Uji anova merupakan metode yang digunakan untuk menentukan mean atau nilai rata-rata data dari dua kelompok atau lebih. Dengan melakukan analisis menggunakan metode tersebut, Anda akan bisa mencari tahu mengenai perbedaan rerata antar kelompok.
Kali ini kami ulas lengkap informasi mengenai uji anova. Mulai dari pengertian, cara membaca tabel, rumus uji anova, serta cara menghitung metode anova dengan excel ataupun SPSS. Jadi, bagi Anda yang sedang mencari informasi mengenai metode anova, pastikan tidak melewatkan satu pun informasinya di bawah ini.
Apa Itu Uji Anova?
Seperti yang telah kita bahas diatas, uji anova adalah singkatan dari Analysis of variance. Ini merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui perbedaan rerata data antara dua kelompok atau lebih.
Metode anova diperkenalkan pertama kali oleh ahli statistik yang bernama Ronald Fisher. Analisis anova biasanya digunakan dalam eksperimen dengan prinsip perbandingan antara dua kelompok atau lebih. Yang mana dalam prakteknya, anova juga mempertimbangkan keberagaman data yang dimanifestasikan dalam nilai varians.
Jenis Uji Anova Berdasarkan Kebutuhannya
Metode anova sering dikenal juga dengan beberapa nama lain seperti analisis ragam, analisis variansi dan juga sidik ragam. Penerapan metode ini dalam kegiatan sehari-hari sangat banyak. Mulai digunakan untuk perbandingan eksperimen laboratorium, perbandingan periklanan, pendidikan hingga diterapkan pada berbagai penelitian dalam kemasyarakatan.
Baca Juga: Uji F
Sedangkan mengulas mengenai jenis – jenisnya, berdasarkan kebutuhannya, uji anova dibedakan menjadi dua jenis. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai dua jenis uji anova yang penting Anda ketahui:
1. Uji Anova Satu Arah
Anova satu arah merupakan teknik pengujian yang hanya memperhitungkan satu faktor yang menimbulkan variasi. Jadi, meskipun dalam prakteknya metode tersebut digunakan untuk menguji dua atau lebih kelompok. Namun hanya terdapat satu faktor yang menjadi pertimbangan. Contohnya dalam kehidupan sehari-hari adalah pembandingan efek dosis obat terhadap kesembuhan pasien.
2. Uji Anova Dua Arah
Uji anova dua arah merupakan metode pengujian yang mempertimbangkan dua faktor yang menimbulkan variasi. Anova dua arah sering digunakan oleh para peneliti untuk mengatasi nilai variabel terikat terhadap variabel bebas yang terdiri dari lebih satu kelompok.
Contoh penerapan anova dua arah dapat diimplementasikan dalam kegiatan sederhana berikut ini. Seperti contohnya, bila seorang guru matematika ingin menguji efektivitas pemberian soal dengan dua buku paket yang berbeda terhadap dua kelompok siswa. Yang mana guru kemudian memberikan perlakuan yang berbeda terhadap dua kelompok siswa tersebut.
Kemudian, kita akan mengetahui efektivitas pengujian dengan melihat nilai skor dari masing-masing kelompok siswa. Ini merupakan salah satu contoh teknik anova dua arah yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Rumus Uji Anova
Uji statistika menggunakan metode anova dapat dicari dengan menggunakan rumus. Nah untuk Anda yang sedang mencari rumus uji anova, di bawah ini informasinya. Lengkap juga beserta keterangan dari setiap simbol yang terdapat di dalam rumus.
Keterangan:
Sb adalah variansi antar pengulangan
Sw adalah variansi antar replikasi (duplo)
Cara Mudah Membaca Statistik Uji Anova
Ketika melakukan pengujian dengan teknik anova, Anda pun harus bisa menghitung statistik uji. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis apakah kelompok yang dibandingkan tersebut memiliki kesamaan ataukah tidak.
Hasil akhir analisis anova dapat dilihat dari nilai f hitung. Yang mana nilai f hitung ini nantinya akan dibandingkan dengan nilai pada f tabel. Jika nilai pada f hitung lebih besar dari f tabel, maka dapat disimpulkan bahwa analisis anova adalah H1 atau analisis diterima. Sebaliknya, apabila nilai f tabel lebih kecil daripada f hitung, maka hasil analisis uji anova ditolak atau H0.
Prinsip anova adalah melakukan analisis data dalam dua sumber variasi. Yakni variasi dalam kelompok (within) dan juga variasi di luar kelompok (between). Apabila variasi didalam kelompok lebih besar daripada variasi di luar kelompok. Itu artinya nilai mean yang dibandingkan memberikan efek yang berbeda.
Sebaliknya, apabila nilai within lebih kecil daripada between. Maka hal tersebut berarti intervensi yang dilakukan tidak memberikan efek atau perbedaan.
Asumsi Uji Anova
Ketika menghadapi contoh soal uji anova yang sebenarnya, tentunya kita juga harus memperhatikan masalah asumsi. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam pengujian metode tersebut? Mari simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
a. Independensi Observasi
Ketika berencana untuk melakukan uji statistika dengan prinsip anova. Sebaiknya dipastikan bahwa setiap observasi yang terdapat dalam analisis bersifat independen.
Asumsi tersebut dapat dipenuhi ketika Anda melakukan pengambilan sampel secara random terhadap 2 atau lebih objek. Yang mana dalam setiap objek tidak tidak saling bergantung antara satu kelompok dengan kelompok yang lainnya.
b. Normalitas
Data yang digunakan dalam analisis anova sebaiknya merupakan data yang berdistribusi normal. Karena data tersebut nantinya akan digunakan dalam uji statistik f.
c. Homogenotas Varians
Homogenitas varian artinya varian antar kelompok yang dibandingkan harus homogen. Hal ini sering dikenal juga dengan istilah homoskedastisitas. Artinya hanya terdapat satu estimator yang digunakan sebagai variasi dalam sampel.
Cara Menghitung Uji Anova
Menghitung nilai uji anova bisa dilakukan dengan beberapa cara. Salah satunya adalah melakukan uji anova menggunakan SPSS dan juga excel. Bagi Anda yang belum mengetahui cara melakukan metode anova. Berikut uraian yang berisi step by step pengerjaannya:
1. Menghitung Uji Anova Menggunakan Excel
Menghitung uji anova menggunakan excel dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa tutorial berikut ini:
- Buka aplikasi excel Anda
- Aktifkan Analysis Toolpack pada aplikasi excel
- Isi 3 kolom dengan variasi data yang berbeda.
- Setelah semua data terisi, kemudian klik menu data dan pilih data ribbon pada pojok kanan.
- Pilih data analysis, lalu klik Anova Single factor.
- Arahkan kursor pada kotak output range dan blok 3 kolom data yang telah diisi sebelumnya.
- Pilih output option, lalu klik output range. Kemudian klik ok dan lihat hasilnya.
2. Menghitung Uji Anova Menggunakan SPSS
Tidak hanya bisa dihitung menggunakan exel, uji anova ini juga bisa dihitung dengan tools lain. Salah satunya yakni dengan menggunakan SPSS. Menghitung anova SPSS dapat dilakukan dengan mengikuti cara-cara berikut ini:
- Buka aplikasi SPSS
- Buka tab variabel view, lalu kemudian buat dua variabel dan isi dengan data yang berbeda.
- Ubah Type pendapatan Numeric dan decimal 0.
- Pada menu pilih analyze, cimpare means, kemudian pilih one way anova.
- Isi data pada tab variabel view, kemudian pilih options.
- Ikuti langkah-langkah selanjutnya yang terdapat pada jendela one way anova. Kemudian Anda akan mendapat hasil hitung anova.
Kesimpulan
Pada prinsipnya teknik Uji Anova dapat dipraktekkan dalam berbagai kegiatan sehari-hari. Mulai dari digunakan untuk eksperimen laboratorium, periklanan, psikologi, hingga kemasyarakatan. Bagaimana? Apakah beberapa informasi yang kami ulas diatas mengenai metode anova sudah memberikan pencerahan untuk Anda?
Di atas sudah dibahas secara lengkap informasi seperti pengertian uji statistika anova, rumus uji anova, cara membaca, hingga step by step menghitungnya. Setelah memahami teori dasarnya, tentu Anda bisa memilih dengan cara yang mana nantinya Uji Anova ini dihitung.
Semoga pembahasan di atas sudah cukup membantu, ya? Jangan lupa sertakan pertanyaan ataupun informasi tambahan di kolom komentar jika perlu. Semoga bisa mempermudah pembaca lainnya memahami pembahasan kali ini.