Tampilkan postingan dengan label Peralatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Peralatan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 18 April 2021

NERACA ANALITIK atau TIMBANGAN LABORATORIUM : Pengertian, Fungsi dan Jenis

NERACA ANALITIK atau TIMBANGAN LABORATORIUM : Pengertian, Fungsi dan Jenis

Neraca Analitik atau sering juga disebut sebagai Timbangan Laboratorium, merupakan peratalan yang wajib dimiliki oleh suatu organisasi laboratorium terutama untuk laboratorium pengujian. Kualitas data hasil uji terkadang ditentukan dengan kualitas neraca yang digunakan. Mengapa dikatakan demikian? karena tidak sedikit rumus perhitungan yang didasari oleh berat material yang ditimbang.

 

neraca analitik

Sebelum masuk pada sesi pembahasan yang terlalu jauh, mari kita susun materi bahasan kita kali ini dimulai dari pengertian, fungsi, jenis dan cara menggunakannya. Bagi teman-teman yang sudah lama memiliki pengalaman kerja dibidang laboratorium, tentunya hal ini sudah biasa untuk dibahas, namun bagi rekan-rekan yang baru ingin memulai pekerjaannya dibidang laboratorium pengujian, saran kami sebaiknya baca dengan lengkap artikel ini.


Pengertian Neraca Analitik


Neraca analitik berasal dari bahasa inggris yakni Analytical Balance yaitu suatu peralatan laboratorium yang sering digunakan dalam pengukuran massa suatu material (zat) seperti dalam bentuk padat atau bahkan cair (densiti). Pengertian yang berhasil kami rangkum dari website andarupm.co.id bahwa neraca analitik merupakan alat yang digunakan untuk menimbang zat.


Menurut wikipedia bahwa neraca analitik adalah jenis neraca yang dirancang khusus untuk menentukan suatu massa kecil dalam rentang sub-miligram. Selanjutnya anm.co.id juga menjelaskan bahwa neraca analitik adalah jenis timbangan yang dirancang untuk mengukur massa kecil rentang miligram sampai gram.


Sehingga bisa kita simpulkan bahwa timbangan analitik adalah alat yang berfungsi untuk menimbang zat dalam jumlah yang kecil serta memiliki keakuratan yang baik.


Fungsi Neraca Analitik


Dilihat dari istilahnya, tentu kita sudah memahami lebih utuh tentang fungsi dari timbangan laboratorium tersebut yaitu sebagai alat untuk menakar suatu bahan atau zat dalam jumlah yang akurat dan memiliki ketertelusuran yang baik dengan satuan internasional (SI).


Terkadang alat ini juga di kombinasikan dengan alat lain seperti Moisture Analyzer dimana di dalam alat tersebut telah dilengkapi dengan unit dari neraca analitik dan pemanas yang berfungsi untuk menimbang selisih dari berat air yang menguap.


Ada 2 (dua) jenis neraca analitik yang sering kali digunakan di laboratorium yaitu Neraca Analitik Digital dan Neraca Analitik Analog. Kedua jenis tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Sehingga laboratorium harus memahami betul, jenis mana yang dibutuhkan oleh laboratoriumnya.


Akhir-akhir ini, jenis neraca analog sudah jarang ditemui mengingat penggunaan yang lebih rumit karena harus jelih dalam membaca skala yang ditunjukkan oleh jarum analognya. Berbeda halnya dengan neraca digital yang cenderung lebih mudah dalam membaca hasil zat yang tertimbang.


Selain rumitnya dalam pembacaan skala dari timbangan analog, dalam penggunaannya juga harus selalu dikalibrasi dengan anak timbangan yang lebih banyak dan interval tertentu sehingga hasil dari kalibrasi tersebut dijadikan sebagai pembanding massa zat yang tertimbang.


Lain hal nya dengan neraca digital, yang dapat melakukan koreksi secara otomatis ketika kita menggunakan hanya 1 jenis anak timbangan misalnya anak timbangan 100 gram untuk mengkalibrasi timbangan digital.


Fitur Neraca Analitik


Berikut ini beberapa fitur tambahan pada neraca analitik, sebagai tambahan referensi teman-teman sekalian, yaitu:

  • Electromagnetic Force Restoration yaitu fitur pada neraca analitik yang menggunakan coil magnetic secara permanen, hal ini untuk meningkatkan akurasi pengukuran yang tinggi.
  • Internal Database Storing System yaitu berfungsi sebagai memori untuk menyimpan program kalibrasi dan hasil penimbangan dalam database timbangan.
  • Touch Screen Display, Fitur ini tidak semua dimiliki oleh timbangan analitik, hanya seri dan tipe tertentu yang dilengkapi dengan fitur ini. Fungsinya adalah untuk mempermudah dalam pengoperasian alat timbangan analitik digital.
  • Port RS232 Data Interface, atau sering kita kenal dengan colokan RS232 yang dapat dihubungkan dengan sistem komputer sehingga memudahkan kita dalam melakukan analisis data dari massa zat yang kita timbang.
  • Waterpass atau sering kita kenal sebagai mata kucing, bagian ini sangat penting sekali untuk selalu kita periksa. Fungsi dari fitur ini adalah memposisikan timbangan pada posisi yang benar-benar datar. Mengingat bahwa kemiringan dari timbangan yang digunakan, akan mempengaruhi nilai massa zat yang tertimbang untuk ditampilkan pada Display timbangan.

 

Kelebihan dan Kekurangan Neraca Analitik


Agar memahami lebih jauh mengenai alat neraca ini, berikut ini  beberapa kelebihan dan kekurangan neraca dengan beberapa fitur yang dimilikinya yaitu:


timbangan analitik dan neraca analitik

Tips Membeli dan Memilih Neraca Analitik Yang Sesuai


Mengingat sangat banyak jenis, tipe dan seri timbangan analitik dari berbagai merk di pasaran, tantunya hal ini membuat pusing dan bingung bagi kita yang ingin membeli dan memilih jenis neraca yang cocok untuk digunakan di laboratorium. Nah, berikut ini beberapa tips yang bisa kami sampaikan untk mempermudah proses pemilihan barang pada proses tender dan kontrak pembelian.

 

  1. Tentukan budget pembelian di angka berapa mengingat harga dari neraca yang digunakan sangat bervariasi, sesuai dengan merk dan tipe serta fitur yang dimilikinya.
  2. Tentukan dan pastikan kembali rentang kerja dari neraca yang akan digunakan seperti kapasitas maksimalnya, resolusi, ukuran pan, waktu respon dan lain-lain.
  3. Pastikan bahwa layanan purna jual lebih mudah seperti proses claim jika terjadi kerusakan pada masa garansi atau proses perawatan ringan jika ada troubleshooting.
  4. Pastikan dengan kemudahan dalam pengoperasiannya, terkadang ada jenis neraca yang rumit untuk digunakan karena fiturnya yang sangat komplek, oleh sebab itu sesuaikan lagi dengan beban kerja yang akan dilakukan dengan neraca yang akan kita beli tersebut.

Cara Menggunakan Neraca Analitik


Prosedur penggunaan neraca biasanya sama saja secara umum yaitu berdasarkan pada langkah-langkah berikut ini:


  1. Pastikan timbangan pada posisi yang benar-benar datar, hal ini dapat ditentukan dengan mengatur kaki dan waterpass.
  2. Posisikan neraca yang jauh dari getaran dan pengaruh hembusan udara (kipas angin atau hembusan udara pendingin ruangan).
  3. Posisikan neraca diruangan yang kering dan sejuk atau sesuai denagn petunjuk penempatan timbangan. Hal ini dapat dilihat dari buku manual alat neraca pada masing-masing alat.
  4. Jauhkan neraca dari pengaruh medan magnet
  5. Sebelum digunakan, pasitkan bahwa display menunjukkan pada angka Nol (0) dan pan terbebas dari pengotor atau sisa dari zat yang tertimbang sebelumnya.
  6. Pastikan penutupnya tertutup ketika tidak digunakan.
  7. Lakukan kalibrasi internal minimal 1 kali dalam sebulan dan kalibrasi eksternal minimal 1 kali dalam setahun untuk menjamin performa neraca dalam kondisi yang akurat dan konsisten dalam menunjukkan nilai zat yang tertimbang.
  8. Pilihkan lembaga kalibrasi neraca yang sudah terakreditasi oleh KAN untuk menjamin data yang dihasilkan benar-benar handal dan dapat dipertanggung jawabkan serta tertelusur ke satuan SI.


Mengani pengoperasian secara detail, teman-teman dapat melihat pada buku manual pengoperasian masing-masing alat yang dibeli. Jangan lupa juga untuk membuat dokumen Instruksi Kerja Pengoperasian Alat Neraca Timbangan sehingga memudahkan para personel dalam menggunakan neraca analitik yang ada.


Baca Juga: Sumber Kesalahan Dalam Pengukuran


Nah, setelah teman-teman membaca tulisan singkat ini, apakah teman-teman sudah memahami tentang alat neraca analitik yang sering kali terdapat di laboratorium? jika sudah mohon tuliskan pada kolom komentar di bawah ini.


Silahkan dishare kepada rekan-rekan lainnya agar kita mendapatkan pahala jariyah dari membagikan ilmu yang bermanfaat. Demikian artikel yang kami sampaikan kali ini, mudah-mudahan bisa memberikan manfaat, stay heath dan wassalam...

Rabu, 07 April 2021

KROMATOGRAFI GAS (GAS CHROMATOGRAPHY) YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PARA CHEMIST

KROMATOGRAFI GAS (GAS CHROMATOGRAPHY) YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PARA CHEMIST

Gas Kromatografi merupakan instrumen yang sudah tidak asing lagi atau sudah sangat populer dikalangan chemist. Namun tidak jarang masih ada para chemist yang belum mengetahui secara detail tentang pengertian, fungsi, konfigurasi dan cara pengoperasian instrumen ini.

 

gas kromatografi

Jika anda menemukan artikel ini, maka anda sudah tepat untuk mendalami tentang GC. Pada artikel ini akan kami ulas secara lengkap dan jelas mengenai GC yang dikutip dari sumber yang terpercaya. Instrumen ini termasuk ke dalam kategori peralatan yang spesifik dan hampir sama dengan Kromatogarfi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) atau sering kita kenal sebagai HPLC.

 

Sobat laboran yang belum pernah mampir di halaman pembahasan kami tentang KCKT bisa melihatnya pada link berikut HPLC adalah


Pengertian Gas Kromatografi


Gas kromatografi berasal dari bahasa inggris yaitu chromatography gas yang diambil dari 2 kata yakni gas yang artinya instrumen ini dapat beroperasi dengan adanya gas sebagai fasa gerak di dalam kolom. Sedangkan chromatography memiliki arti suatu metode atau teknik pemisahan molekul komplek berdasarkan perbedaan pola gerak analit terhadap fasa diam dan fasa gerak (gas pembawa) di dalam kolom.


Sebagai catatan dan informasi bahwa, dalam proses pemisahannya bahwa senyawa atau analit yang dipisahkan tidak mengalami degradasi. Melainkan hanya berpisah dari sekumpulan senyawa yang terdapat dalam suatu bahan menjadi senyawa atau molekul yang lebih sederhana. 


Pemisahan yang terjadi di dalam kolom kromatografi gas adalah berdasarkan perbedaan titik didih, daya volatilitas, ukuran molekul (masa molekul) dan polaritas senyawa yang menyebabkan perbedaan pemisahan tersebut.


Fungsi Gas Kromatografi


Berdasarkan dari pengantar dan pengertian yang kami sampaikan di awal tadi, tentunya rekan-rekan laboran sudah mengetahui tentang fungsi gas kromatografi tersebut yaitu

  1. Sebagai alat untuk pemisahan senyawa dari suatu bahan atau sampel
  2. Sebagai instrumen yang dapat digunakan untuk analisis kuantitatif suatu senyawa di dalam sampel. Dalam penggunaanya sebagai analisis kuantitatif, tentunya teman-teman harus memiliki senyawa standar yang sudah diketahui nilainya agar bisa dibandingkan antara konsentrasi senyawa yang terukur dengan konsentrasi senyawa standar
  3. Dapat digunakan juga sebagai alat untuk menentukan tingkat kemurnian suatu senyawa atau bahan.
  4. Dapat juga digunakan untuk mengidentifikasi suatu senyawa di dalam bahan atau sampel
  5. Dapat juga digunakan sebagai alat untuk memurnikan senyawa target.

Tidak hanya itu, GC juga dapat digunakan pada berbagai bidang seperti akademis, analisis kualitas lingkungan dan penelitian mendalam seperti:

  1. Digunakan dalam proses penentuan senyawa PAH (Poly Aromatic Hydrocarbon) pada sampel lingkungan seperti air dan sedimen.
  2. Digunakan dalam proses penentuan kandungan minyak bumi (crude oil).
  3. Pada industri minyak dan gas bumi, GC juga digunakan untuk analisis sidik jari minyak bumi (Oil Fingerprinting).
  4. Pada industri kelapa sawit juga digunakan untuk menentukan kemurnian, kualitas dan kandungan CPO (Crude Palm Oil)
  5. Pada bidang pertanian juga sering kali digunakan untuk menganalisis kadar pestisida

 

Masih banyak lagi fungsi dari GC tersebut, namun kami hanya mengulas pada bidang-bidang yang sering kali menggunakannya.


Prinsip Kerja Gas Kromatografi


Secara prinsip, gas chromatography memiliki cara kerja yang hampir sama dengan hplc, namun terdapat beberapa hal yang membedakannya yaitu fasa gerak yang digunakan. GC sering kali digunakan untuk pemisahan senyawa organik yang mudah menguap. Mula-mula sampel di injeksikan ke dalam GC Column melalui inlet menggunakan Syringe. Senyawa yang sudah masuk kemudian dibawa ke dalam kolom oleh carrier gas (gas pembawa) pada tekanan tertentu. 

 

Mengingat terdapat bahan yang terdapat di dalam kolom, maka sekumpulan senyawa di dalam sampel akan berinteraksi dengan kolom (fasa diam). Seperti yang sudah saya jelaskan di awal bahwa terjadi pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih, polaritas dan ukuran molekul suatu senyawa yang akan dipisahkan.


Di ujung kolom terdapat suatu detektor yang terdiri dari banyak jenis seperti FID, MS, ECD, TCD dan lain-lain. Detektor akan mengidentifikasi setiap senyawa yang telah dipisahkan dari kolom kemudian mengubahnya menjadi signal listrik untuk kemudian datanya diolah di dalam sistem komputer.


Data yang bisa kita lihat dari hasil pemisahan GC adalah berupa puncak-puncak kromatogram. Dari kromatogram inilah bisa dilakukan analisis kemurnian, kualitatif dan kuantitatif.


Contoh output dari kromatogram GC dapat dilihat pada gambar berikut ini:


kromatogram gc
Sumber: adarupm.co.id

 

Komponen Gas Chromatography


Gas pembawa (carrier gas)


Gas pembawa merupakan komponen yang tak terpisahkan dari GC ini, karena fungsi dari gas pembawa adalah untuk pemisahan senyawa yang akan dipisahkan di dalam kolom. Biasanya gas yang digunakan bersifat inert seperti gas Helium.


Udara


Pada tipe tertentu, udara juga digunakan untuk membantu proses pembakaran pada detektor yang digunakan seperti detektor FID. Udara disini merupakan udara yang telah dimurnikan dan bebas dari uap air. Mengapa demikian? karena dengan adanya uap air yang terbawa ke dalam sistem GC, maka akan mempercepat kerusakan kolom yang digunakan terutama untuk jenis kolom kapiler.


Gas pembakar


Sama halnya dengan udara, gas pembakar juga digunakan untuk membantu proses deteksi senyawa pada saat GC yang digunakan menggunakan jenis detektor FID. Biasanya gas pembakar yang digunakan adalah acetilen dengan tingkat kemurnian yang tinggi (UHP).


Vial


Vial merupakan alat yang digunakan untuk wadah sampel atau bahan yang akan diinjeksikan ke sistem GC. Vial terbuat dari banyak jenis hal ini sebagai pertimbangan bahwa material yang digunakan harus bersifat inert dengan senyawa yang akan diinjeksikan ke dalam GC.


Syringe


Syringe itu seperti tak ubahnya dengan pipet transfer, yaitu berfungsi untuk mengambil sejumlah sampel dengan jumlah yang relatif sedikit biasanya berukuran 0-10 uL (mikro liter) atau bahkan lebih kecil dari itu. Sama halnya dengan vial, syringe juga dibuat dari bahan yang bersifat inert. Terdapat banyak ragam jenis syringe yang digunakan, hal ini harus disesuaikan dengan kebutuhan rekan-rekan sekalian.


Kolom (GC Column)


Kolom merupakan inti dari perangkat GC selain detektor, karena kunci dari keberhasilan proses pemisahan atau analisis menggunakn teknik GC adalah dari kolom yang digunakan. Jenis kolom yang digunakan pada sistem GC secara umum terbagi ke dalam 2 jenis yaitu kolom kapiler (capilary column) dan kolom paket (packed column). Kedua jenis tersebut digunakan sesuai dengan analit yang akan dipisahkan. Beberapa jenis kolom kapiler seperti DB-1ms, HP-5ms, DB-XLB, DB-35ms, HP-INNOWax dan masih banyak lagi. Semua kolom tersebut tergantung dari jenis detektor yang digunakan dan analit yang akan dipisahkan.


Detektor (Detector)


Detektor merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi seluruh senyawa yang telah terpisahkan dari kolom. Berikut ini beberapa jenis GC Detector yang sering digunakan di Indonesia bahkan di seluruh dunia yaitu FID (Flame Ionization Detector), TCD (Thermal conductivity Detector), NPD (Nitrogen-Phosphorus Detector), ECD (Electron Capture Detector), FPD (Flame Photometric Detector) dan MSD (Mass Spectrometer Detector).


Nah, itulah sedikit penjelasan dari kami mengenai alat yang sudah populer sejak tahun 1872 yang dipelopori pertama kali oleh Mikhail Semenovich Tswett. Kami berharap, walaupun informasi yang kami sampaikan ini sangatlah sederhana, tetapi bisa memberikan manfaat untuk rekan-rekan yang membutuhkan informasi tentang GC. 


Demikian informasi yang bisa kami sampaikan, Terimakasih


Referensi:

Manual Book for Maintaining Your Agilent GC and GC/MS Systems - Agilent Technologies

Andarupm.co.id

Senin, 14 Desember 2020

Bingung Mencari Distributor Alat Laboratorium?

Bingung Mencari Distributor Alat Laboratorium?

Distributor Alat Laboratorium - Laboratorium atau lab merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk melakukan beberapa kegiatan ilmiah. Di tempat tersebut beberapa aktivitas seperti penelitian, eksperimen, pengukuran atau bahkan pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium sering ditemukan pada beberapa tempat, mulai dari rumah sakit, sekolah dan juga instansi pendidikan.


Dengan adanya laboratorium, maka diperlukan juga beragam fasilitas penunjang untuk melengkapinya. Tidak sembarangan membeli, Anda tentu saja perlu mencarinya melalui distributor alat laboratorium. Dengan begitu, kualitas atas furniture ataupun alat laboratorium lebih terjamin.

 

distributor alat labotatorium yang perlu diketuahui


Selain membelinya secara langsung pada PT supplier alat laboratorium. Anda juga dapat membeli peralatan khusus untuk lab pada distributor yang menjual perlengkapan tersebut. Membeli alat – alat praktikum bahkan saat bisa dilakukan secara online. Namun tetap utamakan berbelanja di distributor laboratorium terpercaya, ya?


Tips Memilih Distributor Alat Laboratorium


Anda merasa kebingungan mencari distributor laboratorium? Baik itu distributor alat laboratorium kesehatan maupun untuk industri, Anda bisa membelinya secara online. Atau jika masih kurang yakin, Anda bisa datang langsung ke tempat distributor terdekat di kota Anda.


Baik belanja alat laboratorium secara online maupun offline bisa Anda lakukan dengan aman dan mudah dengan cara di bawah ini. Pastikan Anda tidak melewatkan kumpulan tips jitu membeli kebutuhan laborat berikut, ya?


Pilih Distributor Langsung


Mungkin banyak sekali toko yang menjual alat-alat praktikum untuk laboratorium. Namun, tidak semua toko tersebut dapat diajak untuk bekerjasama. Misalnya ada beberapa toko yang tidak mempunyai stok barang secara lengkap atau hanya sebagai jasa pihak ketiga saja.


Untuk menghindari resiko tersebut, tidak ada salahnya untuk mencari distributor utama yang menjual alat-alat lab secara langsung. Dengan mencari distributor utama, Anda dapat membeli barang dengan leluasa karena biasanya stok lebih lengkap. Selain itu, distributor langsung juga akan memberikan harga yang lebih murah dibandingkan jika membeli pada jasa pihak ketiga.


Pastikan Memilih Tempat Kredibel dan Terpercaya


Baik membeli pada distributor alat laboratorium secara online ataupun mengunjungi outletnya secara langsung, pastikan memilih tempat yang kredibel dan terpercaya. Anda dapat memastikannya dengan melihat testimoni dari orang-orang yang pernah menggunakan jasa dari toko tersebut. Cek juga review dari pengguna sebelumnya melalui official akun media sosialnya.


Pastikan Alat Laboratorium Memiliki Standar Resmi


Hal yang tidak boleh dilupakan pada saat membeli peralatan laboratorium adalah membeli alat-alat yang sudah memiliki standar resmi. Alat laboratorium yang sudah memiliki standar resmi dari Depkes sudah pasti lebih terpercaya. Baik dari segi kualitas maupun keamanan jauh lebih memadai sehingga lebih tenang bagi Anda untuk menggunakannya.


Memilih Alat Bergaransi


Toko perlengkapan laboratorium juga biasanya menyediakan beragam peralatan praktikum yang memiliki garansi. Selain jelas berkualitas, membeli alat yang memiliki fasilitas garansi juga sangat menguntungkan. Karena apabila alat tersebut rusak ketika diterima, Anda dapat menukarkannya dengan yang baru.


Baca Juga: Distributor Bahan Kimia


Alat bergaransi juga biasanya akan mendapatkan layanan purna jual. Jadi, Anda dapat melakukan perbaikan alat apabila rusak. Hal ini tentunya sangat menguntungkan untuk Anda selaku konsumen, bukan?


Pastikan Transaksi Dilakukan Dengan Jelas dan Transparan


Baik membeli secara online ataupun offline, pastikan untuk mencari distributor yang terpercaya. Salah satunya adalah ketika proses transaksi dilakukan dengan jelas dan transparan. Beberapa informasi penting seperti daftar harga alat laboratorium kesehatan, garansi hingga pembayaran harusnya diterangkan dengan jelas dan transparan.


Untuk Anda yang masih baru, Anda juga dapat menanyakan cara kerja dan juga pengoperasian alat-alat laboratorium tersebut. Pelayanan yang baik dan ramah juga menjadi standar penting bagi kepuasan konsumen.


Apa Saja Daftar Alat Laboratorium yang Paling Banyak Dicari?


Bagaimana, di atas sudah dikupas tips mencari jasa distributor alat laboratorium secara detail. Semoga cukup membantu Anda supaya mendapatkan tempat terbaik untuk memenuhi kebutuhan alat laboratoriuum, ya? Nah, untuk Anda yang juga masih bingung kira – kira alat laboratorium apa saja yang paling banyak dicari, mari kita kupas bersama.


Tidak hanya mengetahui daftar atau nama alatnya saja, kali ini kami juga akan membahas mengenai fungsinya juga. Bagaimana, sudah siap menyimak? Mari cek informasi lengkapnya di bawah ini:


1. Tabung Destilasi


Tabung destilasi merupakan sebuah tabung dengan bagian bawah berbentuk bulat seperti bola. Tabung ini biasanya terdapat didalam laboratorium dan berfungsi untuk destilasi larutan.


2. Gelas Beaker


Gelas beaker memiliki dua model corong, yaitu gelas yang dilengkapi dengan karet atau gelas biasa. Gelas beaker ini berfungsi untuk memindahkan larutan dari satu gelas ke gelas yang lainnya.


3. Gelas Ukur


Orang laborat tentu sudah sangat familiar dengan alat yang satu ini, bukan? Gelas ukur adalah alat yang berfungsi sebagai tempat mengukur volume larutan. Namun, gelas ukur ini hanya memiliki tingkat akurasi standar jika digunakan untuk mengukur larutan. Apabila ingin yang lebih akurat, Anda dapat memilih pipet ukur.


4. Pipet Filler


Filler biasanya terbuat dari bahan karet. Alat laboratorium tersebut berfungsi untuk menghisap larutan dalam botol. Alat-alat kimia yang dipindahkan dengan menggunakan filler ini jauh lebih aman. Terutama untuk jenis-jenis larutan yang bukan air.


5. Indikator Universal


Alat ini berfungsi untuk mengukur tingkat keasaman pada suatu larutan. Indikator universal merupakan alat yang berbentuk stik. Apabila stik dicelupkan pada sebuah larutan, maka akan muncul hasil dari larutan sesuai dengan standar alat tersebut.


6. Corong Pisah


Corong pisah memiliki bentuk mengerucut di bagian bawah, serta memiliki putaran yang menyerupai keran. Fungsi corong pisah adalah untuk memisahkan dua buah larutan yang memiliki masa jenis yang berbeda.


Itulah beberapa contoh alat-alat yang digunakan pada laboratorium. Untuk melengkapi kebutuhan peralatan laboratorium, Anda dapat mencarinya di toko alat laboratorium terdekat atau dengan membelinya di situs online terpercaya. Di era digital seperti sekarang ini, mencari distributor alat laboratorium berkualitas tentunya bukanlah sebuah pekerjaan yang sulit, bukan?

Jumat, 18 September 2020

Lemari Asam atau Fume Hood yang Berkualitas Untuk Mendukung Kinerja Laboratorium

Lemari Asam atau Fume Hood yang Berkualitas Untuk Mendukung Kinerja Laboratorium

lemari asam berkualitas untuk laboratorium
 

Lemari Asam adalah fasilitas penunjang yang harus tersedia di laboratorium terutama untuk laboratorium yang berkaitan dengan penggunaan zat mudah menguap dan bersifat berbahaya bagi kesehatan. Pemilihan lemari asam yang cocok harus ditetapkan di awal sebelum laboratorium didirikan.


Terdapat beberapa jenis lemari asam yang sering digunakan di laboratorium, hal itu dikelompokkan berdasarkan sifat bahan kimia yang digunakan. Jika kita sering bekerja dengan zat asam, tentunya pemilihan bahan harus di pilih sedemikian rupa. Tentunya bahan yang digunakan tidak boleh terbuat dari bahan logam seperti stainless steel dan sebagainya.

 

Sebaliknya apabila kita lebih sering menggunakan bahan kimia golongan pelarut organik,maka kita harus menggunakan lemari asam yang terbuat dari bahan logam. Mengapa demikian? karena sifat dari pelarut organik yang mudah terbakar, apabila di tempatkan dari lemari asam yang terbuat dari kayu maka resiko kebakaran akan lebih besar.

 

Pengertian Lemari Asam

Peralatan ini sering juga disebut sebagai Fume Hood atau Fume Cupe Boar yaitu alat ventilasi lokal yang dapat mengarahkan uap, gas, debu atau asap yang bersifat beracun ke bagian luar fasilitas laboratorium. Perlu diketahui bahwa uap, gas atupun debu tersebut bersifat beracun dan berbahaya jika terhirup oleh personel yang bekerja di laboratorium.
Selain lemari asam yang biasa kita ketahui, terdapat juga alat ventilasi dan sering digunakan di laboratorium seperti cabinet udara bersih, kotak inokulasi dan biosafety cabinet yang sering dipakai jika kita bekerja dengan mikroorganisme berbahaya.
 

Fungsi Fume Hood

Fungsi dari seperangkat peralatan ini adalah untuk mengurangi paparan zat atau mikroorganisme berbahaya terhadap personel yang bekerja. Selain itu juga berfungsi untuk mengurangi ancaman yang ditimbulkan dari efek samping bahan yang digunakan.

Terkadang lemari asam juga berfungsi untuk mengurangi uap berbahaya di ruangan laboratorium karena daya hisap yang cukup kuat mengakibatkan udara di sekitar ruangan laboratorium ikut terhisap. Desain lemari asam yang dilengkapi dengan laci di bawahnya juga berfungsi untuk lemari penyimpanan bahan kimia berbahaya yang bersifat mudah menguap.

Oleh sebab itu pilihlah lemari asam yang telah terstandar agar dapat berfungsi dengan baik dan mampu mengurangi efek samping dari bahan-bahan kimia berbahaya.

Prinsip Kerja Lemari Asam Laboratorium

Dipasaran, terdapat beberapa jenis fume hood yaitu tipe ductless dan tipe ducting, Nah kedua tipe lemari ini hampir mirip. Prinsip kerja lemari asam secara umum yaitu:
  • Blower yang terpasang dibagian luar akan berputar dan menghisap udara dari bagian lemari asam. Biasanya antara blower dan lemari asam dihubungkan oleh pipa atau selang yang sesuai ukurannya dengan blower.
  • Blower yang menyala akan menghisap udara dari pintu blower
  • Uap, gas, debu atau mikroorganisme berbahaya akan terhirup bersama dengan udara melalui mesin blower.
  • Di bagian luar terkadang di pasang trapping atau scruber untuk menyaring atau menjebak senyawa berbahaya agar tidak mengkontaminasi udara luar.

Tipe dan Jenis Lemari Asam

Pada saat pembelian lemari asam, tentunya harus dipilih yang cocok untuk kegiatan laboratorium beberapa tipe yang tersedia dipasaran adalah sebagai berikut:
  1. Tipe khusus untuk mengatasi asam fluorida.
  2. Tipe untuk menyerap uap perklorat yang terdiri dari sistem filtrasi udara yang baik, terbuat dari bahan stainless steel dan dilengkapi dengan pipa PVC agar tahan dari zat asam.
  3. Tipe lemari asam untuk mengatasi senyawa radioaktif,
  4. Tipe lemari asam untuk sterilisasi jika bekerja dengan mikroorganisme berbahaya (Biosafety Cabinet).
 
Jenis lemari asam juga terbagi 2 (dua) yaitu seperti yang saya sebutkan di atas adalah sistem ducting dan ductless (non ducting).

Ducting adalah jenis lemari asam yang menggunakan blower pada saat beroperasi. Perangkat inilah yang sering digunakan di beberapa laboratorium. Alat ini juga terpasang permanen karena harus diposisikan pada sudut tertentu. 

Kemudian agar blower dapat terpasang maka dinding yang mengarah ke bagian luar laboratorium harus di lubangi. Jenis ini biasanya juga dilengkapi dengan scrubber yang berfungsi untuk menyaring zat zat berbahaya yang terhisap bersama dengan udara dari dalam lemari asam.
 
Jenis berikutnya adalah non ducting yaitu lemari asam yang di desain khusus untuk bisa di bawa-bawa atau dipindah ke bagian lain. Sistem blower dan filter biasanya langsung tergabung ke bagian atas lemari asam. Yang perlu diperhatikan saat memilih fume hood jenis ini adalah penggantian filter yang harus diperhatikan agar uap, debu, gas atau mikroorganisme berbaya tidak mengkontaminasi ruangan laboratorium.

Tips Pemilihan Lemari Asam

Lemari asam yang bagus, tentunya disesuaikan oleh kebutuhan di laboratorium. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah efisiensi energi dan ukuran lemari asam yang disesuaikan dengan ruangan yang tersedia.

Beberapa tips untuk memilih lemari asam adalah:
  1. Pilih tipe yang sesuai dengan jenis sampel serta parameter pengujian yang dilakukan.
  2. Pilih juga, bahan utama pembuatnya, apakah terbuat dari logam atau bahan kayu. Pemilihan ini tentunya harus disesuaikan pula dengan bahan yang digunakan. Seperti yang saya katakan di awal, apabila kita bekerja dengan asam kuat maka harus terbuat dari bahan kayu. Namun apabila menggunakan pelarut organik maka pilihlah lemari asam yang terbuat dari bahan logam agar tidak mudah terbakar juga pada saat terjadi kecelakaan.
  3. Pilihlah jenis trapping atau scrubber yang cocok sehingga dapat mengurangi atau menyaring uap, gas, debu atau mikroorganisme agar tidak berdampak buruk pada lingkungan.
  4. Pastikan ada kontrak kerja yang jelas dari produsen atau distributor karena apabila kita telah mendapatkan penjelasan namun tidak sesuai dengan peruntukannya maka pihak distributor atau produsen akan membimbing anda dalam pengoperasiannya sehingga fungsinya dapat berjalan dengan baik.

Penutup dan Kesimpulan

Nah, itu sedikit penjelasan mengenai lemari asam di laboratorium yang perlu teman-teman ketahui agar tidak salah memilih jenis dan tipenya. Terdapat beberapa produsen atau distributor terpercaya untuk menyuplai kebutuhan ini. Perihal harga tentunya berbeda-beda dengan jenis, tipe dan asal produk. Tentunya lemari asam yang berasal dari luar negeri (impor) akan lebih mahal dari pada buatan lokal Indonesia.

Demikianlah artikel mengenai lemari asam yang berkualitas untuk mendukung kinerja laboratorium yang baik. Semoga informasi ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua, Terimakasih

Video Ulasan ISO 17025