metode sekaligus dalam proses pembelajaran.


Pelaksanaan tindakan kelas selain tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Program tersebut juga membantu guru untuk meningkatkan profesionalisme dan juga meningkatkan kualitas proses pembelajaran di dalam kelas. Sehingga selain bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan, kegiatan tersebut juga membangun interaksi yang baik antara guru dengan siswa.

Kontributor adalah seorang praktisi dan konsultan yang ahli dibidang penerapan sistem manajemen mutu laboratorium berdasarkan ISO/IEC 17025: 2017. Semoga blog ini menjadi sarana berbagi dan silaturahmi kita sesama personel laboratorium.

1 comments

Silahkan berkomentar yang positif ya sobat
EmoticonEmoticon

Video Ulasan ISO 17025