Tampilkan postingan dengan label ISO 17025. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ISO 17025. Tampilkan semua postingan

Jumat, 15 Mei 2020

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL UNTUK PENELITIAN EKSPERIMEN DAN LABORATORIUM

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL UNTUK PENELITIAN EKSPERIMEN DAN LABORATORIUM

Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel adalah suatu cara untuk mendapatkan sampel dari populasi yang digunakan untuk menentukan sifat, karakter atau lainnya. Teknik sampling ini sangat penting untuk diketahui secara seksama karena kegiatan ini merupakan tahap awal yang akan menentukan kualitas suatu data hasil pengujian.


PENGERTIAN POPULASI DAN SAMPEL

Sebelum kita bahas lebih jauh, berikut ini saya jelaskan terlebih dahulu apa itu sampel dan populasi. Populasi adalah suatu wilayah secara umum  yang terdiri dari objek atau subjek dan memiliki kualitas dan karakteristik tertentu. Penentuan populasi biasanya ditentukan oleh seorang peneliti ataupun analis di laboratorium.

Populasi ada banyak hal karena dapat berupa orang, hewan, ataupun benda-benda alam lainnya seperti pohon, air ataupun tanah. Populasi tidak hanya sebagai jumlah yang ada pada objek atau subjek yang akan diteliti melainkan terdiri dari seluruh karakter yang dimiliki oleh benda itu semua.

Sampel adalah sebagian dari jumlah atau karakter populasi, adanya sampel dikarenakan tidak memungkinkannya melakukan penelitian atau pengujian terhadap populasi karena jumlahnya yang terlalu besar.

Oleh sebab itu terdapat beberapa teknik pengambilan sampel agar kegiatan untuk menunjang penelitian ataupun pengujian menjadi maksimal dan bersifat representative (mewakili).

TEKNIK SAMPLING

Untuk memudahkan anda dalam memahami teknik pengambilan contoh, tahap awal ini saya ingin menyampaikan ke dalam bentuk infografis.

Berdasarkan gambar di atas, dapat kita lihat bahwa teknik sampling itu terdiri dari dua macam, yaitu pengambilan sampel secara probabilitas (probability sampling) dan non-probabilitas (non probability sampling).

Probability Sampling

Probability sampling adalah suatu teknik pengambilan contoh dari populasi dimana setiap sampel mendapatkan peluang yang sama untuk dijadikan sebagai sampel uji. Pengambilan sampel secara probabilitas terdiri dari beberapa metode yaitu simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random dan sampling area (cluster) sampling atau sering disebut pengambilan sampel menurut lokasi atau daerah.

Simple Random Sampling

Mengapa dikatakan sebagai simple atau dalam bahasa Indonesia adalah sederhana? Hal ini karena anggota yang dijadikan sebagai sampel dari populasi diambil secara acak tanpa memperhatikan adanya strata yang terdapat dalam populasi tersebut.

Metode ini dilakukan jika anggota populasi terdiri dari anggota yang homogen. Cara pengambilan sampel secara sederhana bisa dilakukan dengan cara undian dengan cara memilih bilangan dari daftar bilangan secara acak dan sebagainya.

Lebih jelasnya coba anda perhatikan ilustrasi berikut ini:
simple random sampling adalah

BACA JUGA: METODE PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

Proportionate Stratified Random Sampling

Cara pengambilan sampel ini digunakan apabila populasi yang ada memiliki anggota yang bersifat tidak homogen serta berstrata secara proporsional. Misalkan saja begini, di dalam suatu organisasi perusahaan sudah pasti memiliki karyawan yang berbeda latar belakang pendidikan. Seperti lulusan SD, SMP, SMA/SMK, D3, S1 dan S2, Nah oleh sebab itu kita harus mengambil perwakilan dari tiap-tiap strata tersebut.
Proportionate Stratified Random Sampling

Tujuannya dalah agar kita mendapatkan data yang representative atau mewakili kondisi populasi secara umum. Adapun penentuan jumlah sampel yang ditentukan agar mewakili populasi yang ada, harus ditentukan melalui penentuan jumlah sampel yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael dan disajikan pada tabel berikut ini:
tabel Isaac dan Michael

Disproportionate Stratified Random Sampling

Teknik atau cara pada bagian ini dipilih apabila kondisi populasi memiliki strata namun kurang proporsional. Maksud dari proporsional adalah jumlah dari masing-masing strata sangat bervariasi sehingga cukup sulit untuk menentukan jumlah sampel yang tepat.

Lebih mudahnya saya mencontohkan begini, suatu ketika saya henda meminta kepada seluruh karyawan saya untuk memberikan penilaian terhadap kinerja yang telah saya lakukan selama ini. Adapun jumlah karyawan saya tersebut terdiri dari 3 orang lulusan S3, 4 orang S2, 90 orang S1, 800 orang SMA Sederajat, 700 orang SMP.
Baca Juga: Teknik Pengumpulan Data
Maka dari data diatas dapat kita lihat bahwa jumlah strata tidak cukup proporsional, oleh sebab itu teknik yang bisa dilakukan adalah dengan cara menerapkan disporprotionate stratified random sampling. Maka strata dengan jumlah yang sedikit harus diambil semua sebagai sampel yaitu karyawan dengan lulusan S3 dan S2 harus dijadikan sebagai sampel semua.

Cluster Sampling (Area Sampling)

Cluster sampling digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber datanya sangat luas. Misalkan begini, kita akan mengambil pendapat masyarakat Indonesia yang terdiri dari 33 provinsi. Namun sampel yang digunakan hanya berkisar 20 provinsi saja. Akan tetapi dari 15 provinsi yang dipilih juga harus menetapkan kabupaten atau kota dari masing-masing provinsi tersebut.

Oleh sebab itu, penggunaan metode sampling ini sering kali digunakan melalui dua tahap yaitu tahap pertama dengan cara menentukan sampel daerah kemudian menentukan orang yang ada pada daerah tersebut. Adapun metode ini digambarkan seperti pada gambar berikut ini:
cluster sampling sugiyono

Nonprobability Sampling

Nonprobability sampling adalah metode pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk kemudian dipilih menjadi sampel. Adapun cabang dari beberapa teknik pengambilan sampel ini adalah sebagai berikut:

Pengambilan Sampel Sistematis

Pengambilan sampel sistematis adalah teknik sampling berdasarkan ukuran dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Kita ambil contoh begini, di dalam suatu populasi terdapat 100 orang yang kesemuanya telah diberikan nomor urut.

Berdasarkan nomor urut tersebut, penetapan sampel dapat dilakukan dengan cara kelipatan, misalkan saja kelipatan 3 sehingga menjadi 1, 3, 6, 9 dan seterusnya.

Sampling Kuota

Sampling kuota adalah suatu teknik untuk menentukan jumlah sampel dari populasi yang memiliki ciri tertentu hingga jumlah (kuota) yang dipilih. Jenis sampling kuota lumayan sering digunakan oleh para peneliti di instansi Pemerintahan seperti pada Dinas Pendapatan Daerah.
Baca Juga: Perbedaan Kualitatif dan Kuantatif Dalam Penelitian Wajib Diketahui
Adapun sampel yang biasa digunakan adalah masyarakat yang akan dan ingin membayar pajak bumi dan bangunan (PBB). Misalkan saja si peneliti ingin mengumpulkan sebanyak 300 sampel (orang) maka penelitian dikatakan lengkap apabila sampel telah mencukupi 300 orang tersebut, jika belum maka si peneliti berkewajiban untuk mengumpulkan data hingga sebanyak 300 sampel.



Sampling Insidental

Sampling incidental merupakan cara menentukan jumlah sampel berdasarkan kebetulan, dalam hal ini siapa saja yang secara kebetulan atau incidental bertemu dengan si peneliti maka orang tersebut dapat dijadikan sebagai sampel, namun perlu diperhatikan bahwa sampel atau orang tersebut memiliki kriteria sampel yang akan diuji.

Sampling Purposive

Sampling jenis purposive merupakan teknik menentukan sampel melalui suatu hal pertimbangan. Misalkan saja si peneliti ingin melakukan penelitian mengenai topik kebijakan politik maka orang atau sampel yang dijadikan adalah orang yang ahli dibidang politik. Atau bisa juga sebagai contoh yaitu apabila si peneliti ingin melakukan penelitian tentang penyakit menular maka orang atau sampel yang ditetapkan adalah seorang yang ahli dibidang kesehatan terkhusus mengenai penyakit menular. Jenis teknik sampling ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif atau penelitian yang tidak melakukan generalisasi.

Sampling Jenuh

Sampling jenuh merupakan suatu teknik untuk menentukan sampel bila semua anggota populasi akan digunakan sebagai sampel. Seperti yang dijelaskan sebelumnya mengenai disproportionate stratified random sampling, bahwa karena jumlah populasi yang sedikit, maka populasi tersebut langsung dijadikan sebagai sampel.

Snowball Sampling

Snowball sampling adalah teknik untuk menentukan sampel ketika pada awalnya jumlah sampel hanya 2 sampel saja, namun seiring dengan berjalannya waktu si peneliti mencari atau menemukan orang lain yang kemudian dijadikan sebagai sampel sehingga semakin lama, maka jumlah sampel akan semakin banyak.
Baca Juga:
Kebijakan Pengambilan Sampel Berdasarkan ISO 17025

Cara penentuan sampling seperti ini ibarat seperti bola salju yang sengaja digelindingkan, maka semakin lama bola salju tersebut akan semakin besar.
Nah, bagaimana sangat mudah bukan cara menentukan jumlah sampel dari berbagai jenis populasi. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Apabila ada suatu hal yang ingi ditanyakan atau didiskusikan silahkan isi melalui kolom komentar. Terimakasih. Wassalamualaikum…

Selasa, 12 Mei 2020

Rekaman Teknis Laboratorium Berdasarkan ISO/IEC 17025:2017

Rekaman Teknis Laboratorium Berdasarkan ISO/IEC 17025:2017

Rekaman teknis laboratorium
Rekaman teknis laboratorium adalah semua jenis dаtа dan іnfоrmаѕі уаng dіhаѕіlkаn dаrі реlаkѕаnааn pengujian serta mengindikasikan mutu atau parameter рrоѕеѕ tеrtеntu tеlаh dicapai. Rеkаmаn tеrѕеbut dараt mеnсаkuр fоrmulіr, kоntrаk, lеmbаr kеrjа, buku kerja, lеmbаr pengecekan, саtаtаn kerja, grаfіk реngеndаlіаn, lароrаn pengujian dan ѕеrtіfіkаt kаlіbrаѕі eksternal dаn іntеrnаl, саtаtаn pelanggan, makalah dan umpan bаlіk.

Didalam dokume sistem manajemen mutu laboratorium itu sendiri, mengatur bahwa seluruh rekaman teknis harus terdokumentasi dengan baik agar memiliki ketertelusuran pada saat terdapat ketidaksesuaian atau adanya permintaan dari pelanggan bahkan kepentingan kegiatan asesmen oleh asesor Komite Akreditasi Nasional.

Beberapa klausul mengenai rekaman teknis laboratorium adalah sebagai berikut:

7.5.1. Lаbоrаtоrіum hаruѕ memastikan bаhwа rеkаmаn teknis untuk ѕеtіар аktіvіtаѕ laboratorium mеngаndung hasil, lароrаn dаn informasi уаng memadai untuk mеmfаѕіlіtаѕі, jіkа mungkin, іdеntіfіkаѕі fаktоr-fаktоr yang mempengaruhi hasil реngukurаn dаn ketidakpastian реngukurаn tеrkаіt dаn memungkinkan реngulаngаn aktivitas lаbоrаtоrіum dаlаm kоndіѕі ѕеdеkаt mungkin dеngаn уаng аѕlі. Rеkаmаn tеknіѕ mеlірutі tanggal dan identitas реrѕоnіl уаng bеrtаnggung jаwаb аtаѕ ѕеtіар kеgіаtаn laboratorium dan untuk mеmеrіkѕа dаtа dan hаѕіl. Pеngаmаtаn аѕlі, data dan реrhіtungаn hаruѕ dісаtаt pada saat dіbuаt dan hаruѕ dараt diidentifikasi dengan tugаѕ tеrtеntu.

7.5.2. Lаbоrаtоrіum hаruѕ memastikan bаhwа аmаndеmеn tеrhаdар rеkаmаn tеknіѕ dараt dіlасаk ke vеrѕі sebelumnya аtаu реngаmаtаn asli. Baik dаtа dan аrѕір asli dаn yang telah diubah harus disimpan, tеrmаѕuk tanggal perubahan, іndіkаѕі аѕреk yang berubah dan реrѕоnіl уаng bеrtаnggung jаwаb аtаѕ perubahan tеrѕеbut.

Nah, itulah 2 klausul penting yang telah ditetapkan oleh ISO 17025, berikut ini juga terdapat beberapa tips tambahan bagi anda agar lebih sempurna dalam mengimplementasikan klausul ini:
  1. Pеmіѕаhаn persyaratan rеkаmаn teknis dari jеnіѕjеnіѕ rekaman lаіnnуа, ѕеbаgаі реnеgаѕаn аtаѕ pentingnya рrоѕеѕ реnсаtаtаn dаn реmеlіhаrааn rеkаmаn, tеrmаѕuk apabila реnсаtаtаn dаn реmеlіhаrааn dіlаkukаn secara elektronik, laboratorium реrlu melakukan review untuk mеmаѕtіkаn ѕеluruh реrѕуаrаtаn tеrреnuhі.
  2. Lаbоrаtоrіum hаruѕ dараt mеnjеlаѕkаn tentang jеnіѕ dаn іdеntіfіkаѕі rekaman tеknіѕ yang dipelihara оlеh lаbоrаtоrіum untuk mеmаѕtіkаn ketertelusuran dаtа hаѕіl реngujіаn dаn atau kalibrasi уаng dіlароrkаn.
  3. Lаbоrаtоrіum hаruѕ dараt menjelaskan tеntаng рrоѕеdur dаn fasilitas lаbоrаtоrіum untuk mеlаkukаn реmеlіhаrааn rеkаmаn tеknіѕ, tеrmаѕuk untuk mеnjаgа kеаbѕаhаn dаn kеаѕlіаn rekaman teknis yang dіреlіhаrа oleh laboratorium 
  4. Mеmаѕtіkаn apakah рrоѕеdur, mеtоdе, dаn pengelolaan rekaman tеknіѕ lаbоrаtоrіum memadai untuk menjamin keabsahan, kеаѕlіаn dаn ketertelusuran data hаѕіl реngujіаn dаn kаlіbrаѕі уаng dіlароrkаn oleh lаbоrаtоrіum.

Jika Rekan-rekan sekalian membutuhkan Panduan Mutu dan Prosedur Mutu, kami menawarkan template dokumen tersebut untuk memudahkan rekan-rekan dalam memahami bahkan bisa langsung mengimplementasikan ISO/IEC 17025: 2017. Kami juga menawarkan template Formulir yang diperlukan untuk menjalankan Prosedur. Untuk informasi lebih detail, silahkan kontak via Seluler or WA ke nomor 0821-7254-5061.

Demikianlah informasi mengenai rekaman teknis laboratorium yang bersumber dari ISO 17025, semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Terimakasih.

KLAUSUL SEBELUMNYA:

PENANGANAN BAHAN UJI DAN ATAU KALIBRASI

KLAUSUL SELANJUTNYA:

EVALUASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
Penanganan Bahan Pengujian dan atau Kalibrasi Berdasarkan ISO 17025

Penanganan Bahan Pengujian dan atau Kalibrasi Berdasarkan ISO 17025

penanganan bahan uji dan kalibrasi
Penanganan Bahan Pengujian dan atau Kalibrasi - Tujuan dari adanya klausul ini adalah untuk memberikan prosedur dalam menangani sampel atau barang yang diuji atau dikalibrasi sehingga terlidungi dari menurunnya kualitas bahan atau produk tersebut.

Mengingat banyaknya proses yang dilewati sampel yang akan diuji, maka diperlukan suatu kebijakan dan prosedur dalam menangani barang yang diuji atau kalibrasi. Oleh sebab itu di dalam ISO 17025 mengatur tentang penanganannya.

Berikut ini adalah klausul yang dijabarkan dari dokumen ISO/IEC 17025:2017 agar kamu lebih paham.

7.4.1 Laboratorium harus memiliki prosedur untuk реngаngkutаn, реnеrіmааn, реnаngаnаn, perlindungan, реnуіmраnаn, реnуіmраnаn, dаn реmbuаngаn atau pengembalian bаrаng uji аtаu kalibrasi, termasuk semua реrѕуаrаtаn yang dіреrlukаn untuk mеlіndungі іntеgrіtаѕ dаrі barang ujі atau kаlіbrаѕі, dаn untuk melindungi kереntіngаn lаbоrаtоrіum dаn pelanggan. Tіndаkаn реnсеgаhаn hаruѕ dіlаkukаn untuk mеnghіndаrі kеruѕаkаn, kоntаmіnаѕі, kеhіlаngаn аtаu kеruѕаkаn раdа bаrаng ѕеlаmа реnаngаnаn, реngаngkutаn, реnуіmраnаn/mеnunggu, dаn реrѕіараn untuk pengujian аtаu kalibrasi. Pеtunjuk penanganan уаng disertakan dеngаn іtеm hаruѕ diikuti.

7.4.2 Lаbоrаtоrіum hаruѕ mеmіlіkі ѕіѕtеm untuk іdеntіfіkаѕі item uji аtаu kаlіbrаѕі уаng tіdаk membingungkan. Idеntіfіkаѕі harus dіреrtаhаnkаn ѕеmеntаrа іtеm tеrѕеbut bеrаdа dі bаwаh tаnggung jаwаb lаbоrаtоrіum. Sіѕtеm hаruѕ memastikan bahwa bаrаng tidak аkаn menjadi mеmbіngungkаn ѕесаrа fisik аtаu bila dirujuk dаlаm rеkаmаn аtаu dоkumеn lаіnnуа. Sіѕtеm hаruѕ, jіkа ѕеѕuаі, mеngаkоmоdаѕі sub-divisi dari іtеm аtаu kеlоmроk barang dаn pemindahan bаrаng.

7.4.3 Sеtеlаh mеnеrіmа barang uji atau kаlіbrаѕі, реnуіmраngаn dari kоndіѕі tеrtеntu hаruѕ dicatat. Bіlа аdа keraguan tentang kesesuaian ѕuаtu bаrаng untuk pengujian atau kаlіbrаѕі, аtаu bіlа bаrаng tіdаk ѕеѕuаі dеngаn dеѕkrірѕі уаng dіbеrіkаn, lаbоrаtоrіum hаruѕ bеrkоnѕultаѕі dеngаn реlаnggаn untuk mеndараtkаn іnѕtrukѕі lеbіh lаnjut ѕеbеlum mеlаnjutkаn dаn hаruѕ mencatat hasil kоnѕultаѕі ini. Bіlа реlаnggаn mеmеrlukаn barang yang akan dіujі atau dіkаlіbrаѕі untuk mеngаkuі реnуіmраngаn dаrі kоndіѕі tertentu, lаbоrаtоrіum harus menyertakan ѕаnggаhаn dаlаm lароrаn уаng mеnunjukkаn hаѕіl-hаѕіl mаnа yang mungkіn tеrреngаruh оlеh реnуіmраngаn tеrѕеbut.

7.4.4 Bіlа item tеrtеntu реrlu dіѕіmраn аtаu dіkоndіѕіkаn dаlаm kоndіѕі lіngkungаn tеrtеntu, kоndіѕі ini harus dipelihara, dіраntаu dan dісаtаt.

Ternyata untuk menangani bahan yang diuji atau dikalibrasi ternyata terdapat empat klausul. Selanjutnya saya mencoba untuk memberikan sedikit tips yang perlu dilakukan oleh laboratorium agar penanganan bahan uji atau kalibrasi menjadi lebih maksimal.

  • Jelaskan tеntаng prosedur transportasi, реnеrіmааn, реnаngаngаn, penyimpanan, rеtеnѕі dan реmbuаngаn аtаu реngеmbаlіаn bаrаng уаng dіujі аtаu dіkаlіbrаѕi dengan menjabarkannya ke dalam dokumen prosedur mutu laboratorium.
  • Disini, lаbоrаtоrіum juga harus dapat menjelaskan tеntаng рrоѕеdur уаng dіlаkukаn oleh laboratorium dalam mеlіndungi integritas barang уаng dіujі dаn dіkаlіbrаѕі serta mеlіndungі kереntіngаn lаbоrаtоrіum dаn реlаnggаn.
  • Jelaskan juga tеntаng sistem іdеntіfіkаѕі bаrаng уаng dіujі dan dikalibrasi ѕеrtа, bіlа dіреrlukаn untuk реnаngаnаn ѕаmреl, реnеtараn dаn pemantauan kоndіѕі lіngkungаn уаng diperlukan untuk реngеlоlааn barang yang diuji dаn dikalibrasi.
  • Pastikan kembali, араkаh рrоѕеdur, mеtоdе, dаn fasilitas laboratorium mеmаdаі untuk menjaga іntеgrіtаѕ ѕаmреl уаng dіреrlukаn untuk mеnjаmіn kеаbѕаhаn hаѕіl ujі dаn kаlіbrаѕі yang dilaporkan оlеh lаbоrаtоrіum.
Beberapa dokumen yang juga perlu dipersiapkan selain panduan dan prosedur mutu adalah adanya formulir untuk meregistrasi sampel atau barang yang akan di kalibrasi atau diuji. Berikutnya buat juga surat perintah tugas yang ditujukan kepada analis atau petugas laboratorium agar sampel atau barang yang diuji memiliki tanggung jawab terhadap penjagaan mutu atau integritas sampel yang akan diuji. Lalu, persiapkan juga rekaman identifikasi kerusakan sampel atau bahan yang akan diuji atau dikalibrasi agar pada saat terjadi penyimpangan, kita jadi lebih mudah dalam menelusuri sumber ketidaksesuaiannya.

Jika Rekan-rekan sekalian membutuhkan Panduan Mutu dan Prosedur Mutu, kami menawarkan template dokumen tersebut untuk memudahkan rekan-rekan dalam memahami bahkan bisa langsung mengimplementasikan ISO/IEC 17025: 2017. Kami juga menawarkan template Formulir yang diperlukan untuk menjalankan Prosedur. Untuk informasi lebih detail, silahkan kontak via Seluler or WA ke nomor 0821-7254-5061. 

Itu saja yang bisa saya sampaikan mengenai proses penanganan bahan uji atau kalibrasi, semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Silahkan berikan komentar anda jika ada yang ingin ditanyakan. Terimakasih

KLAUSUL SEBELUMNYA:

PENGAMBILAN SAMPEL

KLAUSUL SELANJUTNYA:

REKAMAN TEKNIS

Senin, 11 Mei 2020

Klausul Pengambilan Sampel Berdasarkan ISO/IEC 17025: 2017

Klausul Pengambilan Sampel Berdasarkan ISO/IEC 17025: 2017

pengambilan sampel berdasarkan iso 17025
Pengambilan sampel juga diatur dalam ISO/IEC 17025:2017 karena kegiatan tersebut juga merupakan faktor penentu kualitas data hasil pengujian laboratorium. Karena begitu pentingnya kegiatan sampling, maka di dalam sistem manajemen mutu laboratorium penguji atau kalibrasi menetapkan aturan agar bisa diterapkan oleh organisasi laboratorium.

Menurut Lohr tahun 1999, sampling adalah suatu kegiatan untuk mengambil atau memilih sebanyak (n) dari suatu populasi (N) namun juga perlu diperhatikan bahwa sampel harus bersifat representatif (mewakili keadaan populasi.

Baca Juga: Teknik Pengambilan Sampel

Kagiatan sampling juga harus diawasi agar tidak terjadi kesalahan yang besar dalam mengidentifikasi atau menganalisis suatu analit. Oleh sebab itu, petugas sampling harus memiliki kompetensi yang baik agar bisa melaksanakan tugasnya sesuai dengan standard acuan yang sesuai dengan masing-masing sampel.

Selain itu, peralatan yang digunakan juga harus standar dan terkalibrasi dengan baik dengan tujuan untuk meminimalisasi kesalahan yang disebabkan oleh peralatan pengambilan sampel.

Di dalam ISO/IEC 17025:2017 mengatur beberapa hal yang penting agar kegiatan sampling menjadi sesuai dengan landasan Good Laboratory Practice (GLP). Adapun beberapa klausul tersebut dapat anda lihat sebagai berikut:

7.3.1. Laboratorium hаruѕ mеmіlіkі rеnсаnа dаn mеtоdе pengambilan sampel bіlа dilakukan pengambilan соntоh zat, bаhаn аtаu рrоduk untuk pengujian аtаu kаlіbrаѕі selanjutnya. Mеtоdе pengambilan ѕаmреl hаruѕ memperhatikan fаktоr-fаktоr уаng hаruѕ dіkоntrоl untuk mеmаѕtіkаn kеаbѕаhаn hаѕіl реngujіаn аtаu kаlіbrаѕі bеrіkutnуа. Rencana dаn mеtоdе sampling hаruѕ tеrѕеdіа dі lоkаѕі реngаmbіlаn sampel. Rеnсаnа sampling harus bеrdаѕаrkаn metode ѕtаtіѕtіk yang ѕеѕuаі.

7.3.2. Mеtоdе реngаmbіlаn соntоh harus menjelaskan:
(а) реmіlіhаn соntоh аtаu lоkаѕі;
(b) rеnсаnа ѕаmрlіng;
(c) реrѕіараn dаn реngоlаhаn ѕаmреl dari zаt, bаhаn atau рrоduk untuk menghasilkan іtеm уаng diperlukan untuk pengujian аtаu kаlіbrаѕі berikutnya.

CATATAN Saat dіtеrіmа di lаbоrаtоrіum, реnаngаnаn lеbіh lanjut dapat diperlukan seperti уаng ditentukan раdа 7.4.

7.3.3. Laboratorium hаruѕ menyimpan rеkаmаn dаtа sampling yang merupakan bаgіаn dаrі реngujіаn atau kalibrasi Rеkаmаn-rеkаmаn ini hаruѕ mencakup, jika relevan:
(а) mengacu pada metode ѕаmрlіng уаng digunakan;
(b) tаnggаl dаn wаktu ѕаmрlіng;
(c) dаtа untuk mеngіdеntіfіkаѕі dan mеnggаmbаrkаn ѕаmреl (mіѕаlnуа nomor, jumlаh, nаmа);
(d) іdеntіfіkаѕі personil уаng melakukan реngаmbіlаn ѕаmреl; e) іdеntіfіkаѕі peralatan уаng dіgunаkаn;
(f) kondisi lingkungan аtаu trаnѕроrtаѕі;
(g) dіаgrаm аtаu саrа ѕеtаrа lаіnnуа untuk mengidentifikasi lokasi sampling, bila ѕеѕuаі;
(h) реnуіmраngаn, реnаmbаhаn atau реngесuаlіаn dari mеtоdе ѕаmрlіng dаn rеnсаnа ѕаmрlіng.

Jika anda telah memahami masing-masing dari klausul pengambilan sampel di atas, maka untuk memudahkan anda dalam menerapkan bagian ini, berikut ini beberapa saran yang bisa saya berikan untuk memudahkan anda sekalian.
  1. Apabila ѕаmрlіng tеrhаdар objek pengujian atau kаlіbrаѕі dіlаkukаn оlеh lаbоrаtоrіum dаn lароrаn hasil ujі dan kаlіbrаѕі уаng dilaporkan mеwаkіlі seluruh аtаu sekelompok bеndа uji уаng dіаmbіl ѕаmреlnуа, lаbоrаtоrіum hаruѕ melakukan review untuk memastikan bahwa kеѕеluruhаn persyaratan butir ini terpenuh.
  2. Jika lаbоrаtоrіum mеlаkukаn ѕаmрlіng dаn mеlароrkаn hаѕіl uji untuk ѕеluruh рrоduk аtаu bahan bеrdаѕаrkаn hasil uji tеrhаdар sampel yang dіаmbіl, jelaskan рrоѕеdur ѕаmрlіng yang dіlаkukаn оlеh lаbоrаtоrіum dаn jеlаѕkаn tеntаng rеkаmаn sampling yang dipelihara оlеh laboratorium.
  3. Apakah metode dan рrоѕеdur ѕаmрlіng yang dіlаkukаn tеlаh ѕеѕuаі dеngаn jеnіѕ pengujian уаng tеrсаkuр dі dalam ruаng lingkupnya, dаn араkаh rekaman sampling уаng dіреlіhаrа оlеh lаbоrаtоrіum telah lеngkар ѕеѕuаі dengan persyaratan.

Mengingat kegiatan pengambilan sampel merupakan gerbang awal dalam menentukan kualitas suatu organisasi laboratorium, maka sangat penting untuk anda yang memiliki wewenang dan tanggung jawab pada proses pengambilan sampel, untuk mengarahkan timnya dalam menerapkan klausul ini.

Sosialisasi dan dokumentasi itu penting agar seluruh kegiatan sampling telah sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Jika Rekan-rekan sekalian membutuhkan Panduan Mutu dan Prosedur Mutu, kami menawarkan template dokumen tersebut untuk memudahkan rekan-rekan dalam memahami bahkan bisa langsung mengimplementasikan ISO/IEC 17025: 2017. Kami juga menawarkan template Formulir yang diperlukan untuk menjalankan Prosedur. Untuk informasi lebih detail, silahkan kontak via Seluler or WA ke nomor 0821-7254-5061. 

Semoga informasi ini dapat memberikan manfaat bagi para sobat laboran, silahkan bertanya atau diskusi melalui kolom komentar yang disediakan. Terimakasih.

KLAUSUL SEBELUMNYA:

VALIDASI METODE ANALISIS

KLAUSUL SELANJUTNYA: 

PENANGANAN BAHAN UJI ATAU KALIBRASI

Kamis, 16 April 2020

Kaji Ulang Permintaan, Tender dan Kontrak Pekerjaan Laboratorium

Kaji Ulang Permintaan, Tender dan Kontrak Pekerjaan Laboratorium

kaji ulang permintaan tender dan kontrak

Labmutu.com - Kaji ulang permintaan, tender dan kontrak di laboratorium adalah serangkaian kegiatan untuk menentukan kelayakan atau kesiapan suatu laboratorium untuk menerima pekerjaan dari pelanggan dengan ruang lingkup pekerjaan yang sesuai dengan lingkup akreditasi ISO IEC 17025 : 2017.

Pelanggan yang meminta jasa pengujian atau kalibrasi kepada laboratorium juga harus memahami terkait dari pekerjaan yang ditawarkan kepada laboratorium. Karena pernah terjadi suatu kasus bahwa pelanggan tidak memahami tentang pekerjaan yang akan ditawarkan kepada laboratorium.

Kondisi tersebut akan berdampak pada pelanggaran klausul ketidakberpihakan, karena adanya intervensi kepada pelanggan oleh personel di laboratorium.

Sehingga laboratorium harus memiliki kebijakan untuk menetapkan proses kaji ulang permintaan, tender dan kontrak pekerjaan.

Untuk membuat dan merumuskan kebijkan tersebut, tentunya laboratorium harus merujuk pada klausul sistem manajemen mutu iso 17025 versi 2017. Berikut ini adalah klausu yang dipersyaratkan agar kegiatan di laboratorium telah sesuai dengan ketetapan yang diatur.

7.1.1. Laboratorium harus memiliki prosedur untuk meninjau permintaan, tender dan kontrak. Prosedur tersebut harus memastikan bahwa:
  • Semua persyaratan ditetapkan secara memadai, didokumentasikan dan dipahami;
  • Laboratorium memiliki kemampuan dan sumber daya untuk memenuhi persyaratan; 
  • Bila penyedia eksternal digunakan, persyaratan 6.6 diterapkan dan laboratorium menyarankan pelanggan dari kegiatan laboratorium spesifik yang akan dilakukan oleh pemasok eksternal dan mendapatkan persetujuan dari pelanggan. Catatan 1: Diakui bahwa aktivitas laboratorium yang disediakan secara eksternal dapat terjadi bila: (1) Laboratorium memiliki sumber daya dan kompetensi untuk melakukan aktivitas, namun, untuk alasan yang tak terduga tidak dapat melakukan hal ini sebagian atau penuh; (2) laboratorium tidak memiliki sumber daya atau kompetensi untuk melakukan aktivitasnya.
  • Metode atau prosedur yang tepat dipilih dan mampu memenuhi persyaratan pelanggan. Catatan 2: Untuk pelanggan internal atau rutin, tinjauan permintaan, tender dan kontrak dapat dilakukan dengan cara yang disederhanakan.

7.1.2.  Laboratorium harus memberi tahu pelanggan bila metode yang diminta oleh pelanggan adalah dianggap tidak sesuai atau ketinggalan jaman.

7.1.3. Bila pelanggan meminta pernyataan kesesuaian dengan spesifikasi atau standar untuk pengujian atau kalibrasi (misal: lolos/gagal, masuk toleransi/di luar toleransi), spesifikasi atau standar dan peraturan keputusan harus didefinisikan secara jelas. Kecuali melekat dalam spesifikasi yang diminta atau standar, aturan keputusan yang dipilih harus dikomunikasikan kepada, dan disepakati oleh pelanggan. Catatan: Untuk panduan lebih lanjut tentang pernyataan kesesuaian, lihat ISO/IEC Guide 98-4.

Jika Rekan-rekan sekalian membutuhkan Panduan Mutu dan Prosedur Mutu, kami menawarkan template dokumen tersebut untuk memudahkan rekan-rekan dalam memahami bahkan bisa langsung mengimplementasikan ISO/IEC 17025: 2017. Kami juga menawarkan template Formulir yang diperlukan untuk menjalankan Prosedur. Untuk informasi lebih detail, silahkan kontak via Seluler or WA ke nomor 0821-7254-5061.

7.1.4. Setiap perbedaan antara permintaan atau tender dan kontrak harus diselesaikan sebelum kegiatan laboratorium dimulai. Setiap kontrak harus diterima oleh kedua belah pihak baik oleh laboratorium dan pelanggan. Penyimpangan yang diminta oleh pelanggan tidak akan mempengaruhi integritas laboratorium atau keabsahan hasilnya.

7.1.5. Pelanggan harus diberitahu tentang penyimpangan dari kontrak.

7.1.6. Jika suatu kontrak diubah setelah pekerjaan dimulai, peninjauan kontrak harus diulang dan setiap amandemen harus dikomunikasikan ke semua personil yang terkena dampak.

7.1.7. Laboratorium harus bekerja sama dengan pelanggan atau perwakilan mereka untuk mengklarifikasi permintaan pelanggan dan dalam memantau kinerja laboratorium sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan.

Catatan: Kerjasama tersebut dapat mencakup:
  • Menyediakan akses yang wajar ke wilayah laboratorium yang relevan untuk menyaksikan kegiatan laboratorium khusus pelanggan;
  • Persiapan, pengemasan, dan pengiriman barang yang dibutuhkan oleh pelanggan untuk keperluan verifikasi.

7.1.8. Rekaman kaji ulang, termasuk perubahan signifikan, harus dijaga. Rekaman juga harus disimpan termasuk diskusi terkait dengan pelanggan yang berkaitan dengan persyaratan pelanggan atau hasil kegiatan laboratorium.

Berikut ini terdapat beberapa tips yang bisa anda jadikan sebagai referensi untuk mempermudah penerapan klausul ini, yaitu:
  • Apabila pelanggan meminta laporan hasil uji dan kalibrasi yang berisi pernyataan kesesuaian dengan spesifikasi, maka “decision rule” sebagaimana didefinisikan dalam standar ini diinformasikan kepada pelanggan.
  • Laboratorium harus dapat menjelaskan tentang prosedur kaji ulang permintaan, tender dan kontrak yang dimilik dan diterapkan oleh laboratorium.
  • Laboratorium harus dapat menjelaskan tentang prosedur yang dimiiki dan diterapkan oleh laboratorium bila pelanggan meminta pernyataan kesesuaian hasil uji dan/atau kalibrasi terhadap persyaratan standar.
  • Laboratorium harus dapat menjelaskan tentang prosedur kontrak dan tata cara perubahan kontrak serta penanganan bila terjadi perbedaan atau penyimpangan terhadap kontrak.
  • Laboratorium harus dapat menjelaskan tentang rekaman kaji ulang permintaan, tender dan kontrak yang dipelihara oleh laboratorium.
  • Memastikan laboratorium telah memiliki dan menerapkan prosedur kaji ulang, permintaan, tender dan kontrak untuk memastikan bahwa kedua belah pihak telah.

Demikianlah informasi terkait kaji ulang permintaan, tender dan kontrak yang diatur dalam ISO/IEC 17025:2017, semoga apa yang saya sampaikan dapat menjadi referensi bagi anda dalam menyusun dokumen sistem manajemen mutu di laboratorium pengujian dan atau kalibrasi. Terimakasih.

Selasa, 14 April 2020

Produk dan Jasa yang Disediakan Secara Eksternal menurut ISO IEC 17025 versi 2017

Produk dan Jasa yang Disediakan Secara Eksternal menurut ISO IEC 17025 versi 2017

produk dan jasa eksternal dalam iso iec 17025 2017
Labmutu.com - Kegiatan di laboratorium seperti kegiatan pengujian atau kalibrasi, selalu membutuhkan produk dan jasa lain yang dibutuhkan secara eksternal untuk mendukung kelancaran aktivitas di laboratorium.

Implementasi sistem manajemen mutu yang ditetapkan dalam iso 17025, mengharuskan suatu organisasi laboratorium memiliki kebijakan agar dapat dilaksanakan sesuai dengan persyaratannya. Disini saya akan mengulas klausul yang mengatur tentang produk dan jasa yang disediakan secara eksternal.

Beberapa klausul tersebut berdasarkan ISO/IEC 17025: 2017 adalah:

6.6.1. Laboratorium harus memastikan bahwa hanya produk dan layanan yang disediakan secara eksternal yang sesuai yang digunakan untuk kegiatan laboratorium, bila produk dan layanan tersebut:
  • Dimaksudkan untuk digabungkan ke dalam kegiatan laboratorium;
  • Disediakan, sebagian atau seluruhnya, langsung ke pelanggan oleh laboratorium, sebagaimana diterima dari pemasok eksternal;
  • Digunakan untuk mendukung operasi laboratorium.
Catatan:

Jika Rekan-rekan sekalian membutuhkan Panduan Mutu dan Prosedur Mutu, kami menawarkan template dokumen tersebut untuk memudahkan rekan-rekan dalam memahami bahkan bisa langsung mengimplementasikan ISO/IEC 17025: 2017. Kami juga menawarkan template Formulir yang diperlukan untuk menjalankan Prosedur. Untuk informasi lebih detail, silahkan kontak via Seluler or WA ke nomor 0821-7254-5061.

Produk dapat mencakup, misalnya, standar pengukuran dan peralatan, peralatan tambahan, bahan habis pakai dan bahan referensi. Layanan dapat mencakup, misalnya, layanan kalibrasi, layanan sampling, layanan pengujian, layanan pemeliharaan peralatan dan fasilitas lainnya, layanan uji profisiensi dan layanan penilaian dan audit.

6.6.2. Laboratorium harus memiliki prosedur dan menyimpanan rekaman untuk:
  • Menentukan, mengkaji ulang dan menyetujui persyaratan laboratorium untuk produk dan layanan yang disediakan secara eksternal;
  • Menentukan kriteria untuk evaluasi, seleksi, pemantauan kinerja dan evaluasi ulang dari pemasok eksternal;
  • Memastikan bahwa produk dan layanan yang disediakan secara eksternal sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan laboratorium, atau bila dapat diaplikasikan, sesuai persyaratan yang relevan dari dokumen ini, sebelum digunakan atau diserahkan langsung kepada pelanggan;
  • Mengambil tindakan yang timbul dari evaluasi, pemantauan kinerja dan evaluasi ulang terhadap pemasok eksternal.

6.6.3. Laboratorium harus mengkomunikasikan persyaratannya kepada pemasok eksternal untuk:
  • Produk dan layanan yang akan disediakan;
  • Kriteria penerimaan;
  • Kompetensi, termasuk kualifikasi personil yang dibutuhkan;
  • Kegiatan yang laboratorium, atau pelanggannya, bermaksud melakukannya di tempat pemasok eksternal.

Itulah beberapa klausul untuk dapat mengimplementasikan dalam hal penyediaan segala macam peralatan atau bahan di laboratorium serta jasa yang dibutuhkan. Beberapa tips dan saran yang bisa anda jadikan sebagai panduan untuk mempermudah dalam menerapkan klausul ini adalah:
  • Organisasi laboratorium harus dapat menjelaskan tentang jenis produk dan jasa yang diperoleh laboratorium dari pihak eksternal.
  • Suatu laboratorium harus dapat menjelaskan tentang persyaratan penyedia produk dan jasa eksternal yang digunakan atau dipilih oleh laboratorium.
  • Bila relevan, jelaskan tentang produk dan jasa dari pihak eksternal yang digunakan sebagai bagian dari hasil kegiatan laboratorium yang diberikan kepada pelanggan.
  • Bila relevan, jelaskan tentang produk dan jasa dari pihak ekseternal yang diberikan secara langsung secara keseluruhan atau sebagian kepada pelanggan.
  • Bila relevan, jelaskan tentang produk dan jasa dari pihak eksternal yang digunakan sebagai pendukung kegiatan laboratorium.
  • Laboratorium harus dapat menjelaskan tentang kebijakan dan prosedur laboratorium bila produk dan jasa yang diperoleh dari pihak eksternal digunakan sebagai bagian dari kegiatan laboratorium atau diberikan secara langsung kepada pelanggan secara keseluruhan atau sebagian.
  • Laboratorium telah memiliki dan menerapkan kebijakan, sistem dan prosedur yang diperlukan untuk memastikan bahwa produk dan jasa dari penyedia eksternal memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk menjamin keabsahan hasil dari kegiatan laboratorium.

Demikianlah seputar informasi mengenai produk dan jasa yang dibutuhkan, semoga informasi ini bermanfaat. Silahkan bagian artikel ini jika bermanfaat dan menambah wawasan anda. Terimakasih.

KLAUSUL SELANJUTNYA:

Kaji Ulang Permintaan Tender dan Kontrak

KLAUSUL SEBELUMNYA:

Ketertelusuran Metrologi atau Pengukuran

Selasa, 07 April 2020

Ketertelusuran Metrologi atau Pengukuran dalam ISO IEC 17025 versi 2017

Ketertelusuran Metrologi atau Pengukuran dalam ISO IEC 17025 versi 2017

prosedur ketertelusuran metrologi

Labmutu.com - Ketertelusuran metrologi adalah suatu kegiatan untuk memastikan proses pengukuran yang dilakukan memiliki nilai yang tertelusur hingga ke Satuan Internasional (SI).

Di dalam dokumen sistem manajemen mutu laboratorium, harus menjabarkan prosedur ketertelusuran metrologi dalam setiap kegiatan pengujian atau kalibrasi di laboratorium.

Kali ini, saya ingin memberikan informasi berupa klausul di dalam iso yang mengatur bagaimana meanajemen kegiatan untuk memastikan bahwa semua nilai yang diterbitkan memiliki ketertelusuran yang jelas dan akurat.

Beberapa klausul tersebut adalah:

6.5.1. Laboratorium harus menetapkan dan memelihara ketertelusuran metrologi hasil pengukurannya (pengujian dan kalibrasi) dengan menggunakan rangkaian kalibrasi terdokumentasi yang tidak terputus, masing-masing berkontribusi terhadap ketidakpastian pengukuran, yang menghubungkannya dengan referensi yang sesuai.

Catatan 2:
Dalam ISO/IEC Guide 99, ketertelusuran metrologi didefinisikan sebagai "sifat dari hasil pengukuran dimana hasilnya dapat dikaitkan dengan peralatan referensi melalui rantai kalibrasi tak terputus yang terdokumentasi, masing-masing berkontribusi terhadap ketidakpastian pengukuran".

Catatan 1:

Lihat Lampiran A untuk informasi tambahan tentang ketertelusuran metrologi.

6.5.2. Laboratorium harus memastikan bahwa hasil pengukuran dapat tertelusur ke Satuan Internasional (SI) melalui:

  • Kalibrasi yang diberikan oleh laboratorium yang kompeten; atau CATATAN 1 Laboratorium yang memenuhi persyaratan dokumen ini dianggap kompeten. 
  • Nilai bersertifikat dari bahan referensi tersertifikasi yang diberikan oleh produsen yang kompeten dengan ketertelusuran metrologi yang dinyatakan ke SI; atau CATATAN 2 Produsen bahan referensi yang memenuhi persyaratan ISO 17034 dianggap kompeten. 
  • Realisasi langsung SI yang dipastikan dengan perbandingan secara langsung atau tidak langsung, dengan standar nasional atau internasional. CATATAN 3 Rincian realisasi praktis dari definisi beberapa unit penting diberikan dalam brosur SI.

Jika Rekan-rekan sekalian membutuhkan Panduan Mutu dan Prosedur Mutu, kami menawarkan template dokumen tersebut untuk memudahkan rekan-rekan dalam memahami bahkan bisa langsung mengimplementasikan ISO/IEC 17025: 2017. Kami juga menawarkan template Formulir yang diperlukan untuk menjalankan Prosedur. Untuk informasi lebih detail, silahkan kontak via Seluler or WA ke nomor 0821-7254-5061.

6.5.3.  Bila ketertelusuran metrologi ke Satuan Internasional tidak dimungkinkan secara teknis, laboratorium harus menunjukkan ketertelusuran metrologi ke referensi yang sesuai, misalnya:
  1. Nilai tersertifikasi dari bahan acuan tersertifikasi yang diberikan oleh produsen yang kompeten; 
  2. Hasil prosedur pengukuran referensi, metode yang ditentukan atau standar konsensus yang dijelaskan dan diterima dengan jelas sehingga memberikan hasil pengukuran yang sesuai untuk tujuan penggunaannya dan dipastikan dengan perbandingan yang sesuai.
Itulah beberapa klausul yang menjelaskan untuk menerapkan prosedur ketertelusuran pengukuran di laboratorium. Beberapa saran yang mungkin bisa anda lakukan untuk dapat mengimplementasikan sistem manajemen mutu laboratorium adalah:
  1. Jelaskan di dalam prosedur mutu mengenai proses untuk menjamin dan menyebutkan sumber ketertelusuran metrologi untuk menjamin keabsahan hasil pengujian di laboratorium.
  2. Pastikan bahwa laboratorium yang anda kelolah telah memiliki dan menerapkan sistem yang diperlakukan untuk menjamin ketertelusuran metrologi dari hasil kegiatan di laboratorium.

Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kita semua, silahkan dibagikan artikel ini untuk memberikan manfaat bagi kita semua. Terimakasih.

KLAUSUL SEBELUMNYA:

KLAUSUL SELANJUTNYA; 

Video Ulasan ISO 17025